Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Di dekat pinggir kolam,kini Melodi dan Nathan berada,kakek dan Handoko memberi ruang untuk mereka soal perjodohan ini.
Terdengar Melodi yang terus menarik nafasnya karena masih tak percaya dengan apa yang terjadi.
"gila...",gumam Melodi sambil menggelengkan kepalanya.
Nathan yang pembawaannya tenang dia hanya melihat Melodi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Melodi melirik kearah Nathan,"kenapa kakak tidak menolak perjodohan ini?",tanya Melodi.
"kalau kamu sendiri kenapa tidak menolak,atau jangan-jangan memang ini kemauan kamu",ucap Nathan dengan santai.
Melodi tersenyum kecut,"jangan terlalu percaya diri dulu,sebelum aku tahu siapa yang akan menjadi suamiku,aku sudah menerima perjodohan ini,karena aku ingin mengembangkan perusahaan ayah",ujar Melodi.
Nathan merasa tidak suka dengan jawaban Melodi,dia kira Melodi yang menginginkannya.
"jawab sekarang kenapa kakak tidak menolaknya,kalau saja kakak menolak mungkin aku merasa lega",lanjut Melodi.
Nathan tertawa,"ha...ha...ha...aku menolaknya,mungkin untuk mu lega tidak ada beban tapi untukku itu akan jadi boomerang,asal kamu tahu aku tertarik dengan perjodohan ini,entah apa yang mendorongku tapi aku merasa aku tidak keberatan".
"jadi..."
"ya aku bersedia menikah dengan mu".
Melodi terdiam pikirannya melayang pada hal negatif,kalo dia merasa Nathan akan merebut perusahaan ayahnya.
"baiklah kalo itu mau kakak,tapi jangan harap kakak bisa merebut kedudukan ku di perusahaan",ujar Melodi dan Nathan mengernyit karena tidak mengerti dengan ucapan Melodi.
"oke kalo kakak tertarik dengan perjodohan ini dan aku pun tidak menolak",lanjut Melodi.
"kita lihat saja siapa yang akan menang di sini,dulu bisa saja aku luluh karena cinta tapi hari ini aku akan mempertahan kan apa yang seharusnya jadi milikku",ucap Melodi dalam hati.
Nathan tersenyum,"kalo itu keputusan mu maka aku akan menikahi mu bulan depan,oh bukan tapi minggu depan",ucap Nathan yang membuat Melodi terkejut,"What...minggu depan..."
"iya minggu depan dan kabar baik ini harus segera kita bicarakan dengan kakek mu dan juga ayah ku,aku yakin mereka akan bahagia",ujar Nathan.
Melodi menggelengkan kepalanya,"gila...ini gila...",ucap Melodi dalam hati.
Nathan mendekat,"ayo kita pergi menemui mereka,aku sudah tidak sabar untuk memberitahunya",ucap Nathan lalu menarik tangan Melodi untuk ikut bersamanya.
Di dalam rumah,kakek,Handoko dan Rumi sedang berbincang kecil di ruang tamu,mereka membicarakan pesta malam ini yang berjalan sukses.
Terlihat Nathan menarik tangan Melodi dan menemui ketiganya,"ada apa ini...baru saja beberapa jam tunangan sudah pegangan tangan",ucap Rumi menggoda keduanya.
Melodi yang menyadarinya pun langsung menarik tangannya dari tangan Nathan,"maaf...ini tidak seperti yang tante lihat",ucap Melodi.
Rumi tersenyum,"tidak apa nak...lagian kalian kan calon suami istri".
"iya...nanti kalo sudah menikah jangan lupa beri kami cucu,dan untuk kakek cicit",goda Handoko.
Melodi dan Nathan saling lirik,"ehm ayah kakek,malam ini kami putuskan semuanya,kalo aku dan Melodi akan menikah secepatnya".
Ketiga orang tua itu pun begitu senang mendengarnya,"ah...ya ampun anak-anak ini pasti mereka sudah tidak sabar...",sekarang giliran kakek yang menggoda
Melodi menutup matanya dan menundukkan kepalanya,sedangkan Nathan dengan wajah datarnya dia berusaha menyembunyikan senyumnya.
Keesokan harinya,Melodi baru saja bisa memejamkan matanya jam 5 subuh karena semalam dia tidak bisa tidur karena memikirkan pernikahannya dengan Nathan yang terhitung beberapa hari lagi,Nathan sudah membuatnya pusing,karena laki-laki itu memutuskan sebelah pihak tanpa meminta pendapatnya.
Di lantai bawah,kakek tengah sarapan seorang diri karena Melodi sudah ijin tidak bisa sarapan bersama karena mengantuk.
Sedang menikmati hidangan,tiba-tiba Nathan datang,"pagi kek...",sapa Nathan.
