Seorang gadis yang di khianati oleh sahabat juga kekasihnya harus rela meregang nyawa dan berpindah ke tubuh seorang wanita yang sama sekali tidak di hiraukan oleh suaminya
Bagaimana cerita selanjutnya? cus baca yuk zheyeng 🏃♀️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Secangkir Kopi Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panjul
"Saat gue ngomong jangan di potong PAHAMKAN" ucapan dari Misha membuat semua orang disana menganggukkan kepala mereka.
"Jadi gini, anak monyet di kontrak sama salah satu perusahaan disini buat jadi brand ambassador perusahaan tersebut, nah kebetulan CEO perusahaan itu temen lama dan gue udah kasih recommended sama dia yang akan jadi MUA adalah elu" tunjuk Misha pada Julio.
"Saat elu make up in anak monyet itu campur bubuk ini di bedak itu" Misha memberikan sebuah botol kecil berwarna putih.
"Nekk" ucap Julio sambil mengangkat sebelah tangannya.
Misha memandang lelaki gemulai itu sembari mengangkat sebelah alisnya "Apa?"
"Gini nekk, yeyy suruh eyke buat ngejahilin ntu anak, kalau apose apose sama eyke begindang?" tanya Julio agak was was
"Lu tenang aja, bedak buat lu dandani anak monyet dah gue siapin lebih dari satu. Setelah lu make up in dia, efek ruam merahnya itu akan muncul setelah 5 menit, jadi elu masih sempet buang itu bedak, bereskan" jelas dari Misha.
Mendengar perkataan dari Misha membuat Julio menganggukkan kepalanya.
"Setelah itu, bakal ada sedikit kehebohan yang membuat anak monyet kagak bisa nerusin kerjaan dia. Nah saat itu gue bakal jadiin Alya pengganti anak monyet itu" ucap Misha dan kembali di angguki oleh Julio.
"Dan disitulah elu wajib make over Alya secantik mungkin buat gantiin dia, paham!" ucap Misha
"Paham nekk, tapi kenapa Zuardi bukan Zana?" tanya Julio.
Misha menghela nafasnya "Zana kemari punya misi tersendiri, ini juga diluar rencana, tapi bagus juga kita bermain sekaligus".
"Oh ya Zan, si edan ada chat elu?" tanya Misha.
"Hah, siapa?"
"Mantan elu"
"Elvan Mis, ampun deh"
"Terserah"
"Belum ada sih"
Misha memandang asistennya itu "Al, pantau dimana si edan itu saat ini" sedangkan Alya hanya menganggukkan kepalanya.
Alya kembali mengotak atik laptopnya setelah beberapa saat
"Dia di rumah orang tua Elena" ucap Alya.
"Hah, pantes. Ya sudahlah liat besok aja buat si edan yang penting persiapkan diri kalian masing-masing buat besok" ucap Misha sembari berdiri kemudian berlalu pergi.
"Hah, eyke lelah nekk" ucap Julio.
"Ya udah Om istirahat aja, mau tidur bareng Aku gak Om?" ucap Farzana.
"Hah, no we, eyke gak mungkin bobo sama yeyy yang ada eyke ternoda" jawab Julio dan Pluk sebuah majalah terbang dan mendarat di kepala pria gemulai itu.
"Jangan macam-macam" ucap Misha dan tersangka yang melempar majalah tersebut.
"Ishh, bukan eyke nekk yang macem-macem tapi dia" tunjuk Julio pada Farzana.
Sedangkan Farzana hanya tersenyum kemudian menarik koper pria cantik itu.
Julio hanya bisa mengelus dadanya untuk memberikan kesabaran pada dirinya sendiri.
*
*
*
*
*
"Al" panggil Abian.
"Hem" jawab Alden tanpa menoleh karena saat ini dirinya sibuk dengan laptop di depannya.
"Tadi Aidan kemari" ucap Abian.
"Hem, terus" jawab Alden yang masih fokus ke layar laptopnya
"Dia datang buat kasih data dari cewek itu kan, nah pas gua tagih dia bilang cari sendiri tanpa bantuan dari gua, gitu" jelas Abian.
Alden menarik nafasnya dan membuangnya secara perlahan.
