DEWI Dari LEMBAH IBLIS

Jiang he memutuskan untuk tinggal di hutan Wangi untuk sementara waktu. Selain untuk menemukan bunga Kultivasi , Jiang He juga berniat untuk meneliti kandungan tanah kering itu.

Ia sangat yakin jika di dalam tanah kering itu mengandung Zat kimia penawar gas beracun.

Untuk memudahkan penelitian, Jiang He mengeluarkan alat yang ada di dalam ruang batu Giok.

Di dalam rumah yang ada di ruang batu giok itu memang terdapat satu ruang laboratorium. Semua peralatannya sangat lengkap. Andai bai Wang tidak mengingatkan, ia juga tidak akan mengetahuinya. Karena ruangan itu tersembunyi di belakang.

"Kamu dapat alat-alat ini dari mana?" tanya Bai Wang heran sekaligus penasaran.

"Tidak perlu tahu dari mana dapatnya. Lebih baik Kamu urus tempat yang akan digunakan untuk penelitian."

Meski tidak puas, namun Bai Wang tidak membantah. Dia menggunakan kamar yang ditempatinya untuk dipakai. Semua barangnya dikeluarkan dari kamar.

"Biar Aku yang menyiapkannya. kamu keluar dulu," kata Jiang He.

"Kenapa Aku tidak boleh disini?"

"....."

"Baiklah. Apa meja di depan perlu Aku masukkan?"

"Tidak perlu."

Dengan enggan Bai Wang keluar dari kamar. Jiang He mengunci pintu kamarnya. Setelah itu mengeluarkan beberapa alat penelitian yang dibutuhkan beserta mejanya sekalian.

Jiang He sangat puas dengan hasilnya. Lalu ia keluar dari kamar. Bai Wang segera masuk kedalam.

"Kok bisa?" kata Bai Wang dengan tatapan tidak percaya.

"Kamu harus merahasiakan tempat ini dari yang lainnya. Apa Kamu mengerti?"

"Siap mengerti!"

"Bagus. Ngomong-ngomong Kamu bisa melakukan penelitian?'

"Tenang saja Aku mahasiawa jurusan Kimia. Jadi soal seperti ini gampang sekali."

"Baguslah kalau begitu. Kini terserah apa yang akan Kamu lakukan. Aku akan berkeliling di hutan untuk mencari bunga kultivasi."

"Memangnya apa sih gunanya bungga Kultivasi?"

"Entah. Ini bukan untukku. Ada orang yang butuh bunga itu. Ntuk masuk kesini ia tidak mampu.jadi Aku yang disuruh."

"Oh....baiklah. Hati-hati!"

"Beres."

Setelah dilakukan penelitian akhirnya ditemukan penyebab hutan itu menjadi wangi. Wangi itu pula yang menetralisir gas beracun yang keluar di area hutan wangi.

"Sungguh menakjubkan. Ini merupakan penemuan yang sangat menguntungkan." seru Bai Wang dengan riang. Jiang He turut senang mendengarnya.

"Kita akan menjadi kaya!"

"Jangan senang dulu Tan muda," ucap Jiang He mengingatkan. Bai Wang yang mendengar hal itu langsung menghentikan tawanya.

"Kenapa?"

"Apa Kamu memiliki hak milik hutan ini?"

"Tentu saja tidak punya. Ini masih milik pemerintah, Kami disini sebenarnya hanya bersembunyi sampai akhirnya nyaman tinggal disini."

"Seandainya pemerintah tahu bahwa di tempat ini ada tambang berharga , apa yang akan mereka lakukan?"

"Benar juga. Pasti tempat ini akan ambil alih oleh pihak pemerintah dan mengusir Kami dari sini. Tapi bukankah orang-orang juga tidak suka kesini. Jadi menurut saya itu bukan masalah."

"Misalkan ada orang lain selain Aku, yang tiba-tiba bisa masuk kesini dengan mudah dan mengetahui keberhasilan mu kira-kira apa yang akan terjadi? "

Bai Wang terdiam. Apa yang dikatakan oleh Jiang He memang benar. Tidak mungkin tempat ini akan tersembunyi selamanya. jadi sebelum ia melaksanakan rencananya , terlebih dahulu harus memiliki bukti kepemilikan hutan wangi terlebih dahulu.

"Terus apa yang harus aku lakukan?"

"Tentu saja membeli tanahnya. Apa Kamu punya uang?"

"Tentu saja punya. Tapi untuk tanah seluas hutan ini kira-kira berapa nilainya?"

"Mana Aku tahu. Meski Aku tinggal disini lenih lama dari Kamu, tapi aku belum begitu faham semuanya. Untuk lebih jelasnya Kamu harus datang ke kantor pemerintahan secara langsung. Tapi ...kamu harus mempunyai alasan yang logis kenapa ingin membelinya."

"Apa Kamu punya ide?"

"Bilang saja kalau saudaramu hilang dihutan ini. Ingin tinggal lebih dekat dengannya. Selain itu kamu juga bisa bilang kalau keluargamu merupakan ahli parfum atau wewangian. Mungkin mereka akan mempertimbangkannya."

"Benar juga , untung ada kamu. Jika tidak pasti Aku akan langsung bertindak gegabah. Hasilnya pasti tidak akan baik. Terima kasih," ucap Bai Wang dengan tulus.

"Tidak perlu terlalu sopan seperti itu. Bagaimanapun ditempat ini Kita berdua sudah bagaikan saudara. Jadi selama Aku bisa membantu pasti akan Aku usahakan. Tentu saja hal yang baik lo ya!"

"Oke ... Terima kasih."

Setelah percakapan itu Bai Wang mulai mengumpulkan semua kekayaanya . Ia berharap uang nya cukup untuk untuk membeli hutan wangi secara keseluruhan.

"Apaini cukup? Tanya Bai Wang sambil menunjukkan isi kotak yang tadi ia bawa.

Ternyata banyak juga uang yang ia punya. Selain uang didalam kotak itu juga berisi perhiasan. Kedua mata Jiang He sampai membola saat melihatnya.

"Banyak sekali. Kamu dapat dari mana semua ini?"

"Mana Ku tahu. Karena mereka bandit tentu saja semua harta ini hasil rampasan."

"Betul juga. Sekarang bagaimana?"

"Kamu jual dulu semua perhiasannya menjadi uang emas. Setelah itu Kamu pergi ke tempat yang bisa mengurus penjualan tanah. Kalau uangnya tidak cukup.Aku bisa meminjamkannya padamu,"kata Jiang He dengan tulus."

"Terima kasih."

Jiang He masih terus mencari keberadaan bunga Kultivasi. Setelah bebrapa hari mencari akhirny ketemu juga. Ternyata bunga itu tumbuh sebagai tanaman benalu. Untuk mengambilnya Jiang He perlu naik ke atas pohon. Namun karena Jiang He bisa terbang maka hal tersebut menjadi mudah.

Bunga Kultivasi berhasil Jiang He petik. Iag He langsung memberikannya pada Liong.

"Aku kira akan ada penunggunnya."

"Buat apa ditunggu?"

"Mungkin saja agar tidak ada yang mengambil."

"Hanya orang yang melakukan Kultivasi yang membutuhkannya. Di dataran ini tidak banyak yang melakukannya. Jadi bebas tidak ada yang jaga.