Pembalasan Saudari Kembar

Di sebuah markas, seorang pria tengah menatap seseorang yang sedang dipvkuli. Orang itu adalah orang yang berani melawan nya, Pria itu adalah Salvatori yakni kakak lelaki Becca.

Drrrrrtt

Suara dering ponselnya terdengar, dia menatap layar yang memperlihatkan nama si pemanggil.

"Ada apa lagi Becca?! Aku sibuk!"

📞 "Kak, bunuh seseorang lagi untukku! Aku ingin dia mati! Aku akan menikah dengan Vander, tapi pria itu malah menggila dengan salah mengenali wanita lain sebagai Karyl...!"

Mata Salvatori menggelap, dia benar-benar sibuk karena banyak pengkhianat di dalam kelompok nya. Bahkan sebulan lalu, saat dia mengganggu jalur domestik kelompok Keyra seseorang malah menjebaknya hingga markas nya dikepung F B I. Salvatori berhasil kabur namun beberapa bisnis gelapnya ditutup. Itu adalah kerugian besar baginya, ia duga kelompok dari Keyra lah yang membalas padanya. Kebencian dan permusuhan semakin kental, lelaki itu sudah mengirim mata-mata ke kelompok Keyra.

"Jangan ganggu aku untuk beberapa waktu ini, Becca! Kau cari cara sendiri untuk membunuh wanita yang menghalangi jalan mu! Aku banyak mendapatkan kerugian karena kau selalu menggangguku dengan urusan percintaan mu! Jangan hubungi aku...!"

Tuttttt

Salvatori mematikan panggilan, lalu Becca kembali menelepon tapi lelaki itu membiarkan ponselnya sampai akhirnya panggilan dari adik perempuannya berhenti.

"Bos, mata-mata yang kita kirimkan ke kelompok D'Alterio, gagal masuk. Mereka ketahuan dan langsung dibunuh!"

"Damian sialaan! Lalu, identitas Bos besar mereka Raffaella D'Alterio... sudah bisa diselidiki?"

"Sayangnya sulit sekali siber kita menerobos masuk keamanan mereka, identitas Raffaella sulit ditembus!"

"Argghhtttt! Brengseek!" Salvatori mendekat ke arah orang yang sedang disikssa, dia menarik pistol dari pinggangnya lalu meneekan moncong senjata tepat di dahi orang itu. Lalu.... Dor!

Orang itu terkulai mati, terbaring di lantai yang dingin.

"Kirim mayatnya ke kelompok D'Alterio!"

"Baik, Bos!"

.

.

.

Di kamar pengantin di dalam hotel, Keyra melirik ke arah Dominic yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan memakai kimono handuk dan bagian da da lelaki itu terbuka. Bvlu-bvlu halus mengintip keluar, tetesan air dari rambut yang sedikit panjang di dahi pria itu begitu menggoda.

Glek!

Aku sudah gila! Aku sendiri yang ingin kami menjaga jarak meski pun menjadi suami istri tapi malah tergoda!

"Ada apa?" Dominic berhenti di depan Keyra yang duduk di tepi tempat tidur, Keyra sudah mandi lebih dulu dan wanita itu memakai gaun malam.

"Kapan kita pindah ke rumah Alston?" Keyra memalingkan wajahnya, tak kuat melihat betapa gagah Dominic dan ketampanan lelaki itu yang berkali lipat dengan rambut basah nya.

"Kita mau bulan madu?" tanya Dominic.

"Kau gila!" Keyra menoleh dan tiba-tiba dia tertegun karena wajah Dominic hanya beberapa senti dari wajahnya. Lelaki itu ternyata sudah menunduk ke arahnya.

"Bolehkan aku gila karena mu..." bisik lelaki itu dengan suara rendah.

"Ingat perjanjian kita, aku__"

"Sekamar dengan wanita cantik seperti mu, aku kesulitan. Huff! Apa aku pergi menyewa beberapa wanita saja ya, untuk meredakan hassrat ku." Dominic terlihat serius saat mengatakan nya.

"Kau berani!" geram Keyra.

