NovelToon NovelToon
Sebuah Rasa

Sebuah Rasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: ThaRoe

Chelsea Cellina Stefani adalah seorang gadis cantik dan juga pintar dia adalah sahabat baik Earlyn.
Mereka telah bersahabat semenjak kecil.

Darielle Abrisham Nathaniel atau yang biasa dipanggil Ziel adalah sahabat kecil mereka.

Ketika lulus SMA Ziel melanjutkan kuliah di Harvard University sehingga mereka terpisah selama beberapa tahun. Namun walau begitu mereka masih tetap saling memberi kabar.

Ziel tidak mengetahui bahwa diantara Celline dan Earlyn memendam perasaan yang sama pada orang yang sama. Akankah Ziel memilih salah satu diantara mereka ataukah dia menjatuhkan pilihan pada gadis lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ThaRoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Club

Sampai dirumah Axel uring-uringan terus. Berkali-kali dia menelpon Celline namun jawaban selalu diluar jangkauan. Dia hampir putus asa. Semenjak sore dia memarkirkan mobilnya didekat rumah Celline namun lagi-lagi Celline tak nampak. Berjam-jam dia menunggu didalam mobil sampai akhirnya dia kelaparan dan turun dari mobil lalu membeli nasi goreng yang lewat di depan rumah Celline. Sampai dia selesai makan namun Celline tidak juga menampakkan batang hidungnya. Akhirnya jam 10 malam barulah dia pergi dari tempat pengintaiannya.

Mood Axel benar-benar sangat tidak bagus hari ini. Sesampainya dirumah dia mengambil stok minuman ayahnya dan membawanya masuk ke dalam kamarnya. Dia pun menenggak minuman itu sedikit-sedikit sampai habis dan akhirnya dia mabuk lalu tidur terkapar diatas karpet kamarnya.

Ziel pergi kekamar Axel bermaksud mengajak adiknya keluar untuk menjernihkan pikirannya namun pemandangan didepannya sangatlah tidak memungkinkan.

"Apa yang sudah Celline lakukan terhadapnya? Besok aku akan menemui dia sebelum dia berhasil menghancurkan adikku. Tunggulah Celline sampai dimanapun kamu akan aku kejar jika sampai kamu berani melukai keluargaku" ancam Ziel dalam hati. Dengan bersusah payah akhirnya Ziel bisa memindahkan tubuh Axel keranjangnya. Diapun segera mengambil botol alkohol itu dan segera membuangnya ke tempat sampah.

Nampak beberapa kali Earlyn menghubunginya namun saat ini dia sedang malas berbicara dengan siapapun juga sebelum adiknya kembali tenang seperti sedia kala.

"Perkataan Celline benar-benar telah memukulnya. Dia tidak habis pikir bagaimana mungkin dia bisa mengacuhkan Axel yang selalu baik kepadanya. Jika memang dia tidak suka seharusnya dia tidak perlu memberi harapan pada adiknya. Sudahlah walau bagaimanapun juga besok dia harus bisa menemui Celline.

Akhirnya Ziel kembali kedalam kamarnya lalu mengambil remote tv dan dia menyalakan televisinya mencari chanel film action kesukaannya.

Hari ini Axel tetap pergi ke kampus walaupun dia tidak ada mata kuliah dia ke kampus hanya untuk menemui Celline dan meminta penjelasan kepadanya namun lagi-lagi Celline seperti ditelan bumi. Dia tidak menemukan sosok Celline hari ini dikampus. Dengan lemas akhirnya dia pergi meninggalkan kampus itu menuju kantor Celline magang. Namun informasi yang diterimanya adalah hari ini Celline ijin sampai tiga hari kedepan karena ada sesuatu yang harus dikerjakannya.

Hari ini Axel benar-benar lelah. Betapa sulitnya dia menggapai seorang Celline padahal dia akan memberikan seluruh hidupnya untuk Celline namun apa mau dikata wanita yang begitu dicinta sekarang entah dimana keberadaannya.

