"Loh, Kok Bisa Kamu Suka Aku?"
Kalau ada penghargaan “Cewek Paling Ngejar Cowok di Sekolah”, semua orang sepakat,pialanya pasti buat Mayra.
Axel adalah cowok paling dingin di sekolah. Tatapannya kosong, sikapnya rapi, dan geraknya terlalu sempurna untuk sekadar remaja SMA.
Saat dunia modeling mempertemukan mereka di bawah sorotan kamera, chemistry yang tak seharusnya ada justru tertangkap jelas.
Mayra mengira Axel hanya sulit didekati.
Ia tidak tahu bahwa Axel adalah manusia ciptaan.
Di antara audisi, photoshoot, dan rahasia yang tak boleh terbongkar, satu pertanyaan mulai menghantui mereka berdua:
Jika perasaan tidak pernah diprogram…
loh, kok bisa kamu suka aku?
~Salam Hangat Dari Penulis🤍
ig:FahZa09
Tiktok: Catatan FahZa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Pacarmu
Axel sedikit kebingungan, pandangannya menyapu ke setiap sudut cafe. Mencari keberadaan Mayra.
Morgan yang berjalan tergesa tidak sengaja menabrak pundak Axel.'Aneh badannya keras sekali,badanku seperti membentur besi'
"Maaf,aku tidak sengaja." Morgan cepat-cepat meminta maaf.
Matanya mengamati wajah Axel.'Tampan,dia bakal seperti cewek tadi.Potensi sebagai model.'
Axel mengangguk,"Iya,aku juga tidak melihatmu.Jadi tidak masalah."
Morgan mengulurkan tangan –bersalaman.
Lalu mengeluarkan kartu nama,"Aku Morgan,CEO agensi.Kalau kau berminat menjadi model di agensiku, silahkan hubungi aku."
Axel menaikkan alis,"Model?"
"Iya,model. Dengan postur tubuhmu yang seperti ini kau sangat cocok untuk menjadi seorang model."
"Apa itu artinya aku mendapat pekerjaan?"
"Iya benar,kau bekerja denganku sebagai seorang model."
"Apa artinya aku akan mendapatkan bayaran?"
"Tentu saja,kau akan mendapat bayaran penuh sesuai kontrak yang akan kau tanda tangani jika kau setuju bergabung."
"Aku mau"
"Bagus kalau begitu,aku dengan senang hati menunggu kedatanganmu di kantorku besok.Siapa namamu?"
"Aku,Axel Andrico."
"Baiklah Axel,di kartu namaku sudah ada alamat dan nomor ponselku. Kau hubungi saja besok ya."
Axel mengangguk.Memandangi kartu nama itu.
"Sampai jumpa besok,aku pergi dulu."
Axel memandangi punggung Morgan hingga sosok itu menjauh.
***
Axel cepat membuka ponselnya,menelpon.
"Mayra kau di mana?"
Belum ia mendapat jawaban dari Mayra,cewek itu sudah ada di belakangnya.Menepuk pundak dengan senyum sumringah.
"Axel aku disini."
Mendengar suara Mayra,Axel berbalik."Mayra,aku sudah bisa menjadi Pacar."
Kalimat Axel yang tiba-tiba,membuat bola mata Mayra berbinar. Tapi masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Haaa!"
"Axel,bagaimana bisa? Kok kamu tiba-tiba?"
"Karna Ayahku bilang,saat cowok punya pekerjaan dan punya penghasilan,barulah bisa pacaran."
"Ayah? Bilang begitu?"
"Iya Mayra,dan tadi ada orang yang memberiku pekerjaan. Aku akan punya penghasilan,jadi aku bisa jadi pacar kamu."
"Tapi,ini aneh sekali."
"Kenapa aneh?"
"Iya aneh,kau yakin yang barusan kau katakan?"
"Yakin! ,dan aku tidak akan salah lagi. Karna dadaku menghangat sejak dekat denganmu.Aku suka kalau ada kamu."
Mayra mengerjapkan mata,tidak menyangka.'Ini kencan pertama ku dengan Axel,dan dia bilang dia bisa pacaran.Seharusnya aku senang tapi aku merasa aneh.Terlebih soal pekerjaan yang dia bicarakan.Pekerjaan apa?'
"Mayra kau tidak apa-apa?"
"Dia tidak apa-apa,Axel!"
Nathan tiba-tiba ikut bicara. Berdiri,menyentuh pundak Axel.Lalu mengulurkan tangan–bersalaman.
"Kita kenalan yuk,aku Nathan"
"Axel"
Nathan bermaksud hendak menyedot energi Axel saat bersalaman. Tapi yang dia rasakan sungguh berbeda dari biasanya. Jika dengan manusia ia merasakan energi yang sejuk mengaliri aliran darahnya Tapi saat menyentuh Axel dia merasa energi murni itu terasa sangat lebih sejuk,bahkan sangat nyaman. ,'Energinya,sangat nikmat. Siapa sebenarnya orang ini.'
