NovelToon NovelToon
CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Cintapertama / Persaingan Mafia
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: Aretha_Linsey

Nicholas Alistair adalah definisi dari bahaya yang memikat. Seorang Boss Mafia kelas kakap dengan kerajaan yang dibangun di atas ketakutan dan baja. la dingin, kejam, dan memiliki segalanya-kecuali hati. Hidupnya sempurna di bawah kendali, hingga ia harus melakukan perjalanan ke pelosok desa terpencil untuk menyelesaikan urusan bisnis yang berdarah.
Di sanalah ia bertemu Rania
Rania, si gadis desa dengan pesona alami yang polos dan lugu, memiliki keindahan yang memabukkan. Postur tubuhnya yang ideal bak gitar spanyol adalah magnet yang tak terhindarkan, membuat mata Sang Don tertuju padanya. la adalah bunga liar yang tumbuh di tempat yang salah, dan Nico, Sang Penguasa Kota, memutuskan ia harus memilikinya.
Apa yang dimulai sebagai obsesi, perlahan berubah menjadi hasrat yang membara. Nico menarik Rania dari kehidupan sederhananya, memaksanya
masuk ke dalam sangkar emas yang penuh intrik, kekayaan, dan bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 Keheningan Yang Membawa Amarah

Berhari hari berlalu di mansion, diselimuti keheningan Rania yang mematikan. Rania menolak berbicara, menolak menatap Nicholas, dan menolak mengakui keberadaannya.

Dia makan sendirian di kamar dan membaca buku.

Nicholas Alistair, si Don yang ditakuti, kini hidup dalam penyiksaan. Dia mencoba mengirim hadiah, surat permintaan maaf yang ditulis tangan, dan bahkan membiarkan Rania mengunjungi orang tuanya (di bawah

pengawasan, tentu saja), tetapi Rania hanya menerima dan tetap diam .

Nicholas berdiri di luar pintu kamar Rania, mendengarkan keheningan. Dia frustrasi. Dia tahu dia pantas mendapatkan ini, tetapi dia tidak sanggup menanggungnya. Keheningan Rania lebih menyakitkan dari pada ancaman Vito yang menculiknya.

"Rania, tolong bicara denganku. Aku minta maaf. Aku sudah menghajar Vito. Aku percaya padamu. Aku mencintaimu, " bisik Nicholas, tangannya menempel di pintu.

Tapi semua itu tidak di jawab oleh Rania, tidak ada respon. Rania hanya diam dan sudah sangat kecewa. Mau pergi dari kehidupan Nicholas juga sudah percuma. Rania sudah putus asa.

Rania sudah mencapai batasnya. Dia trauma karena penculikan, terluka karena kecemburuan Nicholas, dan kini tercekik oleh penyesalan Nicholas yang posesif. Dia tidak ingin hidup sebagai wanita yang terus menerus harus membuktikan dirinya. Dia harus pergi.

Malam itu, Rania memanfaatkan kelelahan para pengawal. Dia tahu Nicholas memindahkan sebagian besar penjaga ke gerbang utama. Rania, dengan tekad bulat, menggunakan kunci darurat lama yang ia curi dari Ny.

Eleanor beberapa minggu lalu. Dia menyelinap ke sayap mansion yang terpencil.

Jantungnya berdebar kencang. Dia hanya membawa tas kecil berisi pakaian sederhana. Dia tidak peduli di mana dia akan berakhir, asalkan jauh dari tembok ini dan dari tatapan posesif Nicholas. Dia berhasil melewati pintu keluar pelayan di belakang dapur dan berlari ke arah

tembok tinggi belakang.

Rania hampir berhasil. Dia sudah berada di dekat tembok, siap memanjat kebun anggur tua yang bisa membantunya turun.

Tiba tiba, suara yang dingin dan tajam memecah keheningan malam.

"HENTIKAN, RANIA!"

Rania membeku. Nicholas.

Nicholas berjalan cepat melintasi taman. Dia baru saja melihat Rania di monitor keamanan. Matanya memancarkan rasa sakit dan pengkhianatan yang mendalam. Dia merasa seperti ditikam dua kali-pertama oleh Vito, kedua oleh wanita yang dicintainya

"Apa yang akan kau lakukan?" tuntut Nicholas, suaranya rendah, nyaris tidak terdengar, tetapi penuh ancaman.

Rania berbalik, bahunya bergetar.

"Aku mau pergi."

Nicholas mendekat, rasa frustrasi dan sakitnya mencapai titik didih. Dia mengungkit semua yang telah ia korbankan: Shadow Harvest, harga diri dan pertarungannya melawan Vito.

"AKU MELAKUKAN SEMUA INI UNTUKMU! AKU MENGORBANKAN KEKUASAANKU! DAN KAU MEMBALASNYA DENGAN MELARIKAN DIRI

SEPERTI PENCULIK?! APA LAGI YANG KAU INGINKAN DARIKU, RANIA?!