Setelah lelah seharian mencari Celline akhirnya dia pergi ke pub untuk mendinginkan otak dikepalanya itu. Dia duduk didepan bartender sambil memesan beberapa minuman Beralkohol dia akan pulang setelah kepalnya berputar.

Besoknya pun Axel masih saja terus mencari Celline dan tetap tidak menemukannya. Karena kesal akhirnya dia pergi ke kantor mommynya untuk bertemu dengan Firda mamanya Celline.

Dari Firda baru diketahui jika Celline saat ini sedang tinggal dirumah temannya karena mereka akan terus berlatih untuk menghadapi turnamen sebentar lagi. Axel segera meminta alamat rumah temannya namun Firda tidak memberitahunya karena memang dia tidak tahu dimana rumah Ira itu.

Hari terus berlalu keakraban yang biasa terjalin sekarang sudah tiada lagi. Mereka menjadi jarang bertemu dan juga jarang berkumpul. Kesepian melanda hati mereka semua.

Sore itu Celline kembali latihan dikampusnya bersama denhan kedua temannya dan juga Yudha pelatihnya. Mereka berlatih sampai menjelang maghrib. Setelah matahari terbenam merekapun nampak bersiap-siap untuk segera pulang. Celline berjalan berdampingan dengan Yudha sambil mengobrol dan tertawa bersama.

"Aku antar ya Line" Yudha

"Gak usah kak aku naik ojek saja karena menurutku lebih enak dan lebih cepat. Kakak pulang saja dulu aku mau keruang dosen sebentar mau mengembalikan buku pak Dosen yang aku pinjam kemaren" Line.

"Oke..baiklah hati-hati ya kamu. Jika ada apa-apa segera hubungi aku" Yudha

"Oke kak....siaapp" jawab Celline sambil tersenyum manis.

Akhirnya Celline pergi ke ruang dosen untuk mengembalikan buku pinjamannya. Setelah itu dia pergi ke parkiran untuk menunggu babang gojeknya.

Baru saja dia akan meletakkan bokongnya tiba-tiba Ziel sudah berada didepannya.

"Masuk ada yang mau aku bicarakan denganmu Line" Ziel

"Ohh....kakak ada apa ya kak?"tanyanya bingung.

Ziel segera menarik tangan Celline dan menyuruhnya segera masuk ke dalam mobilnya. Celline menolak tetapi Ziel sudah terlebih dahulu menarik tangannya dan mendorongnya masuk ke dalam mobil dan segera menguncinya didalam mobilnya kemudian diapun segera masuk dan mulai menjalankan mobilnya.

"Ada apa ya Kak?" Tanyanya polos

" kenapa aku dipaksa begini kak, itu perbuatan tidak baik" Celline.

Tanpa menjawab pertanyaan Celline Ziel segera melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

"katakan Line sebenarnya ada masalah apa antara kamu dengan Axel?" Ziel

"Aku tidak ada masalah apa-apa kak" Line

"Kenapa kamu beberapa hari ini menjauh dari yang lainnya?"

"Itu karena aku juga punya privacy dan kepentingan sendiri untuk diriku. Lalu salahnya dimana?" Line

"Kamu bisa membohongi yang lainnya tetapi kamu tidak akan bisa berbohong kepadaku. Jujur saja katakan apa yang terjadi" desak Ziel.

"Kak...aku punya kehidupan sendiri dan tidak selamanya aku akan bersama kalian. Kita tumbuh dan berkembang bersama tetapi kita masing-masing memiliki tujuan hidup yang berbeda. Aku tidak bisa seperti kalian yang selalu berpesta. Kini saatnya bagiku untuk undur diri dan meraih cita-citaku yang belum terwujud selama ini. Aku akan tetap bersama kalian tetapi aku tidak bisa seperti kemaren. Tolong mengerti dan hargai keputusanku kak"Line.

