NovelToon NovelToon
Sweet Blood : Takdir Dua Dunia

Sweet Blood : Takdir Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Vampir / Manusia Serigala / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

Arunika terjebak di dalam dunia novel yang seharusnya berakhir tragis.

Ia harus menikahi seorang Dewa yang tinggal di antara vampir, memperbaiki alur cerita, dan mencari jalan pulang ke dunia nyata.

Tapi... ketika perasaan mulai tumbuh, mana yang harus ia pilih—dunia nyata atau kisah yang berubah menjadi nyata?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Petunjuk Baru

Raja Renjana masih terbaring lemah di ranjang emas berhias ukiran naga langit. Nafasnya masih berat, tubuhnya penuh luka akibat sihir hitam yang merasuk terlalu dalam. Di sisinya, gadis kecil itu—Mesya—menangis sambil menggenggam tangan kakaknya yang dingin.

"Kakak selalu lindungi aku... tolong jangan mati..." bisiknya lirih, air mata mengalir di pipinya.

Lyssa memeluk adiknya erat, berusaha menahan air matanya sendiri. "Kau harus kuat, Mesya. Kita sudah bawa dia pulang. Sekarang biar para tabib yang bekerja."

Suara seorang bangsawan terdengar dari belakang ruangan, tajam dan penuh ketegangan. "Mesya, jaga sikapmu. Dia Raja kita. Tak pantas bicara seperti itu."

Pangeran Kedua menoleh dengan mata tajam. "Cukup! Ia bukan hanya Raja kita, tapi juga kakaknya. Jangan paksa anak kecil menanggalkan hatinya hanya demi gelar."

Di sisi lain istana, Pangeran Pertama berdiri di tengah balairung megah, memimpin pertemuan darurat dengan para bangsawan dan jenderal istana. Ia mengenakan jubah hitam bergaris emas, lambang kekuasaan sementara.

"Kerajaan Sandyakala belum aman," katanya lantang. "Raja kita selamat, namun musuh tak akan tinggal diam. Kita harus siaga. Jangan biarkan kabar kelahiran kelima Pangeran baru membuat mereka berani datang kembali."

Para bangsawan mengangguk. Beberapa terlihat gelisah, tapi wibawa Pangeran Pertama membuat mereka tetap tenang.

"Jaga setiap gerbang. Lindungi rakyat. Dan yang paling penting... jangan biarkan istana ini retak karena rasa takut. Kita masih berdiri. Dan selama kita bersatu, tak satu pun kegelapan bisa merobohkan kita."

Setelah rapat selesai, Pangeran Pertama menatap langit malam dari balkon istana.

"Arunika... semoga kau dan kelima pangeran kecil kita aman. Aku akan menjaga semuanya sampai waktunya mereka tumbuh menjadi cahaya Sandyakala."

****************

Di ruang tengah istana, tempat cahaya matahari masuk lembut melalui jendela kaca berwarna, Shataraya duduk di sisi ranjang, menggenggam tangan Raja Renjana yang masih terbaring lemah. Tubuh suaminya tampak kurus dan pucat setelah diselamatkan dari penyihir hitam.

Nona Shataraya menyiapkan ramuan dari dedaunan langka dan serbuk kristal biru dari lembah Yantara. Ia meletakkan telapak tangannya di dada sang raja, mengalirkan energi penyembuh dari sihir kuno yang hanya diketahui segelintir wanita dalam silsilah Shataraya.

"Renjana..."bisiknya pelan, suara yang biasanya tegas kini dipenuhi luka dan cinta yang dalam.

Ia menunduk, menyentuhkan dahinya ke tangan sang Raja, memejamkan mata sejenak, membiarkan air matanya jatuh—sesuatu yang sangat jarang ia izinkan terjadi. Pangeran Kedua dan Lyssa berdiri beberapa langkah di belakangnya, menyaksikan dengan diam.

"Tubuhnya terluka parah, tapi jiwanya yang lebih rusak," ucap Shataraya lirih, mencoba menahan gemetar suaranya. "Mereka mencabik bukan hanya tubuh, tapi juga ingatan dan kekuatan batinnya..."

