Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 18
Merasa diri nya sudah terlalu lama berada di luar, apa lagi Galaxy sudah lebih dulu tiba di rumah membuat Senja melangkah dengan berat, sebab merasa malu diri nya yang sudah pulang terlambat.
Senja akan membawa langkah kaki nya menuju arah tangga, namun alunan langkah itu dia henti kan saat tiba-tiba saja suara tidak asing memanggil nama nya.
"Senja--!" panggil nya.
"Iya maa--," sahut Senja saat mendapati kedatangan Mama Lani.
"Kamu dari mana saja?! Tadi Galaxy mengatakan, kalau kamu hari ini ngga masuk kampus, karena kamu jalan-jalan bersama teman mu." ucap mama Lani.
Raut wajah Senja seketika kaget, namun juga di selimuti rasa kesal setelah mendengar pertanyaan yang Mama Lani lontarkan, sebab Galaxy tahu dengan jelas apa yang membuat nya hari ini, diri nya tidak masuk kampus.
"Gala mengatakan seperti itu, Maa? "tanya Senja memastikan.
"iya." jawab mama Lani.
“Maaf, Maa--, tadi Senja--,” ujar Senja ragu, namun tak mampu menyelesaikan kata-kata nya.
"Mama hanya ingin memperingatkan pada mu. Terlepas bagaimana pernikahan kamu dan Galaxy bisa terjadi, kamu harus menyadari kalau kamu sudah bersuami. Dan Mama harap, kamu tidak melupakan hal akan itu." ucap Lani lembut.
"Maaf-kan, Senja Maa--." Senja bersuara dengan lirih dan wajah penuh rasa bersalah nya.
"Ya sudah, sebaik nya kamu ganti baju dan setelah itu bantu Mama di dapur." ucap Lani.
"Baik Maa--," sahut Senja dan kembali melanjutkan langkah kaki nya.
Beberapa detik terlewati, kini Senja telah berada di depan kamar milik nya dan juga Galaxy. Dan dari luar kamar gadis berusia 22 tahun itu mendengar Galaxy yang tengah bernyanyi sembari bermain gitar. Senja membuka pintu kamar, pria itu seketika menghentikan kegiatan nya dan menatap Senja dengan tatapan yang tak biasa.
Dan Senja yang mendapati tatapan seperti itu dari Galaxy memilih untuk mengabaikan nya.
"Lo dari mana aja Culun?!" tanya Galaxy dengan nada suara nya yang terdengar tidak suka.
"Bukankah kamu tahu kalau aku berada di mana seharian ini?" sahut Senja dan segera membawa langkah kaki nya menuju kamar mandi.
Dengan jelas Galaxy tahu Senja berbohong. Ada rasa tak puas hati Galaxy dengan kebohongan dari wanita itu, Galaxy segera membawa langkah kaki nya menuju kamar mandi. Saat Senja baru saja, akan menutup pintu, Galaxy segera mencegah nya hingga membuat Senja seketika di landa rasa was-was.
"A-apa, yang ingin kamu lakukan?" tanya Senja dengan menunjuk kan wajah gugup nya.
"Mau mandi!" sahut Galaxy yang masih dengan memasang wajah datar nya. Dan apa yang pria itu katakan berhasil membuat Senja kaget. Sebab yang diri nya lihat, Galaxy seperti nya baru habis membersikan diri.
"Bukan-kah kamu baru saja mandi?" tanya Senja takut-takut, sebab dia melihat Galaxy nampak menyeram kan saat ini.
"Lo kan status nya istri, gue. Memang nya salah kalau gue mau mandi sama lo. Mungkin saja sekalian kita bisa melakukan malam pertama nya di dalam kamar mandi." ujar Galaxy.
Sementara wajah Senja begitu pias dengan kegugupan kian melanda diri. Senja ingin segera menutup pintu, dan kembali di gagal kan oleh Galaxy.
"A--aku, belum siap melaku kan nya!" jawab Senja takut-takit. Dan apa yang terucap dari mulut Senja seketika membuat tawa lolos di mulut Galaxy.
"Hahahaha.....Culun-Culun, lo pikir gue serius mau lakuin itu sama lo? Apalagi untuk menyentuh lo aja gue ogah. Bukan kah lo pun tahu, kalau dari dulu gue paling nggak suka sama lo," ujar Galaxy, dengan terus melolos kan tawa nya.
