NovelToon NovelToon
Wanita Milik Bos Mafia

Wanita Milik Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perjodohan / Mafia / Nikah Kontrak / Persaingan Mafia / Dark Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Muhamad Julianto

Rika, mahasiswi sederhana, terpaksa menikahi Rayga, pewaris mafia, untuk menyelamatkan keluarganya dari utang dan biaya operasi kakeknya. Pernikahan kontrak mereka memiliki syarat: jika Rika bisa bertahan 30 hari tanpa jatuh cinta, kontrak akan batal dan keluarganya bebas. Rayga yang dingin dan misterius memberlakukan aturan ketat, tetapi kedekatan mereka memicu kejadian tak terduga. Perlahan, Rika mempertanyakan apakah cinta bisa dihindari—atau justru berkembang diam-diam di antara batas aturan mereka. Konflik batin dan ketegangan romantis pun tak terelakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhamad Julianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 +++

Acara pernikahan kami berakhir sekitar pukul delapan malam. Setelah sesi foto terakhir dan ucapan selamat dari beberapa tamu penting, akhirnya aku bisa bernapas lega. Sepanjang hari rasanya seperti mimpi aneh yang terlalu panjang.

Aku berjalan pelan menuju kamar—kamar yang awalnya hanya ku anggap tempat beristirahat biasa, kini jadi tempat yang berbeda... karena aku telah menyandang status baru, meski hanya sebatas kontrak.

Langkahku melambat ketika aku sampai di depan pintu kamar. Tangan kananku terulur, hendak meraih gagang pintu—namun sebelum sempat membukanya, dorongan kuat dari belakang membuatku terhuyung masuk ke dalam kamar.

“Ah!” pekikku pelan, terkejut.

Aku segera menoleh ke belakang dan mendapati pintu sudah tertutup dengan suara klik. Tubuhku menegang saat melihat siapa yang berdiri di sana—Rayga.

Ia bersandar santai pada daun pintu, satu tangannya mengunci pintu dari dalam, sementara wajahnya... tersenyum menyeringai, seperti serigala yang sudah menemukan mangsanya.

Matanya menatapku dari ujung kepala sampai kaki. Pandangannya seperti api, menyala dan tak sabar membakar apa pun yang berada dalam jangkauan. Tubuhku langsung kaku, dan nafasku jadi tidak karuan. Aku tahu sorot mata itu. Aku tahu apa yang ada di pikirannya.

Aku hanya bisa menelan ludah dan pasrah. Aku bahkan tidak tahu apakah harus lari atau tetap berdiri di tempatku. Tapi dalam hati, apa aku harus melakukan hal itu kepada nya?

Sebelum aku tersadar dari lamunanku, tubuhku didorong oleh Rayga, "Auuu Apa yang kau lakukan tuan? Bukankah kau yang bilang jangan bersentuhan denganmu lagi?" Ucap Rika dengan sedikit keras seolah berusaha menolak akan kejadian selanjutnya.

"Aturan yang ku buat hanya dipatuhi oleh mu bukan untuk ku!! Sekarang kau nikmati permainan kita... Akan ku buat kan kesakitan dibawah tubuhku!" Ucap Rayga padaku yang membuat ku makin meremang rasanya. Tapi aneh, aku tidak merasakan bergairah kali ini yang ada sebuah rasa takut.

Aku menggeleng kan kepala dan semakin bergerak menjauh hingga tubuhku menabrak sandaran ranjang. Sedangkan Rayga hanya menatap penuh nafsu, seperti ia menerkam dan menghancurkan keperawanan ku saat itu. Aku masih ingat tatapan seperti itu.

Hingga kaki ku ditarik oleh dan tubuhnya menindih tubuh ku, ia menghirup aroma tubuhku dengan meletakkan kepala disamping ku.

Aku geli ketika ia melakukan itu, tidak hanya itu. Ia kembali mencium ku dengan beringas. Aku berusaha mendorong tubuhnya tapi ia menangkap kedua tangan ku dan diletakkan diatas kepala ku.

"Hmmmmppppl... " Suara ku yang mulai pengap

Rayga langsung menarik ciuman nya, aku langsung terengah-engah nafasnya. "Kau ingin membunuh ku tu.." ucapku yabg terpotong saat ia kembali mencium ku dan kali ini ia memasukkan tangan nya ke arah dadaku.

