Wanita Kelima Raja Iblis

Saat Zeena sedang sibuk mencari bagian kaki yang hilang milik wanita itu, keempat raja iblis yang sedang menyaksikan Zeena melakukan tugasnya malah terdengar ribut.

"Hans? Apa yang kau lakukan? Mengapa kau membuat situasi seperti itu?" ucap Ferre dengan nada bicara yang terdengar marah.

"Memangnya kenapa? Bukankah sampai saat ini Zeena dengan mudah menyelesaikan tugasnya?" balas Hans dengan santainya.

"Tapi menyambungkan anggota tubuh yang telah terlepas dari tubuh utamanya harus menggunakan sihir tingkat tinggi! Perlu pengendalian luar biasa dalam melakukannya!" ucap Ferre lagi yang semakin marah.

"Benar kata Ferre, pantas saja kau mengajarinya mantra tingkat tinggi itu, padahal sihir tingkat menengah sudah cukup untuk menyembuhkan luka dan tulang yang patah," sahut Belzuse yang juga ikut-ikutan kesal.

"Sudah, sudah jangan bertengkar! Kita lihat saja dulu, jika Zeena benar-benar tidak bisa untuk menggunakan sihir itu dalam menyambungkan kembali pergelangan kaki wanita tersebut, dan kondisi menjadi tidak memungkinkan, maka disaat itulah kita hentikan pelatihan ini," ucap Astra yang ingin menengahi keributan diantara mereka.

Setelah mendengar perkataan Astra itu, mereka semua pun langsung terdiam, dan kembali memperhatikan Zeena.

......................

Setelah cukup lama Zeena mencari, akhirnya dia berhasil menemukan bagian kaki yang hilang dari wanita yang akan dia obati itu.

Segera setelah menemukannya Zeena langsung berlari dengan cepat, dan kemudian menghampiri wanita tersebut.

"Baiklah akan ku letakkan disini," gumam Zeena sembari berjongkok, lalu dia meletakkan bagian kaki yang terpisah dari kaki utama si wanita tersebut di posisi yang seharusnya.

"Healleto!" Zeena kembali merapalkan mantra penyembuhan itu untuk ketiga kalinya, namun kali ini reaksi dari mantranya tersebut berbeda dari sebelumnya.

Jika sebelumnya luka, dan tulang yang patah itu akan langsung sembuh secara perlahan setelah Zeena selesai merapalkan mantranya.

Maka kali ini apakah Zeena telah melakukan suatu kesalahan? Sehingga membuat mantranya tidak bekerja.

Masalahnya sudah lebih dari beberapa detik sejak mantra penyembuhan itu selesai diucapkan oleh Zeena, namun sampai sekarang tidak terjadi reaksi apapun, bagian kaki yang terputus itu masih terpisah dengan kaki utamanya.

"Mengapa?" gumam Zeena bingung, "Baiklah akan ku coba sekali lagi!" lanjut Zeena dan langsung kembali merapalkan mantranya.

Namun lagi-lagi tidak terjadi apapun, hal ini membuat Zeena menjadi semakin bingung dengan apa yang harus dia lakukan.

"Apa mana yang ku salurkan terlalu sedikit ya? Sama seperti saat ku ingin membuat anak panah demon, jika mana nya terlalu sedikit maka tidak akan terjadi apa-apa," ucap Zeena setelah cukup lama dia berpikir.

Dan akhirnya Zeena pun mencoba untuk menyalurkan mana yang lebih besar ke dalam mantranya itu.

Di percobaan ketiganya kali ini Zeena akan menggunakan mana sebesar saat dia membuat anak panah demon, atau lebih tepatnya lagi menggunakan sepuluh persen dari kekuatan yang dia miliki.

"Healleto!"

Zeena kembali merapalkan mantra itu untuk kesekian kalinya, setelah merapalkan mantranya tersebut Zeena diam sejenak untuk mengamati apakah kali ini dia berhasil.

"Berhasil! Tunggu ... Atau tidak?" ucap Zeena dengan lirih. Awalnya dia terlihat senang karena mengira dirinya telah berhasil, namun ketika kembali melihat dengan seksama sedikit ada yang mengganjal.

Zeena pun memegang pergelangan kaki tersebut, dan melihat bahwa bagian kaki yang putus itu telah tersambung ke kaki wanita tersebut, namun belum seutuhnya.

Hanya setengah dari pergelangan kaki itu yang sudah melekat, sementara yang setengahnya lagi masih belum melekat dengan sempurna.

