NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tak Terduga By Leo Nuna

Cinta Yang Tak Terduga By Leo Nuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Romansa Fantasi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Leo.Nuna_

Neo terbiasa hidup dalam kekacauan.
Berantem, balapan liar, tawuran semuanya seperti rutinitas yang sulit ia hentikan. Bukan karena dia menikmatinya, tapi karena itu satu-satunya cara untuk melampiaskan amarah yang selalu membara di dalam dirinya. Dia tahu dirinya hancur, dan yang lebih parahnya lagi, dia tidak peduli.

Setidaknya, itulah yang dia pikirkan sebelum seorang gadis bernama Sienna Ivy masuk ke hidupnya.

Bagi Neo, Sienna adalah kekacauan yang berbeda. Sebuah kekacauan yang membuatnya ingin berubah.
Dan kini, dia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya akan dikirim ke Swiss jauh dari Sienna, jauh dari satu-satunya alasan yang masih membuatnya merasa hidup.

Sienna tidak terima. "Biar aku yang atur strateginya. Kamu nggak boleh pergi, Neo!"

Neo hanya bisa tersenyum kecil melihat gadis itu begitu gigih memperjuangkannya.

Tapi, bisakah mereka benar-benar melawan takdir?
Yuk, kawal Neo-Siennaꉂ(ˊᗜˋ*)♡
Update tiap jam 14.59 WIB

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leo.Nuna_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CYTT(Part 29) Bukan Sekadar Duduk di Samping Neo

Happy Reading (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

⋇⋆✦⋆⋇

Kantin Everest Academy siang itu ramai seperti biasa—dipenuhi suara obrolan para siswa, tawa yang bersahut-sahutan, dan aroma makanan hangat yang menguar memenuhi udara.

Namun, satu sudut ruangan tampak lebih hidup dari biasanya. Bisik-bisik dan lirikan terus mengarah ke satu meja—tempat Neo duduk bersama seorang gadis asing yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Dia adalah Sienna Ivy, pacar Neo.

Kehadirannya yang tiba-tiba tak butuh waktu lama untuk menyebar jadi topik hangat. Siapa dia? Dari mana asalnya? Dan yang paling memicu rasa penasaran: kenapa dia bisa duduk dengan santainya di samping Neo—si siswa populer yang dikenal cuek dan tak pernah akrab dengan siapa pun, apalagi perempuan.

Satu-satunya gadis yang selama ini diketahui bisa berdekatan dengan Neo hanyalah Luna. Dan kini, kehadiran Sienna mengubah semua itu.

Mereka tak hanya duduk bersama. Tadi pagi, beberapa siswa sempat melihat mereka turun dari mobil yang sama. Dan sekarang? Neo bahkan terlihat sesekali tersenyum saat berbicara dengannya. Pemandangan yang sangat langka, bahkan untuk Luna sekalipun.

Di meja tengah kantin, Max dan Amara memperhatikan dengan seksama. Sebagai pasangan paling sensasional dan berpengaruh di sekolah, keduanya terbiasa menjadi pusat perhatian—dan pengamat pertama setiap dinamika sosial yang terjadi.

Amara menatap ke arah Neo dan Sienna tanpa berkedip. Sorot matanya tajam, penuh rasa tidak suka. “Siapa dia? Dan kenapa dia duduk bareng Neo?”

Max mengangkat alis, menyandarkan tubuh santainya ke kursi. “Wajah baru. Tapi sepertinya bukan murid biasa. Lihat cara Neo memperlakukannya.”

Amara mendengus pelan. “Neo bahkan nggak pernah seakrab itu sama Luna.”

“Justru itu yang bikin menarik,” jawab Max, senyum nakalnya mengembang. “Kayaknya kita kedatangan bintang baru di sekolah ini.”

Amara menyipitkan mata, tak senang melihat sorotan berpindah dari dirinya ke orang lain—terutama ke gadis yang datang entah dari mana, tapi langsung mendampingi Neo seolah posisi itu memang miliknya.

Sementara itu, Sienna hanya berusaha menikmati makan siangnya, meski bisa merasakan banyak mata yang memperhatikannya. Ia mencoba tenang, menanggapi candaan ringan dari Neo, dan sesekali tersenyum pada siswa yang melintas.

