Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Wanita itu pun mendekati Anwar dan bergelayut mesra di tangan Anwar. Karna lama Anwar ia tak bertemu Anwar. Apalagi untuk mentraktirnya makan.
" Tumben baru muncul Ren, kenalkan ini Ali teman ku" kata Anwar pada gadis bernama Rena itu.
" Hai ganteng....senang bertemu dengan mu" sapa Rena sedikit genit.
" Hmmm...." jawab Ali cuek dengan deheman. Membuat wanita itu mengerucutkan bibirnya
" Mantan atau selingkuhan ?" tanya Ali menatap Rena. Sembari mematikan rokoknya.
" Entahlah ....tanya Anwar aja deh bang. Saya sebenarnya ingin serius sih sama teman abang ini. Tapi dia nya yang ngak mau," kata Rena
Sehingga Ali mengerutkan keningnya. Sembari menatap Anwar. Anwar yang ditatap Ali hanya tersenyum tipis tanpa ekspresi.
" Rena bukan tipeku li, aku lebih senang yang kalem dikit. Tapi ya kalo hanya sekedar teman dan keluar makan untuk bersenang senang tidak masalah," kata Anwar.
" Ya begitulah Anwar bang. kemaren saja Rena lihat Anwar jalan sama perempuan lain, bilangnya teman juga. Apa teman mu ini playboy bang ?" tanya Rena menatap Ali
" Iya kali, tapi menurutku itu wajar saja sih, karna dia masih jomblo," jawab Ali tersenyum.
" Ya pastinya jawabannya akan sama semua. Begitu juga dengan teman temanku yang lain. Mereka juga akan mengatakan begitu bang. Jika aku menanyakan tentang Anwar," kata Rena.
" Apa kau tidak Ren, bukannya kau juga sering gonta ganti cowok," kata Anwar terkekeh.
" Ya itu karna aku ingin mencari pria yang mau serius sama aku War. Tapi rupanya mereka juga masih pada ingin menjomblo sampai saat ini," kata Rena lalu duduk manis di sebelah Anwar.
Pemandangan itu sudah biasa bagi Ali yang sudah tahu siapa Anwar. Karna sudah lama ia tahu, Anwar berteman dengan para wanita yang tidak jelas asal usulnya itu. Apalagi jika keluar tiap malam minggu.
" Ya sudah, yuk aku traktir makan" ajak Anwar sembari beranjak dan menyenggol kaki Ali
" Ok bro, ayo kesana " tunjuk Ali. Ren...apa kau mau serius sama Ali. Pepet saja terus," saran Ali beranjak dari duduknya.
" Ngak bisa bang, aku sudah sering merayunya. Tapi ngak mempan. Kecuali di pelet," kata Rena tertawa.
" Dih ... sadis amat loe Rena. Dosa tahu...!! Kata Anwar yang tahu Rena hanya bercanda
Namun berbeda dengan Ali yang kaget dengan ucapan Rena" Astaga....apa kau tidak takut dosa Ren" kata Ali kaget
" Bercanda bang, tapi kalo serius belum berani. Takut cintanya hanya 40 hari," kata Rena terkekeh membuat Ali melirik Anwar
" Sudah ayo kita cari tempat makan, ngak usah membahas urusan cinta disini. Lagi pula kami hanya berteman li," kata Anwar
" Ya ya....ayo pergi," kata Ali yang tahu memang temannya itu belum mau menikah dalam waktu dekat ini. Itu lah sebabnya ia sering gonta ganti perempuan. Sekedar untuk menemani mereka ngobrol.
Namun beda hal dengan Rena yang terlihat tersenyum masam sambil memegang baju lengan Anwar. Berharap pria itu benar benar bisa menjadi kekasihnya.
Flash off.
" Huh...." nafas Anwar terdengar berat Ingin tahu orang siapa orang yang berbuat jahat padanya. Karna Anwar tidak punya bukti untuk memastikan siapa yang sudah membuatnya sakit berhari hari ini.
" Ya Tuhan, apa ini dosa ku karna sudah banyak mempermainkan wanita Sehingga aku mendapat hukuman seperti ini" guman Anwar yang masih berada didalam mobil. Karna ia masih di jalan menuju kantornya.
" Ah sudahlah, nanti juga akan ketahuan" kata Anwar mengelengkan kepalanya. Karna tidak ingin menuduh siapa pun. Sebelum ia mendapat bukti dari orang pintar.