"Apa dia bisa kembali?" tanya Pangeran Kedua penuh khawatir.

Shataraya menatap suaminya. "Aku tahu dia mendengarku. Aku tahu dia masih ada di sini Tapi dia tersesat, jauh di dalam dirinya sendiri."

Lyssa mendekat perlahan. "Mungkin kalau Arunika tahu, dia bisa membantumu."

Shataraya menoleh, ragu sejenak, lalu menggeleng. "Arunika baru saja melahirkan lima anak. Kita tak boleh membebaninya dengan ini.

"Tapi jika hanya dia yang bisa memanggil jiwa Renjana keluar dari kegelapan..."

"Tidak," potong Shataraya tegas. "Renjana adalah suamiku. Biarkan aku yang membawanya kembali. Arunika telah berjuang cukup. Sekarang giliranku menjaga seseorang yang aku cintai."

Ia mengelus lembut pipi suaminya, lalu membisikkan mantra pelan, mantranya tidak untuk perang, tapi untuk cinta yang tak akan menyerah.

Dan malam itu, untuk pertama kalinya sejak kembali ke kerajaan, jari Raja Renjana bergerak pelan, seolah merespons suara lembut dari wanita yang telah menunggunya dalam kesetiaan yang sunyi.

****************

"Salam, yang mulia Ratu," ucap Lyssa sambil memberi hormat saat memasuki ruangan tempat Raja Renjana terbaring.

Ratu Shataraya yang duduk di tepi ranjang suaminya menoleh perlahan. Meski lelah, matanya tetap tajam.

"Lyssa aku dengar kau juga terlibat dalam penyelamatan suamiku. Apa kau tahu sesuatu tentang jiwa Renjana?" tanyanya dengan suara tenang namun penuh harap.

Lyssa menunduk sopan. "Menjawab yang mulia hamba memang ikut dalam misi itu, tapi fokusku waktu itu adalah menyelamatkan adikku. Gadis kecil yang ditemukan bersama sang Raja dia selalu melindungiku."

Shataraya mengangguk pelan, matanya sesekali melirik suaminya yang masih diam.

"Lalu, apakah kau tahu... petunjuk tentang apa yang terjadi pada jiwanya?"

"Maafkan hamba, yang mulia Ratu," kata Lyssa sambil merunduk lebih dalam. "Yang hamba ketahui hanyalah bahwa kekuatan Madam Mery telah menyerap sebagian besar energi Sang Raja. Dia bukan hanya mencuri tenaga tetapi juga menyegel kenangan dan kesadarannya."

Ratu Shataraya menghela napas, jemarinya masih menggenggam tangan suaminya dengan erat.

"Lalu, jika jiwanya disegel siapa yang memiliki kuncinya?"

"Kemungkinan besar Madam Mery masih menyimpannya. Tapi kita tak tahu di mana dia sekarang. Hutan Kegelapan sudah berubah... tidak semua bisa kembali dari sana."

Shataraya menatap keluar jendela. Langit senja menggantung sunyi.

"Kalau begitu, kita akan menemukan Madam Mery. Dan bila perlu, aku sendiri yang akan masuk ke kegelapan itu."

Lyssa terkejut. "Yang mulia! Itu terlalu berbahaya!"

"Lebih berbahaya membiarkan suamiku terus menghilang perlahan seperti ini."

Ratu Shataraya berdiri perlahan dari sisi ranjang suaminya, wajahnya kini tak lagi lemah melainkan teguh dan dipenuhi tekad.

"Aku akan bicara dengan para Pangeran Sandyakala."

Matanya menatap ke arah Lyssa, penuh keyakinan.

"Aku akan menyelamatkan suamiku dengan caraku."

Lyssa hampir tak bisa berkata-kata melihat sorot mata ratu yang kini dipenuhi kekuatan dan keberanian.

"Madam Mery sudah terlalu jauh mencampuri takdir keluarga kerajaan ini. Jika harus kubakar hutan itu sendiri untuk mendapatkan jiwanya kembali, maka akan kulakukan."