"Gini bi, buat gua apa yang bakal elu lakuin buat tu cewek gak terlalu berpengaruh terhadap gua. Tapi beda dengan Aidan, dia lumayan sensitif karena masa lalu dia. Jadi lebih baik Lo urungin niat Lo buat ngedeketin tu cewek hanya buat balas dendam hanya karena Lo marah di bilang jelek dan dia gak terkesima sama pesona Lo itu" panjang lebar Alden memberikan pengertian untuk Abian
"Gak bisa dong, harga diri gua di injak-injak sama tu cewek" ucap Abian tak terima
"Lo belum tau sepenuhnya tentang Aidan bi, kalau dia sudah lepas kendali hanya akan ada penyesalan di kemudian hari yang Lo bakal rasain. Lagian gua rasa cewek yang bakal Lo deketin ini juga bukan cewek biasa jadi lebih baik Lo mundur lebih dulu" ucap kembali Alden
"Lo kenapa sih Al, tiba-tiba gini. Biasanya Lo bakal dukung apa yang gua lakuin" tanya Abian.
"Gua cuman ngingetin bi, biar Lo juga gak nyesel nantinya" jawab Alden.
"Ah sudahlah, biar gua cari sendiri siapa dia" ucap Abian berdiri dan berlalu pergi dari kamar Alden.
Sedangkan Alden hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Flashback on beberapa waktu sebelumnya...
Tililililit
"Ya Dan" jawab Alden setelah menerima panggilan dari asistennya itu
"Bos, gua gak jadi kasih data cewek yang Lo suruh kemaren" ucap Aidan
"Kenapa Dan?" tanya Alden
"Intinya gua gak mau Abian macam-macamin cewek ini" jawab Aidan
"Ok, gua paham apa yang Lo maksud" ucap Alden
"Sementara kalau ada kerjaan kasih kabar lewat telpon aja, gua lagi malas liat muka model itu" ucap Aidan
Mendengar perkataan dari asistennya itu Alden mulai paham saat ini asistennya itu mulai agak sensi sama sahabatnya.
"Ok"
BIP
Flashback off
🍃🍃🍃
Malam hari...
"Nekk, diem dulu deh" sedari tadi Julio mencoba mendandani Alya, tapi gadis itu tidak terbiasa dengan semua bedak yang di poles kan ke wajahnya karena dirinya merasa tidak nyaman.
"Udah deh Panjul, gue bilang kagak usah lagian ini udah malam besok aja napa" ucap Alya sembari menghentakkan kakinya.
"Nekk, indang juga buat yeyy jadi besok eyke dah hapal muka yeyy" ucap Julio.
"Kagak ada, besok ya besok aja. Gua capek mau tidur" Alya berdiri kemudian berlari ke kamarnya.
"Nekkkkk" teriak Julio gemas sendiri.
"Om dah malem bobo gih" ucap Farzana yang baru datang dari dapur membawa secangkir susu coklat hangat
"Minta" Julio merebut paksa minuman dari Farzana tersebut.
"Ehh" belum juga berbicara, dari arah belakang muncul sosok pemilik asli dari minuman yang di rebut oleh lelaki gemulai itu.
"Ngapain ngambil minuman gue?" ucap Misha
Ujung cangkir itu sudah hampir mengenai bibir seksi Julio tapi tidak jadi karena mendengar suara dingin tersebut.
"Eh, indang minuman yeyy ternyata eyke kira si eneng bikinin buat eyke nekk" ucap Julio sembari menaruh cangkir tersebut di atas meja.
Pria cantik itu, salah tingkah sendiri karena di pandang oleh gadis tomboi yang ada di hadapannya saat ini.
"Aku bikinin yang baru ya Mis" ucap Farzana.
"Gak usah, gue mau keluar bentaran" tolak Misha kemudian bersiap untuk pergi
"Kamu mau kemana Mis, ini dah malam loh" tanya Farzana
"Gak usah khawatir gue bakal baik-baik aja dan Lo istirahat sekarang karena besok kita semua bakal sibuk banget" ucap Misha sebelum membuka pintu dan berlalu pergi.
"Hah, dah lama padahal eyke temenan ma dia tapi tetep aja kalau dia lagi gitu eyke merinding disko nekk" ucap Julio.
Sedangkan Farzana kembali terdiam entah apa yang di pikirkan gadis itu.
Continue...
Untuk kakak-kakak semua yang sudah berkenan hadir di cerita receh ini, ay ucapkan terima kasih banyak atas semua dukungannya.
Jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya ya zheyeng berapa like komen rate bintang lima juga.
...Salam hangat dari Aya ❤️...