NovelToon NovelToon
Jodoh Kedua

Jodoh Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda
Popularitas:875.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunda RH

Nazwa Kamila, seorang perempuan cantik yang pernah gagal dalam pernikahannya lantaran ia tidak bisa memiliki keturunan. Keluarga suaminya yang terlalu ikut campur membuat rumah tangganya hancur. Hubungan yang ia pertahankan selama tiga tahun tidak bisa dilanjutkan lagi lantaran suaminya sudah menalaknya tiga kali sekaligus.

Kehilangan seorang istri membuat hidup seorang Rayhan hancur. Ia harus kuat dan bangkit demi kedua buah hatinya yang saat itu usianya masih belum genap dua tahun. Bagaimana pun hidupnya harus tetap berjalan meski saat ini ia bagaikan mayat hidup.

Suatu hari takdir mempertemukan Nazwa dan Rayhan. Akankah mereka berjodoh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke rumah Tiwi

Nazwa berpegangan pada besi jok motor.

Kebetulan Jalan yang dituju Rayhan sama dengan arah tujuan Nazwa.

"Mami aneh, biasanya dia dulu yang ngelarang aku boncengan sama yang bukan muhrim. Eh malah ini disuruh." Batin Rayhan.

Rayhan melakukan motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Karena motor tersebut memang tidak enak jika tidak diajak ngebut. Rayhan melewati jalan alternatif agar terhindar dari kemacetan. Setelah berjalan sekitar 10 kilo meter, tiba-tiba Rayhan ngerem mendadak.

Ciiiiiitttttt

"Astaghfirullahal'adzim." Pekik Nazwa. Tubuhnya tak sengaja bergeser ke depan sehingga nempel ke tubuh Rayhan. Helm mereka pun berbenturan.

Meong meong....

Nafas keduanya tidak beratura karena terkejut.

"Maaf, ada kucing."

Saat Nazwa melihat ke depan ternyata, ada kucing yang sedang melahirkan. Ia segera turun dari atas motor dan menghampiri kucing bersama 3 anak kucing yang baru saja lahir.

"Pak, saya singkirkan ini dulu."

Rayhan mengangguk dan meminggirkan motornya.

Nazwa menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu yang bisa dibuat untuk wadah kucing. Di dekat sampah, ia melihat kardus air mineral. Ia pun segera mengambilnya dan memasukkan kucing dan anak-anaknya ke dalam kardus tersebut. Setelah itu, Nazwa mengeluarkan botol air minum dari tas selempangnya. Ia mencuci kedua tangannya.

Sekarang Rayhan semakin mengerti, jika Nazwa memang orang yang penuh kasih sayang. Dengan hewan saja ia sangat peduli, apa lagi kepada kedua anaknya.

"Em... Pak, selanjutnya biar saya naik tadi saja sudah dekat kok."

"Cepat naik, di sini banyak preman."

Nazwa percaya dengan ucapan Rayhan.

"Ah iya, baiklah."

Dengan susah payah Nazwa nakk ke atas motor lagi. Rayhan melanjutkan perjalanannya.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di depan gang tempat kos Tiwi. Nazwa turun dari motor, lalu ingin membuka helm. Namun ia kesusahan saat membuka gesper helm yang dipakainya.

"Huh, pakai saja."

"Tapi Pak... "

"Pulang jam berapa?"

"Siang paling Pak."

"Nanti saya lewat sini lagi."

"Tidak perlu Pak. "

"Menolak, potong gaji."

Tanpa mendengar jawaban Nazwa, Rayhan pun segera tancap gas.

"Astaghfirullah... es balok!"

Nazwa pun masuk ke dalam gang menuju kost-an Tiwi. Helm tersebut masih bertengger di kepalanya.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Tiwi membuka pintu.

"Nazwa... ayo ayo masuk."

Nazwa pun masuk. Untung saja hari ini suami Tiwi keluar untuk men-service sepeda motornya. Jadi Nazwa tidak perlu sungkan untuk masuk ke dalam kamar itu.

"Nazwa kenapa helm nya tidak dilepas?"

"Ah iya lupa. Tiwi, tolong bukain! Susah sekali dari tadi mau buka."

Tiwi pun membantu membukanya. Entah kenapa saat Tiwi yang membukanya terlihat sangat mudah.

"Ini helm siapa Wa?"

"Helm anak Bu Salsa."

"Oh... kamu naik gojek?"

"Diantar Papanya si kembar."

"Widih.... wah wah wah, ada yang terlewatkan nih?"

"Apanya?"

"Papa si kembar."

"Jangan berpikiran jauh. Kebetulan Pak Rayhan mau keluar."

"Oh kebetulan ya." Goda Tiwi.

