Married With A Stranger

"Bryan," panggil Yuke.

Tanpa diminta Yuke langsung duduk saja di seberang Bryan.

"Kayaknya kita sehati ya Bryan, datang di mall yang sama," kata Yuke.

Bryan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung harus bagaimana, diusir nggak enak nggak diusir nanti jadi salah paham antara dirinya dan Raisa.

"Kamu kesini sama siapa?" tanya Yuke.

"Sama teman," jawab Bryan yang bingung harus menjawab apa.

Di tempat lain Raisa menatap Bryan dengan tatapan kecewa, tak seharusnya Bryan mengatakan datang dengan temannya.

Dengan rasa kecewa Raisa pergi meninggalkan Bryan dan Yuke, hatinya sangat sakit saat Bryan bilang dirinya adalah teman.

Raisa memutuskan untuk pulang ke rumah papanya, dia yang masih sakit pada Bryan memilih untuk tidak pulang ke rumahnya.

Setibanya di rumah, Raisa langsung masuk begitu saja sehingga tidak ada seorang yang tau kalau Raisa datang.

Di sisi lain Bryan nampak cemas karena Raisa tak kunjung kembali sehingga dia memutuskan untuk mencari sang istri di toilet.

"Nggak ada," gumam Bryan.

Tanpa menghiraukan Yuke Bryan pergi mencari Raisa, dia mencari di setiap sudut mall namun dirinya tidak menemui Raisa.

"Kamu dimana sih sayang," gumam Bryan, dirinya merasa putus asa karena Raisa tidak ada.

Lelah mencari di mall, Bryan memutuskan untuk pulang siapa tau Raisa telah pulang karena melihat dirinya dan Yuke.

Setibanya di rumah, Bryan mencari Raisa di kamarnya namun nihil, di setiap sudut rumahnya tak terlewatkan namun Raisa tetap tidak ada.

"Kamu dimana sih sayang," gumam Bryan.

Bryan yang bingung memutuskan untuk mencari Raisa di rumahnya namun di tengah perjalanan Bryan memutar mobilnya karena tidak mungkin Raisa pergi ke rumahnya.

Tak lama kemudian mobil Bryan tiba di rumah mertuanya, dia segera turun dan bertanya pada Art.

"Maaf apa Raisa kesini?" tanya Bryan.

"Maaf Den, nona Raisa nggak kesini," jawab Art.

Bryan nampak frustasi kemana lagi harus mencari Raisa.

"Apa ke rumah temannya ya," gumam Bryan.

Bryan berhenti sejenak untuk berpikir lalu dia menghubungi Gilang supaya memberitahukan dimana alamat teman Raisa padanya.

"Halo Gilang kamu tau nggak alamat teman dekat Raisa?" tanya Bryan.

"Rea dan Lala maksud kamu," tanya Gilang balik.

"Iya, Raisa hilang," jawab Bryan.

Gilang sangat shock setelah mendengar berita kalau Raisa menghilang.

"Apa!" teriak Gilang yang membuat Bryan menjauhkan ponselnya.

"Woy jangan ngegas, sakit nih telinga aku," maki Bryan.

"La habisnya kamu tuh gimana sih Bro, bini kok bisa hilang," sahut Gilang.

"Ceritanya panjang, kalau aku cerita di telpon sampe lebaran monyet nggak akan kelar," timpal Bryan.

Gilang menyuruh Bryan untuk datang ke rumahnya, dia akan mengakses data kampus untuk mencari alamat Lala dan juga Rea.

Tanpa pamit pada art, Bryan langsung saja pergi ke rumah Gilang.

"Gimana sudah dapat?" tanya Bryan setelah sampai di rumah Gilang.

"Udah, ayo kita berangkat," jawab Gilang dengan menyeret Bryan masuk kembali ke dalam mobil.

Mereka pergi ke rumah Lala terlebih dahulu, karena lebih dekat dengan rumah Gilang.

Setibanya di rumah Lala, Gilang dan Bryan langsung turun, Bryan sudah tidak berpikir mengenai statusnya di depan teman Raisa karena yang terpenting Raisa ketemu.

"Mohon maaf Tante, Lalanya ada?" tanya Gilang.

Melihat dua cowok yang gantengnya tanpa obat, ibunda Lala malah mengambil ponsel dan selfie dengan Bryan dan Gilang.

"Tante," ucap Bryan.

"Eh iya sampe lupa karena terpesona ketampanan kalian," sahut Ibunda Lala.

