Tumbuh menjadi anak pembantu semenjak kecil, tidak membuat Rifan malu. Dia justru merasa beruntung, selain dibiayai sekolah oleh majikan, Rifan bahkan diperbolehkan bersahabat dengan Alisha, nona mudanya.
Namun satu insiden karena candaan merubah segalanya. Ketika rasa penasaran berubah jadi petaka berkelanjutan. Rifan dan Alisha ketagihan tidur bersama, padahal mereka sudah sama-sama punya kekasih. Sampai suatu hari, ibunya Rifan berhasil memergoki kelakuan putranya dengan sang nona muda, saat itulah Rifan dipaksa pergi dari rumah. Tapi apakah itu akan jadi akhir hubungan Rifan dan Alisha? Tentu saja tidak.
"Kembalilah padaku dan jadilah simpananku." Alisha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter ¹⁷ - i wish i hated you
Rifan duduk termangu di tepi ranjang. Ia tentu memikirkan kesalahannya dan juga Alisha. Cewek itu pasti akan sedih dengan kepergiannya.
Ketika makan siang, seluruh orang berkumpul di meja makan. Kebetulan orang tua Alisha pulang cepat hari itu. Mengingat kakak lelaki Alisha baru saja pulang dari Austalia.
Ayahnya Alisha bernama Timo Lesmana. Ia jelas adalah kepala keluarga Lesmana yang sangat dihormati. Dikenal tegas dan keras dalam mendidik anak. Namun Timo diketahui tidak begitu dekat dengan anak-anaknya karena terlalu sering bekerja. Yang bisa dia lakukan hanyalah memerintah dan mengatur.
Sementara ibunya Alisha bernama Tania. Ia sebenarnya ibu yang penyayang. Tapi semenjak membuka bisnis kuenya, Tania jarang ada di rumah. Bahkan tak jarang dia juga mengajak Fatma untuk membantunya di toko. Mengingat usaha kuenya laris manis akhir-akhir ini.
Terakhir ada kakak lelakinya Alisha yang bernama Faris. Ia jelas hampir tidak ada di rumah karena sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Sebenarnya dialah alasan utama kenapa Alisha kehilangan arah akhir-akhir ini. Itu karena Faris selalu berusaha menjaga Alisha dengan baik. Tapi sejak berkuliah dia jadi sibuk, bahkan jarang menghubungi Alisha meski hanya untuk menanyakan kabar.
Ketika semua keluarga Lesmana sedang makan, Fatma menyuruh Rifan berpamitan.
"Loh, ini Rifan mau kemana? Kenapa bawa tas gede begitu?" tegur Tania. Atensi semua orang lantas tertuju ke arah Rifan.
"Nyonya, Tuan... Rifan mau pamit. Dia mau pulang kampung. Kebetulan kakeknya lagi sakit-sakitan di sana. Harus ada yang ngurus," kata Fatma berkilah.
"What?! Kenapa mendadak banget?! Fan! Kenapa kau nggak bilang apa-apa ke aku?" Alisha langsung angkat suara. Jelas dia tampak kebingungan.
"Ya nggak semuanya harus Rifan ceritakan ke kamu lah, Al!" timpal Faris.
"Ih! Kak Faris!" balas Alisha sebal.
"Kenapa tergesa-gesa begini? Emang sakitnya parah ya? Kenapa nggak dibawa ke rumah sakit aja kakeknya? Biar aku yang biayain," kata Timo.
"Nggak, Tuan. Tidak usah repot. Masalahnya kakeknya Rifan nggak mau dirawat ke rumah sakit. Maunya di rumah aja, makanya harus ada yang jaga," jelas Fatma.
"Tapi Rifan nanti akan balik ke sini lagi kan, Bu?" tanya Faris.
"Aku nggak bisa memastikannya, Tuan... Maaf... Jadi aku sarankan, sebaiknya cari pembantu baru saja," ujar Fatma.
Sementara sejak tadi Rifan hanya diam sambil menundukkan kepala. Ia bahkan tak menatap Alisha sedikit pun. Sikapnya tentu membuat Alisha heran.
