My Husban Perfect Imam

Ciara terkejut, bahkan sampai berjingkrak sedangkan Sukma menatap Ciara dengan tatapan aneh sambil kedua tangannya menyilang di depan dada.

“Jelasin ke gua, istri apa yang lo maksud ? lo istrinya Dafi ?” Tanya Sukma sambil menaikkan sebelah alisnya

Tenggorokan Ciara tercekat, entah kenapa lidahnya terasa kelu. Bahkan untuk berpikir jernih saja tidak bisa, mata Ciara melirik ke kanar dan ke kiri mencari sebuah alasan yang cukup masuk akal untuk menutupi rahasianya.

Entah kebetulan atau tidak, Ciara melihat dari kejauhan Nabila keluar dari kelasnya yang berada tepat di samping kelasnya. Ide cemerlang seketika muncul di benaknya.

“Istri ? kamu salah dengar kali, aku Cuma bilang jangan bikin pacar Dafi khawatir. Aku membicarakan tentang Nabila” Kilah Ciara

Jika Ciara tidak menutupi wajahnya dengan cadar, mungkin saja dia kan ketahuan jika dia sedang berbohong. Untung saja keberuntungan lebih berpihak kepadanya. Sukma kini menatap Ciara dengan serius, matanya berkali-kali menatap lekat mata coklat Ciara yang kini sedang menatap Sukma.

“Kenapa ? kamu curiga sama aku ? emangnya kamu percaya kalau istri Dafi ? seorang king badboy di sekolah ini” Kilah Ciara

Sukma menaikkan sebelah alisnya, lalu tiba-tiba Sukma menghembuskan nafas panjangnya.

“Ya, gak mungkin tipe istri Dafi kaya lo. Gue yang berusaha menggoda Dafi aja malah di tolah abis-abisan sama dia, apalagi lo yang tertutup kaya gitu” Ucap Sukma

“Kamu pernah menggoda Dafi ?” Tanya Ciara

“Iya, pernah. Bahkan hampir semua siswa di sini dari adik kelas sampai kakak kelas terdahulu pun, mereka semua berusaha mendapatkan hati Dafi. Ya, walau pun dari sebagian mereka ada yang di terima cintanya. Tapi Dafi hanya bisa membalas cinta mereka hanya dengan hitungan jam saja” Jelas Sukma

Ciara mengangguk paham, berarti posisi Dafi di sekolah ini sangat terkenal.

“Tapi gue kesel banget pas tahu, waktu Dafi menerima cintanya Nabila. Musuh bebuyutan gue di SMP. Dan yang bikin gue tambah gedek banget, si Nabila sampai bertahan satu bulan menjalin hubungan sama Dafi. Gila, kayaknya Dafi sudah menetapkan hatinya buat Nabila deh” Lanjut Sukma

Mendengar penjelasan Sukma, Ciara terasa jantungnya di remas dengan sangat kuat. Rasanya sakit sekali, ucapan Sukma itu ada benarnya pikir Ciara. Ciara juga beranggapan jika Nabila merupakan Pelabuhan cintanya yang terakhir Dafi.

“Apa aku harus mundur ?” Lirih Ciara

“Mundur ? apa jangan-jangan ….” Sukma menyipitkan matanya menatap Ciara dengan curiga

“Kenapa Suk ?” Tanya Ciara

“Jangan-jangan lo suka sama Dafi ya ?” Tanya Sukma dengan senyuma lebar

“Ya enggaklah, bisa-bisanya kamu nuduh aku suka sama Dafi” Jawab Ciara protes

“Jangan berbohong, deh. Kelihatan tahu kalau kamu suka sama Dafi. Ya wajar sih, dia ketua geng motor king badboy di SMA Siliwangi. Siapa sih yang gak terpesona ?” Tanya Sukma

Ciara terdiam, akhir-akhir ini Ciara selalu menatap kagum Dafi. Ciara berseru di dalam hatinya, ia yakin jika saat ini ia telah menaruh hati kepada Dafi.