Ibunda Lala pergi ke kamar anaknya untuk memberitahukan akan kedatangan Gilang dan juga Bryan.

"Siapa sih Bu?" tanya Lala dengan heran, pasalnya tidak ada yang pernah mencarinya apalagi cowok.

"Nggak tau cepatlah temui, kasihan kalau terlalu lama menunggu," kata Ibunda Lala.

Lala bergegas keluar untuk melihat siapa yang mencarinya dan betapa terkejutnya dia kalau yang datang adalah Bryan sang idola.

"Kak Bryan," teriak Lala.

Lala yang sangat senang mengambil ponsel dan melakukan selfie bertiga.

Setelahnya dia mengirim gambar tersebut di grup dan sebentar saja sudah banyak yang berkomentar hingga ada yang iri pada Lala.

"La udah apa belum, tujuan kamu kemari itu untuk bertanya dimana Raisa," kata Gilang.

"Iya, apa kamu tau dimana Raisa?" tanya Bryan.

Lala memandang satu persatu pria yang ada di depannya jadi tujuannya kemari untuk mencari Raisa.

"Kalian mencari Raisa?" tanya Lala.

"Iya," jawab Bryan dan Gilang bersamaan.

Lala terdiam sejenak, bingung dengan duo tampan yang segitunya pada Raisa, ada hubungan apa sebenarnya?

"Come on La, dimana Raisa kalau dia disini ijinkan aku membawanya pulang," kata Bryan.

Lala semakin pusing dengan ucapan Bryan yang akan membawa Raisa pulang.

"Membawanya pulang?"tanya Lala.

"Iya dia adalah istri aku," jawab Bryan.

Lala merasa kalau dunianya runtuh, pria yang dia idolakan, yang dia dimiliki adalah suami sahabatnya sendiri.

"OMG," sahut Lala.

"Boleh aku pingsan, aku tidak sanggup mendapati kenyataan ini," sambungnya.

Gilang dan Bryan semakin kesal karena Lala tidak segera memberi tahunya dimana Raisa.

"Pingsannya nanti saja, jangan ngeres meskipun kamu pingsan nggak bakalan kami memberi nafas buatan," tukas Gilang.

"Raisa nggak kesini kak," ungkap Lala.

Bryan dan Gilang langsung mengundurkan diri karena mereka akan mencari di rumah Rea.

"Ya sudah kami pamit, kalau ada info mengenai Raisa hubungi aku ya," kata Gilang.

Lala mengangguk, dirinya benar-benar melemas patah hati jadi berkeping-keping. Kalau Bryan sama Yuke tidak seberapa sakit hatinya la ini sama Raisa sahabatnya sendiri apalagi dia sering memuja Bryan di depan Raisa.

Bryan dan Gilang melanjutkan pencarian ke Barat, yaitu rumah Rea.

Rea yang tengah asik menyiram tanaman sangat shock melihat Bryan dan juga Gilang ke rumahnya.

"Rea mimpi kamu akan Bryan sangat ketinggian hingga bayang-bayang Bryan muncul tapi anehnya kenapa ada Kak Gilang?" Rea bermonolog dengan dirinya sendiri.

"Rea," panggil Gilang.

Rea meyakinkan dirinya kalau ini hanyalah mimpi namun tubuhnya basah saat dirinya menyemprotkan air ke arahnya.

"Astaga sungguhan," gumamnya.

Gilang dan Bryan menggelengkan kepala melihat tingkah Rea, tadi Lala yang aneh kini Rea juga aneh.

"Pesona kamu luar bias Bry, nggak Lala nggak Rea semuanya jadi gila dadakan," kata Gilang.

Bryan mengangkat bahunya, yang artinya dia tidak tau menahu apa yang terjadi dengan Rea maupun Lala.

"Rea maksud dan tujuan kamu kemari untuk mencari Raisa, apa dia disini?" tanya Gilang.

"Raisa?" ucap Rea penuh penekanan.

"Iya," sahut Bryan.

"Kenapa kalian mencari Raisa?" tanya Rea.

Bryan dan Gilang semakin kesal, dia hanya ingin membawa Raisa pulang.

"Tolong Rea jangan banyak bertanya aku hanya ingin membawa Raisa pulang," jawab Bryan.

"Membawa Raisa pulang? memangnya apa hubungan kalian?" tanya Rea.

"Dia istriku," jawab Bryan.