Ranjang Papa Mertua Ku

Satu Minggu berlalu..

Lily mengurung dirinya di kamar dia tidak mau keluar karena takut dengan James.

Lebih tepatnya Lily malu untuk bertemu dengan James, bertemu dengan Papa mertua membuat Lily kembali teringat akan kejadian satu Minggu lalu dimana Lily memberikan kehormatan nya pada James.

Tok..tok..

Lily menarik selimut agar menutupi seluruh tubuhnya dan wajah nya.

"Non, ini bibi" ucap bi Narti yang membawa makanan.

Lily yang mendengar suara bi Narti tidak bersembunyi di balik selimut lagi.

Ceklek..

"Kenapa bi?" tanya Lily melihat ke luar.

Dan Lily menarik nafasnya lega tak melihat keberadaan James di dalam rumah.

"Tuan ada di ruang baca, non makan yuk" ajak bi Narti.

"Nggak bi, nanti aja nunggu Papa pergi" balas Lily yang masih belum bisa bertemu dengan James.

"Bibi udah masak makanan kesukaan non Lily, makan aja yuk non nanti kalau ada tuan non bisa sembunyi" ucap bi Narti masih ingin membujuk Lily makan.

Bi Narti mengerti perasaan Lily yang sudah dia anggap seperti putrinya itu, tapi menghindar dari masalah pun itu bukan pilihan yang tepat.

Lily nampak ragu hingga akhirnya dia memilih ikut makan, Lily pun pergi ke dapur dan makan di dapur bersama bi Narti.

Karena jarang makan Lily nampak sangat menikmati makanan yang di buatkan bi Narti, dan bi Narti yang sedang memegang ponsel diam-diam mengirimkan foto Lily yang makan pada majikannya.

"Tuan non Lily sudah makan"

isi pesan yang di kirimkan bi Narti pada James.

Sebenarnya suruhan memasak makanan Lily adalah dari James, pria itu juga merasa ragu bertemu dengan Lily karena takut Lily membenci nya.

Sedangkan James dia yang sedang mengecek pekerjaan nya mendapatkan pesan dari bi Narti.

James tersenyum kecil melihat Lily yang makan dengan khitmat, dia ingin sekali bisa ikut makan tapi itu tidak dia lakukan karena James tak mau membuat selera makan Lily hilang.

"Maaf, tidak seharusnya kamu terjebak dalam kehidupan putra ku dan aku" gumam James yang sangat merasa bersalah akan apa yang terjadi pada Lily.

Sebagai seorang ayah dia merasa malu dengan apa yang di lakukan putranya, dan untuk mencegah semua itu James memilih mengirim Xeni ke Belanda.

Dan karena Ben dia malah harus mengalami skandal dengan menantunya sendiri, meski tidak sepenuhnya salah Ben karena dirinya yang seharusnya bisa menahan diri untuk tak melakukan hal kotor pada menantunya.

James melihat Vidio yang di kirimkan teman nya, Vidio yang berisikan pembicaraan Xeni dan teman-teman nya yang sedang taruhan untuk mendapatkan Lily yang primadona di sekolahan mereka.

Huh..

Helaan nafas James terdengar saat tau niat buruk putranya, tapi anehnya Lily masih virg*n saat melakukan percumbuan bersamanya Minggu lalu, apa itu artinya Xeni tak sempat melakukan aksi nya pada Lily?.

Malam nya Lily yang tidur tiba-tiba terbangun karena mimpi buruk, Lily bangun dan mengambil minum tapi air di nakas habis membuat Lily mau tak mau harus keluar kamar.

Lily berjalan ke arah dapur untuk mengisi air di botol minum nya, dan saat Lily akan kembali dia malah berpapasan dengan James.

"Lily" panggil James.

"Aku ngantuk, maaf Pa" Lily buru-buru berjalan.

James mengikuti Lily dan berhasil menghalangi Lily yang akan masuk ke kamar.

"Ini untuk mu" ucap James.

"Apa ini?" tanya Lily.

"Itu tiket ke Belanda, maaf untuk apa yang telah kita lakukan Minggu lalu aku harap dengan ini kamu bisa memaafkan ku" ucap James memberikan tiket ke Belanda pada Lily.

Lily melihat tiket itu, lalu melihat ke arah James.

"Makasih" ucap Lily lalu masuk ke kamar.

James menatap pintu yang tertutup dengan tatapan tak bisa di artikan, lalu setelah itu memilih pergi ke kamar nya.

Sedangkan Lily dia memeluk tiket itu, besok dia bisa berangkat ke Belanda tapi kenapa Lily merasa perasaan nya sekarang lain.

Lily seharusnya senang bukan bisa bertemu dengan Xeni suaminya?, tapi kenapa sekarang Lily rasa lain dan entah kenapa Lily membayangkan wajah James tadi.

"Tidak Lily, kamu harus lupakan yang terjadi pada kamu dan Papa, tidak seharusnya kamu menyukai Papa dia mertua mu dan apa yang kalian lakukan itu bukan hal yang pantas" gumam Lily menyadarkan dirinya untuk tidak memiliki perasaan pada James.

Xeni suaminya, ini saat nya Lily menemui Xeni untuk menanyakan kebenaranya akan cinta dan kesetiaan Xeni padanya.

"Ini tepat Li, berada di dalam rumah Papa James hanya akan membuatmu galau karena perasaan aneh mu pada Papa mertua mu" lanjut Lily sambil melihat melihat tiket penerbangan ke Belanda yang ada di tangan nya.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