*************
Sedangkan Aya yang berada disekolah. Duduk di pinggiran lapangan olahraga. Sambil melihat pertandingan voly antar kelas.
" Ay ..." sapa Ken yang langsung duduk di sebelah Aya
" Hai Ken, tumben ngak ikut tanding?" tanya Aya
" Ngak malas, oh ya Ay, besok setelah kita lulus. Kamu mau melanjutkan kemana?" tanya Ken
" Entah lah , aku belum mikir kesana Ken. Aku mau fokus belajar dulu," kata Aya tersenyum.
" Kalo ngak kuliah , kita married yuk ," kata Ken sembari menatap Aya.
Deg....
" Hah....married "kata Aya pun kaget. Namun dengan cepat ia tersenyum. " Jangan bercanda Ken , kita belum mapan," kata Aya
" Kalo cinta ngak perlu mapan Ay. Yang penting kita bisa nikah dulu. ," kata Ken membuat Aya terdiam sejenak.
" Maaf Ken, aku ...." kata Aya
" Kenapa, kamu mau dijodohkan sepupumu itu. Apa kamu mau sama om om tua itu. Atau karna dia orang kaya dan banyak duitnya, " kata Ken lagi
" Ken....!!" kata Aya kaget.
" Maaf ....aku sebenarnya suka sama kamu Ay, aku tidak rela , jika kamu di kawinkan dengan pria tua itu," kata Ken yang sempat mendengar pembicaraan Tiwi dan Anwar dulu di cafe tempatnya bekerja.
Aya terpaku diam mendengar pengakuan Ken padanya. Tapi di sisi lain, Aya cukup terkejut . Ketika Ken tahu tentang rencana Tiwi padanya.
" Maaf Ken, aku tidak mau membahas itu. Aku mau fokus belajar untuk ujian," kata Aya bangkit dari duduknya. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Ken.
" Ay tunggu...!!" kata Ken ingin mengejar Aya. Namun tiba tiba saja Sandy memanggilnya.
" Ken... tunggu, " kata Sandy yang melihat Ken ingin mengejar Aya.
" Ada apa?" kata Ken yang menahan langkahnya.
" Kamu di cari guru BP, sana temuin dulu," kata Sandy ketika sudah berdiri didepan Ken.
" Hah....mau ngapain sih, aku tidak melakukan kesalahan," kata Ken kaget.
" Aku tidak tahu, mungkin ada hal lain. Sana temui dulu. Baru temui Aya,"kata Sandy yang berlalu melewati Ken. Membuat Ken pun melangkah keruangan BP . Untuk menemui guru yang memanggilnya.
Sedangkan Aya yang masuk ke kelas. Langsung duduk dan menelungkupkan wajahnya ke meja. Takut jika Ken tahu ia sudah menikah dengan Anwar. Padahal ia berusaha menyembunyikan semua itu selama ini.
" Apa Tiwi memberitahunya?" guman Aya bingung. " Atau Ken mencuri dengar pembicaraan Tiwi dan Anwar bicara di cafe waktu itu," batin Aya yang tahu Ken nyambi kerja di cafe. Apalagi Ken mengenal kedua sepupunya dan juga Anwar. Yang sering makan di cafe tempat biasa mereka makan.
" Ah...tidak mungkin ," kata Aya mengeleng gelengkan kepalanya. Berharap Ken belum tahu ia sudah menikah dengan Anwar.
" Ay...." panggil Sandy yang masuk kelas dan langsung duduk di sebelah kursi Aya. Karna Sandy sengaja menyusul Aya ke kelas.
" Hai San, ada apa?" kata Aya mencoba tenang. Agar Sandy tidak curiga dengan apa yang ia pikirkan saat ini.
" Nih ...ada titipin surat cinta dari Rudi, dia naksir berat sama kamu. Tadi Ken bilang apa sama kamu. Kok kelihatannya dia ngomong serius banget sama kamu?" tanya Sandy ingin tahu
" Oh itu, bukan apa apa San. Hanya menanyakan masalah pelajaran kok," Jawab Aya cepat Yang tidak mau membahas mengenai pertanyaan Ken. Takut Sandy ikutan curiga padanya.
Serem efeknya
Moga dapat pertolongan
Jahat amat otak Tiwi
Amit amit
Aku masih penasaran siapa lelaki yang sangat mencurigakan ,sepertinya dia yang memgirim guna guna ke Aya sama Anwar
Aku siap mbantu Mak ,ikut gregetan ini tanganku Mak
Kuatkan imanmu cah ayu