NovelToon NovelToon
World Without End [Re: Make]

World Without End [Re: Make]

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Mengubah sejarah / Anime / Raja Tentara/Dewa Perang / Hari Kiamat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Keyz, pemuda berusia sekitar lima belas tahun tanpa sengaja menelan dua buah kristal kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer.

Dua kekuatan yang bertolak belakang, cahaya dan kegelapan. Air dan Es. Menyelimuti dirinya.

Dan tiga kesadaran telah bersemayam di dalam jiwanya. Siapakah yang akhirnya nanti berkuasa atas tubuh Keyz?

Gabrielle?

Keyz sendiri?

Ataukah sang laknat dari neraka jahanam, Lucifer?

Ini sedikit berbeda dengan world without end yang sudah tamat, tapi akan saya tulis kembali dengan nuansa yang lebih mendalam. lebih gelap, dan lebih sadis. dan cerita yang sedikit berbeda.

dan pastinya, Keyz yang disini, bukan Keyz yang cemen!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Elmhaven

1

_______________________________________________

Tak jauh dari Padang Kelana, ada sebuah hutan belantara dengan pohon-pohon menjulang tinggi menembus awan. Di tengah-tengahnya ada sebuah gerbang besar terbuat dari batu besi hitam dan seluruh hutan itu di kelilingi oleh tembok raksasa. Desa Elmhaven, desa para Elf. Dimana hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memasukinya.

   Keyz tanpa ragu mendekati gerbang Elmhaven, sedangkan Aurel, dia menunggunya di tempat yang lain.

   Keyz di sambut dengan dua pedang terhunus oleh dua penjaga gerbang Elmhaven. Mereka adalah dua Elf wanita, dengan baju yang sama, berwarna hijau di padu dengan warna kuning.

   Wajah mereka memancarkan aura pembunuh. "Siapa?" Tanya salah satu dari mereka.

   "Ada keperluan apa?" Tanya satunya.

   "Aku kesini untuk mencari seseorang yang bernama Alice." Jawab Keyz tanpa ragu. "Aku membutuhkan dia untuk menyembuhkan temanku."

   "Nona Alice tidak ada waktu untuk orang asing." Kata Elf wanita pertama yang mengajukan pertanyaan.

   "Dewi Pinoria Sadness...." Keyz berkata, tapi di potong oleh salah satu dari penjaga tadi.

   "Nona Pino? Kamu tidak berbohong kan? Tunjukkan buktinya." Keyz menunjukkan emblem emas pemberian Dewi Pino yang berbentuk Mawar. "Lie. Dia memiliki bukti rekomendasi dari Nona Pino." Dia berkata kepada temannya.

   "Kamu yakin itu asli, Lilia?" Jawab Lie.

   "Aku yakin. Emblem itu tidak sembarang orang bisa mendapatkannya. Dan, Nona Alice memiliki Emblem yang sama."

   Kedua penjaga itu menurunkan pedangnya, lalu menyarungkan nya.

   Keyz di ijinkan masuk ke Elmhaven. Di sana, rumah-rumah di bangun di atas pohon yang tinggi. Sangat besar dan megah. Di bawah hanya rerumputan liar dan sungai-sungai yang mengalir dengan air sejernih kristal.

   Di beberapa titik, Keyz melihat ada Elf wanita yang menatapnya dengan tatapan curiga. Di tangan mereka sudah siap busur dan anak panahnya.

   Keyz di tuntun menuju ke sebuah bangunan terbesar dan termewah di Elmhaven. Tapi, sebelum itu, dia harus menaiki anak tangga melingkar yang ada di dalam sebuah pohon. Di dalam sana juga banyak prajurit Elf wanita dengan busur-busur nya.

   "Kenapa hanya ada Elf wanita?" Tanya Keyz.

   "Tidak ada urusannya dengan mu." Jawab Lilia. Keyz menghela nafas panjang.

