NovelToon NovelToon
Chaotic Enigma : Leveling Reincarnation

Chaotic Enigma : Leveling Reincarnation

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Solo Leveling
Popularitas:179
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di dunia lama, ia hanyalah pemuda biasa, terlalu lemah untuk melawan takdir, terlalu rapuh untuk bertahan. Namun kematian tidak mengakhiri segalanya.

Ia terbangun di dunia asing yang dipenuhi aroma darah dan jeritan ketakutan. Langitnya diselimuti awan kelabu, tanahnya penuh jejak perburuan. Di sini, manusia bukanlah pemburu, melainkan mangsa.

Di tengah keputusasaan itu, sebuah suara bergema di kepalanya:
—Sistem telah terhubung. Proses Leveling dimulai.

Dengan kekuatan misterius yang mengalir di setiap napasnya, ia mulai menapaki jalan yang hanya memiliki dua ujung, menjadi pahlawan yang membawa harapan, atau monster yang lebih mengerikan dari iblis itu sendiri.

Namun setiap langkahnya membawanya pada rahasia yang terkubur, rahasia tentang dunia ini, rahasia tentang dirinya, dan rahasia tentang mengapa ia yang terpilih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Rudy dan yang lainnya terkejut melihat seorang perempuan yang sedang memasak di depan mereka.

“Hehe, itu benar,” kata Emma sambil tertawa kecil.

“APAAAAA?!” teriak mereka bertiga serempak.

“Ja-jadi selama ini dia bersamamu, Rudy?” tanya Marco tidak percaya.

“Tidak habis pikir, kau menyembunyikannya dari kami,” ujar Lilia.

“Aku sendiri baru tahu kalau dia adalah Emma,” kata Rudy dengan wajah tercengang.

“Hihi, aku pernah bilang padamu, Rudy… jika kau bisa menyelesaikan dungeon Hell, dewa akan memberiku hadiah. Selamat, kau berhasil menyelesaikan semua dungeon,” kata Emma sambil tersenyum.

Rudy hanya menelan ludah. Suaranya memang sangat mirip sekali dengan Emma, pikirnya dalam hati.

“Hanya saja, sekarang aku tidak bisa mendengar isi hatimu lagi,” ujar Emma.

“Apa dia teman yang kau bicarakan dua tahun lalu, Rudy?” tanya Marco.

“Ah, dia orangnya. Bahkan aku sendiri sudah lupa ucapan terakhirnya,” jawab Rudy.

“Aku sangat senang sekali bisa kembali ke dunia ini, Rudy. Terima kasih,” kata Emma.

“Aku juga sangat senang bisa mendengar suaramu lagi, Emma,” sahut Rudy.

“Jadi dia orang bernama Emma? Yang ada di dalam tubuhmu?” tanya Lilia.

“Itu benar, Lilia. Tapi sekarang aku tidak akan merepotkan Rudy lagi,” kata Emma.

“Salam kenal, Emma,” ujar Lilia.

“Salam kenal juga, Emma,” kata Marco.

“Ah, salam kenal semua. Senang bisa mengobrol dengan kalian,” jawab Emma.

Rudy masih berdiri di tempatnya dengan tatapan kosong.

“Kenapa kau menghilang saat kami masuk ke dalam dungeon? Ke mana kau pergi saat itu?” tanya Rudy dengan nada penuh emosi.

“Rudy?” sahut Lilia, heran.

“Kenapa kau menghilang? Kami mati-matian berjuang di dalam sana, tidak ada petunjuk apa pun untuk menaklukkan dungeon. Apa kau tahu perasaan kami, Emma?!” Rudy mengepalkan tangannya, emosinya semakin memuncak.

Emma berhenti memasak, senyum di wajahnya hilang.

“Apa kau tahu perasaanku. Setiap saat aku memikirkan mu… dan itu membuatku kebingungan. Di mana kau saat itu? Kenapa kau tiba-tiba menghilang?!” Rudy menatapnya dengan tatapan tajam.

Emma berdiri dan menghampiri Rudy.

“Bahkan sampai saat ini, aku masih memikirkan mu. Apa kau tahu sudah berapa tahun kau membimbingku? Aku bahkan sudah bergantung padamu,” kata Rudy.

“Rudy, sudahlah,” ucap Marco mencoba menenangkan.

“Aku sangat bersyukur kau kembali lagi… itu membuatku senang,” lanjut Rudy, kini menunduk dengan air mata yang mulai jatuh.

“Aku… aku…” tiba-tiba Emma memeluk Rudy.

“Ah…?” sahut Rudy terkejut.

“Terima kasih, Rudy. Kau sudah membuatku kembali lagi. Aku tidak akan melupakan jasamu,” kata Emma pelan.

“Emma, apa yang kau lakukan?” tanya Rudy.

“Aku hanya menenangkan mu. Aku masih seperti dulu… Emma yang kau kenal. Untuk sekarang dan seterusnya, aku akan berada di sisimu,” jawab Emma sambil tetap memeluk Rudy.

Rudy menelan ludah lalu membalas pelukan itu.

“Aku sudah bilang padamu, aku akan membantumu sampai seumur hidup. Hanya saja, sekarang aku memiliki fisik… menjadi manusia, dan bisa berpetualang bersamamu lagi,” kata Emma sambil melepaskan pelukannya.