"Uhh.." desah ku yang keluar.

"Ya keluarkan desahan mu itu, tubuhmu sangat membuatku candu" ucap nya sambil mencium seluruh tubuhku hingga bagian perut. Bahkan saat ini aku tanpa sadar sudah setengah telanjang.

"Berhenti tuan!!! Mmm" ucapku tertahan.

"Apa kau ingin berhenti hmmm.." Rayga yang menggesekkan jarinya di area kewanitaan ku. Aku dibuat tidak bisa melawan gerakannya itu.

Lalu menarik seluruh celana dalam ku dan ia segera membuka resleting celana bahan yang masih ia pakai sampai saat ini serta membuka kedua pahaku.

Ia menindih ku dan tentu saja kedua tangan ku masih ditahan oleh nya, ia mencium ku dan tiba-tiba aku merasakan sebuah benda tumpul berusaha masuk ke dalam tubuhku.

Aku tidak bisa berteriak karena mulutku masih diinvasi oleh mulut nya. Sungguh ini menyakitkan padahal aku sudah tidak perawan tapi kenapa masih sakit. Pikir ku smabil mengeluarkan air mata.

"Ahhh sempit sekali milikmu ini mmm, " erangan nya yang keluar dari mulut Rayga. Ini sungguh tidak adil. Disaat aku kesakitan ia malah mengerang nikmat.

Aku dibuat mengernag juga saat leguhan Rayga semakin intens, aku merasakan area ku sangat penuh. "Sakittt tuan.." suara lirih ku yang keluar juga.

Tapi Rayga malah semakin menggempur ku, aku semakin tersentak dibuat nya. Aku sama sekali tidka merasakan kenikmatan apapun yang ada malah rasa sakit yang ku rasakan saat ini.

Rayga melirik dengan lirikan mata yang merem melek, ia mencium ku lagi dan itulah aku merasakan ada yang menyundul bagian prostatku.

Aku merasakan rasa aneh yang mulai membuat tubuhku merinding."Ahhh.." desahku yang keluar.

Uhhh... Ya keluarkan desahan mu itu " ucap Rayga sambil terus memacu senjatanya ke dalam tubuhku.

Tubuhku tidak bisa bergerak, aku hanya merasakan tubuhku tersentak sentak setiap kali tubuhnya memasuki ku.

Kegiatan ini berlangsung cukup lama bahkan ketika aku hampir pingsan, muncul rasa hangat di dalam tubuhku. Bahkan ia sampai meleguh keras ketika melakukannya .

Tubuhnya langsung berguling kesamping sementara aku hanya diam, untuk bicara saja tenaga ku tidak ada, lalu aku tertidur dengan sendirinya disamping Rayga yang juga menutup matanya.

*********

Beberapa jam setelah kejadian itu.

Aku masih terbaring di ranjang, dengan selimut menutupi hampir seluruh tubuhku. Saat aku melihat kesamping ia sudah tidak dikamar.

Apa ia langsung pergi begitu saja? , aku mulai berpikiran negatif akan hal itu.

Dia tidak bilang apa pun, hanya mengambil pakaian nya dan jas nya, lalu keluar dari kamar. Tak ada pelukan. Tak ada ucapan layak nya pasangan suami istri pada umumnya.

Hanya keheningan yang memenuhi kamar ku ini, bahkan sprei pada kasur mulai berantakan dan tak beraturan karena kejadian tadi malam.

Aku hanya bisa memandang ke arah pintu yang tertutup. Entah kenapa dadaku sesak.

"Apa semua ini... hanya sebuah permainan baginya?" bisikku sendiri, menggigit bibirku. Aku merasakan Rayga menganggap ku sebagai budak pemuas nafsu nya. Ada rasa sakit yang tidak berdarah pada tubuhku.

Aku lelah. Lelah secara fisik, dan lebih dari itu... lelah karena terus menebak isi kepala Rayga yang selalu berubah-ubah seperti angin malam. Kadang dingin, kadang panas. Dan sekarang... menghilang begitu saja.

Aku memeluk diriku sendiri di balik selimut, dan perlahan memejamkan mata. Tubuhku rasanya ingin remuk saat ini.

Dalam tidur aku berusaha menenangkan pikiran yang mulai lelah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!