Rara Artania, seorang remaja yang masih duduk dibangku sekolah menengah ke atas. Hidup hanya berdua dengan sang ibu yang bekerja serabutan.
Rara itulah sahabatnya memanggilnya gadis tangguh yang rela bekerja keras membantu sang ibu untuk menyambung hidup mereka.
Rara rela menukar waktu remaja untuk bekerja dan bekerja demi ia bisa melanjutkan sekolah kependidikan yang tinggi, agar ia dapat merubah nasib mereka untuk masa depannya menjadi lebih baik lagi, hingga suatu saat ia bertemu om-om tanpa sengaja membuat beberapa kesalahan, hingga mereka membuat negosiasi untuk saling menguntungkan membuat nikah kontrak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon duwi sukema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Jangan menyakiti dia
Rara setelah selesai menyanyi segera turun dari atas panggung untuk kembali ke dapur.
"Ra, kamu antar minum manggo thai ini ke meja nomer 15 ya," ucap mbak Indah.
Rara segera membawa nampan berisi minuman ke nomer 15.
"Manggo thai ya tuan minumnya," ucap Rara.
Alex yang sengaja menutupi wajahnya dengan daftar menu agar Rara tak tahu.
"Bukan," jawabnya.
"Tapi di dalam tulisan ini tuan pesan manggo thai tuan," cemberut Rara.
"Duduklah," perintah Alex meletakan daftar menu di meja.
"Om Alex, ngapain disini? Sudah lama belum, mau makan apa om?" tanya Rara.
Jangan-jangan om Alex tadi tahu saat aku menyanyi bersama Rayhan, tapi tak apalah kan dia bilang juga tak boleh mengurusi urusan pribadi batin Rara segera duduk di samping Alex.
"Sudah dari dua jam yang lalu, memang ada apa? Kamu setiap hari seperti itu ya sama laki-laki tenggil yang mau menodai kamu kemarin," ucap Alex.
Rara hanya menatap Alex dengan mengerutkan dahinya keatas.
"Kenapa diam? Aku sudah bilang sama kamu, jangan dekat dengan laki-laki lain, kamu itu cucu menantu keluarga Atmaja! Bagaimana kalau kakek tahu, pasti dia marah besar sama kamu," ketus Alex.
"Tidak mungkin kakek tahu om, oya Rara kerja dulu ya. Om mau makan apa?" tanya Rara menghindar agar tak kena amukan Alex.
"Sudah duduk disitu, temani saya ngobrol!" tegas Alex.
Rara hanya bisa pasrah menuruti ucapan Alex. Tak lama kemudian Kenzo duduk di samping Alex.
"Bang Ken, maaf ya," ucap Rara menundukkan kepala ia takut akan dimarahi oleh Kenzo jika jam kerja ia malah asyik duduk tak bekerja malah makan gaji buta pikirnya.
"Sudah duduklah! Kenzo tak akan memarahin kamu, aku juga sudah membayar hutang kamu ke dia, kamu berhentilah kerja! Aku akan mengaji kamu setiap bulannya," tegas Alex.
"Tapi om, Rara kalau seperti itu merasa berhutang budi dengan om terlalu banyak. Izinin Rara kerja ya om, ku mohon," rayu Rara.
"Sudahlah Lex, biarkan dia bekerja. Jika kamu membutuhkan dia, aku akan mengizinkan Rara untuk tak masuk berkerja. Aku merasa kasihan sama dia, biarkan dia mencari kesenangannya dengan caranya sendiri, mungkin dia menghabiskan waktu untuk bekerja bisa melupakan masalah pada dirinya," sahut Kenzo.
"Gimana om, boleh ya?" ucap Rara memanyunkan bibirnya kedepan.
"Ok, sudah ayo kita kerumah kakek. Jangan membuat dia menunggu lama, kalau kita terlambat pasti dia akan marah," kata Alex memasukan ponselnya ke dalam saku jaketnya.
"Aku ambil tas dulu ya om," ucap Rara. "Bang Ken, aku izin lagi ya. Jangan pecat aku ya, kalau mau marah-marahin om Alex saja," ucapnya lalu segera pergi.
"Bro elo kok bisa dekat seperti ini, jangan-jangan elo menyukai Rara ya? Elo waktu itu juga aneh, biasanya kalau barang elo dirusak orang lain pasti kamu murka tapi saat itu jas elo di rusak oleh Rara kamu ngak marah seperti biasanya," tanya kepo Kenzo dengan mengangkat kedua alisnya penasaran.
