NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizah salsabila

"aahh teriak Mila, ampun jin penunggu kebun teh, saya tidak sengaja.

Biarkan saya pergi jin, saya gadis biasa tidak pantas jin jadikan istri.

"kata-kata Mila membuat Andrean ingin tertawa, lelaki tampan itu sekuat tenaga menahan tawa nya.

"Jan jin, Jan jin" sembarangan saja kalau ngomong.

ini saya guru kamu, ngapain kamu masih gelap lari-lari di jalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendadak menjadi Kaka ipar

Di rumah Abhi Herlambang, Excel duduk sendiri di atas sofa, yang sudah usang di makan usia.

Azizah dengan malu-malu, berjalan mendekati suami nya.

"Mmmm, "Ka Excel kita sarapan dulu ya, "sebelum pergi, "umi sudah menunggu di meja makan."

Excel mengangguk.

Lelaki tampan itu, akan segera pulang kerumah papah Luis.

Karna harus menyelesaikan kerjaan nya di kantor.

Zizi melangkah lebih dulu, ke arah meja makan yang dekat dengan dapur.

Karna rumah Abhi tidak seluas, rumah orang tua Excel.

Excel mengikuti istrinya dari belakang!!

"Nak Excel silahkan duduk." "iya umi terima kasih."

Lelaki yang baru menikah itu, duduk berhadapan dengan istri nya.

Excel menikmati makanan nya, sambil sesekali menatap istrinya, membuat Azizah merasa malu.

Ketika pandangan mereka saling bertemu, Azizah tersedak. "uhuk uhuk uhuk"

Membuat Excel reflek, memberikan segelas air minum yang ada di atas meja.

Zizi meraih gelas yang diberikan suaminya, "terimakasih ka."

"Ia sama-sama." Azizah baru pertama kali, menatap seorang lelaki dengan jarak yang begitu dekat.

"Pelan-pelan dong zi, "suami kamu memang tampan." umi Eva ngeledek putri nya.

Perkataan umi membuat Azizah, menelan ludah nya.

Umi tau kalau anak nya, curi-curi pandang sama lelaki yang baru menjadi suaminya.

Kedua nya tidak sadar, kalau umi memperhatikan kedua nya.

Azizah belum pernah, dekat dengan lelaki, selain Abhi nya.

Abhi yang selalu berpesan harus menjaga pandangan nya.

Nasehat Abhi tidak pernah Azizah lupakan, sampai saat ini baru Excel yang Azizah bawa pulang.

Itu pun tidak ada niatan, kalau akan menikah secepat ini.

Kedua nya juga tidak berharap, akan di nikahkan.

Di tengah-tengah sarapan nya, Excel memberikan diri nya, bertanya sama Abhi.

"Abhi, "boleh tidak Azizah, ikut sama saya, "tinggal di rumah papah."

"Pertanyaan macam apa itu, "nak Excel suami nya berhak membawa Azizah, "kemana pun nak Excel mau."

"Ia Abhi, "saya tau, "saya hanya menghargai Abhi, "sebagai orang tua Azizah."

"Saya harus meminta izin terlebih dulu, "sama kedua orang tua nya Zizi."

"walau pun saya sekarang, "bertanggung jawab penuh, "sama anak nya Abhi."

"Tetap saja Abhi sama umi, "yang sudah mengurus, "dan mendidik Azizah."

"Masyaallah umi dengar tuh, "ucapan menantu kita, "memang tidak salah Abhi, "menikah kan mereka umi."

"Abhi mengijinkan, "nak Excel membawa Azizah."

Azizah hanya diam saja, mendengar suami nya berbicara dengan kedua orang tuanya.

"Azizah, "apa kamu sudah siap nak." Tanya umi Eva.

"Insyaallah umi, "Azizah siap, "bagai mana pun Ka Excel, "sudah menjadi suami Zizi."

"Yasudah habis ini, "kamu berkemas saja zi, "tidak usah membantu umi mencuci piring, "Umi bisa membereskan ini sendiri."

"Kamu harus ikut sama suamimu, "pulang kerumahnya."

"baik umi." Jawab Azizah patuh.

"Yasudah umi, "Azizah mau kekamar dulu, "mau membereskan pakaian Zizi."

Gadis berpakaian syar'i itu, melangkah meninggalkan kedua orang tuanya, beserta suami dadakan nya, yang masih duduk di kursi meja makan.

Sesampai nya di kamar, Azizah mengambil koper yang berada di atas lemari nya.

Tiba-tiba kursi yang Azizah injak, hilang ke seimbangan dan Azizah terjatuh tepat di pelukan suami nya.

