NovelToon NovelToon
Teror Dunia Alam Ghoib

Teror Dunia Alam Ghoib

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

para mahasiswa dari Institut Seni Indonesia tengah melakukan projek pembuatan filem dokumenter ke sebuah desa terpencil. Namun hal tak terduga terjadi saat salah satu dari mereka hilang di bawa mahluk ghoib.

Demi menyelamatkan teman mereka, mereka harus melintasi batas antara dunia nyata dan alam ghoib. Mereka harus menghadapi rintangan yang tidak terduga, teror yang menakutkan, dan bahaya yang mengancam jiwa. Nyawa mereka menjadi taruhan dalam misi penyelamatan ini.

Tapi, apakah mereka sanggup membawa kembali teman mereka dari cengkeraman kekuatan ghoib? Atau apakah mereka akan terjebak selamanya di alam ghoib yang menakutkan? Misi penyelamatan ini menjadi sebuah perjalanan yang penuh dengan misteri, dan bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Bayangan senja menari di balik tirai kamar, menerangi wajah pucat Wati yang terbaring lemah. Queen, dengan hati cemas, mendekat, jarinya dengan lembut menyentuh dahi Wati. Demamnya semakin membara, panasnya menusuk kulit. Seutas helaan napas berat lolos dari bibir Queen.

Tangannya tergerak, membelai rambut Wati. Seketika, sebuah pemandangan aneh menyambar penglihatannya. Sejumput rambut Wati, berkilauan bak salju, telah memutih! Rambut hitam legamnya kini dihiasi untaian putih yang kontras dan misterius.

"Ada apa ini?" bisik Queen, takjub bercampur takut.

Langkah kaki Daffa terdengar dari balik pintu. Ia masuk, membawa segelas air.

"Masih tidur?" tanyanya, khawatir. "Kasih bangun,biar bisa minum obat?"

Queen menoleh, matanya berkaca-kaca. "Dia tak mau bangun, Fa," jawabnya lirih, seraya menunjukkan rambut Wati yang memutih. "Lihat ini..."

Daffa tertegun. Pandangannya terpaku pada helaiyan rambut putih itu, alisnya bertaut. Bukan hanya heran, raut wajahnya kini dipenuhi kekhawatiran yang lebih dalam. Ia mengulurkan tangan, dengan hati-hati menyentuh rambut Wati yang memutih.

Sentuhannya lembut, seakan takut akan merusak sesuatu yang rapuh. Matanya berkilat, mencerminkan campuran rasa tak percaya, ketakutan, dan sebuah firasat buruk.

"Ini...ini tidak biasa, kenapa rambutnya tiba-tiba memutih. " gumamnya, suaranya hampir tak terdengar.

"Demamnya juga semakin tinggi... Kita perlu bantuan,Queen. Kita bicarakan sama yang lain ya."

Queen mengangguk, matanya tak lepas dari Wati. Setelah menyelimuti tubuh mungil itu dengan selimut tebal, ia mengikuti Daffa keluar, meninggalkan Wati dalam keheningan kamar yang dipenuhi misteri.

Ruang tamu yang biasanya ramai dengan gelak tawa kini terasa sunyi, hanya diiringi detak jam dinding yang berdetak nyaring. Tujuh pasang mata tertuju pada Wati yang masih terbaring lemah, bayangan keputusasaan menyelimuti mereka.

Arin, wajahnya masih dipenuhi kekecewaan karena rencana reading yang kembali tertunda, tampak murung di sudut ruangan, jari-jarinya memainkan ujung kain bajunya.

"Kita tak bisa membiarkan Wati seperti ini," suara Daffa memecah kesunyian. "Dia bahkan belum sadar sejak pagi. Di sini tak ada bidan, tak ada puskesmas. Kita harus membawanya ke kota untuk berobat."

Kekhawatiran tergambar jelas di wajah Baskoro. "Gue setuju. Gue juga gak tega melihatnya seperti ini. Gue bakal minta bantuan Pak Parno untuk mengantar Wati berobat. Salah satu dari kita harus ikut."

Seketika, dua tangan terangkat. Queen dan Arjuna, dengan tekad bulat, menawarkan diri untuk mendampingi Wati.

Arin terdiam, matanya masih tertuju pada lantai, kekecewaannya masih terasa. Mendengar rencana perjalanan ke kota, seulas keraguan dan kecemasan terpancar di wajahnya.

Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha menyembunyikan kekecewaan yang bercampur dengan rasa bersalah karena tak bisa ikut membantu Wati, sementara rencana reading-nya yang telah lama dinanti harus kembali tertunda. Namun, ia akhirnya hanya mengangguk kecil, menyatakan persetujuannya meskipun dengan hati yang berat.