2

_______________________________________________

Sesampainya di puncak menara pohon itu, pintu besar terbuka perlahan. Aroma bunga dan embun memenuhi udara. Di dalam, ruangan luas itu dipenuhi cahaya kehijauan yang menembus dedaunan. Lantai dan dindingnya bukan batu atau kayu, tapi semacam akar dan lumut yang bersinar lembut. Lilia masuk kedalam istana terlebih dahulu. Dan Keyz harus menunggu beberapa saat.

   Pintu tadi terbuka, dan di sana terdapat istana megah yang tidak terlihat dari luar.

   Di tengah ruangan, duduk seorang gadis di atas singgasana yang terbentuk dari sulur tanaman. Rambutnya seputih salju, panjang menjuntai seperti air terjun. Di kepalanya bertengger mahkota bunga dan kupu-kupu biru terang yang tampak hidup. Matanya—ah, mata itu—bening seperti danau yang tak pernah tersentuh tangan manusia. Dia terlihat seperti anak kecil, namun dia memancarkan aura yang berwibawa.

   "Kamu manusia yang membawa nama Pino?" Suaranya lembut, nyaris seperti bisikan daun-daun yang tertiup angin sore.

   Keyz menunduk sopan. "Ya. Aku Keyz. Aku datang memohon bantuanmu, Alice, Penyihir Agung Elmhaven."

   Alice menatapnya beberapa saat tanpa menjawab. Tatapan itu menusuk, seolah melihat bukan hanya wajahnya, tapi seluruh ingatannya. Dia berdiri perlahan, gaunnya bergemerisik seperti daun basah yang bersentuhan. "Kamu memanggil namaku seolah-olah kita pernah bertemu."

   "Aku hanya... Mendengar namamu dari Nona Pino," jawab Keyz.

   Alice mendekat, langkahnya ringan tak bersuara. Dia mengangkat tangan dan menyentuh dada Keyz, tepat di atas jantungnya. Sekejap, tubuh Keyz mematung.

   "Luka yang kamu bawa... Bukan cuma di tubuh. Hatimu juga terluka. Tapi, kenapa kamu meminta aku untuk menyelamatkan orang lain, sedangkan kamu sendiri sudah rapuh?"

   Keyz tak bisa menjawab.

   Alice menatap ke luar jendela dari celah dedaunan. "Orang-orang selalu datang padaku membawa luka. Tapi hanya sedikit yang menyadari, aku bukan penyembuh. Aku hanya meminjamkan waktu untuk mereka yang berani menghadapi bayangannya sendiri."

   "Aku tidak peduli denganku. Aku hanya ingin temanku segera sembuh. Dia terkena racun Rose Murder. Dia...," kata Keyz dengan suara berat.

   Alice berbalik lagi menatapnya. Kali ini senyumnya tipis, hampir tak terlihat. "Kalau begitu, bawa aku pada temanmu. Tapi ingat satu hal, Keyz... Segala sesuatu yang diselamatkan, ada harga yang harus di bayar."

NB. Ilustrasi Alice di singgasana nya.

3

_______________________________________________

"Kyahahaha... Ternyata, dunia luar memang yang terbaik!!" Alice berlari kesana-kemari seperti anak kecil pada umumnya saat Keyz berhasil membawanya keluar Elmhaven.

  Keyz ternganga melihat tingkah laku Alice yang sangat bertolak belakang dengan tadi. "Padahal, kamu tadi begitu berwibawa." Katanya.

   "Hehehe. Menjaga image, itu sangat merepotkan." Jawab Alice. "Kamu tahu Keyz? Sedari kecil, aku di anggap sepesial, karena aku bisa menguasai semua ilmu sihir dan ilmu pengetahuan, sehingga aku di anggap lain." Alice menatap wajah Keyz, tatapan anak kecil yang polos. "Aku tidak pernah punya waktu untuk bermain. Padahal, aku sangat menginginkannya. Karena itu, terima kasih, Onichan. Hehhee."