Untuk pertama kalinya sejak Rania mengenalnya, Nicholas Alistair meninggikan suaranya hingga berteriak. Itu bukan lagi suara Don, tapi suara pria yang hancur.

Rania terkejut, air mata mengalir deras. Nicholas belum pernah membentaknya. Dia merasakan kekuatan dari teriakan itu, tetapi dia menggunakan rasa sakitnya sendiri untuk menghancurkan Nicholas.

Sambil menangis, Rania menatap Nicholas.

"Kau meninggikan suaramu, Sayang". kata Rania, suaranya bergetar tetapi penuh keputusasaan.

"Dan itu membuktikan semuanya. Aku tidak ingin apa apa darimu lagi."

Rania menjatuhkan tasnya, menatap lurus ke mata Nicholas.

"Izinkan aku pergi. Marilah hidup sendiri sendiri. Aku sudah muak dengan cintamu yang membunuhku sedikit demi sedikit."

Kata kata itu, diucapkan dengan air mata dan ketegasan, menusuk Nicholas lebih dalam daripada peluru Vito. Rania memilh untuk mengakhiri segalanya.

Nicholas tersentak. Dia melihat Rania yang hancur, dan dia menyadari dia baru saja mendorong Rania ke jurang dengan amarahnya.

"Tidak!Tidak, Rania, maafkan aku!" Nicholas jatuh ke lututnya, memohon dan memeluk Rania erat erat.

"Aku minta maaf! Aku tidak bermaksud! Aku frustrasi! Aku takut kau meninggalkanku! Aku mencintaimu!"

Rania membiarkan Nicholas memeluknya, tetapi tubuhnya kaku. Dia menoleh ke samping menolak mencium atau membalas pelukan itu.

Nicholas tahu, permintaan maaf tidak cukup. Dia harus menjaga Rania, meskipun itu berarti mengurungnya.

Nicholas menarik Rania berdiri, lalu memerintahkan Marco untuk segera mengunci semua pintu keluar dan menambah penjaga di seluruh mansion.

Rania tidak melawan saat dia digiring kembali ke kamarnya. Dia hanya diam, memandang Nicholas dengan tatapan muak yang mematahkan hati Nicholas.

"Kau tidak akan pergi". bisik Nicholas, suaranya kini kembali lembut, tetapi penuh kekuasaan posesif.

"Kau tidak akan meninggalkanku. Aku akan memperbaiki ini!

Rania tidak menjawab. Dia duduk di tepi tempat tidur, memalingkan wajahnya. Dia tidak lagi bicara, tidak lagi menangis, tidak lagi melawan.

Nicholas, yang diliputi rasa bersalah dan cinta yang menyiksa, mengurung Rania. Rania tetap berada di mansion, menolak untuk bertemu Nicholas, menolak untuk berbicara. Nicholas telah menyelamatkan Rania dari Vito tetapi dia telah mengurung Rania dalam keheningan yang ia ciptakan sendiri.

Nicholas kini harus menghadapi kenyataan bahwa wanita yang ia cintai lebih memilih mati di luar daripada bernapas di dalam sangkarnya.

...----------------...

Ke esokan harinya tetap sama. Rania memilih untuk terus di kamar saja, sarapan di kamar. Bahkan saat sarapan pun perut Rania saranya enggan untuk menerima. Rania larut dalam kesedihan. Pria yang ia cintai begitu bodoh soal percintaan dan selalu gampang percaya omongan orang lain ketimbang percaya pada dirinya

"Aku memang dulu tidak mencintainya, tapi sekarang apa? Aku tersiksa dengan perasaanku sendiri. Aku ingin kembali ke desa, aku ingin hidup normal kembali. Aku merindukan ayah dan ibu". Rania menangis pilu

Merindukan ayah dan ibunya serta meratapi kisah cintanya yang menyedihkan. Tak luput dari Rania, Nicholas tahu Rania sedang menangis. Ia tau melalui CCTV yang sengaja Nicholas letakkan di kamar Rania agar bisa memantau Rania.

"Maafkan aku Rania, ini semua salahku. Seharusnya aku tidak menyiksamu seperti itu. Maafkan aku Rania, aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Tapi cintaku padamu membutakan segalanya. Sampai kau kecewa padaku karna kebodohan ku". Nicholas berbicara sendiri karna saking frustasinya

"Marco.... tolong kau carikan buket bunga mawar yang sangat besar untuk Rania dan jangan lupa kau belikan boneka yang lucu agar Rania sedikit terhibur. Kau langsung saja masuk ke kamarnya. Karna aku tahu Rania tidak akan mau bicara denganku". perintah Nicholas

Nicholas terus berusah membuat Rania kembali tersenyum dan kembali memaafkan dirinya. Meskipun Rania hanya berdiam saja.