Baskoro bangkit, langkahnya mantap. "Baiklah, keputusan sudah bulat. Aku akan memanggil Pak Parno. Yang lain siap-siap. "

Ia melangkah keluar, meninggalkan tujuh orang yang tersisa dalam keheningan .Baskoro bergegas menuju rumah pak Parno. Daffa Arjuna dan Valo pergi ke kamar Wati , mereka hendak mengangkat tubuh Wati membawanya ke depan untuk selanjutnya di masukkan dalam mobil.

Daffa dan Arjuna mencoba mengangkatnya terlebih dahulu, namun anehnya tubuh Wati tak bergeser sedikit pun.

Daffa dan Arjuna saling pandang, "Kenapa Wati jadi berat banget, padahal badannya juga kecil. " Kata Arjuna.

"Iya, berat banget. Valo cepat bantu angkat. " Perintah Daffa.

"Ah yang bener lu Fa, badan doang gede, gendong Wati aja harus bertiga sih. " Valo dengan sok kuatnya mendekat dan meletakkan tangannya di kaki Wati.

Sekali lagi mereka mencoba mengangkat tubuhnya Wati namun mereka lagi-lagi tak bisa mengangkatnya. Mereka saling pandang sangking herannya.

Ketiga pemuda itu melepas pegangan, dada mereka bergemuruh, keringat dingin membasahi dahi. Arjuna, dengan suara sedikit gemetar, mencoba menenangkan suasana.

"Baik, aku kasih aba-aba. Dalam hitungan tiga, kita angkat bersama-sama. Siap semua?" Suaranya sedikit bergetar.

Hening sejenak, hanya napas mereka yang terdengar. Ketegangan memenuhi ruangan kecil itu. Arjuna menatap mata Daffa dan Valo, mencari dukungan dan tekad.

"Satu...dua...tiga..." suara Arjuna lantang, "Angkat!"

Dengan segenap tenaga, mereka mendorong tubuh Wati ke atas. Otot-otot mereka menegang, urat-urat leher membengkak. Namun, lagi-lagi, tubuh Wati tetap tak beranjak dari tempatnya. Ketiga pemuda itu terhuyung mundur, kehabisan tenaga, dipenuhi rasa tak percaya dan ketakutan yang semakin besar.

BERSAMBUNG...

1
🌟Bintang✨
Keren ...
🌟Bintang✨
Semangat nulis thor... ceritanya menarik sukses buat author nya
◦•●◉✿NhenG✿◉●•◦
lnjut..
◦•●◉✿NhenG✿◉●•◦
Mantap Thor lanjutkan..ceritanya bagus dan seru.
♔︎❄Ⓜurniati❄♔︎
mampir ya kk
𝔸ℝ𝕊
next
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝙉ᗩƁᓵᘂልᴳᴿ🐅
keren kak,, semangat berkarya nya
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iya makasih kak
total 1 replies
🍮😈 𝔫αᖇÃүα 𝓪ˡ𝐢¢𝒾Δ 💋💚
Mampir
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: mkasih ya
total 1 replies
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🌻͜͡ᴀs
ibuk mampir yi. wahh beneran di rombak ya.. lebih seru yi
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iyaa buk.. rombak total kmren 🤣
total 1 replies
𝔸ℝ𝕊
Abng mmpir dek
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: ehhh makasih bang 🤗
total 1 replies
➷ᖇOᙎᖇᖇ◇
/Watermalon/
➷ᖇOᙎᖇᖇ◇: sama-sama
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: makasih dah mampjr
total 2 replies
☠🍁🍾⃝ ͩ ᷞʙͧɪᷡʟͣ𝐀⃝🥀❣️❤️⃟Wᵃf
termasuk mereka itu pada pemberani sih
✎🍳🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🥚🐣🌾✍
Semangattt,,, weh mantep.. Kopi buat othor
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: 🤭🤣🤣haha emng ceplok
✎🍳🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🥚🐣🌾✍: Plokk🥴🥴
total 3 replies
☠🍁🍾⃝ ͩ ᷞʙͧɪᷡʟͣ𝐀⃝🥀❣️❤️⃟Wᵃf
mampir kak
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: makasih ya
total 1 replies
🍁Pipitz❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
Waduh horor ya ini
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iyaa 🤭🤭
total 1 replies
✎🍳🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🥚🐣🌾✍
Cuss semaangaat Etehh
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: /Joyful//Joyful/ perjuangan ternyata nulis ginian
✎🍳🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🥚🐣🌾✍: Laah, gundulll
total 3 replies
⧗⃟ᷢʷ мαкмιѕѕнαℓυ ˢ⍣⃟ₛ
ini baca harus nyantai, Mak simpan dulu dobrak buku ya.. soal nya mak suka novel yg bau" jurig
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: siap mak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!