Sementara itu, di Kerajaan Sandyakala, waktu terasa melaju dengan cepat. Pangeran Pertama dan Arunika kian tak terpisahkan. Ikatan mereka menguat setiap hari, terutama saat mereka menyaksikan lima putra kecil mereka tumbuh dengan kecepatan yang tak wajar sebuah anugerah langka dari darah bangsawan langit dan bumi.

Kelima pangeran cilik itu bahkan belum genap satu tahun, namun mereka telah mampu bicara, tertawa, dan berlari-lari kecil di taman istana, seolah mereka diciptakan untuk menjadi pewaris agung.

Arunika memeluk salah satu putranya, lalu menatap langit senja.

"Mark... mereka tumbuh terlalu cepat. Seolah waktu tak berlaku pada mereka..."

Pangeran Pertama tersenyum, lalu merangkul Arunika.

"Karena mereka bukan anak biasa, Aru. Mereka lahir untuk mengubah dunia."

****************

Malam itu, ketika angin berhembus lembut melewati balkon istana, Arunika duduk memandangi kelima putranya yang tengah tertidur di dalam ranjang kecil mereka yang berjejer. Bayangan cahaya bulan menari di dinding ruangan, membuat wajah-wajah mungil para pangeran tampak damai seolah tak ada bahaya yang mengintai mereka.

Sebenarnya di dalam hati Arunika, ada keresahan yang tak bisa ia redam.

"Aku pernah membacanya dalam buku tua yang hampir robek. Lima pangeran diculik oleh seseorang dari kerajaan ini sendiri untuk disembunyikan dari kekuatan sihir hitam."

Arunika menatap wajah Marcus, anak terakhir yang lahir dengan sorot mata paling tajam, seolah bisa melihat jauh ke masa depan. Lalu Luciano, yang tidur sambil memeluk tangan Reonans. Elianos tampak menggigit jari kecilnya dalam tidur, sementara Lucius mengerutkan kening seperti memikirkan sesuatu dalam mimpinya.

"Tapi siapa yang menculik mereka? Dan kenapa harus dari kerajaan sendiri? Jika tujuannya menyelamatkan mereka, kenapa harus sembunyi-sembunyi? Dan kenapa aku… tak tahu pasti siapa orang itu?

Ketakutan perlahan merambat ke dalam hatinya.

"Apa aku bisa melindungi mereka? Haruskah aku mempercayai siapa pun? Atau harus kutemui Mark dan ceritakan semua ini?"

Arunika berdiri perlahan, berjalan ke ranjang, dan mencium kening kelima putranya satu per satu.

"Ibu akan melindungi kalian. Apapun yang terjadi bahkan jika aku harus mengorbankan segalanya."

Ia tahu waktunya tak banyak. Ia harus mencari petunjuk. Dan yang pertama harus ia lakukan adalah... mengingat kembali isi buku itu sejelas mungkin.

"Aru," panggil Pangeran Pertama dengan suara lembut namun dalam, saat ia melangkah masuk ke dalam kamar para bayi.

Arunika, yang tengah memperhatikan kelima putranya yang sedang tertidur lelap, menoleh perlahan. "Pangeran kau sudah kembali?"

"Mereka sedang tidur," bisik Pangeran Pertama, mendekat dengan langkah tenang tapi pasti. "Kita harus lakukan sesuatu."

Arunika mengerutkan kening, belum sempat bertanya, pria itu sudah memeluknya dari belakang pelukan erat cepat dan penuh kehangatan. Lengan kuatnya melingkar di pinggang Arunika, membuat gadis itu terkejut dan terdiam. Kepalanya bertengger diceruk lehernya membuat Arunika merasa geli, bukan geli tapi lebih ke ada yang geli di perutnya.

"Mau ngapain dia?"

"Pangeran?" bisiknya, wajahnya nyaris menempel di dada sang suami.

Wajah tampan Mark terlihat begitu jelas di depan matanya penuh rindu, namun kali ini juga ada ketegangan.

"Aku tak bisa tidur," ucap Mark perlahan. Menatap wajah Arunika dengan mata yang sayu, ia lelah karena memimpin kerajaan menggantikan sang ayah, yang menghilang.