30 menit kemudian Marco sudah datang membeli buket bunga mawar yang sangat besar dan membawa boneka doraemon yang lumayan besar. Kali aja Rania suka dengan bonekanya karna terlihat lucu. Lalu Marco pun masuk ke kamar Rania sesuai perintah dari Nicholas.

Tok.. Tok.. Tok..

Tidak ada jawaban dari Rania. Marco akhirnya bersuara

"Ini saya Marco nona Rania, bolehkah saya masuk sebentar". Tanpa menunggu jawaban dari Rania, Marco pun masuk ke kamar Rania. Lalu memberikan buket bunga mawar yang sangat besar dan boneka doraemon itu

" Nona Rania ini hadiah dari Nicholas. Tolong anda lihat dulu". kata Marco sambil membujuk

"Bawa saja pergi, aku tidak butuh apapun darinya. Aku sudah muak dan aku ingin pergi". jawab Rania ketus

"Saya tahu apa yang anda rasakan, hanya saja jangan terlalu larut dalam kesedihan. Anda harus makan, harus banyak makan makanan sehat. Kalau anda sakit ayah dan ibu anda di desa pasti sangat khawatir". Marco sengaja menyematkan ayah dan ibu Rania agar Rania sedikit luluh

Rania pun sedang berfikir, apa yang di katakan Marco benar adanya. Lalu Rania berbalik menghadap Marco

Rania sangat kaget melihat buket bunga mawar yang sangat besar dan boneka doraemon. Hati Rania mulai luluh karna Rania memang tidak pernah punya boneka di desa. Melihat perubahan raut wajah Rania, Marco juga senang.

"Anda suka? kalau anda suka Nicholas bisa membelikannya lebih dari ini". kata Marco

"Ya aku suka. Terimakasih Marco".

" Jangan berterima kasih pada saya nona. Berterimakasih pada Nicholas. Dia sedang sabar menunggu senyum dari anda. Kalau begitu saya permisi".

Rania mulai merenungkannya. Nicholas yang berusaha meminta maaf, Nicholas yang sadar akan tindakannya yang salah.

Sementara itu Marco kembali ke ruang kerja Nicholas untuk menyampaikan tentang Rania

"Aku sudah tahu Marco". kata Nicholas dengan sedikit tenang

"Tolong kau dan Gio cari boneka yang paling besar dan borong semuanya boneka yang Rania sukai. Aku ingin dia kembali terseyum". perintah Nicholas

"Baik tuan, akan saya lakukan. Tapi saya ingin bicara serius dengan anda".

"Katakan". jawab Nicholas singkat

" Anda sudah lama tidak masuk kantor tuan, pekerjaan sangat banyak. Banyak pelamar baru. Banyak juga yang ingin bekerja sama dengan perusahaan anda dan saya tidak bisa memutuskan tanpa perintah dari anda". jelas Marco

"Tentu saja, tetapi aku akan masuk kantor setelah aku menikahi Rania. Kau tidak ingan dia pakai acara kabur kuburan lagi. Kau hendel kantor dan Gio biarkan Handel markas. Aku vacum sebentar, aku fokus pada calon istriku yang sedang merajuk itu".

"Tumben anda terlihat berbicara koyok tuan". Marco menahan tawanya, karna heran pada Sang Don tidak biasanya berbicara seperti itu

"Ya kau benar. Ini semua karna Rania. Dia takut denganku kalau aku terlalu galak. Maka dari itu aku akan sedikit merubah cara bicara ku agar dia sedikit nyaman".

"Saya setuju tuan".

Lalu Nicholas dan Marco tetap melanjutkan obrolannya di ruang kerja Nicholas. Membahas bisnisnya, markasnya yang sekarang di urus oleh Gio. Sedangkan Nicholas sendiri hanya memantau sambil mengawasi Rania gadis desa yang telah mencuri hatinya saat pertama kali bertemu dengannya. Tetapi di balik semua itu akankah Rania akan kembali luluh pada Nicholas?

Atau sebaliknya? Rania tidak akan mau lagi?

Halo guys terimah kasih yaa buat kalian yang udah suport aku. Aku semakin semangat nulisnya dan semoga kalian tetap suka ya. Jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian yaa. Kritik dan saran boleh dong biar aku bisa perbaiki tulisannya

Love You All❤

1
partini
lebih mengerikan sang ratu
Aretha_Linsey: Wkwk sang ratu mampu meluluhkan kak😄
total 1 replies
Aretha_Linsey
gara gara kecintaan kak🤣jadi agak geser dan plin plan🤭
partini
aku mau mengumpat ya Thor ,,dasar mafia goblok oon kaya Don Don don Alan Dona 🤣🤣🤣 jirrr esmosi aku mafia ko gini macam teri
partini
waduh trauma
Aretha_Linsey: jadi nikah gak🤣
total 1 replies
partini
dari sinopsisnya Manarik mulai baca bab satu penasaran
Aretha_Linsey: Terimakasih ya kak
bantu like dan komentar ya biar aku semangat nulisnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!