Apa yang belum ia sadari, adalah bahwa duduk bersisian dengan Neo di kantin sekolah bukanlah hal biasa. Di Everest Academy, itu seperti menyalakan kembang api di tengah siang bolong—dan hanya Luna yang pernah menyalakannya sebelumnya.

Kini, ada dua nama yang masuk dalam daftar langka itu: Luna... dan Sienna.

Sienna tersenyum kecil, lalu melirik Neo yang duduk di sampingnya. Tatapan itu singkat, tapi cukup untuk membuat beberapa pasang mata di kantin membelalak.

Termasuk Luna—yang baru saja melangkah masuk dari pintu belakang, sendirian.

Langkahnya terhenti sejenak. Pandangannya langsung tertuju ke meja pojok, tempat Neo dan seorang gadis asing duduk bersebelahan. Mereka terlihat akrab—tersenyum dan saling melempar candaan ringan.

Napas Luna tercekat. Ia berdiri mematung beberapa detik, mencoba meyakinkan dirinya bahwa yang ia lihat bukan ilusi. Tapi kenyataan tak berubah.

Neo—sosok yang dikenal cuek dan nyaris tak bisa didekati siapa pun—kini tampak hangat bersama gadis itu. Gadis yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Dari meja tengah, Max yang duduk bersama Amara langsung menangkap situasi yang sedang berkembang. Ia bersandar santai sambil bersiul pelan. “Kita punya satu penonton penting,” gumamnya.

Amara mengerutkan kening dan mengikuti arah pandang Max. Matanya menyipit begitu mengenali siapa yang berdiri di dekat pintu.

“Luna?” ucapnya setengah tak percaya.

Max mengangguk. “Iya. Gadis yang dulu sempat digosipkan dekat sama Neo.” Lalu menambahkan pelan, “Dan lihat ekspresinya. Seolah dia baru kehilangan sesuatu yang dia pikir miliknya.”

Sementara itu, di meja pojok, Neo sedang berbicara ringan pada Sienna. Namun sesaat kemudian, tatapannya berpindah—menyadari kehadiran Luna yang berdiri di ambang pintu. Pandangan mereka saling bertemu sejenak. Cukup singkat agar tak mengundang perhatian, tapi cukup lama untuk menyisakan bekas.

Sienna menyadari perubahan halus dalam ekspresi Neo. Ia ikut menoleh, lalu matanya menangkap sosok Luna yang kini berjalan pelan ke sudut kantin, memilih duduk sendiri.

“Dia?” tanya Sienna dengan suara rendah.

Neo mengangguk pelan. “Luna. Aku pernah bantu dia beberapa kali.”

Sienna hanya mengangguk, tapi hatinya terasa sedikit berat. Ia tahu itu Luna—Gadis yang sempat membuatnya ragu akan posisi dirinya sendiri dalam hidup Neo.

Sementara itu, Luna berjalan perlahan melewati meja-meja yang penuh oleh tawa dan obrolan. Tapi suara-suara itu tak terdengar di telinganya.

Pandangannya masih tertuju pada satu titik, Neo dan Sienna. Namun pandangannya masih tak lepas dari sosok Sienna.

Ia duduk di sudut paling jauh dari mereka, mencoba tenang meski detak jantungnya tak karuan. Di antara semua kursi di kantin, tak satu pun terasa cukup nyaman saat ini.

Luna mengaduk minumannya perlahan, tatapan kosong mengarah ke meja tempat Neo dan Sienna duduk. Suara gelas beradu dengan sedotan plastik terdengar berulang, namun tak ada yang memperhatikannya—semua terlalu sibuk dengan drama yang lebih mencuri perhatian.

Di meja tengah, Amara tak bisa menyembunyikan senyumnya. “Kupikir ini akan jadi menarik,” katanya pelan, cukup untuk didengar Max.

Sementara itu, Sienna mencoba untuk tidak menunjukkan kegelisahan yang kini mengendap di dadanya.

“Neo,” gumam Sienna pelan, cukup untuk membuat pemuda itu menoleh.

“Kenapa, hm?”