—Deg!—

   Jantung Keyz seolah berhenti berdetak sesaat.

   “Onichan…?” Alice menatapnya dengan kepala sedikit dimiringkan, sambil tersenyum polos. “Kenapa wajahmu jadi aneh begitu?”

   “Ti… tidak….” Keyz buru-buru mengalihkan pandangan. “Jangan sebut aku Onichan lagi. Aku bukan kakakmu.”

   “Hehe, tapi kamu terlihat seperti kakak. Kakak yang galak.” Alice mencubit pipi Keyz lalu berlari kecil menuju motor hitam yang diparkir di dekat pohon besar.

   Aurel berdiri sambil melipat tangan. Ekspresinya datar sejak tadi. “Kamu yakin tidak salah orang?” tanyanya pelan ke arah Keyz.

   “Aku tidak tidak tahu. Beberapa saat yang lalu dia terlihat sangat berwibawa. Tapi, tiba-tiba.....” Keyz menatap langit dan menghela nafas panjang. Waktu semakin sedikit. Racun Rose Murder tidak akan menunggu belas kasihan siapa pun. "Kita harus segera pulang. Tim menunggu kita."

   Mereka bertiga naik ke atas motor. Aurel di depan sebagai pengemudi, Alice di tengah, Sambil mengayun-ayunkan kakinya. Keyz paling belakang.

   “Waaaaa! Ini kali pertama aku naik benda aneh ini! Wuuuuhuuu!” Alice berseru kegirangan sambil melebarkan tangannya ke kanan dan kiri.

   Aurel mendengus. “Kalau jatuh, aku tidak akan menolongmu.”

   “Hehehe, Elmhaven terlalu membosankan! Sad Town, tunggu aku!” Alice tertawa seperti anak kecil yang baru lepas dari sangkar emas.

   Sepanjang perjalanan, angin malam menampar wajah Keyz. Hatinya berdebar tak karuan. Bukan karena Alice atau Sad Town, tapi karena dia tak tahu apakah Tim masih bisa bertahan saat mereka sampai nanti. Pino pernah bilang, racun Rose Murder akan menyebar ke jantung dalam waktu tiga hari. Sekarang sudah hari kedua.

   “Keyz…” Aurel memanggil pelan.

   “Hm?”

   “Terima kasih, karena sudah melakukan apapun untuk Tim. Kalau kamu tidak datang tepat waktu, mungkin aku….”

   “Kita belum menyelamatkannya. Jangan berterima kasih dulu.”

   “Oh~ jadi kalian pacaran ya?” Alice menyelutuk dari tempat duduknya.

   “BUKAN!” Teriak Aurelia .

   Alice terkekeh. “Kami lucu sekali.”

3

_______________________________________________

Sad Town muncul dari balik kabut tipis. Kota itu berdiri megah di tengah dataran luas yang dikelilingi oleh pegunungan tandus. Gerbangnya menjulang tinggi, diapit dua patung raksasa bersayap: Gabrielle si Malaikat Perawan, penuntun cahaya bagi umat yang hilang.

   “Mirage Exceed… Ibukota yang katanya tak pernah tidur.” gumam Alice. "Sudah lama aku tidak kesini."

   Motor mereka berhenti tepat di depan gerbang. Para penjaga mengenakan zirah kristal berwarna biru pucat, dan mata mereka bercahaya seperti batu safir. Salah satu dari mereka menunduk hormat. Dia penjaga yang lain, bukan orang yang selalu menghalangi Keyz. “Selamat datang kembali, Keyz dari Padang Kelana. Dewi Pino telah memberi perintah untuk mengizinkanmu masuk kapan pun.”

   “Terima kasih.” Keyz menjawab singkat.

