Novel ke tiga ini hanya kisah fiktif khayalan penulis semata, jika ada kesamaan nama, tempat semua itu hanya kebetulan.
Gadis bernama Airin Nurani usia 21 tahun, yang nekat ke kota Metropolitan untuk merubah nasib dan menyekolahkan adik nya, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
Berbekal Ijazah SMA dan selembar kertas bertuliskan alamat seorang teman di desa yang sudah lebih dulu kerja di Jakarta, dan mendapatkan pekerjaan sebagai Pramusaji.
Airin yang akhirnya bertemu dengan kekasihnya ketika masih di desa begitu bahagia, hingga sang kekasih meminta sesuatu dari dirinya...
Apakah Airin akan memberikan permintaan sang kekasih? Bagaimana kelanjutan kisah nya,,,
Simak terus di hari Rabu dan Sabtu jam 20:00 mlm.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Venus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
Happy Reading ☕
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
Tiba hari keberangkatan ku ke Jakarta, travel yang menjemput Airin sudah datang. Semalam sebelum berangkat Airin sengaja tidur di kamar budenya, merasakan pelukan, belaian lembut di kepala Airin. Kadang Airin merasa seperti bersama dengan ibu nya sendiri padahal jelas itu adalah bude nya.
"Bude, Airin pamit kerja ya. Doakan Airin dan bayi didalam perut Airin ini sehat serta pekerjaan Airin lancar. Bude juga jaga kesehatan ya. Kalau ada apa-apa segera telpon Airin."
"Iya nduk, dah sana kerja yang tenang ya. Doa bude selalu menyertai mu." Sembari melepaskan pelukan hangat dan membiarkan Airin menaiki mobil travel.
Bude melambaikan tangannya, mantap sendu sampai mobil berbelok dan menghilang.
🌹22 Tahun yang Lalu... Bude Sumi🌹
"Sum.. Sumi... Alhamdulillah kamu sudah sadar," ucap mbak Ratmi tersenyum.
Sumi yang baru tersadar menatap plafon yang jelas bukan plafon rumahnya, bau karbol khas rumah sakit tercium memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.
"Mbak, aku kenapa ya?"
"Alhamdulillah Sum, sebentar lagi kamu akan jadi seorang ibu. Selamat ya mbak seneng sekali dengar nya."
"Maksud mbak Sumi hamil?"
"Iya Sum, kamu harus bilang sama ibu Sam bapak siapa ayah bayi ini biar bisa segera nikah sebelum perutmu semakin membesar."
"Kita di rumah sakit ya mbak?"
"Iya kamu tadi pingsan di kamar, kenapa?"
" Mbak, apa gak sebaiknya Sumi gugurkan aja bayi ini!"
"Eeeehhh sembarangan aja kalau ngomong, gak boleh. Dosa besar itu sama aja membunuh."
"Tapi Sumi gak mau bayi ini mbak,"
"Kenapa? siapa ayah bayi ini?!"
"Sumi gak tau mbak, waktu Sumi bangun sudah ada dirumah temen. Tapi gak ada yang aneh mbak, pakaian Sumi masih terpakai lengkap cuma kepala Sumi emang pusing dan sakit banget."
Kami sekeluarga tiga bersaudara diatas ku ada mbak Ratmi dan dibawah ku ada adik lelakiku Susanto. Alhamdulillah meski kami hidup pas-pasan tapi kedua orang tuaku selalu bisa menyekolahkan kami sampai taman SMA, itu sudah termasuk luar biasa. Lulus sekolah mbak Ratmi hanya merasakan bekerja di luar sebentar, karena nya dia segera di lamar oleh kekasihnya.
Aku merasa pergaulan ku baik-baik saja, sampai malam itu aku yang ketika itu berusia 25 tahun diajak ikut merayakan ulang tahun temanku. Tak ada yang aneh sampai aku kembali pulang esok hari nya.
Singkat cerita aku dinyatakan hamil dua bulan, kaget bukan kepalang orangtuaku. Demi menutupi aib kehamilan diluar nikah ku, aku pun di ungsikan dirumah nenek dilain desa. Setelah obrolan panjang sebelum keputusan itu di buat.
"Bagaimana ini, sudah hamil gak tau siapa bapaknya?! kamu tuh gimana sih Sum,,Sum,, perempuan ko gak bisa jaga diri. Bikin malu keluarga saja. Sudah pokoknya jangan bantah perintah bapak! Besok kamu tinggal dan melahirkan di rumah nenek mu saja. Setelah melahirkan berikan bayi mu supaya di urus oleh mbak mu. Mengerti !!" perintah bapak mutlak tak bisa diubah.
Sumi hanya bisa mengangguk.
🌹 Flashback Sumi end 🌹
*****☕
"Pak, besok akan ada asisten pembantu rumah tangga yang akan membantu saya pak. Sepertinya sedang dalam menuju perjalanan kesini." ucap mbok Yem pembantu rumah tangga yang sudah bekerja di rumah itu selama hampir 20 tahun lebih.
"Oh gitu, ya bagus dong jadi mbok gak kecapean lagi nanti kerja nya, semoga yang ini cocok ya sama mbok jadi gak perlu cari-cari yang lain lagi." jawab pria tinggi gagah yang sedang mengancingkan jas nya.