"Apa kamu tahu apa yang terjadi kepada Axel? kamu sengaja menyakiti hatinya? Kenapa baru sekarang kamu menolaknya jika kamu tidak menyukainya kenapa kamu tidak katakan dari awal?" Ziel

Nampak berfikir sejenak.

"Dari dulu ataupun sekarang sama saja kak. Aku tidak memiliki perasaan apapun kepada Axel. Kita hanya bersahabat tidak lebih dari itu" Line.

"Kamu sudah menghancurkan hatinya Line"

"Dengar kak diantara kami tidak pernah ada ucapan cinta. Dia sahabatku dari kecil sampai sekarangpun tetap sahabatku. Kakak tidak bisa memaksaku" Line.

"Bagaimana jika aku memaksamu" Ziel

"Jika bertentangan dengan hati nuraniku tentu saja aku akan menolaknya kak"

"Hebat juga kamu ya" Ziel terzenyum menyeringai.

"Aku tidak mau tahu kamu harus membuat Axel kembali seperti sedia kala"

Menarik nafas panjang

"Cinta tidak dapat dipaksa kak. Aku harus melakukannya sekarang supaya dia sadar jika aku tidak mencintainya. Kalau aku terus bersikap baik padanya maka dia akan terluka suatu hari nanti dan lukanya pasti akan lebih dalam daripada luka hari ini" Celline.

" Apa kamu tahu jika Axel begitu mencintaimu aku garis bawahi MENCINTAIMU" ujar Ziel menekan perkataannya.

"Apa kakak bisa menjalin hubungan dengan orang yang tidak kakak cintai?" Line

Ziel diam tidak berkata apa pun.

"Jawab kak..jika kakak tidak mampu untuk menjawabnya maka posisi kakak sama denganku. Aku tidak ingin memberi harapan palsu untuknya dan karena Axel sudah sangat baik kepadaku maafkan jika aku harus melakukan ini. Karena aku sayang padanya jadi aku tidak ingin dia mengalami sakit seperti yang aku rasakan" Line

Ziel langsung menoleh ke arah Celline.

"Apa kamu sudah memiliki pacar?" tanyanya tidak suka.

Menggeleng samar

"Baru mau mulai mencintai tetapi kenyataan terlalu pahit untukku. Dia tidak mencintaiku dia mencintai gadis lain hatiku sakit dan aku terluka tetapi aku bersyukur telah mengetahui perasaan dia terlebih dahulu sebelum aku sempat mengucapkannya" Line

"Mengapa kamu tidak mencoba untuk mengutarakan perasaanmu? mungkin saja dia belum mengetahui perasaanmu" Ziel

Tertawa pahit namun berusaha tersenyum manis.

"Untuk apa aku mengatakannya jika aku sudah tahu jawabannya? ingin membuatku bertambah malu?" Line

"Siapa sebenarnya yang kamu cintai Line. Apakah pria yang kemaren bersamamu?"

"Ingin aku menjawab tidak tetapi kamu sudah mengetahui perasaanku ya mungkin sebaiknya aku harus keluar dari lingkaran kalian" ucap Celline dalam hati.

"Ya....aku menyukai seniorku...aku mencintai pelatihku dan aku mencintai Yudha" ucapnya dengan hati mantap karena dia tahu jika Ziel sudah mengetahui perasaannya terhadapnya.

"Shittt....bukankah kamu mencintai..." dia tidak melanjutkan kata-katanya.

"Mencintai siapa kak?" Line

"Sudahlah..lupakan aku hanya tau jika kamu adalah gadis yang tidak punya hati. Jika sampai sesuatu terjadi pada adikku maka aku akan mencarimu sampai keujung dunia sekalipun".

"Hah....kenapa aku selalu salah kak? ini tidak adil untukku jika hanya aku yang disalahkan. Apa karena aku orang lain lalu kalian bisa seenaknya saja kepadaku?" tanyanya sewot.