Sakit tentu saja, dengan perkataan Galaxy yang begitu menyakitkan. Diri nya mengira kalau Galaxy telah berubah namun, ternyata Senja salah besar. Pria itu masih seperti Galaxy yang selalu membully dan juga mengatai diri nya.
"Sudah selesai kan, kamu mengatai diri saya?" tanya Senja yang seketika turut memudar kan tawa di wajah seorang Galaxy Alfadharan, "Maaf, saya harus segera mandi sebab Mama sudah menunggu di dapur," lanjut Senja lagi dan segera menutup pintu dengan sedikit kasar, dan apa yang wanita itu lakukan cukup membuat seoang Galaxy terkejut.
Merasa tak di-anggap dan di-abaikan membuat Galaxy terlihat sangat marah. Apa lagi, yang mengabai kan diri nya itu adalah seorang Senja, si gadis Culun yang sangat dia benci selama ini.
"Senja--! Senja! Aku belum selesai bicara!" hardik Galaxy dengan ingin memaksa membuka pintu kamar mandi.
"Gala---, Senja," panggil Mama Lani.
Seolah melupakan kemarahan nya pada Senja, Galaxy segera membawah langkah kaki nya menuju kamar.
"Maa---," gumam Galaxy.
Ada keperluan dengan menantu dan juga anak laki-laki nya namun, Mama Lani se-olah melupakan tujuan kedatangan nya sebab kini pandangan nya tertuju pada sebuah figura. Dan Galaxy turut membawa pandangan nya mengikuti arah pandang sang mama.
"Gal--- kamu masih menjalin hubungan dengan Elena?" tanya Mama Lani dengan kini memberikan tatapan nya yang tak biasa.
"Maa---." Galaxy bersuara dengan lirih, dan wajah nya yang memelas.
Mama Lani mengela napas nya dalam, hingga akhir nya wanita paruh baya itu pun ber suara, "Mama tahu, memang ini tidak mudah. Namun coba-lah belajar untuk mencintai Senja nak." ucap Lani.
"Gala---!" panggil Papa Marvin tiba-tiba.
"Ada apa Paa?" ucap Galaxy.
"Dayat dan Farhan sedang berada di rumah saat ini," ujar Papa Marvin dan apa yang pria itu katakan, cukup membuat seorang Galaxy terkejut bukan main.
"Mereka berada di rumah ini?" tanya Galaxy dengan memasang tatapan tidak percaya nya.
"Iya." jawab Marvin.
"Paa---, kenapa Papa membiarkan mereka masuk?!" tanya Galaxy dengan nada suara nya yang terdengar tidak suka.
"Gal! Cepat atau lambat, mereka akan mengetahui pernikahan kamu dan juga Senja!" ujar Marvin memperingati.
"Tapi Gala belum siap-Paa--!" ucap Galaxy frustasi.
"Siap atau tidak siap, kamu harus menghadapi nya!" jawab Papa Marvin dengan enteng nya, dan segera mem bawah langkah kaki nya berlalu dari dalam kamar putra nya, setelah mengajak Mama Lani.
Beberapa detik menit kemudian.
Senja telah menyelesaikan kegiatan mandi nya, dan ia bersiap akan ke luar dari dalam kamar nya dan Galaxy. Namun, baru saja Senja akan membawa langkah kaki nya melewati pintu kamar, Senja segera di dorong oleh Galaxy, dengan raut wajah nya yang terlihat sangat begitu panik.
"Gawat-gawat!" ujar Galaxy dengan panik dan juga pias.
"Ada apa?! Apa nya yang gawat?!" tanya Senja dengan nada suara nya yang menuntut dan juga panik.
Hingga seketika pasangan suami-istri itu mendengar suara langkah kaki dan juga suara pria.
"Itu suara Dayat dan juga Farhan!" ujar Galaxy panik. Hingga sekejap, Galaxy makin di selimuti oleh kepanik kan, saat terdengar suara ketukan pintu, dan juga panggilan.
"Gal---Gala---, buka pintu nya---!" teriak Dayat sambil berusaha membuka pintu kamar sahabat nya.
"I--Iya, sebentar----," sahut Galaxy berteriak dari dalam kamar.
\*
Bersambung..............................