NovelToon NovelToon
Istri Idaman Tuan Gio

Istri Idaman Tuan Gio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: ArsyaNendra

Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebencian Nadira (IITG)

"Terimakasih Pa, sudah mendukung Gio. Gio janji akan segera menikahi Nadira secepatnya, apalagi anak-anak Gio pun membutuhkan Gio sebagai ayah untuk mereka." ucap Gio yang merasa cukup untuk baginya.

Tuan Marco pun langsung membalas dengan menganggukkan kepala, apa yang dikatakan oleh putranya memang benar adanya.

"Apalagi Mamamu sudah benar-benar sayang pada mereka, pastinya Mamamu akan terus memaksamu secepatnya kamu untuk menikahi wanita itu, lakukan apa yang Papa perintah. Jika kamu bantuan, Papa pun bisa membantu." ucap tuan Marco yang tak segan-segan membantu putranya.

"Gio bisa sendiri pa." jawab Gio yang lebih ingin bertanggung jawab akan apa yang dia perbuat.

"Baiklah." jawab tuan Marco yang lebih memilih diam dan menunggu apa yang akan dilakukan oleh putranya

Di tempat

Mama Belina sibuk menggendong si kembar, Sesekali Mama Belina mencium pipi bayi kembar itu dengan senyuman.

"Kalian berdua sangat mirip sekali dengan ayah kalian." ucap Mama Belina melihat wajah keduanya mirip sekali dengan putranya.

Tiba-tiba saja, Nadira mulai membuka matanya. Kejadian itu sontak membuat kaget Mama Belina kaget melihat posisi Nadira yang sudah sadarkan diri.

Nadira tampak kebingungan menoleh kanan dan kiri. "Aku ada dimana?" Batin Nadira yang masih kebingungan dengan dirinya sendiri.

"Akhirnya kamu sadar juga." ucap Mama Belina yang langsung mengambil Minuman tepat disamping ranjang tempat tidur Nadira.

"Lebih baik kamu minum dulu." ucap Mama Belina yang dengan sergap mengambil minuman untuk Nadira.

Setelah selesai minum. Nadira meraba perutnya yang langsung spontan membuat dia bingung sekaligus ketakutan.

"Dimana, anakku." ucap Nadira yang menangis perutnya tidak membesar dan kini perutnya normal kembali.

"Tenang sayang anak kamu sudah lahir Ini anak-anakmu." Mama Belina memberikan salah satu dari mereka.

"Ini anakmu yang pertama yang lebih dulu lahir sedangkan adiknya ada disana." ucap Mama Belina yang mulai menuntun Nadira untuk memeluk putranya.

"Sayang" ucap lirih Nadira yang menangis bahagia setelah melihat wajah tampan putranya.

Nadira makin terasa bahagia dan dia pun tak bisa menahan tangisannya perjuangan dirinya dari awal hingga sekarang membuahkan hasil dengan kelahiran mereka yang membuat Nadira bertahan berjuang untuk hidup.

"Mereka semua sehat, bahkan mereka tak begitu rewel." Nadira melirik kearah wanita itu.

Mama Belina menatap kearah Nadira. "Tolong maafkan semua kesalahan yang Gio lakukan padamu." Perkataan itu berubah serius bahkan mama membicarakan dengan pelan-pelan.

"Maksud anda apa Nyonya?" tanya Nadira yang terlihat bingung

"Jangan panggil Nyonya begitu, panggil saja Mama Sekarang kamu adalah bagian dari keluarga kami." jawab Mama Belina dengan senyuman.

"Saya tahu, apa yang dilakukan oleh putra Mama memang salah, tapi sebagai orang tua Mama harap kamu bisa menerima kami sebagai bagian keluarga kami." Nadira terdiam tak berani menjawab.

"Pasti kamu marah dan kecewa dengan apa yang dilakukan Gio padamu,sebagai tanda permintaan maaf kami Mama akan segera menyuruh Gio bertanggungjawab dan juga akan menyuruh Gio untuk menikahimu." Mendengar jawaban itu Nadira kaget dan tak percaya.

"Apa maksud anda berkata seperti itu." Nadira benar-benar syok mendengar kabar itu.

"Saya melakukan itu sebagai tanda bukti tanggungjawaban Gio padamu."