"Jika terus begini kapan selesainya? Yasudah, kali ini aku akan menggunakan semua kekuatan ku yang tidak tersegel!" seru Zeena yang mulai kesal.

Setelah mengatakan kalimatnya itu, Zeena langsung menyalurkan seluruh energi mana yang dia punya, dan kembali merapalkan mantra penyembuhan tingkat tinggi itu.

"Heal—"

"Arrgghhh!!"

Tiba-tiba saja Zeena berhenti merapalkan mantra penyembuhan itu, lalu kemudian dia mengerang kesakitan.

"Zeena!" Belzuse yang melihat Zeena kesakitan langsung ingin berlari, dan menghampiri Wanita Bintang Pijar nya itu, namun Astra menahan dan menghentikan langkah Belzuse.

"Apa-apaan kau ini? Kita harus segera menolong Zeena, atau dia akan dilahap oleh kekuatannya sendiri!" ucap Belzuse dengan nada bicara yang sangat marah.

"Tunggu dulu, dia bisa menahannya," balas Astra dengan begitu santainya, "Maksudmu?"

"Lihat kesana!" seru Astra sembari mengangkat tangannya untuk menunjuk Zeena, Belzuse pun langsung menolehkan kepalanya.

Wajah Belzuse yang awalnya terlihat sangat marah dan khawatir, kini berubah menjadi kaget dan tak percaya.

"Heal ... Arrgghhh ... Healleto!!"

Saat ini keempat raja iblis dan juga Xenos melihat dengan begitu serius, dan kagum kepada Zeena.

Mereka melihat Zeena yang sedang sangat berusaha untuk mengendalikan kekuatannya, menahan rasa sakitnya, dan terus berusaha untuk menyempurnakan pengucapan mantranya.

Dan dengan usahanya itu akhirnya mantra tersebut berhasil dia ucapkan, "Aku berhasil!" Bagian kaki yang putus milik wanita itu kini benar-benar telah melekat dengan sempurna.

"Kau lihat Belzuse, dia bisa menguasainya, dia tidak akan semudah itu untuk dilahap oleh kekuatannya sendiri," gumam Astra sambil terus melihat wanitanya dengan kagum.

"Ternyata kau benar, seharusnya aku tidak perlu terlalu khawatir tentang dirinya yang begitu pantang menyerah itu," balas Belzuse.

"Zeena semangat lah!"

"Manusia semangat!"

Keempat raja iblis maupun Xenos memberi semangat kepada Zeena dari jauh, Zeena yang melihat itupun tersenyum, lalu melambaikan tangannya kepada mereka yang telah memberinya semangat.

"Huft ... Baiklah tinggal 2 hal lagi yang harus kulakukan ... Huft," ucap Zeena dengan napas yang sudah tersengal-sengal.

"Anáktisi enérgeias!" Zeena mengucapkan mantra itu hingga dua kali, dimana pengucapan pertama dia ucapkan untuk memulihkan mana wanita itu, sementara pengucapan kedua dia gunakan untuk memulihkan mana lingkungan di sekitar area tersebut.

Wanita yang awalnya terbaring lemas itu langsung bangkit dari tidurnya, dan duduk ketika mana di dalam tubuhnya sudah pulih.

Lalu area yang awalnya tidak memiliki aura kehidupan sama sekali itu, akhirnya mulai terasa hidup kembali, Zeena pun telah dapat merasakan mana dari area yang hampa akan mana itu.

"Baiklah, ini mantra dan hal terakhir yang harus kulakukan, epistrépste ópos prin!" Zeena mengucapkan mantra terakhirnya itu dengan sisa-sisa energi yang dia miliki.

Sesaat setelah Zeena selesai mengucapkan mantra tersebut, secara perlahan lingkungan di situasi buatan tersebut menjadi hidup kembali.

Rumah-rumah penduduk dan juga bangunan-bangunan yang awalnya hancur kembali seperti semula, rumput yang hijau kembali tumbuh, air sungai yang mengering kembali mengalir.

"Berhasil, aku berhasil menyelesaikan semuanya," ucap Zeena dengan suara yang amat pelan.

Tanpa sadar penglihatannya pun mulai kabur, dan Zeena mulai kehilangan keseimbangannya untuk berdiri.

Bruukk ...

"Zeena!"

Zeena terjatuh ke tanah, Astra, Hans, Belzuse, Ferre, dan juga Xenos yang melihat itupun langsung berlari dengan cepat menghampiri Zeena.