Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
" Kenapa kalian semua tidak berguna! " Bentak Laurent terhadap semua anak buah yang sudah dia kerahkan untuk mencari cucu nya yang hilang.
Mereka sudah berhasil menemukan alamat tempat tinggal, dan restoran yang menjadi tempat gadis itu bekerja di negara ini. Namun aneh nya ketika datang kesana sosok gadis itu tidak ada disana. Gadis itu seolah sengaja pergi, karena sadar jika akan didatangi oleh mereka.
" Anak itu benar - benar nakal! " Keluh Laurent. " Kembalilah ke unit apartemen nya, dan packing semua pakaian juga barang pribadi milik Brianna dari sana. Jangan lupa cari kartu identitas dan pasport milik gadis itu, agar dia tidak bisa lari kemanapun. Tinggalkan pesan di unit nya, bahwa semua barang nya itu sudah dibawa ke rumah ini! "
" Baik, Nyonya! " Sahut mereka dengan kompak.
Mereka segera membubarkan diri dan menjalankan perintah dari Nyonya besar nya dengan segera. Wanita tua itu tidak memiliki kesabaran yang seluas samudera, tapi justru kesabaran nya sangat tipis bagaikan tissue dibagi empat. Jika mereka bekerja dengan lambat, maka akan dipastikan mereka akan mendapatkan teguran atau bahkan hukuman berupa pemotongan gaji dari wanita tua itu.
Robert menggeleng pelan, melihat kelakuan istri nya itu. Hanya karena seorang anak remaja, istrinya itu sampai dibuat kalang kabut seperti ini. Sebuah tindakan yang berlebihan bagi nya.
" Sudah. Hentikan marah - marah nya, dan turun lah ke bawah untuk makan. Anak dan cucu ku sudah menunggu untuk makan bersama! " Ucap Robert.
Laurent menghela nafas panjang. Namun dia tetap mengikuti langkah kaki suami nya, untuk berkumpul bersama anak dan cucu tiri nya.
Anak tiri nya itu bernama Christian dan istri nya adalah Melissa. Kedua nya memiliki tiga orang anak, dan semua nya adalah pria yang sudah sukses dan mapan di masing - masing bidang pekerjaan nya. Melihat dari sudut itu, Christian sudah dianggap mampu mendidik anak dengan cara yang benar.
Hal itu membuat Robert merasa bangga, sementara Laurent jelas tidak suka. Anak nya yang ada di Indonesia juga cukup berhasil dengan karir politik nya, yang beberapa waktu terakhir ini meningkat pesat. Bisnis yang dikerjakan oleh Dion dan Mita pun cukup sukses, walaupun tidak bisa dibandingkan dengan bisnis yang dikelola oleh masing - masing orang di keluarga ini.
Dan untuk masalah cucu, Laurent yakin jika dimasa depan Briella akan membawa keluarga nya ke puncak kejayaannya. Anak itu sangat cantik dan juga berbakat, sehingga kelak dia akan mencapai kesuksesan dan membuat keluarga Xavierra bangga.
Sementara Brianna... Ah lupakan anak nakal itu!
" Ayo kita makan. Kalian pasti sudah lapar karena menunggu sejak tadi! " Ucap Robert.
Mereka semua memang menunggu cukup lama. Bukan masalah perut yang mereka pikirkan, tapi pekerjaan yang rela mereka tinggalkan hanya karena Robert meminta untuk makan siang bersama. Pria tua itu ingin memberitahu terkait kedatangan Brianna, yang akan tinggal bersama dengan mereka di rumah ini nanti nya.
Tapi sebelum membahas itu, Robert merasa jika anggota keluarga nya ada yang kurang. Dia tidak bisa menemukan cucu pertama nya di manapun. " Kemana putra sulung mu, Christian? " Tanya nya.
" Dia ada urusan mendadak di perusahaan nya. Jadi tolong dimaklumi jika dia tidak bisa hadir untuk makan siang kali ini! " Jawab Christian.
" Begitukah? Ya sudah. Nanti kau beritahu saja hasil diskusi kita hari ini, agar dia tidak terkejut ketika melihat kedatangan anggota baru di rumah ini! "
" Anggota baru? "
" Brianna Xavierra dari Indonesia, akan tinggal dan melanjutkan pendidikan di negara ini. Jadi dia akan tinggal bersama kita semua, dan aku harap kalian semua bisa memperlakukan nya dengan baik! "
Si kembar Dereen dan Dexter menatap kakek nya dengan sorot penasaran. Kedua pria yang mempunyai sikap bagaikan cassanova itu mulai mengeluarkan taring nya, " Apakah gadis itu cantik? Aku sama sekali tidak keberatan untuk berbagi kamar jika dia sesuai dengan ekspektasi ku! "
" Jaga sikap mu, Dexter. Kau terlihat seperti orang yang tidak berpendidikan! " Tegur Mellisa. Dia menatap ke arah Laurent, yang tampak tersinggung dengan ucapan cucu tiri nya itu. " Maafkan anak - anak ku, Ma. Mereka hanya bercanda saja! "
Laurent berdecih sinis, " Ajari anak mu itu sopan santun! " Tegur nya.