"Maaf saya tidak mau." jawab Nadira yang secara langsung menolak, bahkan Nadira sudah trauma dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Mama Belina memegang tangan Nadira. "Mama mohon, Mama melakukan itu semuanya demi anakmu. Tak mungkin anakmu nanti tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah. Apalagi Gio sudah mengakui kesalahannya, Mama mohon dengan cara ini kami membalasnya." Nadira benar-benar bingung harus menjawab apalagi setelah dia mengetahui jika wanita dihadapannya adalah seorang ibu dari pria yang membuat dirinya hancur.

"Maaf saya tid..." Langsung saja pembicaraan Nadira langsung terputus setelah mendengar pintu terbuka.

Tuan Marco dan Gio masuk ke dalam ruangan itu dan ekspresi Gio terkejut dengan posisi Nadira yang sudah sadarkan diri.

"Nadira." Gumam Gio yang melihat langsung kondisi Nadira sudah bangun dengan posisi memeluk bayi mereka.

Nadira kaget melihat pria itu, la pun langsung mengalihkan pandangan kearah anaknya dengan perasaan begitu marah bercampur kesal kenapa pria itu datang di hadapannya.

Sedangkan tuan Marco menatap kearah Nadira. "Akhirnya dia bangun." Batin tuan Marco yang akhirnya jalan mendekati kearah Nadira.

Mama Belina maju mendekati suaminya sembari memegang tangan suaminya dengan memberikan kode pada suaminya.

"Sayang, ini perkenalkan suami Mama." Mama Belina secara langsung mengenalkan suaminya.

Nadira membalas dengan anggukkan, tuan Marco menatap wajah Nadira dengan tatapan penasaran.

"Jadi kamu Nadira," ucap tuan Marco yang secara langsung bertanya.

"Iya tuan." jawab Nadira yang masih memegang erat putranya yang masih ada di gendongannya.

"Di bilangin jangan panggil tuan Panggil Papa saja." ucap Mama Belina yang langsung memberitahukan pada Nadira untuk tidak memanggil dengan itu.

Nadira hanya terdiam bingung harus bagaimana, apa lagi Nadira tak merasa nyaman dengan mereka "Bagaimana ini." Gumam Nadira yang bingung harus bagaimana untuk menghindari mereka apalagi menyangkut pria itu.

Mama Belina melirik kearah suaminya dengan memegang tangannya." Pa, antarkan Mama keluar mencari air minum." ucap Mama Belina yang diam-diam sedang merencanakan sesuatu.

"Baik ma, Papa antar Mama." jawab tuan Marco yang hanya mengikuti perintah istrinya.

Setelah posisi mereka berdua sudah keluar, kini tinggal hanya ada Nadira dan Gio diruangan itu.

Gio terdiam sembari melirik kearah Nadira yang sibuk menggendong putranya.

Gio berjalan mendekati Nadira, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti setelah Gio berjalan dirinya yang sibuk dengan putranya.

"Berhenti." ucap Nadira yang langsung menghentikan Gio, Gio pun berhenti yang melihat Nadira balik menatapnya dengan tatapan tajam.

"Masih berani kamu menampakkan wajahmu di depanku." ucap Nadira yang nampak begitu kesal dan marah pada Gio.

"Aku hanya ingin bertemu denganmu dan juga ingin menolongmu." Perkataan itu direspon Nadira dengan ekspresi sinis.

" Apa kamu bilang menolong, apa kamu tidak ingat apa kesalahan yang kamu perbuat padaku sehingga kamu semakin membuat hancur aku karenamu." Nadira benar-benar muak dan marah.

"Maafkan aku, aku mengakui salah padamu. Tapi apa yang sebenarnya terjadi semua itu karena ulah Orang lain yang ingin menjebakku, disaat kejadian itu,aku benar-benar tidak sadar jika dirimu berada disana." ucap Gio yang pada akhirnya mengakui kesalahannya.

"Apa kamu bilang, jangan terlalu banyak alasan dengan alasan yang kamu buat sendiri. Cukup aku bersabar dengan apa yang aku alami, sekarang kamu mulai berani menampakkan dirimu dihadapanku dengan kesalahan yang kau perbuat. Nadira bertambah marah dengan penjelasan pria yang selama ini dia benci.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!