"Elo mau tau saja, tapi dia itu sudah jadi istriku. Entah gue cinta sama dia gue ngak tahu, elo tahu kan gue cintanya cuma sama Nadia. Seandainya kakek setuju pasti gue ngak akan nikahin Rara, gue sama dia hanya nikah kontrak selama satu tahun saja," jelas Alex.
Kenzo yang mendengar penjelasan Alex segera memukul meja di depannya hingga gelas yang ada dimeja ikut bergoyang beruntung gelas tersebut tak jatuh atau pun pecah.
Alex hanya bisa menatap sahabatnya itu dengan tatapan heran karena wajah Kenzo berubah menjadi tatapan seperti orang yang sedang kesal dengan penuh amarah.
"Elo, tega banget ya Lex. Kamu memanfaatkan gadis sebaik Rara, gadis polos hanya untuk keuntunganmu sendiri. Jika kau melukainya sedikit saja kau akan berurusahan denganku," hardik Kenzo dengan ekspresi wajah datarnya dengan tangan mengepal.
Apa kenzo menyukai Rara kenapa dia bisa semarah ini mendengar ucapanku jika aku nikah kontrak dengan Rara.
"Elo menyukai Rara ya?" tanya Alex.
"Itu bukan urusanmu, gue cuma ngak mau elo menyakiti Rara saja. Jika elo hanya nikah kontrak sama Rara jangan pernah elo sentuh dia, jangan sampai elo menghancurkan masa depannya, jika elo melakukan semuanya, jangan salahkan gue jika gue menghancurkan apa yang elo punya dalam hitungan detik," ancam Kenzo.
Kenzo adalah seorang ketua mafia, seluruh dunia tahu jika dia ketua mafia yang begitu kejam tak akan mengampuni semua orang yang menurutnya berbuat salah padanya, tapi Rara dan Lina tak tahu tentang semua itu.
"Gue ngak bakal nyakitin dia, tenang saja. Tapi gue sangat penasaran sama elo, pasti elo mencintai dia kan, sampai segitunya elo," sinis Alex.
"Tidak, gue sudah mempunyai calon istri yang sholeha yang membuatku lebih baik lagi, dia dari keluarga Raka Wijaya anak nomer duanya. Gue ngak bakal menghinati dia," jelas Kenzo.
"Kalau begitu kenapa elo perhatian sama Rara?"
"Gue tak ingin dia terluka, elo tak tahu gimana perjalanan hidupnya. Gue sudah kenal dia dari SMP, hidup dia selalu jadi bahan hinaan, cibiran dari teman atau pun lingkungan dia tinggal. Adek gue teman dia dari dulu, gue tahu semuanya dari Lina, jika elo menyakiti dia sama aja elo menyakiti adek gue," tegas Kenzo.
"Elo kalau bisa buatlah Rara bahagia, dia berhak bahagia seperti gadis di usianya. Gue ngak tega melihat dia selalu menderita seperti ini, dia selalu menutupi semua masalahnya sendiri dengan mencoba tetap tersenyum sebenarnya dia sangat rapuh, tapi dia mencoba tegar karena dia tak punya tempat untuk mengadu semua keluh kesahnya, gue berharap kau selalu menjaganya," ucap Kenzo lagi.
"Soal buat dia bahagia itu gue ngak janji, tapi gue tak akan menyakiti dia. Elo tahu kalau gue sudah punya Nadia, gue ngak bisa mengkhianati dia, semua ini ide dia kalau gue harus nikah kontrak," ucap Alex.
Alex, elo itu terlalu bodoh. Harus elo tahu kebusukkan cewek elo itu, elo hanya dimanfaatkan saja sama Nadia. Elo sudah dibutakan namanya cinta kamu itu pintar dalam dunia bisnis tapi kamu bodoh dalam percintaan tak bisa melihat mana berhati malaikat yang bagaikan bidadari. Pantas saja kakek Rian menolak hubungan kalian, dia saja selalu mau tidur dengan laki-laki mana pun asal dia mendapatkan uang pikir Kenzo.
"Elo ngak pernah curiga sama Nadia ya," tanya Kenzo.
Kenapa semua temanku selalu bilang begitu, sebenarnya apa yang terjadi pada Nadia, apa dia memang menduakanku, tapi itu tak mungkin batin Alex.
Bersambung...