Jennaira Queenzy Hill berada disituasi sulit dimana ia harus merelakan laki-laki yang akan menjadi tunangannya kepada sahabatnya.
Terjebak menjadi orang ketiga diantara sepasang manusia yang saling mencintai membuat Jennaira harus kuat menghadapi tatapan sinis dan rendah orang lain. Berusaha terlihat baik-baik saja, namun tak semudah itu. semua menjadi rumit saat satu persatu hal buruk menghampirinya, hingga rahasia yang terkuak menambah luka yang sudah ada. Membuatnya tak lagi berharap pada apapun dan siapapun, kecewa yang tak berpenghujung membuat Jennaira tercekik dengan takdirnya sendiri.
Akankah akhir bahagia menjadi milik Ara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
I'm okay
Kembali ke masa sekrang dan lamunan Aira tentang kejadian pertunangannya yang batal harus terhenti karena suara sang mommy. Terlihat wanita dewasa yang terlihat awet muda itu membawa gelas Coklat dingin dan sepotong cake vanila. Wajah cantiknya menatap teduh putrinya yang duduk di kursi balkon kamarnya.
Ia memaklumi kediaman gadis kecilnya setelah acara pertunangan tadi siang. Belum lagi mereka harus melakukan klarifikasi pada media tentang calon wanitanya berubah.
" Putri mommy okay? " Aira menatap mommy dan tersenyum.
" I'm okay mommy " Joana memeluk sang putri erat.
" Kamu marah? " Aira menggeleng dalam pelukannya.
" Ra cuma kecewa, kenapa harus sejauh ini? kenapa meraka gak jujur dari awal mom? " Joana mengerti apa yang dirasakan gadis kecil dipelukannya.
Sebagai orang tua ia juga merasa terluka, jika saja ia dan suami bisa memutar waktu mereka tak akan mengambil keputusan menjodohkan anak mereka.
" Anak mommy hebat banget, tidak emosi berlebihan dan mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Mommy bangga dengan kamu " Joana menangkup wajah sang putri dengan kedua tangannya dan mengecup wajah putrinya berkali-kali.
"Mommy yakin semua akan kembali baik-baik saja, dan kamu akan bahagia" Aira mengangguk dan mengusap air matanya dengan telapak tangannya.
" Mommy sudah bawakan coklat dan cake, makanan manis biasa cepat memperbaiki mood" dengan cepat gadis bermata coklat itu mengambil cake dan menyuapkan kedalam mulutnya.
Joana menghela nafasnya pelan, ia tau sang putri menyimpan lukanya sendiri. Ia tak tau bagaimana menyembuhkan luka putrinya ini.
" Setelah makan manis, jangan lupa sikat giginya lalu tidur " namun yang didapat Joana dengusan dari Aira.
" Mom! Aira sudah besar, Aira tau harus sikat gigi sebelum tidur " wajah merajuk Aira sangat menggemaskan membuat Joana malah tertawa. Aira yang merasa ditertawakan semakin kesal dan memakan cakenya dengan cepat.
*
*
Pagi ini cuaca sangat mendukung mood seorang Aira. Mendung dan hujan turun walau tak deras. Gadis berambut panjang itu sudah siap dengan penampilannya yang seperti biasa serba hitam. kemeja hitam oversize dipadukan celana hotpants berbahan jeans, tali pinggang kecil menjadi aksen yang sempurna. Sepatu boots setinggi lutut berwana hitam senada dengan slingbag dengan merk ternama bertengger manis di tubuh Aira.
Langkahnya yang pasti membawanya turun ke ruang makan. Seperti biasa ada daddy, mommy dan kakak laki-laknya.
" Morning princess" Rayyan menyapa putri cantiknya.
" Morning dad " Aira mengecup pipi daddy dan mommynya bergantian.
" Kamu serius mau pakai baju itu dengan cuaca begini? " Aira memberikan tatapan mautnya pada sang kakak.
" Yakinlah, kenapa? cantik kan? " dengan percaya diri ia kibaskan rambut panjangnya kekiri dan kekanan.
" Gak tuh " Rain menjawab dengan cepat dan julid.
Aira mendengus kasar dan menarik rambut kakaknya dengan kuat. Rain yang kualahan mencoba melepaskan jambakan si adik, suara rintisan pun mulai terdengar.
" L-lepas Ra " setelah puas Aira pun melepaskan.
" Makanya jangan julid jadi orang " Aira menjulurkan lidah mengejek Rain.
" Kejam banget jadi adik, KDRT ini namanya " Rain masih bersungut-sungut sambil merapikan rambutnya.
" Sudah jangan ganggu adiknya Rain, kamu ini " Joana mulai menasihati putranya yang hobi menganggu adiknya.
" Tak apa mom, kami kelai manja kok ini " Joana dan Rayyan hanya bisa menghela nafas lelah melihat dia anaknya.
Acara sarapan pagi selesai mereka memulai aktivitas masing-masing. Aira dengan SportsCar miliknya membelah jalanan yang tak lagi hujan namun langit masih mendung.
Pagi ini ia memutuskan untuk ke salah satu cafenya, ia ingin menghabiskan waktu diruangan dengan segelas kopi dan semua laporan yang ada.
Baru saja ia memasuki pekarangan cafe terlihat ada beberapa wartawan yang sudah menunggu dengan kamera yang sudah siap merekam.
Aira seperti nya harus siap beberapa hari kedepan dengan serbuan berita tentang dirinya. Dengan langkah tenang dan pasti gadis itu keluar dari Supercar nya. Lampu blitz dari kamera menyala dengan cepat dan berlomba mengambil gambarnya. Beberapa pertanyaan keluar begitu saja dari mulut wartawan.
" Ms,bisa minta waktunya sebentar? "
" Ms, benarkah gagalnya pertunangan kalian karena cinta segitiga? "
" Bagaimana dengan persahabatan kalian sekarang? "
Banyak lagi pertanyaan yang dilemparkan, namun belum satupun Aira jawab. Baru saja ia ingin menjawab satu pertanyaan, seorang laki-laki yang ia kenal langsung memeluknya dan memberikan pernyataan pada wartawan.
" Kami akan melakukan klarifikasi media nanti, harap pengertian nya" dengan cepat ia membawa Aira masuk kedalam Cafe.
Setelah sampai diruangannya baru tubuhnya terbebas.
" Maaf merepotkan kakak " Aira menatap Rain sendu, ia merasa bersalah pada keluarganya.
" Hei, lihat kakak! " Aira menatap kakaknya.
" Sudah kakak bilang, apapun yang kamu lakukan selalu ada kakak dibelakang kamu. Lari saja, mundur saja kalau kamu ragu dan tak suka,kakak siap membereskan semuanya untuk kamu " mata Aira sudah berkaca-kaca, karena tak kuat ia memeluk sang kakak erat.
" Ingat, Aira selalu punya kakak!" Rain mengusap kepala adiknya dengan sayang.