"Setiap malam aku memikirkan mereka dan kamu. Aku ingin memastikan semuanya aman tapi juga, aku rindu merasakanmu di sisiku. Aru, izinkan aku malam ini, untuk sekadar memelukmu lebih lama."

Arunika menatapnya, jantungnya berdebar cepat, dan malam pun terasa semakin hangat di tengah sunyi kerajaan yang menyimpan begitu banyak rahasia.

Pangeran Pertama tersenyum hangat, sorot matanya penuh cinta saat ia menatap Arunika yang masih terdiam dalam pelukannya. Dengan perlahan, ia mendekatkan wajahnya, hingga jarak di antara mereka nyaris tak bersisa.

Bibir mereka yang saling merindukan akhirnya bertemu dalam ciuman lembut dan penuh perasaan. Tidak tergesa, tidak dipaksakan hanya rasa sayang yang begitu dalam, yang sudah lama tertahan.

Angin malam dari jendela terbuka menyentuh mereka perlahan, seolah turut menyaksikan momen sakral dua hati yang saling terikat bukan hanya oleh takdir, tapi oleh pilihan dan cinta yang tumbuh setiap hari.

Dalam dekapan hangat itu, Arunika membalas ciumannya dengan perasaan yang sama kuatnya. Sejenak dunia terasa tenang, seakan hanya mereka berdua yang ada di dalamnya.

****************

Dari cerita aslinya Kerajaan Sandyakala di serang oleh pasukan penyihir Hitam dan para serigala hitam pada siang hari, karena kekuatan para vampire dan pangeran Mark lemah. Saat penyambutan putra pertama dari kerajaan Sandyakala.

Raja Sakha yang bangkit setelah penyambutan itu dan mengalahkan para pasukan penyihir Hitam dan juga. Sedangkan raja Renjana yang terbaring lemah jiwanya yang terperangkap di hutan timur kegelapan. Ratu Shataraya mulai mencari informasi tentang hutan timur itu. Dan mencari cara untuk mengembalikan jiwanya lagi.

Menurut buku yang Arunika baca Raja Renjana juga tetap hidup namun tengah-tengah kehidupannya yang penuh dengan desas-desus bahwa ia tak bisa memiliki keturunan. Karena Penyihir Hitam yaitu Madam Mery mengambil jiwa calon anak di kandungan Shataraya.

1
Bayu Bayu
aku mampir author/Smile/semangat berkarya/Determined//Determined//Smile/janganlupa mampir juga yahh
Bayu Bayu
semangat kak
🌀Jïñğğä Ñõõř💞
bagus ... semangat ya dek
Lilly
transmigrasi ke novel kh?
j_ryuka: iyaa beb
total 1 replies
The first child
Aku hadir kembali kak..
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
lanjut /Scream/
iqiww
keren kak
iqiww
tetap semangat kak
iqiww
sudah mampir kak
iqbal nasution
oke..lanjutkan
ꪻ꛰͜⃟ዛ༉❤️⃟Wᵃf•ʙͨᴜͥɴͨɴͥʏ⍣⃟❍¹⁸➢‮
ini ceritanya transmigrasi ke novel?
j_ryuka: iya bener kak😅
total 1 replies
The first child
lanjut thor, suka banget sama ceritanya
Bulanbintang
Nama tokohnya puitis, Kak.
Ceritanya juga keren, semangat terus ya. 😉
🔵❤️⃟Wᵃf§𝆺𝅥⃝©⧗⃟ᷢʷ₭Ⱡ₳Ɽ₳🍇
semoga arunika bisa menjalani takdirnya
Anyelir
Kak, aku suka gambarnya. Gambarnya bagus 👍
Dimas Saputra
lanjut thor saling suport trus
Nurhani ❤️
Lanjut tour /Kiss//Kiss//Kiss/
Nurhani ❤️
aru dapet pangeran, aku dapet apah /Sob//Sob//Sob//Sob/
Nurhani ❤️
aku mampir tour /Kiss//Kiss/ semangat terus yah, jangn lupa mampir juga yah /NosePick//NosePick//NosePick/
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
Jangan lupa berkunjung di karya aku juga yaa/Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!