"Iya pak, semoga aja. mbok juga capek ngajarin lagi, ngulang lagi."
"Ya sudah, urusan dapur mbok urus aja baiknya seperti apa, dibagi aja tugas nya. Kalau ada yang darurat dan gawat baru mbok bilang ke saya ya. Saya berangkat ke kantor ya mbok."
"Baik pak, hati-hati di jalan."
*****☕
"Semoga majikan ku nanti baik ya Allah, biarlah aku akan berjuang sekuat dan semampu ku demi dirimu dan anakku."
Setelah melakukan perjalanan lumayan jauh dan melelahkan akhirnya esok paginya travel pun tiba di sebuah rumah bagus dan mewah. Supir pun turun dan berjalan menuju pos satpam.
"Permisi pak, apa betul ini perumahan Semeru Indah no. 10?"
"Iya betul pak, kenapa ya?"
"Ini saya ada penumpang dengan tujuan ke rumah ini, namanya penumpangnya mbak Airin. Bisa tolong tanyakan didalam benar apa tidak, kalau salah biar pulang lagi ke kampung. Kasian lagi hamil pak."
"Oh gitu, coba tunggu sebentar ya pak." Satpam itu terlihat mengangkat telepon dan bicara lalu meletakkan kembali teleponnya.
"Iya benar pak, kata mbok Yem dia akan bekerja disini sebagai asisten rumah tangga."
"Oh, syukurlah kalau begitu saya ajak keluar si mbak nya." supir pun melangkah kembali ke mobil membangunkan Airin yang masih tertidur.
"Mbak bangun mbak sudah sampai."
Airin merasa dejavu dibangunkan supir dengan tujuan sama ke Jakarta. Setelah membuka mata dan turun perlahan matanya segera menatap rumah besar berpagar tinggi didepannya.
"Alamatnya disini mbak, ini koper nya. Saya permisi."
"Iya pak Terimakasih banyak ya pak." jawab Airin lalu melangkah ke pos satpam.
"Mbak Airin ya?!" sambil membuka pintu gerbang.
"Iya pak,"
"Ayo masuk silahkan, sudah ditunggu sama mbok Yem. Eh mbak nya lagi hamil ya? Gak pa pa gitu kerja menginap disini, gak dicari suaminya nanti?"
"Saya janda pak, jadi gak akan ada yang mencari saya. Bisa antarkan sama ketemu dengan mbok Yem." jawab ku asal.
"Ooohhh masih muda cantik, udah janda, kasian hamil lagi. sabar ya mbak."
"Gak masalah pak. terimakasih."
Airin melangkah mengikuti pak satpam itu ke area samping rumah menuju belakang rumah, disana mbok Yem sedang asik memberi makan ikan di kolam.
"Pagi, mbok Yem, ini tamu nya sudah datang. Saya balik ke pos ya mbok." lalu melangkah pergi tapi nampak sekali melirik kearah Airin.
Mbok Yem menatap Airin mengerutkan kening menatap kearah perut.
"Kamu sedang hamil ya?"
"Iya mbok, saya sedang hamil tapi gak pa pa mbok, meski hamil saya gak rewel. Mbok jangan khawatir saya gak bisa melakukan tugas rumah tangga ya." aku segera meyakinkan mbok Yem.
"Maksud mbok, kamu janda atau...?"
"Kenapa mbok, apakah status seorang asisten pembantu sangat penting? Saya disini niat bekerja untuk menghidupi diri sana dan anak saya mbok. Saya gak perduli apa kata orang diluar, karena saya tidak meminta makanan kepada mereka mbok."
Mbok Yem terdiam,,, menatap kesungguhan gadis muda didepannya. Sungguh gadis dengan tekad kuat mandiri dan memiliki semangat tinggi. Mbok Yem menyukai orang yang berperinsip seperti Airin. Sempat terlintas rasa ragu tapi juga iba secara bersamaan.
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
lanjutkan....
apa reaksi bapak Faisal jumpa dengan mantan istrinya dan apa sebenarnya niat Bu Widya mau jumpa ya
tp kok zaman dah modern gini masih aja ada hal² yg berbau nganu..
hmm 🚶♀️🚶♀️🚶♀️
wlopun cara itu diluar nalar sekalipun 🤦♀️
aduh Del, km ini wanita masa kini kok percaya hal kek gitu sih 😶
inget lho, nyawamu sndiri yg jd taruhannya itu..
smua masih abu².. aku nunggu jd merah muda dan biru aja deh 🚶♀️🚶♀️🚶♀️
km baik² aja kn?!
klo smpe terjadi sesuatu sm km kelak, apa Airin bakal kembali sm Daffa??
hmm, bolak balik dekok w mren ieu mh
kek nya 11 12 sm Delia..
apa mungkin Rachel yaa??
jadinya gini kan..
km sndiri yg tersiksa krna jelas² km yg berjuang sndiri
km hrus berusaha lebih keras lagi utk mencari Airin dan mendapat maaf darinya..
ehh ini Faisal sakit apa sih..
jgn bilang dia mengidap penyakit berbahaya yg mengancam nyawanya.. halahhh klo kek gitu, bisa jd angin segar buat Daffa..