Long Guan, seorang pemuda bodoh yang tidak terbakat mengalami hinaan serta perlakuan tidak menyenangkan selama berada di Sekte Pedang Langit.
Tetapi tidak ada yang bisa merubah pendiriannya, sebagai putra seorang pendekar bergelar ia berjuang atas nama ayahnya yang difitnah telah berkhianat ke Sekte Iblis.
Selama bertahun-tahun, Long Guan tumbuh berkembang tanpa mendapatkan pengajaran langsung dari Sekte yang telah dibesarkan oleh ayahnya sendiri, namun ia tidak berkecil hati meski berstatus sebagai murid pekerja.
Long Guan setiap beberapa waktu pergi mencari tanaman obat sebagai tugas utamanya, namun pada suatu ketika ia terjebak dalam sebuah reruntuhan kuno hingga beberapa tahun.
Perbedaan waktu antara dua dunia, membuat Long Guan memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu berpedang dari warisan seorang kultivator keabadian.
Setelah keluar dari reruntuhan, ia kembali ke Sekte tanpa rasa dendam. Namun hal berikutnya adalah kemunculan Sekte Iblis yang datang memburu dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musang Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hutang Yang Besar
Di tengah konflik yang memanas, Long Guan ditemani oleh Shi Mengyu dan Fang Shui tampak berjalan beriringan menuju rombongan Ketua Sekte Awan Hitam.
Sementara ini tidak ada yang menahan mereka, sebagai kelompok murid mereka dianggap hanya bagian dari ikan kecil yang sebentar lagi akan ikut terjaring dan mati bersama.
"Hai anak muda! Tidakkah kamu tahu batasan tempat yang bisa kamu datangi? Ataukah kalian dari Sekte Awan Hitam hanya pandai bermulut besar?" Ucap seorang pendekar ahli di kubu Bai Shan.
Long Long tidak menghiraukannya, saat dirinya tiba di depan Ketua Sekte Awan Hitam ia tidak segera memberi hormat seperti yang dilakukan oleh Shi Mengyu dan rekan-rekannya.
Saat ini, Long Guan berdiri tegak lurus memandang Xu Liong yang sudah memiliki banyak kerutan di wajahnya. Rambutnya yang memutih dan kharismanya yang kuat, membuat Long Guan sedikit memiliki kekaguman. Namun di hati kecilnya ia merasa kepedihan yang mendalam, lelaki yang seharusnya dekat itu kini seperti sosok yang terpisah jarak ribuan kilometer.
Melihat adegan ini, para Tetua Cabang Sekte Awan Hitam tidak bisa menahan keterkejutannya. Mereka tidak menyangka jika seorang pemuda tampak tidak memiliki sikap hormat sedikit pun pada pemimpin Sekte mereka.
Seorang Tetua ingin menegur, namun Shi Gofei yang memiliki penilaian mendalam menahan tangan Tetua tersebut yang tidak lain adalah Gu Xiao, Tetua Cabang Kedua.
"Apakah kamu bagian dari Sekte Awan Hitam?" Tanya Xu Liong mengabaikan posisinya yang terhormat.
"Bukan" Jawab Long Guan tanpa ragu.
"Oh, sebaiknya kamu mundur. Karena ini adalah urusan internal Sekte kami, jika ada kesempatan maka aku secara pribadi akan menyambut mu dengan meminum arak bersama" Ucap Xu Liong dengan sedikit rasa penghormatan.
Meski ia menilai pemuda di depannya bersikap terlalu impulsif, namun keberaniannya saat ini layak diapresiasi.
"Kau berhutang terlalu banyak kepada ku, sebotol arak terbaik pun tidak cukup untuk membalasnya" Ucap Long Guan dengan tatapan tajam.
Ia tahu jika Xu Liong adalah kakek kandungnya, berdasarkan beberapa informasi ia yakin jika ibunya Xu Yan'er adalah putri kesayangan dari lelaki tua yang kini berdiri di hadapannya. Sebagai seorang kakek bagaimana bisa terlalu bersikap cuek terhadap dirinya, selama berada di Sekte Pedang Langit ia tidak pernah mendapatkan kunjungan atau perhatian dari lelaki tua yang memiliki status tinggi tersebut.
Mendengar perkataan Long Guan, seluruh lingkungan yang semula tegang kini tampak hening. Bahkan Shi Mengyu yang paling mengenal Long Guan pun merasa ketakutan dengan kata-kata yang diucapkan oleh penolongnya tersebut.
Xu Liong tertegun, seperti baru saja menelan lalat ia melihat Long Guan dengan ekspresi keheranan. Seumur hidupnya ia tidak pernah memiliki hutang, apalagi pada seorang pemuda yang tidak ia ketahui dari mana asalnya.
"Anak muda, apa maksud mu?" Tanya Xu Liong dengan ekspresi suram.
Namun belum sempat Long Guan menjawab, suara Bai Shan kembali terdengar dengan nada mencibir.
"Benar-benar tidak tahu malu, kamu sudah setua itu saja masih hobi bermain-main"
"Hahaha.."
"Hahaha.."
"Hahaha.."
Mendengar perkataan Bai Shan seluruh pengikutnya tertawa, dalam hati mereka jelas tergambar jika pemuda yang baru saja datang merupakan anak haram dari hasil hubungan gelap Xu Liong dengan wanita lain.
Di dunia kultivator hal semacam ini tidaklah aneh, mereka yang kesepian ada kalanya menjalin hubungan tanpa ikatan dalam waktu tertentu.
Wajah Xu Liong tampak memerah seperti hati babi, ia memandangi Long Guan dengan tatapan mendalam. Namun ia benar-benar merasa tidak pernah terlibat dengan siapapun, sisa hidupnya hanya ia gunakan untuk membesarkan putri semata wayangnya yang bernama Xu Yan'er. Namun memikirkan sikap keras kepala pemuda tersebut, Xu Liong tiba-tiba teringat dengan putrinya yang sudah beberapa tahun tidak kembali itu.
Di tengah situasi yang semakin tidak terkendali, sikap Long Guan masih terlihat tenang. Dengan kultivasinya yang berada di ranah Pendekar Dewa tahap menengah ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Berbeda dengan sosok Long Guan yang beberapa hari lalu masih menjadi bahan ejekan di Sekte Pedang Langit.
"Ketua, saat ini kita harus kembali berfokus pada kelompok Bai Shan dan pengkhianatan ketiga Tetua Cabang" Ucap Shi Gofei melangkah maju dengan suara setengah berbisik.
Xu Liong mengangguk, lalu bertanya dengan serius, "Bagaimana situasinya sekarang?"
Sebelumnya Xu Liong memang sengaja mengulur waktu, dengan percakapannya tadi ia berharap beberapa Tetua Cabang benar-benar bisa hadir dan tidak menusuknya dari belakang.
Situasi Sekte Awan Hitam sudah berada di ambang kehancuran, mengandalkan seorang pemuda yang tidak memiliki hubungan apa-apa tentu merupakan tindakan yang sangat tidak tahu malu.
"Sejak kapan Sekte Awan Hitam jatuh pada kondisi seperti ini?" Gumam Xu Liong dengan hati berdarah.
bantai.....
bantai.....
bantai.....
⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️🗡🗡🗡🗡🗡🗡
💪💪💪💪