Zhao Yue, preman jalanan abad 21 yang menguasai pasar malam, hidup dengan moto " Kalau mau aman, jangan macam-macam denganku." Jago berkelahi, lidah pedas, dan aura menakutkan adalah ciri khasnya.
Suatu malam, setelah menghabisi geng saingan, ia dikepung dan dipukul keras di kepala. Saat tersadar, ia berada di ranjang keemasan dan dipanggil “Yang Mulia Permaisuri.” Kini, Zhao Yue berada di tubuh Permaisuri Xian Rong dari Dinasti Wei—istri kaisar yang dikenal lemah dan sakit-sakitan. Namun sejak roh preman masuk, sang permaisuri berubah menjadi galak, blak-blakan, dan barbar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANWi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jamuan
Hari jamuan antar kerajaan pun tiba. Istana dipenuhi gemerlap lampu minyak dan lentera yang digantung di sepanjang lorong. Musik kecapi mengalun pelan, menyambut kedatangan para tamu dari kerajaan timur. Para pejabat sibuk memastikan segala sesuatu berjalan sempurna, sementara para selir bersolek lebih heboh dari biasanya—karena mereka tahu, jamuan antar kerajaan adalah panggung untuk menunjukkan pesona masing-masing.
Namun, kejutan datang ketika Kaisar Wei Liang sendiri memerintahkan agar Permaisuri Xian Rong mendampingi dirinya malam itu. Seluruh istana geger. Selir Hua Qian dan Selir Lian Fei yang biasa menemani kaisar nyaris tak bisa menyembunyikan rasa iri. Mereka bahkan mencoba menebar isu, mengatakan permaisuri tidak layak hadir karena "membawa sial" sejak insiden Ibu Suri. Tapi keputusan kaisar mutlak, tak seorang pun berani membantah.
Xian Rong tampil menawan malam itu. Hanfu ungu berlapis sutra keperakan membalut tubuh rampingnya, rambut hitam panjang disanggul tinggi dengan hiasan giok berbentuk bunga teratai. Wajahnya tenang, tatapan matanya dingin, namun justru aura elegan itulah yang membuat semua orang terdiam sejenak saat ia memasuki aula jamuan.
Di sisi lain, Mei dan Zhu Lang—yang masih menyamar sebagai pelayan perempuan bernama Zhu Mei—ikut serta. Ia berjalan di belakang permaisuri sambil membawa nampan kecil berisi teh harum. Tak ada yang menyangka, sosok tinggi dengan wajah manis itu adalah seorang pemuda, apalagi dia siluman.
Musik berhenti ketika Raja Kerajaan Langya beserta rombongan memasuki aula. Pria paruh baya itu gagah dengan jubah emas berhias naga bersisik perak. Di sampingnya, para bangsawan Langya menundukkan kepala memberi hormat. Kaisar Wei Liang menyambutnya dengan ramah, meski dalam hati ia tetap penuh perhitungan.
"Selamat datang di istanaku, Raja Langya. Semoga persahabatan antar kerajaan kita semakin erat," ucap Kaisar Wei Liang.
Mereka duduk berseberangan di meja utama, sementara hidangan demi hidangan mewah disajikan. Anggur merah dituangkan, aroma daging panggang memenuhi ruangan.
Mata Raja Langya menyapu aula lalu tiba-tiba berhenti pada sosok Zhu Lang, yang berdiri di barisan belakang pelayan. Sekilas, ia terbelalak, seolah melihat hantu.
Mei menyadari tatapannya. Ia melirik ke arah Zhu Lang dan berbisik pelan, “Eh, kenapa dia melihatmu begitu?”
Zhu Lang sedikit panik, buru-buru menundukkan kepala. Tapi Raja Langya tidak berhenti menatap, malah menatap makin intens.
Raja Langya tersenyum tipis, menunduk hormat. ia sempat berkata lirih — cukup keras untuk beberapa orang dengar.
“Menarik sekali, pelayan perempuan di sini. Kalau dia laki-laki wajahnya pasti sangat mirip seseorang yang kami kenal di Langya.”
Suasana meja bangsawan mendadak berubah kaku. Xian Rong yang tajam segera menyadari arah tatapan itu. Ia menoleh sekilas ke Zhu Lang, lalu kembali tenang, seolah tidak terjadi apa-apa.
Zhu Lang sendiri merasa darahnya dingin. Tangannya meremas kain bajunya erat-erat, matanya tak berani mengangkat.
Mei, yang polos, hampir membuka mulut bertanya lebih jauh, tapi Jiang Hu yang juga dimintai hadir oleh permaisuri cepat menutupinya dengan batuk pura-pura.
“Kalau Zhu Lang cowok…” Mei masih berbisik kecil, “jangan-jangan dia beneran mirip orang Langya?”lanjut gadis itu.
Zhu Lang langsung menoleh tajam, mendesis lirih, “Diam, Mei!”tekan nya masih dengan suara wanita yang dibuat buat.
***
Happy Reading ❤️
Mohon Dukungan untuk :
• Like
• Komen
• Subscribe
• Follow Penulis
Terimakasih❤️