🌻Bijaklah dalam membaca. Novel ini mengandung unsur 21+🌻
Siapa yang mau mengalami kegagalan di hari pernikahan? Pasti tidak ada yang menginginkannya.
Niranida Alifia, hampir saja mengalaminya. Kekasihnya membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H.
Untunglah ada seorang pria yang mau menikah dengannya, dan acara pernikahan berjalan lancar. Tapi bagaimana jalan kisahnya kalau menikah bukan dengan pria pilihannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi We, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18. Pembuat onar
Dua hari kemudian,
Nira yang layaknya seorang pengangguran tanpa melakukan apapun di rumah, sangatlah merasa bosan. Hampir setengah hari ini dia hanya berada di dalam kamar.
Dia duduk di tepi ranjang sambil memegangi kartu yang diberikan Arka untuknya kemarin setelah selesai makan malam.
"Sayangnya, aku tak terlalu hobi berbelanja. Bisa mubadzir kalau sudah difasilitasi kartu ini, tapi tak digunakan sama sekali." ucapnya.
Setelah berpikir, Nira menyeringai tipis. Dia lalu beranjak dari duduknya menuju lemari pakaian.
___
Di perusahaan milik Arka,
Jam makan siang sudah habis, tapi di depan lobi banyak karyawan yang berdesak-desakkan untuk mendapatkan sesuatu dari seseorang yang saat ini tengah duduk di dalam mobil. Sang sopir dibuat kewalahan karena ide gila dari nonanya.
Arka yang baru saja selesai makan siang bersama Rey, berdiri sambil menatap mahal jam di pergelangan tangannya.
"Kamu lihat ini jam berapa, Rey? Kenapa mereka tidak segera masuk?" tanya Arka saat melihat karyawannya berkerumun entah sedang berebut apa.
"Mana saya tahu?" Rey yang juga tak tahu hanya mengangkat kedua bahunya. Mereka berjalan mendekat karena rasa penasaran.
"Sedang apa kalian?" tanya Arka dan membuat kerumunan itu bubar seketika.
"Cepat kembali ke ruangan masing-masing atau gaji kalian akan dipotong lima persen?" gertak Rey yang mampu membubarkan orang di sana tanpa sisa. Hanya tersisa sopir dan orang yang ada di dalam mobil.
"Pak Rahmat, sedang apa di sini?" tanya Arka heran karena tak biasanya pak Rahmat datang kalau tidak ada kepentingan mendesak. "Apa yang ada di tanganmu itu, Pak?" imbuh Arka saat melihat paper bag mini yang masih tersisa di tangan pak Rahmat. Karena tadi semua karyawannya terlihat membawa paper bag yang sama persis seperti yang di bawa pak Rahmat saat ini.
"Ini,, ini,,,,"
Arka yang tak sabar langsung menyambarnya. Setelah membukanya, terlihat keningnya berkerut.
"Parfum?" tanya Arka. "Maksudnya apa ini?" tanya Arka lagi pada pak Rahmat yang dari tadi hanya menundukkan kepalanya.
"Hai,,,," sapa Nira dengan tanpa dosa. Dia tersenyum ramah setelah kaca mobil terbuka.
"Kamu! Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Arka sedikit terkejut dengan kedatangan Nira. "Jangan bilang kalau,,," Arka baru teringat kalau tadi ada pesan masuk, sebuah laporan kalau kartu yang telah dia berikan pada Nira telah dipakai. Jangan tanya berapa nominalnya? Sudah tentu wow. Karena parfum yang dibeli Nira bukan parfum murah dan tak hanya sedikit.
Nira tersenyum sambil menaik-turunkan kedua alisnya. "Kenapa? Kamu mau berterimakasih padaku?" tanya Nira.
Arka hanya mengusap wajahnya kasar sambil melihat sekeliling memastikan kalau tak ada karyawan yang melihatnya.
Setelah dirasa aman, dia mendekatkan wajahnya ke jendela dan hanya berjarak satu jengkal dari wajah Nira.
"Mau dihukum lagi?" bisik Arka, agar Rey dan pak Rahmat tak mendengarnya.
"Kenapa dihukum? Apa salahku?" tanya Nira dengan bingung karena dia merasa tak melakukan kesalahan bahkan dia tak mengucap mantan istri di depan Arka.
"Ikut aku!" Arka meraih tangan Nira dan menarik paksa.
"Arka, sebentar! Buka dulu pintunya." ucap Nira saat Arka main tarik saja padahal pintu mobil masih tertutup rapat.
"Kamu mau membawaku ke mana?" tanya Nira setelah dia keluar dari mobil dan sekarang dia kembali ditarik oleh Arka.
Dia terus saja mengikuti langkah Arka yang lebar. Sedangkan yang ditanya hanya diam saja. Mereka berhenti di depan lift dan Arka tak melepaskan Nira sama sekali. Pintu lift terbuka, hanya Arka dan Nira yang masuk karena Rey seakan paham dengan tatapan tuannya lebih memilih tinggal di sana dan tak ikut masuk.
kl dah begini byk x syaratnya....😞
but...ttp Semangat!!!
nyimak ya 🤝☺️💪
kasihan GEO ya ...
gmna nanti klo Arka tau klo Nira adlh adiknya Livia