" Baik, Ma! "
Si kembar tampak acuh bahkan tidak memperdulikan rasa kesal nenek nya itu. Sejak dulu mereka tidak pernah menyukai Laurent, apalagi semenjak mereka tau jika kehadiran wanita tua itu di keluarga ini dilakukan dengan cara yang tidak baik.
" Kapan anak itu akan datang ke rumah ini? " Tanya Christian, " Kita harus menyambut nya dengan baik, nanti! "
" Dia sudah sampai di London beberapa hari yang lalu. Namun bukan nya ikut dengan orang yang menjemput, gadis itu malah memilih kabur. Kemarin anak buah nenek mu menemukan nya di pinggir kota London, namun saat didatangi lagi dan lagi anak itu menghilang! " Jelas Robert.
Penjelasan Robert membuat si kembar tertawa lepas, " Ah, rupanya gadis itu hanyalah anak nakal yang tidak mau terikat aturan ya... Kami yakin dia tidak akan betah tinggal di rumah ini, karena ada seseorang yang mempunyai sikap otoriter di sini! " Ucap nya.
Laurent menatap tajam ke arah si kembar, " Apa yang kau maksud adalah aku? " Tanya nya.
" Kami sedikit pun tidak menyebutkan jika orang itu adalah Anda, Nek. Tapi jika anda merasa memiliki sikap yang seperti itu, maka sebaiknya segera introspeksi diri dan berubah. Cucu mu mungkin tidak akan kuat menghadapi sikap mu yang menyebalkan itu! "
" Dereen!!! "
Dereen dan Dexter bangun dari duduk nya, dan berpamitan pada semua orang. Mereka sudah kehilangan nafsu makan dan enggan bertahan lebih lama lagi duduk semeja dengan Laurent.
Karena nenek tua itu tidak pantas untuk dihormati!
***
Briella menghubungi Aarav dan meminta untuk bertemu dengan pria itu lagi. Dia baru saja melihat sebuah postingan dari akun Yuriko, yang menampilkan jika gadis itu tengah memilih cincin couple untuk acara pertunangan. Jelas hal itu membuat nya meradang, karena yakin jika itu ditujukan untuk pertunangan antara Yuriko dan Aarav.
Jika mereka berdua bertunangan, lantas nasib diri nya akan bagaimana? Dia sudah menaruh rasa dan harapan yang tinggi pada Aarav, dan merasa rugi jika harus melepas pria itu begitu saja. Dia harus memikirkan sebuah cara untuk mengikat pria itu seutuhnya, hanya untuk diri nya seorang.
" Makan siang nya sudah siap, Nona! " Ucap seorang pelayan pada Briella.
" Ya. Aku akan makan sekarang! "
Briella keluar dari kamar nya, dan pergi ke ruang makan. Kali ini dia akan makan sendirian, karena kedua orang tua nya sedang sibuk dengan urusan mereka. Bukan masalah besar untuk nya, karena dia sama sekali tidak peduli apakah orang tua nya ada atau tidak.
" Hoek... "
Briella merasa mual, ketika mencium bau pepes ikan yang disajikan dihadapan nya. Makanan favorit nya itu kali ini terlihat sangat menjijikan, dengan aroma yang membuat nya merasa ingin muntah. Apakah pelayan sengaja menghidangkan makanan busuk untuk nya?
Prank...
Dia melempar piring berisi pepes ikan itu hingga pecah dan berserakan di lantai. Aroma amis nya tercium semakin kuat dan membuat nya tidak bisa lagi menahan rasa mual nya.
" Nona, ada apa? " Tanya pelayan dengan nada panik.
Briella menatap pelayan itu dengan tajam, " Siapa yang memasak ikan itu? "
" Saya, Nona! "
" Apakah kau sengaja menyajikan ikan busuk untuk ku? Aroma nya sangat menjijikan dan membuat ku mual! " Bentak nya.
Pelayan itu kebingungan menghadapi Briella yang mengamuk tidak jelas, " Ikan itu saya masak dalam keadaan masih sangat segar, Nona. Saya beli ikan itu pagi ini, langsung dari kolam nya. Jadi tidak mungkin jika ikan itu mengeluarkan bau busuk! " Jelas nya.