Ziel diam mungkin dia baru saja melakukan suatu kesalahan dengan kata-katanya. Mereka terus saja berdebat saling menyalahkan dan saling membela diri saat ini keadaan mereka mirip seperti pasangan yang sedang ribut karena mempertahankan prinsipnya masing-masing. Sama-sama keras kepala dan selalu merasa benar semua.

Ziel menghentikan mobilnya lalu membuka pintu mobilnya dan dia menarik tangan Celline serta membawanya masuk ke dalam sebuah Club. Dia mencari Axel disana matanya berkeliaran mencari sosok adiknya. Nampak Axel sedang memegang gelas beralkohol sambil tertawa bersama seorang wanita cantik.

"Lihat adikku....ini semua karena dirimu" ucapnya ditelinga Celline.

Celline nampak kaget melihat Axel yang seperti itu. Dia tahu jika Axel sedikit nakal namun baru kali ini dia bisa melihat secara langsung Axel dengan pribadi yang lain.

"Ya Tuhan..." dia pun segera menutup mulutnya dan melihat ke arah Ziel.

"Dia belum dewasa kak karena lari dari masalah tetapi bukan menyelesaikan masalahnya sendiri. Ini tidak benar aku takut Axel dimanfaatkan oleh wanita itu" Celline.

"Jika kamu mengkhawatirkannya kenapa kamu tidak menggampirinya dan menariknya pulang" Ziel menatap Celline dengan tajam.

"Itu bukan tugasku kak karena aku bukan apa-apanya dia" lalu Celline berjalan keluar menuju pintu tetapi baru beberapa langkah kaki tubuhnya sudah ditarik kembali oleh Ziel dan dipepetkan ketembok Ziel memegang dengan keras bahunya sambil memenjarakannya dengan tubuh tingginya itu dan menatap Celline dengan penuh amarah.

"Ini semua karenamu masih saja kamu mengingkarinya Line. Adikku hancur karenamu" geramnya.

"Lepaskan kak....aku mohon lepaskan aku tidak ingin berbuat kasar" ucapnya.

"Aku akan melepaskanmu jika kamu sudah berhasil membawanya pulang" Ziel menangkup wajah Celline dengan sebelah tangannya sambil mengancamnya. Celline segera melepaskan tangan itu sambil menatapnya dengan galak dia menuruti perkataan Ziel tetapi bukan karena dia takut dengan ancamannya melainkan karena rasa sayang ke Axel dan dia juga tidak ingin sampai terjadi sesuatu dengan Axel.

"Aku hanya akan membawanya sampai mobilmu jangan meminta lebih dariku setelah ini" Line.

Dengan perlahan dia segera menghampiri Axel dan langsung mengambil gelasnya.

"Kita pulang kamu sudah terlalu banyak minum saat ini" Dia segera menarik tangan Axel namun Axel hanya menatapnya bingung karena minuman itu sudah membuatnya mabuk. Dengan tertawa terbahak-bahak dia menunjuk ke arah Celline.

"Ka-kamu bohongan kan? kamu tidak nyatakan? kamu ada dimana sebenarnya? ak-aku mencarimu kemana-mana Line. Hei..wanita..lihatlah apakah dia nyata atau hanya ilusi saja?" tanya Axel sambil berusaha menyentuh Celline.

"Dasar pria bodoh ini aku lihatlah aku bisa menarik tanganmu. Sekarang aku ada disini kamu diam dan ikut denganku atau aku akan pergi lagi darimu?" tanyanya sambil menangkup wajah Axel hingga membuat Axel menunduk melihat ke arahnya.

Axel langsung memegang wajah Celline dan membelainya dari rambut hingga ke tangan.

"Ya...kamu nyata..akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu aku merindukanmu Line" Axel langsung memeluk Celline dan seperti tidak akan melepaskannya lagi.

"Aku sesak nafas Xel jika kamu seperti ini terus" ucap Celline namun Axel tidak memperdulikan perkataan Celline dia terus memeluknya sampai akhirnya kesadarannya hilang.

