(Sequel Sebuah Pernikahan Hangat,, Kisah Cinta Leon dan Moza)
Bagaimana jadinya jika sebuah pernikahan terjadi hanya karena sebuah jebakan???
Up setiap hari minggu, senin, rabu, jumat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKJ"17
Nicol berjalan menuju kelasnya dengan berbagai pikiran antara memikirkan sikap Aneh Sesil, laki laki yang bertemu dengannya juga dia masih memikirkan Lexa bukan dengan mudahnya dia melupakan wanita yang sudah sejak lama di Sayangi nya.
" *Eh Lo tau,, kemarin Alexa pingsan di kantin ".
" Ya Gue lihat dan, siapa ya kira kira laki laki yang menolongnya, Seperti dia selalu bersamanya "
" Aku yakin jika Alexa menikah bukan dengan sembarang orang buktinya setiap hari dia selalu diantar jemput mobil mewah* "
Nicol menghentikan langkahnya saat mendengar beberapa mahasiswi yang sedang membicarakan Lexa,,
Apa, Lexa pingsan kenapa dia. Gumam Nicol khawatir.
Dia pun segera mencari tau apa yang sudah terjadi.
" Sorry,, gue tadi denger Alexa pingsan kemarin memangnya kenapa? " Ucap Nicol membuat mereka saling tatap.
Pasalnya hubungan Nicol bersama Sesil sudah satu kampus tau,,
" Yang kita tau kalau dia tuh keracunan " Ucap salah satu dari mereka membuat Nicol langsung berjalan menuju Kelas Alexa untuk memastikannya.
Sementara Alexa berjalan bersama Milea,,,
" Alexa tunggu " Ucap Nicol membuat langkah mereka berhenti.
Lexa menghela napasnya,,
Dia sudah malas berurusan dengan Nicol yang sudah pasti hanya akan menghujatnya.
" Lexa Aku gak papa " Lanjut Nicol menarik tangan Lexa.
" Aku gak papa " Ucap Lexa langsung melepaskan tangannya.
" Aku dengar kamu keracunan, kamu makan apa kemarin "
" Jangan sok peduli Kak nanti ada yang cemburu " Ucap Lexa langsung menarik tangan Milea meninggalkan Nicol yang berdiri mematung di tempatnya.
" Gila tuh cowok sana sini samber aja " Kesal Milea membuat Lexa hanya menggeleng.
Mereka pun masuk ke dalam kelas,,
--------
Sementara Sesil,, dia terlihat sedang menelpon seseorang, terlihat jika dia sangat ketakutan..
" Ma,, Aku takut,, aku kembali bertemu dengan laki laki itu dan seperti kita salah menjebak orang "
" Maksud kamu apa sayang "
" Mama ingat waktu Aku memberikan udang pada takoyaki nya waktu itu dan ternyata semua itu bisa ketahuan oleh laki laki itu bahkan soal jebakan pun dia tau Ma "
" Tidak mungkin sayang,, "
" Tapi semua itu benar Ma,, Aku harus bagaimana "
" Kamu tenang dulu sayang,, nanti kita bicarakan di rumah Oke "
Sesil menutup ponselnya dan membalikan tubuhnya namun dia langsung kaget saat adanya Nicol di sana menatapnya tajam.
" Ka- Kak Nicol " Panik Sesil.
Nicol berjalan menghampiri nya dengan tatapan yang sangat tajam,,
" Jadi kamu yang melakukan semua kepada Alexa,, "
Deg..!!!
Sesil terdiam, hancur sudah hidupnya sekarang Nicol sudah tau semuanya.
" Jawab Sesil.. Jadi kamu sengaja mencampurkan udang pada makanan Alexa, kamu tau bukan kalau Lexa alergi Udang " Bentak Nicol membuat Sesil menggeleng
" Aku gak habis pikir, Alexa itu saudara kamu kenapa kamu setega itu dengannya "
Sesil masih hanya diam antara rasa takut dengan kemarahan Nicol namun juga senang karena Nicol hanya mendengar saat dirinya sengaja mencampurkan udang pada makanan Lexa.