Setelah berbincang-bincang sebentar, mereka bikin rujak buah. Mumpung anak Tiwi sudah tidur, jadi mereka bisa bergerak bebas. Tiwi memotong buah, sedangkan Nazwa meracik bumbunya.

"Pasti enak nih, jadi ngiler."

"Iya dong." Sahut Nazwa.

Nazwa mengembalikan uang yang dipinjamnya satu bulan yang lalu kepada Tiwi. Justru ia mengembalikannya tiga kaki lipat.

"Wa, ini kebanyakan."

"Buat beli susunya si kecil. Tenang saja, itu bukan uang riba. Aku juga dapat kerjaan pelantaranya dari kamu."

"Masyaallah.. itu sudah rezekimu. Terima kasih ya Wa. Semoga berkah."

"Amin."

Tiwi mengeluarkan paketan akte nikah.

"Ini Wa."

"Makasih ya, Wi. Maaf sudah merepotkanmu."

"Tentu saja tidak. Selagi bisa membantu, akan kuusahakan."

"Huh.. semalam aku ketemu lagi sama Soni dan Fanya."

"Apa?"

Nazwa pun menceritakan pertemuannya dengan mereka semalam. Tiwi ikut gregetan mendengar cerita Nazwa.

"Dasar kutu kupret, mak Lampir! Kalau aku, sudah ku bejek-bejek tuh orang dua. Gila ya, bisa-bisanya mulutnya kayak comberan. Astaghfirullah..."

"Haha... sabar wi. Mereka belum menemukan balasan. Aku sudah iklas dengan kedzaliman mereka. Semoga Allah yang membalasnya.

"Amin... "

Adzan Dhuhur telah berkumandang. Nazwa pun numpang shalat di rumah Tiwi. Setelah selesai shalat, Nazwa memeriksa handphone-nya. Sebenarnya ia sedang bingung, mau pulang atau menunggu Rayhan. Ia takut Rayhan marah dan benar-benar memotong gajinya.

Nazwa menghela nafas panjang. Bersamaan dengan itu, hanphone-nya berdering.

"Bu Salsa."

Ia segera mengangkatnya.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

"Wa, Rayhan nelpon barusan. Dia sudah menunggu di tempat tadi kamu turun. Apa kamu sudah mau pulang?"

"Oh iya, bu. Ini sudah mau pulang. Saya segera keluar."

"Ya sudah, Ibu bilang Rayhan."

Mami segera menghubungi Rayhan kembali. Dan tidak lupa Mami mengirimkan nomer handphone Nazwa kepadanya. Karena selama ini, ia memang tidak menyimpannya.

Tidak ingin mengulur waktu, Nazwa segera pamit kepada Tiwi. Ia tidak ingin membuat majikan es baliknya menunggu lama. Nazwa berlari kecil agar segera sampai. Dan benar saja, Rayhan sudah menunggunya. Nazwa segera memakai helm.

"Ma-maaf Pak."

"Hem."

"Panas-panas gini, es balok masih beku." Batin Nazwa.

Ja naik ke atas motor dengan posisi seperti tadi. Amplop coklat yang berisi akte nikah, ia pegang di tangannya karena tidak muat jika dimasukkan ke dalam tas. Sebenarnya bisa ditekuk tapi takut rusak.

"Sudah Pak."

Rayhan kembali tancap gas. Ia putar balik terlebih dahulu untuk menuju jalan pulang. Di pertengahan jalan, Rayhan mampir di sebuah kedai jus. Tadi Anggi dan Anggun telpon, mereka minta dibelikan jus alpukat.

"Turunlah, si kembar minta jus alpukat."

Nazwa pun turun dari motor. Ia memesan dua jus alpukat untuk si kembar.

Rayhan pun turun dari motor.

"Tambah jus naga satu." Ujar Rayhan.

"Owalah, Pak Rayhan. Saya kira siapa tadi." Ujar penjual jus.

Ternyata Rayhan sudah biasa membeli jus di tempat itu.

"Berapa semuanya?"

"Tiga puluh ribu Pak."

Rayhan membayar menggunakan uang elektrik.

Setelah itu, mereka kembali ke motor. Tentu saja Nazwa kesusahan untuk naik ke atas motor karena di kanan kirinya ada amplop dan tangan kanannya ada jus.

"Ayo naik!"

"Tapi Pak, saya susah naiknya."

Rayhan pun menoleh. Lalu ia meminta amplop yang dipegang Nazwa. Ia sempilkan di perutnya, lalu menutup jaketnya kembali. Nazwa tidak ingin protes, ia pun segera naik. Sebelah tangannya berpegangan ke besi jok motor.

Nggak enak banget rasanya, apa lagi joknya tinggi. Namun Nazwa tetap mempertahankan diri untuk tidak berpegangan kepada ea balok di depannya.

