Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perjanjian
"selamat pagi mas..." ucap Jeandra saat melihat Azkara sedang duduk di kursi dapur dengan kopinya
"pagi sayang... Sini sarapan dulu" Azkara menarik kursi disebelahnya "gimana tidurnya nyenyak..?"
"nyenyak donk... Dari awal jean tidur disini tuh hawa nya beda, lepas semua masalah jadi tidurnya nyenyak banget. Hehe..."
"syukurlah kalo begitu. Mas jadi lega" ucap Azkara senang tak lupa dengan senyum yang selalu ia hadirkan saat bersama Jeandra
"wah, nasi gorengnya enak mas... Pas banget bumbunya"
"makan yang banyak kalo suka" Azkara membelai rambut Jeandra dengan perlahan
"makasih ya mas buat semuanya, dan maaf kalo ngerepotin mas azka terus" ujar Jeandra sungkan
"mana ada istri yang ngerepotin suami. Yang ada itu istri tanggung jawab suami. Jadi wajar kalo mas lakuin semua ini buat kamu" jelas Azkara
"jean lakuin kebaikan apa ya sampai-sampai ketemu mas azka yang super baik begini" tanya Jeandra sambil melihat wajah Azkara yang sedang makan di depannya
"nah, udah tau suaminya baik, mangkanya kamu juga terima pernikahan kita, juga terima mas jadi suami kamu" sindir Azkara
"jean bukan ngga terima mas azka dan pernikahan kita. Jean cuma kepengen adaptasi aja sama status baru kita mas. Lagian jean koma 1 minggu tiba-tiba bangun langsung dapet suami"
"ya udah, mas ikut kamu aja ya.. Asal kamu ngga menghindar aja. Oiya hari ini kamu mau ke mana?" tanya Azkara memastikan jadwal istrinya
"em... nanti jean ada janji ketemu klien sih agak siang. Tapi sebelum itu jean mau ke kampus dulu mau liat pengumuman.."
"ke kampus sendiri..?"
"engga, jean sama naomi, kebetulan jadwal kita sama hari ini, dan ketemu klien juga bareng naomi" Jeandra menjelaskan
"ok.. Kalo gitu, kalo ada apa-apa langsung telpon mas ya... Oh iya.. Em.. Ini cincin pernikahan kita, terserah kamu mau pakai apa ngga, mas cuma mau kasih ke kamu aja" Azkara meletakkan kotak bludru yang sudah terbuka di depan Jeandra
Jeandra mendorong kotak itu ke depan Azkara, membuat nya berwajah sedih. namun tangan Jeandra terulur di depan wajah Azkara, membuatnya menatap Jeandra dengan bingung akan maksud istrinya
"emangnya jean harus pake sendiri.? Atau mas ngga mau pakein jean cincinnya..?" ucap jeandra membuat Azkara tersenyum.
"mas pakein ya... "Azkara pun memakaikan cincin di jari manis Jeandra, Azkara menatap sebentar cincin pilihannya yang kini sudah berada di salah satu jari Jeandra. Azkara menarik tangan jeandra dan mencium jari yang sudah memakai cincinnya
"makasih sayang... Ingatkan mas kalau mas tidak sesuai dengan harapan kamu. Ingatkan mas kalau mas tidak lagi seperti awal kita ketemu"
"mas azka udah sangat sempurna di mata jean, jean yang kadang suka insecure berada disebelah mas."
"insecure dari mana, mas yang suka kepikiran, apa mas ngga terlalu tua buat jadi suami kamu?"
"ya ampun... Ternyata ada yang bikin mas insecure juga heheh... Jean pribadi ngga masalah tuh, justru jean seneng karena dapet suami paket lengkap, udah ganteng, dewasa, pengertian lagi.. " puji Jeandra
"jadi kamu ngakuin kalo mas ganteng..?" tanya Azkara memastikan
"kalo mas ngga ganteng, jean ngga mau tuh bantuin mas azka waktu pertama kali kita ketemu" Jeandra pun jujur
"ow... Jadi liat fisik ya..?" tanya Azkara sambil mulai agak menegakkan badannya ke arah Jeandra
"ya emang itu yang pertama jean liat. Mas azka mirip artis korea idola jean, mangkanya waktu itu sambil liatin muka mas azka jean jadi kepengen kenal dan deket, pas banget lagi butuh bantuan"
"ow... Manfaatin kesampatan kamu ya..." tangan Azkara sudah mendarat di pinggang jean dan mengklitiknya
"mas.. Ih curang, geli mas.. Ampun..." ucap Jeandra sambil tertawa geli sambil mencoba melepaskan tangan Azkara dari pinggangnya
Entah bagaimana sampai akhirnya jean sudah berdiri diikuti dengan Azkara yang masih menggoda istrinya sampai mereka berdua terdiam sambil menatap manik mata satu sama lain...
Azkara dengan reflek mendekatkan dirinya pada Jeandra dan menempelkan bibirnya dengan bibir istrinya. Baik jeandra juga Azkara melakukannya untuk pertama kalinya, namun sebagai laki-laki, azkara lebih punya insting untuk melakukannya lebih, sampai Jeandra terbuai dengan kelembutan yang diberikan Azkara, Azkara pun menarik kedua tangan Jeandra dan meletakkannya di bahunya.
Jeandra sudah mengalungkan tangannya ke leher Azkara sedang Azkara menarik pinggang Jeandra dan mengangkat badannya untuk duduk di meja tanpa melepaskan pagutan mereka.
.
.
"yah... kemarin ada orang datang kerumah katanya mau nagih janji ayah.." ucap mama mirna saat melihat suaminya duduk santai setelah makan malam
"nagih janji..? Siapa..?" tanya pak sakha bingung
"em...namanya pak gabriel, ini dia juga kasih kartu namanya. Dia bilang ayah harus segera menghubunginya"
Deggggg....
Tiba-tiba saja wajah pak sakha berubah tegang saat mendengar nama orang yang mencarinya. Ia langsung ingat janji yang pernah ia ucapkan dulu.
Dulu saat sedang merintis usaha, pak sakha bertemu dengan gabriel sahabatnya masa kuliah. Gabriel termasuk anak berada, ia pun menawarkan bantuan investasi pada sakha saat melihatnya kesulitan dalam hal modal. Dengan senang hati sakha menerimanya apalagi pinjaman itu tidak menyebut syarat apa pun. Namun seiring berkembangnya usaha sakha dan saat keduanya sudah mempunyai pasangan gabriel sempat mengatakan jika nanti anak mereka berbeda jenis kelamin gabriel ingin menjodohkan mereka.
Sakha hanya tertawa mendengarnya dan menganggapnya hanya sekedar candaan saja. Apa lagi mereka baru saja berpacaran dengan pasangan mereka masing-masing. Sampai akhirnya gabriel menikah terlebih dahulu dan menetap di amerika. Sedangkan sakha 1 tahun setelah ia menikah dan mempunyai anak bernama Jeandra.
jean tuh d luar ekspektasi