Axel memandangi wajah Nathan,seperti tidak asing menurutnya. Dan sentuhan saat bersalaman tadi,membuat Axel merasa ada yang tersedot dari dirinya.'Wajahnya seperti aku dulu sebelum bertemu Ayah.'
Mayra menarik tangan Axel,mengajaknya duduk bersebelahan.
"Jadi kalian sudah pacaran?" Hans bertanya.
"Iya,aku dan Mayra sekarang berpacaran." Jawab Axel sambil menyandarkan punggung di sandaran kursi.
"Baiklah,kenalkan namaku Hans. Aku dan Nathan adalah teman Mayra sejak kami anak-anak."
Axel mengangguk,matanya masih melirik ke arah Nathan.
Mayra yang masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya tadi,ingin bertanya lagi.
"Axel,kau bilang karna kau mendapatkan pekerjaan jadi kita bisa berpacaran. Memangnya kau mendapat pekerjaan apa?"
"Tadi, seseorang memberiku ini."
Axel menunjukkan pada Mayra,kartu nama Morgan.
"Morgan,bos memberikan ia kartu nama" Hans setengah terperanjat ketika melihat kartu nama itu.
"Jadi,kau di beri tawaran menjadi seorang model Axel?" Nathan ikut bicara.
Axel mengangguk.
Mayra menyentuh kartu nama yang di pegang Axel. "Axel,Aku juga mendapat tawaran ini. Jadi kita berdua akan menjadi model di agensi ini."
"Kau juga,Mayra?"
"Iya,itu artinya kita adalah satu tim.Satu pekerjaan."
"Aku sangat bersemangat."
"Kalian juga berarti akan satu tim dengan ku,aku senior kalian." Nathan menyela.
"Iya,itu berati aku harus menyaksikan kegaduhan lebih sering." Hans merasa frustasi.Ia sudah tahu dari cara Nathan bersalaman dengan Axel,nampak bahwa dia sangat menikmati. Hans tahu itu artinya energi yang di miliki Axel sangat murni.'Nathan akan sering mencuri kesempatan,aku sudah tahu apa yang bedebah satu itu fikirkan'
***
Zen berdiri memegangi lengannya yang sekarang harus memakai gendongan dan perban.
Patah tulang di lengannya karna di tangkis oleh Axel benar-benar membuatnya harus operasi tulang.
Setengah meringis,ia mengepalkan tinjunya."Sial! Aku di buat begini sama cowok itu. Di depan Mayra lagi!"
"Huh...apa yang Mayra fikirkan tentangku. Bagaimana kalau dia berfikir aku tidak bisa menjadi pelindungnya. Bagaimana kalau dia menganggap aku cowok lemah. Ah...bodoh sekali,kenapa aku jadi payah begini."
"Apa karena aku kurang latihan berkelahi? Akhir-akhir ini aku memang kurang mencari masalah. Tanganku menjadi kurang berguna."
"Setelah sembuh nanti,aku harus giat lagi berlatih otot-otot ku. Aku harus menjadi pria sejati yang bisa melindungi Mayra ku."
"Mana mungkin aku mendampinginya,sedang aku menjadi lembek. Tidak berguna sama sekali."
"Walau bagaimanapun,aku ini cowok jantan sejati"
Zen sedang menyemangati dirinya sendiri. Karena sejak kejadian itu,dia merasa sangat malu. Di hadapan Mayra ia malah patah tulang.
Ia banyak menyalahkan dirinya sendiri,Tidak mau menjadi cowok lemah.
Roky,Arya,dan Juan datang tergopoh-gopoh. Nafasnya tersengal-sengal.
"Jendral gawat jendral, daerah kita jadi di kuasai genk Dragon !"
"Ini semua karna Jendral sudah lemah,jadi daerah kit..."
Belum sempat Juan menghabiskan kalimatnya.
Kaki kanan Zen sudah lebih dulu mendarat di rahangnya. Sambil memutar tubuh.
Gerakan Zen yang begitu,di tambah postur tubuh tinggi dan gempal itu berhasil membuat Juan roboh tanpa ampun.
"Kau bilang aku lemah?!!!"
"Maaf ,Jendral.Aku tidak bermaksud."Juan sambil berdiri pelan-pelan.Sambil memegangi rahang yang terkena tendangan Zen.
Kata maaf dari Juan,tidak ada gunanya. Cowok yang baru saja tersakiti egonya sendiri,semakin menjadi-jadi. Tidak terima.
"Kalau sampai ada yang mengatakan aku lemah lagi,akan aku patahkan lehernya. Siapa yang berani-beraninya mengambil daerahku? Ha?!"
"Itu Jendral,Genk Dragon.Mereka mengetahui kalau Jendral sedang terluka." Roky membuka suara.
"Apa yang di lakukannya?"
"Dia mengambil jatah kita Jendral. Ia meminta semua uang yang biasa mereka kumpulkan untuk kita."
"Mereka sudah menabuh genderang perang padaku!"
"Iya Jendral,makanya kau cepatlah sembuh."
Zen mengelus perban yang menempel di tangannya .
"Tunggu pembalasanku!"
*
*
~Salam hangat dari Penulis 🤍