Excel yang baru masuk kamar, hendak mengambil ponsel nya yang tertinggal.

Melihat kursi yang Azizah injak bergoyang, Excel mendekat dan Azizah terjatuh.

Aaa teriak Azizah, sambil memejamkan mata nya.

Excel melihat wajah istri nya, dari jarak yang sangat dekat.

Wajah cantik istrinya, membuat lelaki tampan itu menelan ludah nya dengan susah payah.

Ehem Excel berdehem, membuat istrinya terperanjat Azizah segera menyesuaikan badan nya.

"Maaf Ka Excel, "Zizi tidak sengaja."

"iya tidak apa-apa, "lain kali minta tolong sama Kaka."

"Ayo biar Kaka bantu berkemas."

"Tidak usah ka, "biar Zizi saja, "Kaka tunggu saja duduk di atas kasur."

"Baiklah Kaka tunggu ya."

"Iya kali aku berkemas di bantuin. "yang bener saja. Batin Azizah.

Satu jam sudah, Azizah memasukan separuh pakaian dan keperluan nya ke dalam koper.

Koper sudah tertutup rapih, Azizah berdiri hendak menarik koper nya.

Tapi langkah nya terhenti, mendengar ucapan suami nya

"Sini zi biar kaka, "yang bawa koper nya."

Gadis cantik itu tidak menolak, kemauan suami nya.

Zizi lebih dulu keluar dari kamar, Excel mengikuti istrinya dari belakang sambil menarik koper Azizah.

Azizah merasa canggung kalau dekat dengan suaminya, gadis Berhijab itu memilih lebih dulu keluar dari kamar nya.

Umi sama Abhi, sedang menunggu ke dua nya di sofa tua milik Abhi.

Gadis Berhijab itu, mendekat ke arah orang tua nya.

"Abhi umi, Azizah pamit ya, "Nanti kalau ada waktu, "Azizah pasti mampir ke sini."

"Ia sayang, "hati-hati di sana, "jangan membantah apa kata suami kamu, "Kamu harus patuh, "apa kata suami kamu."

Azizah mengangguk, umi memeluk anak nya sambil meneteskan air mata.

"Anak umi, "sekarang sudah besar, "dulu yang sering menangis di gendongan umi, "kini sudah memiliki suami."

Azizah ikut meneteskan air mata nya, setelah berpelukan.

Azizah mencium punggung tangan, kedua orang tuanya, yang di ikuti Excel.

"Nak Excel umi sama Abhi, "nitip Azizah, "kalau nakal jangan segan marahin saja."

"Abhi tega sama Azizah." Jawab anak gadis nya.

Kedua pasangan yang baru menikah itu pun, masuk kedalam mobil, meninggalkan kediaman Abhi Herlambang.

Di perjalanan pulang, kedua nya hanya terdiam.

Excel merasa canggung, untuk membuka obrolan.

Lelaki tampan itu, memberanikan diri untuk bertanya sama istri nya.

"Zi, "nanti ada mata kuliah jam berapa."

"Jam 10 nanti ka." jawab Azizah lembut.

"Sekarang baru jam 8 pagi, "kita pulang dulu ya."

"Nanti Kaka anter, "sekalian sama Ervina."

Azizah mengangguk patuh.

Pasangan beda usia itu, sudah sampai di depan rumah besar milik pak luis.

Sesampai nya di depan pintu, Azizah di sambut dengan penuh kebahagiaan.

"Menantu mamah, "sini sayang masuk, "jangan malu-malu anggap saja, "rumah sendiri."

Ervina yang sedang menuruni anak tangga, melihat kedua nya masuk kedalam rumah.

"Kok bisa ya sahabat ku, "mendadak jadi Kaka ipar."

"Kaka apain Azizah, "sampai mau menikah sama Kaka.? Tanya Ervina sambil berjalan mendekati sahabat nya.

"Zah kamu cerita sama aku, "apa yang ka Excel perbuat, "biar aku yang memarahinya."

"Vina sekarang Azizah, "sudah menjadi Kaka ipar mu."

"Panggil Azizah, "dengan sebutan Kaka." Ucap papah Luis.

Gadis manja itu, memanyunkan bibir nya. "Ah papah."

"Sudah pada sarapan belum." Tanya mamah Herlina.

"Sudah mah." jawab Azizah lembut.

Mamah Herlina melihat koper, yang di bawa anak lelakinya.

"Itu koper punya siapa cel."

"Oh ini punya Azizah mah, "mulai sekarang Azizah akan tinggal sama kita." Jawab Excel.