“Dor”

Ciara dan Sukma pun sampai melompat kaget mendengar suara mengejutkan itu. Dua gadis itu kemudian menoleh secara bersamaan, dan di sana berdiri Ihsan dengan wajah cengengesan khasnya.

“Ih kamu ngagetin tahu kalau aku jantungan bagaimana ?, kamu udah gak sayang lagi sama aku ?” Tanya Sukma dengan wajah menahan kesal pada Ihsan

“Hehehe maaf say, soalnya kalian seru banget. Takutnya tiba-tiba berantem” Jawab Ihsan

“Berantem apa sih ? oramg kita sedang menceritakan Dafi, kok” Balas Sukma. setelah sadar dirinya menyebut nama Dafi, setelah sadar Sukma pun membekap mulutnya sendiri dengan kedua tangannya

“Sayang… katanya kamu sudah move on sama Dafi, kok kamu nyeritain mantan gebetan kamu sih. Aku sedih loh, sayang” Lirih Ihsan

Tiba-tiba Ihsan berbalik pergi ke kelas, mungkin saja dia sedang kesal karena pacarnya masih saja membahas soal Dafi.

“Kok kamu yang marah sih Sa, ih kesel deh” Rutuk Sukma

Sukma pun menyusul Ihsan ke dalam kelas, Ciara hanya tersenyum tipis dari balik cadarnya. Ciara pikir mereka berdua sangat cocok, dia berdoa semoga Ihsan dan Sukma akan segera mengakhiri hubungan tak halal itu dan segera menjadikannya halal.

Ciara kemudian ikut masuk ke kelas, para murid pun turut ikut ke kelas melanjutkan aktivitas yang sempat terjeda akibat kericuhan geng motor SatriaStars.

*****

Sementara itu, di suatu tempat yang sepi dari masyarakat. Lebih tepatnya, tempat yang biasa untuk melakukan aksi balap liar. Akses ini pun sudah di tutup oleh kedua kubu agar tidak ada pihak polisi yang mencurigai kegiatan mereka.

Dafi berdiri di hadapan ketua geng motorMacam kumbang, dia adalah Tomi. Pemuda yang pernah berselisih paham dengn Dafi dan Ciara saat bertemu di toko buku.

Dafi menyeringai menatap ketua geng motor macan kumbang dengan nyalang.

“Lo serius mau ngelawan gue ?” Tanya Dafi meremehkan

“Lo kira gue bercanda ? ayo kita bertaruh. Kalau kami menang, gue dan anak-anak akan bawa Ciara ke markas kami. Gue akan menjadikan Ciara permaisuri gue yang akan terus berada di samping gue” Jawab Tomi

Dafi mengeraskan rahangnya, mendengar Tomi membicarakan tentang Ciara membuat emosinya kembali memuncak.

“Nyali lo besar juga, ya ?” Tanya Dafi dengan senyum menyeringai

“Ayo kita tanding, kita balapan untuk memutuskan siapa yang pantas berada di sampingnya Ciara” Tantang Tomi

Dafi terkekeh pelan, menatap Tomi dengan remeh.

“Gak tertarik, mending lo cabut dari pada gue dan anggota gue akan bikin lo dan anggota-anggota lo yang lemah itu menjadi remuk” Jawab Dafi

“Anj*ng, gue gak suka anggota-anggota gue lo remehin kaya gitu” Sarkas Tomi

“Lo marah ? bisa marah juga lo ?” Tanya Dafi meremehkan

Ketua geng motor macam kumbang mengepalkan kedua tangannya, dia melirik ke belakang untuk memberikan isyarat kepada para anggotanya. Begitu juga dengan Dafi, Dafi hanya mengangkat jari telunjuknya ke udara dan Bisma selaku panglima perang pun maju berdiri di depan Dafi.

Kini posisi Tomi pun telah berganti dengan anggota panglima perang miliknya, mata Bisma dan juga lawannya saling menatap hingga tak lama kemudian Bisma berseru.

