NovelToon NovelToon
Lewat Semesta

Lewat Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aulia risti

Anara adalah siswi SMA berusia 18 tahun yang memiliki kehidupan biasa seperti pada umumnya. Dia cantik dan memiliki senyum yang manis. Hobinya adalah tersenyum karena ia suka sekali tersenyum. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan Fino, laki-laki dingin yang digosipkan sebagai pembawa sial. Dia adalah atlet panah hebat, tetapi suatu hari dia kehilangan kepercayaan dirinya dan mimpinya karena sebuah kejadian. Kehadiran Anara perlahan mengubah hidup Fino, membuatnya menemukan kembali arti keberanian, mimpi, dan cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia risti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Anara masih menunduk, jemarinya saling meremas tanpa sadar. Ia tak berani menatap Bagas.

Sementara jauh di tempat lain, Fino masih bersama Syafira.

“Sudah terlalu banyak waktu kita bersama, Fino. Tapi sekarang… aku ingin kamu berjalan tanpa bayangan aku. Anara… dia perempuan yang baik,” ucap Syafira pelan.

Fino menatapnya dalam. “Anara?”

“Aku nggak tahu bagaimana dia bisa berpikir sejauh itu. Tapi malam itu, dia datang ke rumahku. Hujan-hujanan, hanya demi membujuk aku agar mau bertemu sama kamu.”

Fino terdiam, hatinya bergetar. “Dia bilang apa?”

“Katanya, nggak ada manusia pembawa sial. Semua orang berhak bahagia. Dan kamu… kunci satu-satunya, Fino, biar bisa lanjutin mimpinya,” jelas Syafira.

Syafira menatap Fino dengan mata yang berkaca-kaca. “Aku benar-benar terkejut dengan ketegasan dan keberanian Anara. Sepertinya kamu sudah mendapatkan cinta yang besar darinya. Aku harap… kamu nggak menyia-nyiakan itu.”

Kata-kata itu membuat Fino semakin bungkam. Bayangan tentang apa yang selama ini ia lakukan pada Anara membuat hatinya kembali diliputi rasa bersalah.

#Keesokan paginya.

Setelah semalam mengobrol panjang dengan Syafira, akhirnya Fino merasa lega. Meski pada akhirnya ia dan Syafira harus berpisah—karena Syafira harus pindah ke Amerika mengikuti bisnis ayahnya—setidaknya semua rasa bersalah dan kesalahpahaman di antara mereka telah selesai.

“Anara…” panggil Fino pelan ketika melihat sosok perempuan itu tengah mengintip dari balik jendela, entah apa yang sedang ia perhatikan.

Anara sontak terkejut. Ia buru-buru menjauh dengan wajah panik.

“A-aku… aku nggak akan ganggu kamu. Aku pergi,” ucapnya gagap, lalu segera berlari.

Fino hanya bisa terdiam, menatap punggungnya yang menjauh.

Saat jam istirahat tiba, Fino berusaha mencari Anara. Namun, ia tidak menemukannya di mana pun.

“Gas, lo lihat Anara?” tanyanya pada Bagas.

“Tumben lo cariin dia. Biasanya lo selalu ngusir dia,” jawab Bagas, heran.

Fino menunduk sesaat. “Gue tahu gue salah. Sekarang gue mau ngomong sama Anara. Lo tau dia di mana?”

“Dia hari ini izin. Katanya, bokapnya tiba-tiba telepon, suruh dia pulang,” jelas Bagas.

“Lo tau di mana rumahnya?”

Bagas menggeleng. “Gue sering nganterin dia, tapi nggak pernah tau alamat pastinya.”

“Kalau gitu… lo tau restoran bokapnya, kan?”

“Iya.”

“Kasih tau gue, Gas. Gue harus jelasin semuanya. Gue harus minta maaf sama Anara.”

Bagas menatapnya sebentar, lalu mengangguk. Ia mengeluarkan ponselnya. Tak lama, sebuah notifikasi masuk di ponsel Fino.

Ting!

“Gue udah kirim alamatnya,” kata Bagas.

Fino segera mengecek pesan itu. “Makasih, Gas.”

Sepulang sekolah, Fino langsung bergegas menuju alamat restoran yang dikirim Bagas. Namun, sesampainya di sana…

Restoran itu sudah hancur berantakan.

“Apa yang terjadi…” gumamnya lirih, tubuhnya kaku.

“Mas, cari siapa?” tanya seorang bapak yang lewat.

“Pemilik restoran ini, Pak. Bapak tau mereka ke mana? Dan… apa bapak tahu apa yang terjadi di sini?” Fino bertanya, melirik jendela dan bangunan yang porak-poranda.

“Kalau ke mana, saya kurang tahu. Tapi restoran ini pagi tadi diobrak-abrik sama debt collector. Kayaknya Pak Jordan kalah judi, makanya restoran disita dan dihancurkan.”

Fino membeku di tempat. Kata-kata Bagas kembali terngiang di kepalanya tentang kerasnya kehidupan Anara.

**

Hari-hari berikutnya terasa begitu hampa. Sudah seminggu Anara tidak terlihat di sekolah.

“Kira-kira di mana Anara ya…?” lirih Bagas, menatap kosong ke arah bangku kosong yang biasanya diduduki Anara. Rasanya kelas itu jadi terlalu sunyi tanpa kehadirannya.

Fino duduk di sampingnya, wajahnya sama murung. “Gue udah coba cari, tanya ke orang-orang juga. Tapi ternyata… nggak ada yang benar-benar tahu di mana dia sekarang.”

Bagas menunduk, jemarinya mengetuk pelan meja. “Gue jadi khawatir, Fin. Gimana kalau bokapnya—”

“Jangan ngomong aneh-aneh.” Fino cepat memoton perkataan Bagas.

“Anara pasti baik-baik aja.”

Namun, jauh di lubuk hatinya, Fino pun diliputi rasa takut yang sama.

Suasana kelas masih hening ketika pintu diketuk. Pak Hadi melangkah masuk dengan map di tangannya, senyumnya hangat meski matanya tampak lelah.

“Fino,” panggilnya.

Fino menoleh cepat, agak terkejut. “Iya, Pak?”

Pak Hadi melangkah mendekat. “Boleh ikut saya sebentar? Ada yang ingin bapak bicarakan.”

Fino mengangguk, bangkit dari kursinya. Bagas menatap mereka dengan penasaran.

Di luar kelas, Pak Hadi menepuk bahu Fino pelan. “Fino… olimpiade panah sebentar lagi dimulai. Bapak masih pegang satu slot untukmu. Kamu mau ikut?”

Fino terdiam, menunduk. “Pak… saya nggak yakin. Kayaknya saya udah nggak pantas lagi ada di sana.”

Pak Hadi menghela napas panjang. “Kamu masih anak yang sama, Fino... Anak yang penuh potensi. Dan, setidaknya cobalah dulu. Demi gadis itu, siapa namanya. Ah Anara.”

"Bapak jadi keinget kegigihannya." Kata pak Hadi

Fino menggigit bibirnya, wajahnya menegang. Bayangan Anara melintas dalam pikirannya—ucapan gadis itu saat menatapnya penuh keyakinan:

"Nggak ada manusia pembawa sial. Semua orang berhak bahagia. Kamu kunci satu-satunya, Fino, biar bisa lanjutin mimpinya."

Kata-kata itu terngiang jelas.

“Baik, Pak. Saya akan ikut. Kali ini… saya akan coba lagi.” ucap Fino dengan keputusan akhirnya.

Pak Hafi tersenyum lega mendengar keputusan Fino.

“Itu baru Fino yang saya kenal.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!