My Sexy Wife

Joo sudah siap dengan jas hitam formalnya, begitupun Prima. Mereka menaiki mobil Lamborghini Aventador warna Silver milik Joo. Biasa anak menteri bebas.

///***///

Hotel D&A

19.15

Joo dan Prima terlambat 15 menit, untung acara utama belum dimulai. Hanya masih menunggu para tamu hadir, tapi tampak para tamu yang sangat cantik dan tampan. Tak lupa barang-barang yang ada ditubuh mereka bisa untuk membangun membangun sebuah perumahan baru.

Tak..Tak... Tak...

Prima dan Joo melangkah kan kaki mereka menuju tempat pesta. Pintu terbuka, mereka berdua disambut bagai pangeran dan putri.

"wuah... Tampan sekali, apa dia selebriti?" bisik tamu

"astaga cantik sekali" bisik tamu

"apa dia seorang model? Atau Aktris? Kenapa aku tak pernah melihatnya?" bisik tamu

"mereka benar-benar pasangan yang sempurna" bisik tamu

"aku akan memberikan semua hartaku asal bisa berkencan dengan gadis itu" bisik tamu

Banyak ucapan yang mengungkapkan kekaguman pada Joo dan Prima. Bagaimana tidak, Joo yang biasanya berpenampilan berantakan kini datang dengan jas rapi berdasi, sepatu hitam dan rambut yang tertata rapi. Sedangkan Prima yang bisanya berpenampilan tomboy, kini datang sebagai wanita yang disebut paling cantik di pesta. Gaun hitam mewah dan mahal, high heels silver dengan ribbon panjang menghiasi kaki Prima, rambut tertata sanggul dengan beberapa kepangan membuat Prima semakin elegan, make up tebal dengan nuansa bold membuat wajahnya semakin cantik. Tak lupa tangan kirinya memegang dompet dengan harga yang tak murah itu dan tangan kanannya berada di lengan Joo.

Katlyn langsung datang menyambut Joo dan Prima. Tak ada orang yang mengenali Prima di pesta itu termasuk Devan dan Katlyn.

"anda adalah Tuan Jhonny? Putra menteri yang saya undang kan?" tanya Katlyn

"panggil saja saya Axelio" ucap Joo

"Axelio?" bisik Prima

"namaku memang Jhonny Axelio kan" bisik Joo

"anda benar-benar datang, ini kehormatan untuk saya. Dan pasangan anda benar-benar cantik. Tapi siapa? Kenapa saya tidak pernah melihatnya?" tanya Katlyn

"mari kita membicarakan nya sambil duduk" ajak Devan

Ini ya yang dibilang nggak bisa pulang awal karena sibuk? Lo pikir lo doang yang sibuk hah? - Batin Prima

Kenapa rasanya aku akrab dengan gadis ini? - Batin Devan

Joo, Prima, Devan dan Katlyn duduk dimeja khusus dan berbincang-bincang. Setelah acara utama selesai mereka kembali berbincang-bincang.

"tuan Axelio.." ucap Katlyn terpotong

"panggil saja Axelio, jangan terlalu formal" ucap Joo

"baiklah Axelio, sepertinya teman-temanmu memanggilmu Joo? Apa aku bisa memanggilmu Joo juga?" tanya Katlyn

"maaf, kita tidak terlalu dekat untuk hal itu" ucap Joo

Prima menahan tawanya mendengar jawaban Joo.

"oh begitu, kau bisa memanggilku Katie. Kita bisa menjadi teman" ucap Katlyn

"huummm.... haha.. uhm ehem hem.." tahan tawa Prima

"sure" jawab Joo

"permisi, saya akan ke kamar mandi sebentar" ucap Prima

"baik, hati-hati dan cepat kembali" ucap Joo

"tentu" ucap Prima

Prima pergi ke kamar mandi untuk melampiaskan tawanya, ia benar-benar hampir tak bisa menahan tawanya saat mendengar kata-kata Katlyn yang disepelekan Joo. Tanpa sadar Devan mengikutinya dan menunggu nya diluar kamar mandi. Setelah selesai tertawa Prima keluar.

"nona.." panggil Devan

"oh Tuan Devan, ada apa?" tanya Prima

"apa kita pernah bertemu sebelumnya? Kenapa rasanya kita seperti akrab dan pernah bertemu ya?" tanya Devan

"oh, apakah wajahku sepasaran itu. Mungkin pernah tapi sepertinya tidak, baiklah saya akan kembali dulu" ucap Prima cuek

"tunggu, siapa nama anda?" tanya Devan

"panggil saja Nisa" ucap Prima

"tentu" ucap Devan

Prima kembali menuju meja, terlihat Katlyn berusaha untuk mengakrabi Prima.

"apa nona Nisa seorang model atau Aktris? Anda sangat cantik dan memiliki bentuk tubuh yang bagus" ucap Katlyn

"oh anda bisa saja, saya bukan aktris ataupun model. Tapi saya cukup terkenal dikalangan menteri terutama MENPORA" ucap Prima

"wah, anda benar-benar mengagumkan. Saya harap kita bisa menjadi teman" ucap Katlyn

"dan sayangnya, kita hanya bisa menjadi orang asing atau musuh" ucap Prima santai

"maksutnya?" tanya Katlyn

"entah anda ingat atau tidak tapi anda pernah berusaha mencelakai saya dan tidak mau minta maaf" ucap Prima

"hah? benarkah? kapan, mana mungkin saya berani" ucap Katlyn

"mungkin saja, why not?" tanya Prima

"sebentar, saya akan berbicara pribadi dengan Nisa dulu" ucap Joo

Joo mengajak Prima menuju sudut ruangan dan berbicara.

"tenang Prim, sabar. Jangan kebawa emosi" ucap Joo

"gimana gue bisa sabar coba kalo dari tadi dia ada didepan gue?" tanya Prima

"udah-udah, yang penting kenapa lo tadi ketawa terus waktu kita ngobrol?" tanya Joo

"dia sok care gitu ke lo, dan lo cuek. Siapa yang nggak ngakak coba. Dan dengan pd nya dia ngomong bisa panggil dia Katie, siapa yang nggak ngakak? hahahaha" tanya Prima

"apa yang salah?" tanya Joo

"di youtube, gue liat Katie itu ketek tau nggak. hahaha" tawa Prima

"hahahahahaha, lo bener. Sok gaul ternyata malah malu-maluin" tawa Joo

Joo dan Prima tos bersama disitu, tak lama Joo mengambil minuman. Saat Prima menunggu ada seorang pria yang menghampiri Prima.

"nona.. Nisa kan?" tanya pria itu

"iya, anda siapa?" tanya Prima

"saya Rendy, pemilik perusahaan majalah MaleFemale. Anda tipe saya, apa anda mau berkencan dengan saya?" tanya Pria itu

Joo yang melihatnya langsung menghampiri Prima.

"maaf tapi dia sudah punya pasangan" ucap Joo

"maaf, kalau begitu jika nona Nisa ingin menjadi model anda bisa menghubungi saya. Ini kartu nama saya" ucap Rendy sambil memberikan kartu namanya

"te terima kasih" gugup Prima

Gue? Jadi model? Gimana ceritanya - Batin Prima