“Kalau kamu dekat sama Luna… kenapa kamu nggak pernah cerita?”

Neo terdiam sejenak, lalu meletakkan sendoknya. “Karena memang nggak ada apa-apa. Aku bantu dia waktu itu, iya. Tapi hubungan kami nggak pernah lebih dari itu.”

Sienna menatap matanya, mencari kejujuran di balik kalimat itu. Ia tahu Neo bukan tipe yang banyak bicara soal perasaan, tapi hari ini, ia butuh kepastian.

Neo menghela napas pelan, lalu menggenggam tangan Sienna di atas meja—gerakan kecil yang membuat beberapa orang di sekeliling langsung terdiam.

“Yang penting sekarang adalah kamu,” katanya, tenang namun tegas.

Sienna tersenyum kecil, meski masih terasa ada sesuatu yang belum sepenuhnya ia pahami.

Di sudut lain, Luna masih memandangi mereka dari kejauhan. Tatapannya bukan cemburu—lebih tepatnya, kecewa. Bukan karena Neo bersama orang lain, tapi karena ia menyadari satu hal, ia terlambat.

Dulu, saat Neo bersedia menolongnya saat ia terpuruk, Luna pikir itu adalah awal dari sesuatu. Ia hanya menunda—menunggu waktu yang tepat untuk membuka hati. Tapi kini, waktu itu telah direbut gadis lain. Dan Neo? Ia sudah memilih.

Tak lama, bel berbunyi. Murid-murid mulai beranjak dari meja mereka, bergerak ke kelas masing-masing.

Neo berdiri, masih menggenggam tangan Sienna. “Ayo,” katanya pelan.

Sienna mengangguk, dan saat mereka berjalan melewati meja Luna, langkah mereka melambat.

Neo menoleh. “Luna,” sapaannya singkat, tapi sopan.

Luna mendongak. Matanya sempat bertemu dengan Sienna, lalu kembali pada Neo. Ia tersenyum samar—bukan senyum yang ramah, tapi juga bukan yang pahit. Lebih seperti… menerima.

“Hei,” jawabnya pelan. “Kamu kelihatan bahagia hari ini.”

Neo hanya mengangguk, tak ingin menambah kata.

Saat mereka melanjutkan langkah, Luna menatap punggung mereka hingga menghilang di balik pintu kantin. Kali ini, ia benar-benar mengerti. Ada hal-hal yang memang tak ditakdirkan untuknya.

Dan mungkin, Sienna bukan hanya ‘gadis asing yang mendadak muncul’. Mungkin dia adalah akhir dari cerita yang seharusnya dimulai dari awal.

Namun cerita mereka masih jauh dari selesai. Karena di balik semua senyuman dan genggaman tangan itu, masih ada banyak mata yang memperhatikan—dan tidak semuanya bersahabat.

Amara melirik Luna dengan pandangan licik, lalu berbisik pada Max, “Aku nggak yakin gadis itu akan bertahan lama. Terlalu polos… terlalu percaya.”

Max terkekeh. “Dan kamu berpikir kamu bisa menjatuhkannya?”

Amara tersenyum tajam. “Bukan menjatuhkan. Hanya… menunjukkan bahwa di Everest, tidak semua orang bisa bertahan dalam sorotan.”

Dan dengan itu, babak baru pun dimulai. Sienna mungkin berhasil menduduki kursi di samping Neo. Tapi mempertahankannya? Itu cerita lain.

»»——⍟——««

Hallo semua✨

Sebelum makasih udh mampir🐾

Buat yg suka cerita aku mohon dukungannya ya, biar aku semangat updatenya💐

Dan jangan lupa follow akun ig aku @nuna.leo_ atau akun tiktok aku @im.bambigirls. Karena disana aku bakal post visual dan beberapa cuplikan.

Oke see you semua!(⁠◠⁠‿⁠◕⁠)

1
Saryanti Yahya
karya yg cukup bagus, lanjut thor, semangat
Leo Nuna: Makasih Kak😻
total 1 replies
Suluk Pudin99
Semoga sya jga sperti cinta mereka ,tak terduga.Sampai ke pelaminan,Amin Allahumma istajib dua,na ya Robb🤲🏻🤲🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!