“Apa sekarang kau paham, Rudy?” tanya Emma, menatap wajahnya yang masih sedih.

“Ah, justru seperti ini lebih baik… dari pada kau berbicara di dalam pikiranku,” jawab Rudy.

“Hihi, baiklah. Ceritanya nanti saja, sekarang makanlah,” kata Emma.

“Ehm, baik,” sahut Rudy.

“Kalian juga makanlah,” ujar Emma kepada Marco dan Lilia.

“Hehe, sepertinya keluarga kita bertambah lagi,” kata Marco sambil tersenyum.

“Kau sangat baik sekali, Emma,” kata Lilia.

“Ehm,” sahut Emma sambil tersenyum.

Mereka berempat pun makan bersama di alam liar yang dihuni jutaan hewan iblis tingkat tinggi.

 

Beberapa saat kemudian…

“Apa kau juga memiliki kekuatan sihir, Emma? Aku lihat kau tidak bisa menggunakan sihir, bahkan kau sendiri tidak bisa membantuku bertarung,” tanya Rudy.

“Aku memang tidak bisa mengeluarkan sihir saat jiwaku berada di dalam tubuhmu. Tapi berbeda dengan sekarang. Aku sudah memiliki fisik untuk menampung energi sihir,” jawab Emma.

“Jadi, apa kau bisa menggunakan sihir?” tanya Rudy lagi.

“Tentu saja aku bisa, Rudy. Hanya saja aku tidak memiliki perlengkapan,” kata Emma.

“Aku punya perlengkapan untukmu, Emma,” kata Lilia.

“Eh, benarkah?” sahut Emma.

“Mungkin perlengkapan wanita lebih cocok untukmu. Ambillah ini,” kata Lilia sambil memberikan satu set perlengkapan kepada Emma.

“Apa kau tipe Magis seperti Lilia, Emma?” tanya Marco.

“Aku bukan tipe Magis. Sihirku seperti milik Rudy… menggunakan sword,” jawab Emma.

“Kalau begitu, ambillah perlengkapan ini,” kata Rudy sambil mengeluarkan set perlengkapan dari inventory-nya.

“Kau mengumpulkan banyak item bagus, Rudy,” ujar Emma.

“Pakailah. Setelah ini kita pergi ke dalam benteng,” kata Rudy.

“Baiklah,” jawab Emma.

Ziing… Suara perlengkapan yang dikenakan di tubuh Emma terdengar jelas.

“Wooh, dia seperti seorang dewi,” kata Marco kagum.

“Kau sangat cantik sekali dengan perlengkapan itu, Emma,” kata Lilia.

“Ehe, terima kasih teman-teman,” jawab Emma.

“Jadi, berapa levelmu sekarang?” tanya Rudy.

“Tentu saja sama sepertimu. Simbol Rank IMR, level 205,” jawab Emma.

“Apa?!” sahut Rudy terkejut.

“Hehe, aku dan kau adalah satu, Rudy. Semua stat-mu akan sama denganku. Hanya saja yang berbeda adalah stat tambahan,” jelas Emma.

“Tidak bisa dipercaya… ternyata kau sudah mencapai keabadian, dan kau juga bersatu dengannya, Rudy?” kata Marco.

“Apa yang kau pikirkan Marco?” sahut Rudy.

“Ehm, apa sekarang kau sekuat itu, Rudy?” tanya Emma.

“Aku sendiri tidak menyadarinya. Biasanya aku memintamu untuk memberitahukan statusku,” jawab Rudy.

“Kau sudah mencapai keabadian sekarang. Dan aku tidak bisa menyerang mu, kau sendiri juga tidak bisa menyerang ku,” kata Emma.

“Ehm? Kenapa bisa begitu?” tanya Rudy.

“Karena kita sudah bersatu, dan tidak bisa dipisahkan oleh apa pun,” jawab Emma sambil tersenyum.

“Eeh…?” sahut Rudy dengan wajah memerah.

“Hahaha, aku suka ekspresimu itu, Rudy,” kata Emma sambil tertawa senang.

“Jangan menggodaku, Emma,” sahut Rudy.

“Ehem… baiklah teman-teman, mari kita bergerak,” kata Lilia sambil berdiri.

“Ayo Rudy. Saatnya kita pergi ke dalam benteng,” kata Marco.

“Ah, baiklah,” jawab Rudy.

“Apa kalian akan meninggalkan jejak di sini?” tanya Emma sambil menunjuk ke arah gubuk.

“Ah, aku hampir lupa,” kata Lilia. SWOSH! Gubuk itu pun hancur berkeping-keping karena sihir Lilia, puing-puingnya terbang ke segala arah.

“Aa… apaa?! Tidak mungkin! Gubuk itu aku bangun dengan susah payah,” kata Marco sedih.

“Sudahlah, Marco. Mari kita tidur di tempat yang lebih layak setelah ini,” kata Rudy sambil tersenyum.

“Tapi tidak seperti itu menghancurkannya… harga diriku seperti diinjak-injak,” keluh Marco sambil ditarik oleh Rudy.

“He? Apa kau mau protes padaku, Marco?” kata Lilia dengan wajah menyeramkan.

“Eh…?” sahut Marco ketakutan.

“Hahaha!” Emma tertawa lepas.

Mereka berempat pun berjalan menuju benteng selatan Kerajaan Alden.

....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!