" Lalu kau menuduh ku berbohong? Aku mencium bau busuk itu dengan hidung ku sendiri. "
" Tapi... "
" Sudahlah. Bereskan kekacauan ini, dan pastikan untuk membuang semua ikan - ikan itu. Aku tidak mau rumah ini dipenuhi dengan bau busuk yang membuat perut ku mual! "
Karena tidak lagi memiliki nafsu untuk makan, Briella memutuskan untuk pergi keluar. Dia lebih baik menghabiskan waktu luang nya untuk berbelanja di mall, sambil menunggu balasan dari Aarav.
Namun sial nya di sana dia justru bertemu dengan Yuriko dan Cecilia, yang juga baru pulang berbelanja. Salah satu paper bag yang dibawa oleh Yuriko, memiliki sebuah logo dari brand perhiasan ternama yang pasti nya memiliki harga yang fantastis. Itu pasti adalah cincin couple yang sebelumnya gadis itu posting di media sosial nya.
" Kebetulan banget kita ketemu di sini ya... " Sapa Yuriko, " Lo ke sini sendirian? "
Briella tersenyum tipis, " Ya. Gue datang ke sini sendirian. Karena orang - orang yang dulu nya mengaku sahabat, sekarang seakan lupa diri dan menganggap diri nya paling hebat. "
" Ah, kasian banget ya hidup lo. Wajar sih, karena sejak awal orang - orang itu memang tidak ada niatan sedikitpun berteman dengan lo. Mereka bergaul dengan lo, hanya karena merasa kasihan melihat lo selalu mengemis atensi dari mereka! "
" Lo... "
Briella bergerak maju dan ingin mencakar wajah sok cantik Yuriko. Namun sebuah tangan menghentikan gerakan nya, dan betapa terkejut nya dia ketika melihat jika Aarav lah orang yang menahan diri nya.
" Aarav... "
Yuriko mendorong tubuh Briella menjauh, dan langsung bergelayut manja di lengan pria itu. " Akhirnya kakak datang juga. Aku sudah menunggu kakak dari tadi! " Ucap nya.
Briella menatap Aarav dengan tajam. Rasa nya dia ingin balik mendoromg Yuriko dan meminta gadis itu menjauh dari Aarav. Namun dia sadar jika posisi nya saat ini belum jelas.
" Apa yang kalian lakukan? Kenapa tadi aku melihat kalian seperti akan berkelahi? " Tanya Aarav sambil menatap Yuriko dan Briella secara bergantian.
" Tadi kami sedikit berdebat. Akhir - akhir ini hubungan persahabatan kami memang memburuk, dan hal itu membuat Briella merasa kesal. Dia tadi terlalu terpancing emosi, hingga berniat menyerang ku secara fisik. Tapi untung nya kakak segera datang dan mencegah hal itu terjadi! " Jelas Yuriko.
" Apakah itu benar, Briella? "
" Ya! " Jawab Briella dengan tegas. " Aku memang merasa sangat kesal, hingga rasa nya ingin mencakar wajah calon tunangan mu ini hingga hancur dan tidak lagi berbentuk! "
Setelah meluapkan rasa kesal nya pada Aarav dan Yuriko, Briella berbalik dan ingin pergi. Namun kepala nya mendadak terasa sangat pusing, hingga membuat nya kehilangan keseimbangan dan berakhir dengan tidak sadarkan diri.
" Briella! "
Aarav menangkap tubuh Briella tepat waktu, sehingga tubuh gadis itu tidak membentur lantai. Dia segera menggendong Briella dan membawa nya ke rumah sakit, setelah sebelum nya menyuruh Yuriko dan Cecilia untuk pulang sendiri tanpa harus menunggu nya.
" Ah... Dia pasti hanya berpura - pura saja. Briella seperti nya menaruh hati pada calon tunangan lo, dan mencoba segala cara untuk menarik perhatian nya! " Ucap Cecilia.
Yuriko mengangguk, " Ya. Gue juga merasa seperti itu. Kita berdua tau bagaimana sepak terjang Briella selama ini. Gadis itu akan nekad melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi gue tidak akan membiarkan nya mendapatkan Aarav kali ini, karena hanya gue lah yang bisa memiliki pria itu seutuhnya! " Sahut nya.
Cecilia menatap Yuriko dengan sudut mata, dan sebuah senyum mengejek terlihat muncul di bibir nya. Dia merasa jika Yuriko terlalu percaya diri, hingga berani mengklaim seorang pria seperti Aarav. Padahal jelas gadis itu tidak ada apa - apa nya dibandingkan dirinya.
Karena dia pun sebenarnya tertarik pada pria tampan itu!