"ehmm...pagi,ayo sarapan bersama",ajak Kakek.
Nathan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya,"terima kasih tapi aku sudah sarapan,oh ya...kakek sendirian Melodi kemana?".
"dia masih tidur,katanya semalam tidak bisa tidur mungkin dia tidak sabar untuk menikah,tapi kalo kamu ada perlu boleh temui dia di kamarnya dan bangunkan saja agar tidak menjadi kebiasaan setelah dia menikah nanti",
Bagai angin segar,Nathan pun tidak menunggu lama dan akhirnya dia pamit pergi untuk membangunkan Melodi.
Di kamar,Melodi begitu tenang dalam tidurnya,sedangkan Nathan dia berdiri di samping Melodi sambil melipat kedua tangannya dan melihat Melodi yang tertidur nyenyak.
"cantik...",gumam Nathan ketika melihat wajah Melodi tanpa riasan.
Nathan sepertinya mulai menyukai Melodi setelah kepergian wanita ini,namun Nathan terus menyangkalnya kalo itu bukan cinta melainkan tanggung jawab karena dia merasa bersalah terhadap Melodi.
Melodi menggeliat dan saat membuka matanya dia terkejut dengan kehadiran Nathan di kamarnya,"aaaah.....",Melodi berteriak hingga terdengar oleh sang kakek.
"apa yang kamu lakukan di kamarku?",tanya Melodi.
"tentu saja membangunkan calon istriku yang masih tidur",jawab Nathan.
"coba lihat jam,masa anak perempuan jam segini baru bangun...memalukan..",lanjut Nathan.
Melodi yang tak terima dengan ucapan Nathan dia lekas mengambil bantal dan melemparnya kearah Nathan,"pergi...aku tidak butuh ucapan mu,lagi pula kita belum resmi menikah dengan mu jadi hakku mau bangun jam berapa pun",Melodi mengoceh sambil memukul Nathan dengan bantal.
Nathan yang terus mendapatkan pukulan dia mencoba menghindar dan akhirnya terjadilah kejar-kejaran diantara mereka.
Suara ocehan mereka terdengar oleh sang kakek,karena tidak bisa melerainya akhirnya kakek menghubungi Handoko dan istrinya untuk datang ke rumahnya dan membantunya.
Tidak hanya Handoko dan Rumi,Kenzo pun ikut datang,karena dia takut kalo Nathan berbuat yang tidak-tidak pada Melodi.
Keempat orang itu pun segera naik kelantai dua ketika mendengar teriakan Nathan.
Sedangkan di dalam kamar,Nathan sudah menyerah karena Melodi membabi buta menyerangnya,dan suasana kamar itu sudah acak-acakan.
Kini Nathan terlentang di atas ranjang sedangkan Melodi berada di atas perut Nathan sambil melayangkan pukulan ke wajah Nathan dengan bantal,"rasakan ini..."
Buughh....
Tak tahan lagi dengan serangan Melodi akhirnya Nathan meraih tubuh Melodi hingga terjatuh menempel dengan tubuhnya.
Seketika Melodi terpaku saat wajahnya bertemu dengan wajah Nathan,jantung mereka berdua berdegup sangat kencang.Tatapan mereka saling mengunci,bahkan mengalihkan pandangan saja sepertinya enggan.
Ceklek...
Melodi dan Nathan menoleh kearah pintu,keempat orang yang berada di ambang pintu pun terkejut melihat Melodi dan Nathan seperti terlihat intim.
Kakek menggelengkan kepalanya,Handoko menutup matanya,Rumi membalikan tubuhnya sedangkan Kenzo dia masih menatap Melodi dan Nathan.
Melodi langsung turun dari atas tubuh Nathan,begitu juga Nathan dia beranjak dari tempatnya,"maaf ini bukan seperti yang kalian pikirkan,kami bisa menjelaskannya",ucap Nathan diiringi dengan anggukkan Melodi.
Rumi pergi begitu saja,sedangkan kakek menepuk pundak Handoko,"sepertinya kita harus segera menikahkan mereka satu minggu terlalu lama",ucap Kakek lalu dia pergi.
Handoko hanya menggelengkan kepalanya lalu dia pergi,sedangkan Kenzo dia perlahan menunduk setelahnya dia pergi,terlihat dari raut wajah mereka yang menyimpan kekecewaan.
Melodi yang tidak enak hati melihat Kenzo dan takut sahabatnya berpikiran kalo dia wanita gampangan,dia langsung beranjak dari tempatnya dan ingin mengejar Kenzo namun tangan Nathan lebih dulu menarik tangan Melodi hingga kini tubuh mereka saling menempel.
"jangan pergi karena urusan kita belum selesai..."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...