   Gerbang terbuka perlahan. Dari balik celahnya, kota bersinar itu menampakkan dirinya: Sad Town—kota yang tidak pernah diam, dengan menara-menara kaca, Bar, dan pasar yang masih ramai meski malam telah larut, dan aroma wangi dari bunga-bunga yang tumbuh di tiap sudut jalan. Kota ini indah, tapi menyimpan sesuatu yang gelap di balik kemilaunya.

   Alice turun dari motor dan langsung berlari ke tengah jalan, memutar tubuhnya.

   “Ini luar biasa! Berbeda dengan lima puluh tahun yang lalu! Dan wangi! Dan suara! Dan…”

   “Hey! Lima puluh tahun yang lalu? Berapa usiamu?” Aurel menahan Alice sebelum dia tersandung batu.

   Keyz tak membuang waktu. Dia membawa mereka ke unit kesehatan Sad Town. Tempat di mana Tim terbaring lemah dengan wajah pucat.

   Di dalam kamar, Tim tampak nyaris tidak bernapas. Urat-urat hitam menjalar dari lehernya ke dada. Tubuhnya dingin.

   “Alice!” seru Keyz. “Bisa kau lihat keadaannya?!”

   Alice mendekat perlahan. Matanya berubah. Tatapan polosnya menghilang, diganti oleh sorot penuh kesadaran yang dingin dan terlihat dewasa. Tangannya menyentuh kening Tim, dan cahaya kehijauan menyebar dari ujung jari-jarinya.

   “Rose Murder. Tumbuh dari darah naga beracun. Racun ini… Sudah menyebar hampir ke seluruh tubuhnya. Tapi aku bisa mengatasinya.”

   Dia menutup matanya, lalu meletakkan kedua tangan di atas dada Tim. Cahaya putih meledak dari tubuhnya, menerangi seluruh ruangan. Aurel menahan napas. Keyz mengepalkan tangan.

   “Kembalilah, jiwa yang hampir dibawa oleh duri.” bisik Alice.

   Racun itu mulai surut. Urat-urat hitam di tubuh Tim menghilang perlahan, berganti dengan warna kulit normalnya. Wajah pucat itu mulai mendapatkan warna.

   “Berhasil…” Keyz berlutut. “Alice… terima kasih…”

   “Tentu saja berhasil. Aku kan penyihir agung.” Alice menjulurkan lidahnya.

   Tim mengerang pelan. Matanya terbuka sedikit.

   “Ke… Keyz…?” bisiknya.

   “Aku di sini.” Keyz menggenggam tangannya. “Kamu selamat.”

   Alice tersenyum kecil, sifatnya kembali berwibawa. Tatapan wajahnya kembali dewasa. “Satu jiwa kembali. Tapi ingat, Keyz. Segala yang diselamatkan… Akan membawa harga.”

   Keyz menatap Alice. Tapi Alice tidak menjelaskan lebih jauh. Dia hanya tersenyum, lalu memutar tubuhnya. “Aku lapar. Ayo makan.”

1
Kazuto
Roar bukan?
Kazuto
lagian Tobias itu dekat kota kedua. 🤣
Kazuto
di gamenya ga ada Piramida nya. 🤣
Kazuto
Pino.
Selena Gwen
gaya penulisannya ringan. enak di baca.
Selena Gwen
oh. bagus
Kazuto
woooh. sudah babnya sudah 20 an. 🤣🤣
Rima Edogawa
ceritanya seru. dan penuh kejutan. semangat berkarya Thor
Rima Edogawa
duh seleranya
Rio Kun
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Rio Kun
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Rio Kun
gaya penulisan adegan bertarung nya ok juga
Rio Kun
wow
Green Force
gambarnya familiar banget
Rani_28
Ternyata nenek-nenek!!! 😱
Rani_28
kyaaa!!! Onican!!!!
Rani_28
Alice !!!!
Rani_28
Alice nya bocil?
Rani_28
oh...
Rani_28
Wkwkwkw ada-ada saja keyz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!