Ziel segera membayar bill Axel setelah itu dia memapah tubuh adiknya dan membawanya keluar menuju parkiran mobil. Setelah memastikan Axel tidur dengan posisi nyaman baru dia segera masuk ke bangku pengemudi.

Ziel segera membuka kaca mobilnya dan menyuruh Celline masuk namun Celline menolaknya.

"Aku sudah katakan hanya akan mengantarnya sampai mobilmu setelah itu tugasku sudah kelar ka. Aku akan pulang dengan taxi sebaiknya kakak lekas bawa dia pulang"

Ziel segera turun kembali dari mobilnya dan akan memaksa mengantar Celline namun sebuah taxi berhenti tepat didepan Celline tanpa menghiraukan Ziel dia segera masuk ke dalam taxi itu. Ziel menggedor-gedor taksi itu berusaha agar membuat Celline keluar namun semua usahanya sia-sia Celline sudah pergi dari hadapannya. Tinggalah dia sendiri dan pulang membawa adiknya yang sedang mabuk itu.

*********

Kok aku jadi gak tega dengan Axel ya🤧

Ziel mulai kasar dengan Celline karena kesal dengan sifat keras kepalanya itu😂

Holaaa genks senang bisa menghiburmu lagi. Jangan lupa like vote n kommennya ya sayang-sayang akoh🤗

lop yu pul genks 😘😘😘😘

Cayang akoh

Ziel mulai main kasar ya😌

Celline

Yudha pacar halu Celline

1
martina melati
entah ini nivel x y thor... jujur, biasany cowok2 jarang mau drayakn saat ultah... pdhl sdh usia dewasa (18th ke atas)
Ayu Roesly
Luar biasa
Supry Atun
semoga sehat selalu thor semangat
Supry Atun
celline hamil mungkin 🤭🤪😄
Supry Atun
habis pakai jubah dokter terus di panggil untuk naik panggung 😄
Wiwin Budi Rahayu
kemana ya. anak angkat ziel scout. kokgak pernah muncul.
Sri Rahayu
scout kemana thor
Sri Rahayu
munkin kah cellin hamidun jd mood'y jd kek gitu
Sri Rahayu
mama fir banyak koleksi foto" daun muda yg gantenk" rupa"y..y ampun ma untunk papa yu sabar banget..😅😅😅
Sri Rahayu
sumveh thor q jd ngakak jd ngikutin siska ngomonk🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Rahayu
wiiihhh keren mama fir kalo udah marah mah sadis beeeeddd👍
Sri Rahayu
thor q masih bingunk sebener'y cellin d perkosa apa g sih...g faham q serius dah
Sri Rahayu
kesian mama firda g d gubris omongan'y...
Sri Rahayu
mamus mampus mampus kau ziel...lagu laguan ragu sma anak yg d kandunk cellyn
Sri Rahayu
mampus lo ziel..tak sumpahin nyesel se ntesel"y
Sri Rahayu
tuh kan bener ziel ragu y ampun masih berharab cellyn g d apa"n sama yudha..beneran g adil thor crita mu kali ini..nyesek banget q..kesian sma cellin lg hamil jauh dr laki'y mana d raguin lg anak'y..astaga naga andai bisa q cekek ziel lewat onlen...
Sri Rahayu
hamil kah..jangan sampai s ziel ragu ank yg d kandunk cellyn...kalo ragu tak cekek ampe mati lo ziel.
Sri Rahayu
terlalu kejam jika sampai bnenar" cellyn d gagahi oleh yudha...g trima q thor
Sri Rahayu
cellyn mah mulai nyari gara" ih...tegas napa ama yudha
Sri Rahayu
bingunk jd'y..tp hebat jg s ceklin mw trima scot tp ttp g adil buat cellin..coba bawa cellin pergi dl mama firda..kesian nyesek rasa'y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!