Tidak lama kemudian, akhirnya mereka sampai di rumah.

"Alhamdulillah." Lirih Nazwa.

Mengetahui suara motor Rayhan, Mami langsung berlari kecil ke tepi jendela untuk mengintip putranya. Sementara si kembar mengintip dari balik jendela kamar mereka di lantai atas.

...****************...

1
dewi rofiqoh
Wiiiiih papa pengen punya baby lagi tuh🤭🤭🤭🤭
Anggi Anggun semangat belajar ya
citra marwah
Dari rumah udah niat nnti klo mau pamit pulang mau ngomong ini itu ke anak gadis shalihah...tapi bgtu tiba waktu nya pamitan semua yg d angan2 buyar ntah kemana,tenggorokan sakit mata perih hati sedih,,,air mata gak bisa d tahan keluar sendiri...gak bisa ngomong apa2 lidah kelu itu yg aku rasakan 9 bulan lalu ketika anak gadis ku masuk pesantren,baca part ini q ikut nyesek sedih karena bgtu yg d alami seorg ibu ketika anak gadis nya pergi menuntut ilmu🥺
Bunda RH: betul sekali kak. Anak gak nangis tapi kita yang nangis
total 1 replies
dina
Oalah,sudah 7 anak masih pengen nambah anak lagi🤭😍
Bunda RH: iya kak, biar tambah rame ☺
total 1 replies
Sri Rahayu
uda punya 7 anak masih mau nambah anak lg
Bunda RH: gak papa jak, kan banyak yang 😄
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut thoor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Jenong Nong
mami Nazwa ibu sambung yg hebat kasih sayng nya tulus ... 😁😁❤❤🙏🙏🙏
Bunda RH: betul kak
total 1 replies
Tri Handayani
Kayanya nazwa dan reyhan bakalan mewarisi mami fatin dan papi zaky nich'banyak anak.
Bunda RH: kayaknya begitu kak 😁
total 1 replies
Eka
thir semoga anggi sama anggun senang ya thor jangan bikin dia sedih tjor kasihan sudah ndak ada mamanta anggi juga sakit jantungnya tjor lanjut terus thor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Yaris
hbis ini cerita Anggi dan anggun jangan sampai suka sama sepupu sendiri
Bunda RH: masih cerita generasi pap Rayhan dulu kak
total 1 replies
Chusnul Zazah
OMG papa Reyhan dan mami Nazwa meski hati lagi mellow ditinggal menuntut ilmu ke pesantren sama Anggi & Anggun, mereka tetep masih ingat sunah rosul untuk beribadah menyenangkan pasangannya 😍😍 GPP papa Reyhan lupa minum pil KB nya ,ntar kalau nambah anak lagi biar makin ramai rumahnya, apalagi soal materi gak usah pusing , mereka kan keturunan sultan?? 🤭😁😁 jadi mau banyak anak mah bebas aja, malah dibolehkan?? 😂😂😂💪💪💪
Bunda RH: wkwkwk, nahkah batin tetap harus berjalan kak
total 1 replies
Teh Euis Tea
waduhhh mau nambah lg anak luar biasa deh rayhan sm nazwa, tp gaspol lah mumpung msh sangub produksi🤣
Bunda RH: iya lah 🤣
total 1 replies
secret
wihhh papa Ray dan mami Naz udh rencana mau nambah anggota lg ajaaa😂
Bunda RH: rencananya, hasilnya kita lihat 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
karena bakat keluarga besar sih yah Rayhan, jadi mereka mah gaspol aja🤭🤭
Bunda RH: iya juga 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
waduh bisa kebobolan lagi nih mereka yah😝😝😝
Bunda RH: bisa jadi
total 1 replies
Sugiharti Rusli
semoga Anggi dan Anggun cepat beradaptasi dan betah belajar di pesantren yah, apalagi pesantrennya masih milik keluarga sendiri jadi mudah diawasi
Bunda RH: amin 😇🙏
total 1 replies
Sugiharti Rusli
memang biasanya drama ortu sebelum anak" nya masuk pesantren yah, kalo karena keinginan sang anak sendiri biasanya mereka ga lama penyesuainnya, kalo karena ortu rada susah dan bahkan ada yang kabur
Bunda RH: iya ka
total 1 replies
7umiatun
nenek dari mendiang anggi dan anggun marah dan nuduh nazwa ga kalau anggi dan anggun dipesantren.
Bunda RH: kita lihat nanti 😁
total 1 replies
betriz mom
kalau Nazwa hamil lagi...keluarga Reyhan lah yang paling besar karena banyak anaknya...skrg saja sudah 7, kalau kembar lagi bisa mengalahkan mami Fatin deh🤗🤭😍😍😍
Bunda RH: iya kak, tambah rame
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat.
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!