"Tuhan ... Apakah hamba tidak ditakdirkan bahagia kenapa nasib hamba jadi sengsara seperti ini? Disini hamba kerja m4ti-m4tian, untuk istirahat saja bahkan terbilang hanya punya waktu terbatas, tapi kenapa bisa Ibu hamba berkata semudah itu seolah-olah aku adalah anak yang tak berguna! Ini tidak adil Tuhan ... tidak adil."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 [ Apa maksud Utama Anaya menyelematkan Shinta? ]
Disebuah ruangan, sesosok Wanita terlihat masih belum sadarkan diri, ada juga sesosok Wanita yang berbincang dengan kedua Lelaki, entah pembahasan apa yang mereka lakukan, terlihat ketiganya nampak serius membahas permasalahan yang mungkin sedang terjadi.
Lalu salah satu jari jemari Wanita yang terbaring itu menunjukkan pergerakan, dipanggil, tapi hanya dua laki-laki yang buru-buru datang menghampirinya.
"Apakah sudah sadar?"
"Sudah."
Menatap kanan-kiri yang kosong tanpa adanya seseorang yang menjaganya, Wanita muda bernama Shinta itu terbayang-bayang dengan sosok perbuatan Reno- Lelaki yang sangat ia cintai, tapi mampu berbuat keji bahkan kejam kepadanya.
Ia ketakutan mengira mereka ialah anak buah yang diutus Reno untuk menghabisinya, ia memberontak, biarpun bahunya masih ada luka akibat tembakan tadi, ia tak memperdulikan bahkan tak merasakan rasa sakitnya baginya sekarang nyawanya dalam terancam.
"Tolong ... tolong jangan sakiti aku ...aku hamil, biarkan aku mengurus anak ini ... biarkan aku menjadi sesosok ibu ...tolong ... tolong aku ..."
Terdengar langkah sepatu perlahan berjalan memasuki ruangan ini, baru menyadari, benar adanya seseorang yang datang ialah Anaya, kedatangan Anaya, gelagapan Shinta mengusap air matanya. Shinta kebingungan, pikirannya berkecamuk tak mengerti situasi apa yang sebenarnya terjadi kali ini.
Seperti tak mempercayai dan hal itu disadari oleh Anaya sendiri, melihat dengan kepala matanya sendiri akhirnya Anaya pun memberanikan diri angkat bicara.
"Anda sudah mendingan?"
"A ...aku, alhamdulillah keadaanku sudah membaik, kamu Anaya teman Nadia? Apa yang kamu mau? Apa kamu juga akan berencana membunuhku?"
"Apakah hati nuranimu sungguh telah tertutup? Sampai-sampai orang yang menolong mu masih berani kau tuduh tanpa adanya bukti?"tegas teman Anaya yang tak suka Anaya dilontarkan kata-kata itu.
"Menolong?" Shinta kebingungan antara percaya dan tidak.
"Aku cukup lega kali ini aku berhasil menyelematkan kamu, sekarang kamu bebas, dan ingat! Sekalipun kau menangis darah! Apa yang sudah terjadi tak akan pernah bisa kembali, berhentilah menangisi laki-laki bajingan seperti Reno karena itu hanya akan membuang sia-sia air mata berharga kamu."
"Aku sungguh sangat tidak percaya kau yang menyelematkan aku? Aku berterima kasih banyak anda sudah bersedia menolongku dari maut yang mengancam! Kamu bukan siapa-siapa aku, bahkan kita sama sekali tidak kenal, dan hanya bertemu sekali, aku sangat berterima kasih kamu sudah dengan baik hati mau menolongku dan janinku, sekali lagi terima kasih,"ungkap Shinta dengan beberapa kali menunduk sebagai tanda terima kasihnya.
"Lupakan saja, kita sesama manusia sudah ditakdirkan untuk saling tolong menolong, belum lagi melihat keadaanmu yang seperti kemaren apa mungkin aku akan tega berdiam diri tanpa berbuat banyak?"balas Anaya dengan tersenyum manis.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, tapi gimana awal cerita kamu bisa tau kalau aku dalam bahaya?"tanya Shinta
FLASHBACK
"Kita harus cepat menolong Wanita itu, cepatlah nyebur kedalam sungai itu,"titah Anaya pada kedua teman yang ia ajak.
"Baik. "
"Dasar, kejam! Setelah berusaha membunuhku yang dalam kondisi mengandung darah dagingnya ...ia masih bisa melakukan hal yang sama pada Shinta? Yang juga mengandung darah dagingnya, ini tidak bisa dibiarkan! Kau akan sangat menyesal Reno ...kau akan sangat menyesal!"
Seusai mengangkat karung dalam sungai yang jelas didalamnya ada tubuh Shinta, dibantu kedua orang kepercayaan Anaya, Shinta akhirnya selamat dan mereka bawa ke tempat aman.
FLASHBACK SEKARANG
"Tapi dengan tujuan apa kamu bersedia menyelematkan aku? Kamu sahabat Nadia, Sekarang sudah tau semua fakta kehamilan ini, pihak mana yang akan kamu lindungi? Aku atau Nadia?"
"Disini sebenarnya aku tidak melindungi siapa-siapa, aku hanya mencari keadilan dan membalaskan perbuatan lelaki bejat seperti Reno! Bahkan tak hanya kamu, tapi aku sendiri juga pernah ada diposisi kamu!"
"Apa maksudmu?"
"Dulu 3 tahun lalu aku mengalami hal yang sama persis sepertimu, aku hamil, tapi bukan pertanggungjawaban yang aku dapat, tapi penghianatan sekaligus orang tuaku yang ia bunuh dengan cara tragis! Orang tua ku dibantai disaat aku yang menginginkan pertanggungjawaban. Aku bersumpah akan membalaskan dendam dan berjanji akan membuat Lelaki itu menyesal dan menerima karma yang lebih setimpal! Dan dengan cara mendekati keluarganya lah cara yang tepat untuk membalasnya, sekarang maukah kamu bekerja sama denganku sama-sama membalaskan dendam kita?"
Air mata Anaya runtuh. Ia bukannya lemah, tapi hatinya tak bisa dibohongi setiap kali mengingat kedua orang tuanya hatinya sangatlah hancur.
Shinta merasa iba, ia tak membalas tawaran Anaya, tapi dekapan dan pelukan yang ia layangkan untuk Wanita itu telah menunjukkan artinya.
BERSAMBUNG
lanjut 🙏