"Sukur deh biar rumah kita, "tambah rame." Jawab mamah Herlina.

"Seriusan Ka." Tanya Ervina memastikan.

"Iya sekarang kamu ajak Azizah, "kekamar Kaka." Ucap Excel sambil mengacak rambut adik nya.

"Aduk Kaka, "rambut Vina jadi berantakan."

"Besok-besok kamu ikutin Kaka ipar, "menutup rambut nya." Ucap Excel.

"Ayo Kaka ipar kita keatas saja." Ervina menarik koper milik Azizah.

tanpa memperdulikan perkataan Kaka nya.

Kedua sahabat itu menaiki anak tangga, sambil tertawa entah apa yang mereka bicarakan.

Setelah sampai di kamar Kaka nya, Ervina mempersilahkan sahabat nya masuk.

Azizah memasuki kamar suami nya, yang begitu mewah.

Kamar nya luas, kasur nya juga berukuran besar, di dalam kamar terdapat sofa yang lumayan besar.

Di kedua sisi ranjang, ada meja nakas yang di hiasi Lamu.

Lemari nya yang sangat tinggi, melebihi tubuh tinggi suami nya.

"Kaka ipar bisa masukin, "pakaian nya di dalam sini." tunjuk Ervina.

"nanti kalau perlu apa-apa bilang saja."

"Ia Vina." Jawab Azizah.

"Oh iya nanti ada kuliah jam 10 kan, "kita bisa pergi bareng."

"Zah, "aku seneng banget, kamu nikah sama Kaka Excel, "walau pun tidak di rencanakan."

"Jadi aku sekarang mempunyai, "sodara perempuan zah."

"Kaka ipar." ucap Excel di ambang pintu.

"Iya ka maksud Vina itu." "kalau sekali lagi, "panggil zah awas kamu."

"Ya elah Ka Excel, "sebelum jadi istri Kaka, "Azizah enggak masalah di panggil zah."

"Apa tadi zah, "panggil Kaka ipar, "dengan sebutan Ka Zizi, "sekarang Azizah sudah jadi istri Kaka, "hargai dia seperti menghargai Kaka."

"Iya ka Excel, "yang cerewet."

Azizah hanya terkekeh, mendengar perdebatan kedua nya.

"Ya sudah aku mau keluar saja, "males sama Kaka yang bawel."

"Eh Vina mau kemana, "di sini saja temenin aku." Ucap Azizah.

Tapi Ervina sudah pergi, meninggalkan ke dua nya.

Kedua nya canggung, Azizah malu untuk lebih dulu bertanya.

"Zi, kamu bisa pake lemari Kaka, "untuk menyimpan pakaian mu."

Azizah mengangguk. "kamu kenapa zi." Tanya Excel.

"Zizi tidak apa-apa ka, "hanya sedikit bingung saja, "harus melakukan apa di sini."

"Kamu cukup jadi istri yang baik." Perkataan Excel membuat Azizah malu.

"Jangan malu zi, "saya suami kamu, "Kita sudah sah menjadi suami istri."

"Kamu berhak melakukan apa saja, "sebagai kewajiban kamu."

"Kaka pun sama, "akan melakukan apa saja untuk kamu."

Azizah diam saja, tanpa menjawab perkataan suami nya, Zizi belum terbiasa berduaan dengan lawan jenis nya.

Hanya sesekali saja, Azizah memberanikan diri nya bertanya atau menjawab pertanyaan suaminya.

Lelaki tampan itu, sudah mulai menerima kalau dirinya sudah menikah.

Jadi Excel akan belajar menjadi suami yang baik.

"Zi, saya juga sama belum pernah, "dekat dengan perempuan, "walau pun Kaka sedikit nakal."

"Tapi Kaka, "masih bisa menjaga batasan."

Perlahan Azizah menegakan kepala nya, Ka maaf ya Zizi belum bisa jadi istri yang baik.

"Tidak apa-apa zi, "kita bisa belajar, "seiring waktu kita akan terbiasa."

"Iya ka, "Zizi akan belajar menjadi istri yang baik."

1
junia
lanjut Thor jangan kasih kendor💕
Xiaojin
novel nya bagus
junia
lanjut author
junia
novel nya bagus.
Godoy Angie
Ngangenin deh ceritanya.
Hafizah salsabila: terimakasih ka
total 1 replies
Ara Mae Alisoso Engbino
Emosinya terasa begitu dalam dan nyata. 😢❤️
Hafizah salsabila: masyaallah terimakasih ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!