Orang Ketiga

"Ayah sungguh dirimu tega.. !" Ardiansyah dengan menatap sang ayah yang kini sedang mengeluarkan asap di balik mulutnya dengan wajah yang angkuh

"Hahahah.. dasar anak bodoh, aku tak menyukai dirimu yang lemah seperti ini " Ucapnya dengan sombong lalu berdiri meninggalkan Ardiansyah yang saat ini menatap sang anak yang ada di depannya.

Belum juga berganti pakaian dengan yang baru, ardiansyah di harus kan memilih untuk kembali melenyapkan nyawa seseorang tepat di depan sang ayah. Dirinya tak percaya dengan apa yang di perintahkan matanya terbelalak melihat sang ibu yang kini menatap wajah sang ayah dengan tatapan memohon

"Bunda " Panggil Ardiansyah yang saat ini melihat sang bunda sedang berlutut di kaki sang ayah

"Cepat cari orang ini laku lenyapkan dirinya..!" Ucap sang ayah dengan tangan yang meleparkan sebuah Foto

"Dia siapa ?" tanya Ardiansyah

"Tak perlu tahu. cepat cari lalu bunuh mereka, waktumu hanya 48 jam jika dalam waktu segitu tidak ada pergerakan maka jangan salah kan aku jika aku akan melenyapkan mereka yang kamu jaga dan sayangi, termasuk dia bunda yang kamu banggakan.." Ucap sang ayah dengan melepaskan tangan sang istri yang berlutut di kakinya, dengan cara menendang wajah sang bunda tepat di hadapannya

"Bunda.." panggil Ardiansyah dengan berlari membantu sang bunda untuk berdiri dan membersihkan darah segar dari hidung sang bunda.

Hatinya terenyuh saat menatap wajah sang bunda yang hanya terdiam dengan deraian air mata yang menetes di pipinya.

"Aku berjanji setelah aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan bunda akan aku bawa ke tempat yang aman" batinnya dengan membersihkan darah di hidung sang bunda

"Maafkan Dian bunda yang tak bisa menjaga bunda, Maafkan dian yang tak bisa menuruti keinginan dan harapan bunda yang diinginkan. Setelah ini kita akan pergi dari sini, dan akan aku pastikan bunda akan selalu tetap nyaman tanpa adanya ayah di sisi kita. " batin Ardiansyah dengan menatap wajah sang bunda yang terlihat memar

"Do'a serta Restu ku akan selalu ada buat kamu sayang.. " jawab sang bunda dengan memeluk tubuh sang putra

"walaupun harus ada air mata di pipi sang bunda, Bunda rela nak, Bahkan nyawa pun bunda mau asal anak kesayangan bunda menjadi anak yang baik dan juga sholeh.." sambung sang bunda dengan senyuman yang terlihat di paksa karna menahan rasa nyeri di pipinya

Ardiansyah yang mendengar ucapan sang bunda pun menganggukkan kepalanya.

"Aku berjanji bunda setelah ini kita akan pergi jauh dari sini dan memulai kehidupan yang baru, tak akan ada lagi kata-kata kejam dan perlakuan kejam lagi dari orang " Batinnya dengan menatap sang bunda yang saat ini tersenyum menatap dirinya.

"Bunda naik lah dan masuklah ke kamar tak perlu keluar dan jangan biarkan orang asing masuk di kamar kecuali Bik Tatik yang akan membawakan makanan buat bunda.." ucap Ardiansyah seraya tangan yang meraih tangan sang bunda lalu ia cium.

Sang bunda pun menganggukkan kepalanya lalu berjalan ke arah tangga sedangkan Ardiansyah berjalan ke arah pintu keluar, melangkah kan kakinya ke arah mobil yang telah menunggunya sejak tadi.

...*********...

...Saat mereka memilih mengalah dan menuruti apa kemauan mu maka di saat itu juga ia telah memiliki tekat tu menjauh karna seberapa kuat dirinya tuk di sisi mu jika keberadaannya tak dianggap maka di saat itu juga ia harus terus berjalan tanpa harus menunggu kapan waktu itu tiba.....

...----------------...

Rate Favorit Like dan Komentar..

Nb. Kenapa ga nyambung..?

ahhh iyaa otor lagi mauu bermain teka teki dulu😂