"Kenapa tidak? Dalam perjanjian, tak ada kausal yang mengatakan aku harus setia padamu saat pernikahan kontrak ini!" Dominic terkekeh, merasa menang.

Sret!

Keyra membuka gaun malam nya dengan sekali tarikan, dia bangkit lalu menempelkan tubuhnya pada Dominic. "Kau menginginkan tubuhku, kan! Baik! Lakukan! Asal jangan sentuh para jalaaang diluar sana lalu kau kembali padaku dengan tubuh kotor mu itu!"

"Kau serius..." Dominic menelan saliva nya melihat bentukan indah tubuh Keyra yang hanya memakai pakaian da lam.

"Menurut mu?" Keyra menaikkan sebelah alisnya menantang.

"Jangan menyesal!" Dominic tersenyum menyeringai.

Tanpa aba-aba, Dominic pun meraih pinggang Keyra dan memeluknya sampai tubuh mereka semakin menempel. Ia mendorong pelan tubuh Keyra ke belakang, tubuh Keyra terbaring di atas ranjang lalu dia menindiihnya. Dominic membenamkan kepalanya di ceruk leher Keyra, menciuminya, menggiigitnya, sampai Keyra tak bisa menahan dessahaan nya lagi. Tubuhnya meremang dan bergetar dibawah sentuhan Dominic.

Bibir Keyra terbungkam dengan ciuman panas Dominic, lelaki itu mengerakkan telapak tangan besarnya menyentvh setiap inci kulit mulus Keyra. Dia lalu menarik sisa pakaian di tubuh istrinya dan dia sendiri membuka kimono mandinya.

Dengan dominan, Dominic mengarahkan tangan Keyra agar menyentuh tubuhnya. Keyra terbalut api gai rah, dia menurut dan mereka berdua saling menyentuh tubuh pasangan nya.

Malam itu pun menjadi malam syahdu diantara dua manusia yang memuaskan tubuh tanpa adanya cinta. Mungkin belum?

Kehangatan sinar matahari menerobos masuk ke dalam kamar hotel dari celah gorden, Keyra membuka matanya yang masih mengantuk. Karena kekuatan nya tak kalah dengan Dominic, semalam dia membalas setiap hujaman Dominic padanya. Dia menaiiki tu buh Dominic seolah ia menaiki seekor kuda, dia menjadi penunggang semalaman. Saat mengingat nya sekarang, wajahnya tiba-tiba menghangat.

Sial! Apa yang aku lakukan semalam? Bukankah aku terlalu bersemangat untuk wanita yang pernah menolak untuk berdekatan dan berhubungan intim!?

"Kamu sudah bangun, aku bawa sarapan."

Di pintu kamar Dominic sudah berpakaian rapi, dia mendorong trolley makanan. Wajah tampan lelaki itu saat tersenyum, membuat wajah Keyra semakin hangat.

"Jangan bilang kamu malu karena kegiatan kita semalam." Dominic malah menggoda istrinya.

Keyra sontak bangun, dia menatap kesal pada Dominic. "Bagaimanapun aku seorang gadis yang baru merasakan nya, kenapa kau tidak peka dan malah memojokkan ku!"

Wanita itu benar-benar emosi karena dia memang malu, tapi seharusnya Dominic tidak terang-terangan mengatakan nya bukan? Keyra turun dari ranjang dengan menahan selimut di tubuh, ia melewati tubuh Dominic dan berjalan ke kamar mandi.

Brakk!

Pintu kamar mandi ditutup dengan kencang, seolah Keyra melampiaskan kekesalannya pada pintu itu.

"Ck, kasihan sekali kau pintu jadi sasaran amukan wanita dingin itu. Sayangnya, aku menyukai saat dia kesal dan marah padaku. Hahahaha..."

Dasar lelaki gila! Di dalam kamar mandi Keyra terus merutuki Dominic.

Sekitar 20 menit kemudian, Keyra sudah tampak segar saat keluar kamar mandi namun wajahnya menegang melihat wajah Dominic yang tampak dingin.

Apa yang terjadi? Tadi dia bersikap hangat padaku, sekarang dia seperti siap bertarung! Keyra sungguh dibuat bingung.