NovelToon NovelToon
KAMPUNG GAIB

KAMPUNG GAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: kriicers

kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1• Awal Mula

"Wah kayaknya seru nih lagi pada bahas apa sih serius amat"?

Pertanyaan Ucok ini sontak mengagetkan sekelompok pria dan wanita yang berjumlah 4 orang tersebut. Ya, mereka adalah Sam, Damar, Dina, Dan Nisa.

"Ihhh Jimmyyyy ngagetin tau ngakkk, untung jantungku ngak copot "!! Gerutu Dina. Dialah Dina wanita pemarah tetapi pendiam, sekali marah amarahnya akan sangat menakutkan bagi teman temannya.

"Nah ini dia orang yang sedang ditunggu -tunggu akhirnya tiba". Ucap Sam.

"Eh eh ada apa nihhh "? Tanya Jimmy

"Ini lho kan besok kita udah liburan semester, nah Damar ada rencana nih buat hilling kamu mau ikut ngak"? Nisa menjelaskan.

"Wihh boleh tuhhh, btw hilling itu apa yo "?

Tanya Jimmy.

Sontak pertanyaan Jimmy bikin keempat kawannya pun tertawa terbahak - bahak.

"Kamu itu lho jim, udah dikota 3 tahun masih belum paham kata hilling, hahaha". Ejek Sam yang masih tertawa.

"Hehe ya kan aku belum pernah denger itu kata, maklum lah aku kan orang kampung ngak tau kata kata apa itu tadi,, hi hiling - hilling itu".

"Hilling itu liburan ucokkkk, ini rencananya kita mau pergi ke kampung Alas yang deket kampungmu itu". Jawab Nisa.

"bener tu, kalau ngajak kamu kan ngak perlu sewa pemandu segala jadinya, pemandunya kamu yang udah tahu kampung itu plus gratis, wkwk", tambah Damar.

"A apaa? Ka kampung alas "? Tanya Jimmy dengan terbata bata.

"Iya emang kenapa kok kamu kaya takut gitu denger kampung itu?"Tanya Dina penasaran.

"Kalian yakin mau ke sana? Setauku ya kampung itu sangat aneh banget, dulu orang tuaku pernah cerita jika kampung itu kampung yang aneh, tapi jujur sih dibalik misteri kampung itu ada keindahan alamnya yang sangat cantik".

"Wah jadi ngak sabar pengen kesana btw kita fix jadi kesana ngak?" Tanya Dina dengan antusias.

"Gimana Jim kamu jadi ikut kita ngak, ayolah sesekali ikut kita liburan, kamu ngak pernah lho sekalipun ikut, entah alasan inilah itulah ah macam macam". Ucap Dina.

"hemm gimana yahh aku agak ragu, bukannya ngak mau dengan kalian tapi walaupun kampung itu katanya deket dari kampungku buktinya ya lumayan jauh, dari kampungku aja jaraknya sekitar 30 kilometer, itupun 5 kilometer nya harus jalan kaki untuk sampai ke kampung itu, dan kalian tahu kampung itu juga masih misterius sampai sekarang

"halah itu kan cuma perasaanmu aja Jim kan kita ngak tahu sebenarnya kampung itu bagaimana, toh jangan suudzon dulu Jim sebelum tau hal yang sebenarnya". Balas Nisa.

" i iya udah dehh aku melu wae (ikut aja)". Kata Jimmy secara ragu - ragu.

"Oke sippppppp jadi kapan nih guys kita berangkat ke sana, besok rabu aja gimana sekarang kita siap-siap dengan barang kita, kalau soal kendaraan pakai mobilku aja". Ucap Damar.

"oke sekarang kan masih Senin, besok pagi kalian siapin baju baju celana buat kita nginep di sana, katanya disana ada penginapan jadi kita disana sekitar 2 hari satu malam. "Kata Nisa.

"Setujuuuu sekalian Nis besok ke pasar sama aku beli bahan buat bakar bakar sekalian sosis daging minuman, kan biar seru malamnya kita bakar bakar". Jelas Dina

" oke sampai ketemu besok ya guyss kalian pulang dulu mempersiapkan semuanya supaya besok ngak keteteran, kita berangkat dari sini pagi aja janjian di rumahku, soal motor kalian dititipin disini aja".

"oke sampai ketemu besokkk guysssss". Nisa mengakhiri.

Keesokan harinya pun Nisa dengan si Dina pergi ke pasar buat membeli perlengkapan alat bakar bakar dan berbagai macam daging dan sosis. Mereka pergi berboncengan. Mereka pergi ke pasar setelah subuh supaya tidak terlalu panas. Sedikit cerita Nisa dan Dina jarak rumahnya tidak terlalu jauh, hanya saja berbeda rt. Bisa dibilang mereka adalah besti abadi karena mereka telah berteman dari tk sampai kuliah sekarang ini.

Pov Jimmy

Setelah Jimmy pulang dari diskusi kemarin, Jimmy masih memikirkan rencananya dengan teman -temanya yang akan pergi ke kampung Jati. Jimmy masih ragu ikut dengan teman temannya, tapi mau bagaimana lagi dia tidak enak menolak teman -temannya.

"Ah itu hanyalah mitoss semoga saja tidak terjadi apa-apa". Batin Jimmy.

Setelah itupun Jimmy merebahkan badannya di kosan nya itu, niatnya hanya mau sekedar berbaring.

Jimmy justru tertidur dengan nyenyak padahal masih jam 5 sore.

Konon kata orang jaman dulu tidur sore itu dilarang atau pamali karena bisa menyebabkan gila dan linglung apabila terlalu sering.