"Ya sudah kalau begitu. Hati-hati ya kamu di jalan, Rifan. Biar Pak Opik saja yang antar kamu ke terminal," ucap Timo. "Dan ini, buat pegangan!" lanjutnya sembari memberi uang lima ratus ribu.
"Makasih, Tuan..." Rifan mencium tangan Timo. Berlanjut sampai Tania dan Faris.
Alisha ikut menjulurkan tangannya seolah juga ingin dicium. Cewek itu lantas tertawa saat melihat ekspresi masam Rifan.
"Nggak lucu, Al!" tukas Rifan.
"Kenapa mukamu kusut begitu? Sedih karena harus pisah sama aku ya?" Alisha berbisik ke telinga Rifan.
Sontak mata Fatma mendelik saat melihat kedekatan itu. Namun Rifan sigap menjauh dari Alisha.
"Aku pergi sekarang. Baik-baik kau di sini ya, Al..." kata Rifan singkat dan terkesan tak pakai hati. Dia lalu beranjak begitu saja dari hadapan semua orang. Fatma terlihat ikut menemani.
"Tunggu bentar!" Alisha bergegas mengejar Rifan.
"Rifan! Tunggu! Kau nggak akan lama kan?" tanya Alisha.
Rifan sudah mengangakan mulut untuk menjawab. Namun ibunya lebih dulu menjawab, "Dia nggak akan kembali lagi, Non!"
"A-apa?!" Alisha kaget.
"Non, maaf kalau aku lancang. Tapi sebagai seorang ibu, aku ingin Nona menjauh dari putraku. Jangan ganggu dia lagi. Bahkan kalau Non mencintainya, lupakan dia. Ini bukan saja tentang status sosial, tapi juga jaminan masa depan. Kalian masih terlalu muda untuk melakukan itu. Jadi anggap saja perpisahan ini sebagai hukuman," kata Fatma panjang lebar.
"Kenapa Bu Fatma berpikir begitu? Ibu pikir, aku melakukannya sama Rifan itu karena cinta? Berharap sampai ke masa depan? Ya jelas enggaklah, Bu. Kenapa Bu Fatma berpikir begitu?" Bukannya sedih atau berderai air mata, Alisha malah sedikit terkekeh. Perkataan itu keluar begitu saja dari mulutnya, dan jelas membuat Rifan kecewa.
Namun Rifan menyadari satu hal, karena memang begitulah Alisha. Dia cewek gila dan tak terduga. Rifan harap bisa membencinya, namun sepertinya sulit.
"Kau memang nggak pernah berubah, Al. Ya udah, selamat tinggal," ucap Rifan. Dia memilih tak memasukkan ucapan Alisha ke dalam hati.
Sementara Fatma sampai tak bisa berkata-kata saat mendengar ucapan Alisha. Namun dia segera dibawa pergi oleh Rifan menjauh dari Alisha.
Kau memanfaatkan waktu luangmu untuk mengambil kerja part time,
Selain mencari pengalaman, kamu juga bisa punya tambahan modal untuk merencanakan sebuah pertemuan kalian bisa lebih seru.
pejuang LDR seringkali butuh lebih banyak modal jika tidak dicermati, bisa membobol tabunganmu jika kamu tak hati-hati.
Andaikan pintu ajaib Doraemon benar-benar ada, kamu nggak akan berjuang dengan susah payah untuk menahan rindu.
Namun sayang kenyataanmya harga tiket perjalanan untuk bertemu dia yang justru nyata ada di hadapanmu...😂🤣
Karena sebaik-baik kita menyembunyikan sesuatu apalagi sesuatu itu adalah aib/keburukan.
Cepat atau lambat Tuhan akan selalu punya cara untuk mengungkapnya..🤫
Kata-kata itu mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa kuat atau berpengaruhnya seseorang, mereka tidak akan pernah bisa lepas dari konsekuensi tindakan mereka..😰
Bagi beberapa pria yang memiliki prinsip tentang moralitas dan agama sepertinya akan berat menerima kenyataan itu tentu ada perasaan kecewa../Panic/
penunggu up cerita sudah banyak termasuk er
Mungkin bagi Amelie permainan panas kayak gitu sudah merupakan hal biasa di negaranya.
Tapi bagi Alisha ini awal bencana, dia bakalan di marahi habis²an sama Faris..😭