" Aku kecewa dengan kamu Sesil " Ucap Nicol langsung meninggalkan Sesil di sana
" Kak Nicol,, Kak,, Aku bisa jelasin semuanya " teriak Sesil namun Nicol sama sekali tidak mendengarnya dan terus berjalan.
*******
Nicol mengusap wajahnya kasar,, dia benar benar tidak mengerti dengan sikap Sesil yang begitu tega bahkan untuk apa Sesil melakukan semua itu.
Aaarrgh.. Teriak Nicol menghantamkan genggaman tangannya pada dinding toilet.
Nicol menatap wajah nya pada cermin, bayangan wajah Lexa kembali muncul, senyuman Lexa bahkan manjanya Lexa saat bersamanya namun kini semua itu hanya masa lalu.
Alexa,, aku sangat mencintai kamu tapi mengingat tindakan kamu saat itu merubah rasa cinta itu.
Kenapa kamu melakukan semua itu,, apa aku sangat tidak artinya untuk kamu.
---------
Berbeda dengan Nicol ataupun Sesil yang sedang merasakan kesedihannya namu Lex terlihat semakin bahagia.
Bagaimana tidak Karel memperlakukan nya dengan sangat baik, walau sikapnya yang dingin namun dia tetap terus perhatian dengannya.
Lexa mengambil ponselnya dari dalam tasnya dan terlihat Pesan masuk dari Karel.
Serigala Kutub
Sebentar lagi saya sampai, Rian sedang ada pekerjaan.
Lexa mencebikan bibirnya membaca pesan Karel yang selalu saja cuek.
" Hei,, Kenapa tuh bibir " Ucap Milea
" Gak Papa,, Aku duluan ya udah di jemput "
" Oke,, Bye "
Lexa berjalan keluar kampus sedangkan Milea menuju parkiran.
Lexa menghela napasnya lagi lagi bertemu dengan Nicol,, dia pun berjalan melewatinya namun Nicol menahan tangannya.
" Lepas " Ucap Lexa menatapnya
" Aku minta maaf atas kelakuan Sesil "
Lexa mengernyit tidak paham dengan ucapan Nicol kepadanya,,
" Sesil yang sudah mencampurkan Udang dalam makanan kamu saat itu "
Lexa terdiam tidak percaya namun dia hanya menggeleng dan tersenyum,,
" Sangat romantis,, Siapa yang salah dan siapa yang minta maaf "
" Lexa aku, -
" Sudah lah,, Lebih baik kamu jangan kembali mengganggu ku hubungan kita itu hanya masa lalu dan aku tidak mau di Cap sebagai perusak hubungan orang " Ucap Lexa.
" Dan satu lagi,, Sesil tetap saudaraku dan aku harap Kamu bisa menyayangi dan jangan sakiti hatinya "
Nicol menatap Lexa yang berjalan keluar kampus dan langsung masuk ke dalam Mobil yang sudah menunggunya di depan gerbang,,
----
Karel hanya menatap lurus dan langsung melajukan mobilnya saat Lexa sudah masuk ke dalam.
Lexa menatapnya heran, benar benar laki laki di sampingnya ini sangat mirip dengan serigala kutub sangat dingin seperti es.
" Kamu sudah lama menunggu " Ucap Lexa mencairkan suasana
" Sejak seseorang menahan tangan kamu dan kalian mengobrol "
Lexa menautkan kedua alisnya,,
Jadi Karel melihat semuanya, Dimana Nicol menahannya dan mereka bicara di sana.
" Terus kenapa tadi gak langsung telpon akau kalau sudah sampai "
" Bukannya saya sudah bilang kalau sudah di jalan "
" Tapi kamu bilang masih di jalan dan bukan sudah sampai "
Karel menatapnya,,
" Saya tidak mau mengganggu waktu kalian mengobrol " Ucap Karel dengan menekan setiap kataya.
Lexa menghela napasnya dan menatap lurus jalanan, rasanya untuk berdebat dengannya sangat malas apalagi setelah tadi sebelumnya dia bertemu dengan Nicol yang sudah membuat mood nya hilang.