Waktu tidur Jimmy bermimpi didatangi kakek -kakek yang berpakaian serba hitam dan memegang tongkat juga memiliki kumis dan jengot yang sudah memutih, dan ketika itu kakek itu berkata,

"Cu kamu urungkan saja niatmu pergi ke kampung itu, kampung itu sangat berbahaya buat kalian, akan sangat susah kalian keluar dari kampung itu setelah kalian masuk". Ucap kakek misterius itu.

"Kakek siapa, kenapa kakek tahu kalau kami mau pergi ke kampung Alas? Apakah kakek seorang peramal"? Tanya Jimmy penasaran.

"Kamu belum saatnya mengenalku, aku hanya mengingatkan jangan pergi ke desa itu". Tegas kakek itu.

Setelah itupun Jimmy bangun dari tidurnya dengan nafas ngos - ngosan seperti habis berlari 10 kilometer.

Mimpi apa itu tadi kenapa terasa nyata banget, perasaanku jadi tidak enak, apakah itu pertanda buruk "? Batin Jimmy.

Setelah itupun Jimmy pergi ke kamar mandi untuk mandi dan melanjutkan untuk shalat maghrib. Maklum Jimmy dididik orang tuanya untuk tidak meninggalkan perintah agama, dia sangat taat tidak pernah satupun ia meninggalkan shalatnya.

Lanjut cerita Nisa dan Dina

Setelah itupun Nisa dan Dina sampai di pasar dan langsung pergi mencari bahan - bahan yang diperlukan.

"Din ada klepon kayaknya enak beli yukk" Ajak Nisa.

"bwolehhh gas lah aku juga pengen udah lama ngak makan klepon

Klepon adalah makanan tradisional yang klepon berasal dari Jawa, tapi juga dikenal di Sumatra dan Sulawesi. Bahkan, legenda juga sampai ke Malaysia, yang mereka sebut dengan nama onde-onde. Bahan makanan ini sangat simpel, hanya terdiri dari tepung kanji, daun pandan, dan gula aren atau gula merah.

"Permisi mbah mau beli kleponnya satunya berapa ngih". Ucap Nisadengan sopan.

" eh ada cah - cah ayuu, sini nduk cicipi dulu klepon simbah ". Ajak simbah tersebut.

Kemudian Nisa dan Dina pun mencicipi dagangan simbah tersebut dan tidak diragukan lagi bahwasannya makanan itu sangat enak di lidah Nisa dan Dina.

"Wah enak banget Mbah, ini simbah yang buat sendiri "? Tanya Dina dengan kagum.

Cah ayu bisa saja, memang ini simbah yang bikin sendiri, ngomong - ngomong kalian mau pergi kemana kok barang belanjaannya banyak banget " Tanya simbah tersebut.

"Oh kami mau pergi liburan ke kampung Alas mbah buat ngisi waktu luang". Jawab Dina.

"Kampung Alas? Kalian benar benar mau ke kampung itu"?

Pertanyaan itupun sontak membuat Nisa dan Ana saling menatap.

"memang ada apa mbah dengan kampung itu"? Tanya Dina penasaran.

"Simbah tidak tau cah ayu, tapi dulu katanya kampung itu sangat misterius, ada juga yang mengatakan kalau kampung itu sangat berbeda semenjak ketua adatnya meninggal secara tidak wajar dan digantikan dengan ketua adat lainnya yang entah dari mana asalnya tetapi bukan orang asli kampung Alas itu. Konon juga kampung itu sering menumbalkan manusia untuk korban sesembahan mereka, simbah tidak bisa menceritakan lebih banyak karena simbah hanya tau itu, lebih baik kalian batalkan saja niat kalian ".

Perkataan pedagang klepon tersebut membuat Dina menjadi ragu dan takut kalau - kalau cerita tersebut benar - benar ada.

"Ihh serem bangettt Nisa batalin aja yahhh aku takuttt nanti disana malah kenapa napa lagi". Ucap Dina dengan takut

"Halah itu hanya mitoss jaman sekarang mana ada hal begituan, haha". kata Nisa seraya tertawa karena merasa lucu Dina percaya dengan hal begituan.

"Intinya simbah sudah memperingatkan kalian untuk tidak pergi ke sana, kalau kalian tetap nekat mungkin kalian tidak bisa kembali dengan selamat ". Ucap simbah tersebut seakan tau akan akhir dari perjalanan Dina dan kawan - kawan.

"Eh jangan gitu dong mbah kok malah simbah kayak ngancem kita gitu terserah kami dong mau pergi kemana aja toh simbah bukan siapa siapanya kami". Kata Nisa sambil marah marah karena menurutnya simbah penjual klepon itu seperti mengancam mereka.

"Terserah kalian mau bagaimana cah ayu, intinya simbah sudah mewanti wanti kalian supaya tidak pergi, itu hak kalian mau mendengarkan nasihat simbah ini atau tidak intinya simbah sudah memberi tahu kalian". Pungkas simbah tersebut dengan lembut.

Setelah itupun Nisa dan Dina membayarnya lalu akan pulang ke rumah setelah semua peralatan dan bahan sudah dibeli mereka.

Di dalam perjalanan Nisa yang membonceng Dina masih saja mengomel karena simbah penjual klepon tadi.

"Aku sebel deh Din kenapa tadi simbah penjual klepon seakan ngancem kita supaya ngak pergi ke kampung Jati, udah kek orang paling bener aja".

"ya namanya orang tua Nisa, mungkin simbah tersebut punya fikiran sendiri, maklum lah namanya orang tua". Jawab Dina menenangkan sahabatnya yang masih tersulut emosi.

"Entahlah Din". Jawab Nisa singkat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!