BLUESTONE RIVER ROBERT tak menyangka jika akan bertemu seorang wanita asing yang cukup misterius baginya di sebuah bukit terpencil.
Wanita bernama Honey True Haven itu hanya tinggal bersama sang ibu di sebuah bukit yang jauh dari pemukiman penduduk.
Bagaimana kisah mereka? yuuuk ikutin..
ig ZARIN.VIOLETTA
fb ZARIN VIOLETTA
Seperti biasa ga banyak konflik yang bikin kepala pusing yak😆 cuma novel ringan yang bikin happy n senyum-senyum sendiri😁
Selamat membaca..🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#19
"Kita tidur di satu ranjang?" tanya Honey setelah dia mengganti bajunya dengan kaos oblong milik Blue.
"Aku tidur di sofa," jawab Blue.
Honey melihat sofa besar yang terlihat empuk dan nyaman itu.
"Baiklah," ucap Honey.
Lalu Honey pun naik ke atas ranjang. Sedangkan Blue masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah seharian beraktifitas.
Beberapa menit kemudian, Blue keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan celana pendek saja.
Honey membuka matanya kembali dan melihat ke arah Blue. Blue tampak mengambil ponselnya kemudian merebahkan tubuhnya di atas sofa empuk dan lebar itu.
Melihat hal itu membuat Honey beranjak dari ranjang dan menghampiri Blue.
Honey merebahkan tubuhnya di depan tubuh Blue di atas sofa dan ikut melihat ponsel Blue yang kini menjadi fokus Blue.
"Aku ingin melihat apa saja yang ada di dalam benda ini, Blue," ucap Honey pelan dan memundurkan bokongnya hingga mengenai milik Blue.
Kepala Honey bersandar di otot bisep Blue dan mencari tempat ternyamannya di sana.
"Tak ada yang kulihat di sini, Honey. Setelah ini aku akan tidur," ucap Blue menahan pinggang Honey.
"Apa aku boleh meminjam ponselmu?" tanya Honey dan membalikkan tubuhnya menghadap Blue.
"Besok aku akan membelikanmu ponsel," jawab Blue dengan wajah yang cuma terpaut beberapa senti saja.
"Tapi sepertinya itu benda yang sangat mahal," ucap Honey.
"Tidak mahal untukku," jawab Blue.
"Kau orang kaya, Blue?" tanya Honey polos.
Blue tertawa. "Aku pengangguran yang kaya raya," jawab Blue random.
"Apakah ada pekerjaan seperti itu?" tanya Honey yang semakin membuat Blue tertawa.
Lalu Honey mengusap bibir Blue dan menatap matanya dengan mata polosnya.
"Aku suka tawamu," ucap Honey lirih dan tersenyum.
'No no no ... Jangan menatapku seperti itu,' batin Blue.
Blue kemudian memegang tangan Honey yang mengusap bibirnya dan mengecupnya.
"Tidurlah di ranjang," ucap kata Blue.
"Aku lebih suka di sini bersamamu. Tidur di ranjang besar sendirian membuatku tak nyaman," jawab Honey.
'Ini situasi yang berbahaya, Baby,' batin Blue.
"Tidurlah, Blue. Aku tak akan mengganggumu," kata Honey berbisik.
"Kau pikir aku bisa tidur jika ada kau di depanku?" ucap Blue.
"Apa kau tak suka di dekatku?" tanya Honey.
"Bukan begitu. Aku bisa bertindak yang tidak-tidak padamu jika kau di dekatku," jawab Blue dengan hidung yang menyentuh hidung mancung Honey.
"Aku tak mengerti," ucap Honey yang wajahnya semakin cantik di mata Blue.
"Kita adalah dua orang dewasa, Honey. Dan aku bisa saja menyentuhmu karena kau terlalu memancingku," jawab Blue.
Honey mengerutkan keningnya karena masih belum terlalu mengerti.
"Berciuman maksudmu?" tanya Honey gamblang.
Blue tertawa pelan dan mencubit pipi Honey pelan.
"Bahkan yang lebih dari itu. Aku bisa melakukan hal itu padamu," jawab Blue.
"Aku ingin tahu hal itu. Lakukanlah," ucap Honey.
"Oh my God. Aku tak akan memanfaatkan kepolosanmu, Sayang. Itu bukan caraku," jawab Blue dan memeluk Honey.
"Tidurlah, aku akan memelukmu saja," ucap Blue berusaha menahan hasratnya.
Honey melingkarkan tangannya ke pinggang Blue dan pahanya masuk ke sela paha pria tampan itu dengan santainya tanpa tahu apa akibatnya pada Blue.
'Shiiittt ...' umpatnya dalam hati karena semakin lama cobaannya semakin tinggi.
"Ingatlah, jangan melakukan hal ini pada siapapun kecuali aku, oke?" ucap Blue lirih.
"Hmm, aku tahu itu. Karena aku juga tak ingin kau melakukan hal ini dengan wanita lain," jawab Honey jujur.
Blue tertawa mendengar ucapan Honey yang lugu dan apa adanya itu.