NovelToon NovelToon
Buried Love

Buried Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cerai
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: NuKha

Susah payah Bellinda Baldwig mengubur cintanya pada mantan suami yang sudah menceraikan enam tahun silam. Di saat ia benar-benar sudah hidup tenang, pria itu justru muncul lagi dalam hidupnya.

Arsen Alka, berusaha mendekati mantan istri lagi saat mengetahui ada seorang anak yang mirip dengannya. Padahal, dahulu dirinya yang menyia-nyiakan wanita itu dan mengakhiri semuanya karena tidak bisa menumbuhkan cinta dalam hatinya.

Haruskah mereka kembali menjalin kisah? Atau justru lebih baik tetap berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

Melihat putranya mengomel terus, Arsen langsung membopong tubuh kecil itu dan dibawa masuk ke dalam apartemennya. Tidak peduli kalau Colvert memberontak.

“Lepaskan!” Tangan mungil itu memukul lengan tetangga baru. Iya ... iya, daddynya. Tapi, masih malas untuk memanggil seperti itu.

“Kita harus selesaikan masalah ini baik-baik, oke?” bujuk Arsen. Dia memangku Colvert di sofa. Jadi, keduanya dalam posisi saling berhadapan.

Kalau wajah si kecil terus dingin dan datar, berbeda dengan Arsen yang berusaha ramah juga sabar menghadapi sifat ajaib sang anak.

“Pertama, terima kasih apple pie ini.” Arsen mengangkat papperbag yang ada di tangan, lalu diletakkan ke meja.

“Bukan dari aku. Tapi, mommyku. Kalau bukan dia yang meminta, pasti aku tidak mau datang ke sini.” Colvert memalingkan wajah ke kanan, seakan tidak mau menatap pria di hadapannya.

“Oke, sampaikan terima kasihku pada mommymu,” ucap Arsen seraya mengusap puncak kepala Colvert.

“Bilang sendiri,” sinis Colvert.

Tangan Arsen menyentuh lembut rahang putranya, memalingkan wajah si kecil supaya kembali menatapnya. “Colvert sudah tahu kan kalau aku daddymu?”

“Iya, kenapa?” Ketus sekali bocah satu itu membalas.

“Berarti, mulai sekarang panggil aku Daddy, oke?” pinta Arsen sembari mengusap pipi putranya.

“Dih ... malas,” cibir Colvert. Dia menjulurkan lidah sebagai ejekan. Lalu, memukul tangan tetangga baru supaya berhenti memegangnya. “Aku mau pulang, awas!” Berusaha untuk turun dari pangkuan.

Arsen menghela napas. Sulit sekali menghadapi anak sendiri. Ia kuwalahan. Mengangkat dan mendudukkan Colvert ke sofa lagi saat bocah itu berhasil menapakkan kaki ke lantai.

“Jangan pergi dulu, Daddy mau mengobrol denganmu,” pinta Arsen. Kedua tangannya menahan pundak Colvert supaya tidak beranjak.

“Tapi aku tidak ingin bicara denganmu.”

Sifatnya menyebalkan sekali, turun dari siapa? Arsen sampai menggerutu menghadapi anak sendiri.

“Kenapa Colvert terlihat benci sekali dengan Daddy? Mommymu menceritakan hal buruk apa tentangku?” tanya Arsen.

Wah ... salah besar mulit pria itu mengajukan pertanyaan. Bukannya mendapatkan dukungan, justru dipelototi oleh Colvert. “Mommy tidak pernah cerita hal buruk tentangmu. Tapi, aku memang tidak suka denganmu.”

“Oke, oke. Daddy minta maaf sudah menuduh mommymu.” Arsen segera menurunkan ego karena sudah mendapatkan sinyal amarah dari sang anak. “Lalu, kenapa tidak suka denganku?”

“Karena kau tidak mencintai mommyku. Jadi, aku juga tidak akan menyukaimu.” Kedua tangan Colvert dilipat ke depan dada. Sombong, angkuh, ketus, sinis, semua sifat buruk Arsen menurun ke anak itu. “Meskipun Mommy selalu mengatakan tidak boleh membenci Daddy, tapi aku tetap tak mau menurut.”

Arsen mengusap belakang leher dengan sedikit pijatan. Ternyata hanya karena alasan itu. “Kalau Daddy bisa mencintai Mommy, Colvert mau berdamai dan memaafkanku?”

“Tergantung.”

“Apa?”

“Tulus atau tidak.”

“Demi putraku, Daddy akan lakukan dengan tulus.” Arsen berbicara sangat meyakinkan.

Tapi, Colvert justru mencebik. “Itu namanya tidak tulus, kau hanya mau aku, bukan Mommy.” Dia lekas turun dari sofa. “Sudahlah, membuang waktu saja di sini, lebih baik menghabiskan waktu libur dengan mommy yang menyayangiku terus.” Sepasang kakinya berlari menuju pintu, sebelum ditahan oleh tetangga baru.

“Daddy ikut, ya? Kita main bertiga.” Arsen lekas menyusul sebelum putranya berhasil membuka pintu.

Colvert tidak menjawab, dia membuka pintu saja dan keluar. Dua matanya langsung berbinar saat mendapati seorang pria berjalan di lorong. “Daddy Steven ...,” panggilnya sangat riang.

Arsen yang ada di belakang Colvert pun otomatis ikut melihat orang yang dipanggil. “Orang tua sendiri tidak mau memanggil sebutan Daddy, justru pria lain yang mendapatkan panggilan itu,” gerutunya.

Colvert mendongak saat mendengar ucapan tetangga baru. “Iri? Bilang dong.” Juluran lidah ia layangkan, lalu berlari menuju Steven.

1
Erna M Jen
lega rasanya akhir perjuangan arsen berakhir bahagia..
Erna M Jen
terlalu menyakitkan memang ..hati seorang ibu melihat anaknya menderita seperti itu...pantas saja ibu belinda tidak mau anaknya menderita lagi
Erna M Jen
bagus bellinda...
Erna M Jen
penasaran apa yang akan terjadi..
Erna M Jen
ikut mewek
Erna M Jen
kasihan juga arsen ya walau dulu dia pernah menyakiti hati istrinya..
Erna M Jen
semangat arsen jangan putus asa dong kejar jandamu sampe dapat..
Erna M Jen
ternyata kau harus lebih giat dan semangat lagi untuk berjuang mendapatkan jandamu arsen...💪💪
Erna M Jen
terharu juga ..
😂
Erna M Jen
wah ada yang lagi cemburu nih ..😃
Erna M Jen
benar itu arsen kata teman temanmu ambil hati mommy nya dulu baru anaknya...
Erna M Jen
anak sama bapak keras kepala sama sama judes .
Erna M Jen
akhirnya bertemu juga dengan tetangga baru
Erna M Jen
tetangga gila adalah daddymu..
Erna M Jen
rasain bagaimana rasanya di bilang gila oleh anak sendiri...😃😃
Erna M Jen
cemburu buta tapi tidak mau mengakui..
Min
haha
Sripuan
Luar biasa
Îen
mau punya anak kaya corvet pkknya😍😍😍😍😍😍😍😍
Qilla
nah lhoo mantapkan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!