“Serang” Titah Bisma

Mereka semuanya maju dengan satu lawan satu, sementara Dafi melawan Tomi. Dafi memberikan bogeman mentah yang langsung mendarat di pipi kanan Tomi hingga membuat Tomi meringis kesakitan. Melihat Tomi yang terlihat limbung, membuat tangan Dafi yang mengepal di udara terhenti. Dafi masih punya hati untuk tidak menghabisi lawannya.

Namun perkiraan Dafi salah, nyatanya Tomi membalikkan keadaan dengan memberikan bogeman tepat mengenai luka yang hampir sembuh di bagian perut bawahnya.

“Aaaggggrrrrrhhhh” Ringis Dafi

Dalam hitungan detik Dafi terjatuh ke jalanan aspal, rasa sakit di perutnya tiba-tiba menjalar ke bagian anggota tubuhnya yang lain.

Melihat Dafi yang terkepal di aspal, membuat Tomi makin brutal melayangkan tunjuannya.

“Ciara milik gue” Sarkas Tomi

Greb

Dafi menahan pergelangan tangan Tomi dengan keras, walau pun energinya akan habis karena menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Dia masih menahan lengan Tomi yang akan kembali memberikan tinjunya.

“Ci-ara i-tu is-tri gu-e” Ucap Dafi terbata-bata, sebelum akhirnya dia tidak sadarkan diri.

Melihat yang terkapar di aspal, Bisma, Ihsan dan Ahsan segera menghampiri Dafi di sana. Bisa di lihat dengan jelas darah segar menembus segaram putihnya, sedangkan Tomi dan para anggotanya segera pergi dari lokasi.

“Dafi” Panggil Bisma

“Bis, sebaiknya kita bawa Dafi ke rumah sakit. Darahnya semakin rembes, kayaknya jahitan Dafi ada yang terbuka” Ucap Ihsan

“Oke, sebaiknya telpon ambulan saja. kita gak tahu posisi Dafi yang kita bawa benar atau tidak, kalau salah bisa berakibat fatal” Jawab Ahsan

“Iya, lo bener” Balas Bisma

“Sebenarnya ada apa dengan Ciara ? kenapa gue denger nama Ciara di sebut ? apa Ciara yang di maksud itu cewek bercadar yang bersekolah di tempat kita ? yang sekelas dengan gue ?” Tanya Ihsan

Glek …

Bisma menelan savalinya dengan susah payah, dia tidak tahu harus membalas ucapan Ihsan seperti apa. Bisma sendiri juga sudah janji dengan Dafi, agar tidak memberitahu jika Ciara kenal dekat dengan Dafi.

“Gue gak tahu, mungkin Ciara yang lain” Kilah Bisma

Selang beberapa waktu mobil ambulance pun terdengar, Bisma melambai-lambaikan tangannya agar sopir ambulance menyadari keberadaan mereka.

“Yang mana yang terluka ?” Tanya Sopir ambulan

“Di seselah sini pak, teman kami berdarah” Jawab Bisma

Dafi pun segera di angkat oleh perawat dan sopir ambulance ke atas tandu, lalu mobil ambulan pun melaju dengan kencang meninggalkan TKP. Bunyi suara sirine ambulan pun dinyalakan pertanda dalam situasi darurat.

Anggota Satria Stars pun beriring-iringan menepikan para pengguna jalan yang lain agar mobil ambulan bisa lewat dengan mudah.

*****

Sementara Ciara saat ini sedang berjalan kea rah toilet, setelah menyelesaikan tugas ulangannya dia tergesa-gesa pergi ke toilet. Ciara mengambil tasbis kecil yang berada di saku bajunya yang dia bawa ke mana-mana.

Setelah sampai di sepan toilet dia menggantungkannya di luar toilet, Ciara tidak mau benda suci itu masuk ke dalam ruangan tempat membuang najis. Setelah menyelesaikan kegiatannya di toilet, Ciara cepat-cepat ke luar dan mengambil kembali tasbih yang tergantung di depan ruangan.

Sret …

Tiba-tiba tasbih itu putus begitu saja, mendadak perasaan Ciara menjadi tidak enak.

“Ya Allah…. Apakah pertanda ini ?” Lirih Ciara merasa cemas