[⚠️Disclaimer ⚠️
Jangan singgah kalau tak sungguh. Jangan buka bab kalau sekadar kepo di awal, apalagi cuma boom like doang. Ikuti cerita ini sampai tamat, rasakan sensasi punya bestie yang cetar membahana badai.]
.
Popoy, Gilang dan Lele adalah sahabat satu geng yang membagongkan. Masuknya Gilang sebagai anak baru memunculkan gonjang-ganjing dunia persilatan.
Lele, pewaris Uchiha yang adalah jelmaan Sarada akan membawa kalian semua ke dalam cerita anak SMA terdahsyat sedunia menembus universe alam khayal hingga alam barzah.
Bacalah, maka kalian akan menemukan teori konspirasi di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bulan Separuh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasca Dating
Gilang:
"Laila, kamu udah tidur?"
Chat dari Gilang membuat gue ga jadi ngantuk. Napas gue jadi sedikit tersengal kaya abis lari-lari di treadmill. Enggak gitu juga sih, gue aja yang lebay.
Laila:
"Belum, Lang. Kenapa?"
Gilang:
"Saya cuma mau bilang terimakasih udah mengajak saya main."
Laila:
"Sama-sama. Ga perlu sungkan. Kita kan PREN."
Gilang:
"Besok siang kamu ada agenda ga?"
Laila:
"Biasanya gue ke rumah si Papoy sih atau doi yang ke sini. Tapi, belum pasti juga. Akhir-akhir ini Papoy lagi sibuk-sibuknya sama persiapan Raimuna Pramuka."
Gilang:
"Ya udah. Kalau seumpama kamu ga ada agenda, kamu mau saya ajak nonton ga?"
Laila:
"Mau dong. Ya udah, besok kita kabar-kabaran ya, buat jadi atau enggaknya."
Gilang:
"Oke deh."
Laila:
"Iya."
Gilang:
🙂
Laila:
👐
Gilang:
🌷
Laila:
"Gue istirahat dulu ya."
Gilang:
"OK. Selamat tidur ya."
Laila:
"Iya, kamu juga."
Gilang:
"Mimpi yang indah."
Laila:
"Semoga. Kamu juga ya."
...
"Udahan dulu chatting-nya."
Gilang:
"Iya. Sampai jumpa lagi."
Laila:
"Iya, ketemu besok atau lusa ya."
Gilang:
"Iya, temanku."
Laila:
"Iya."
Gilang:
"He em."
Laila:
"Ho oh."
Gilang:
"Tenan~"
Laila:
"~Tet! Gus Samsudin!"
Gilang:
"Selamat, Anda mendapatkan satu juta rupiah!"
Laila:
🤣🤣🤣🤣
...
"Lang, lu mau ngobrol sama gue?"
Gilang:
"Boleh."
Laila:
"Heh gue nanya elu, bukan lagi nawarin diri!"
Gilang:
"Oh, kirain. Ya udah ayo teleponan."
Dengan gercepnya gue pun nelepon Gilang. Rasanya hati gue sedang berkuncup-kuncup.
Gue dan Gilang pun ngobrol seru walaupun dengan suara yang pelan. Pas lagi asik-asiknya main tebak-tebakan, terdengar suara nyokap Gilang manggil. Setelah itu Gilang pun ngobrol sama gue dengan berbisik-bisik.
Seru juga ngobrol dengan cara kaya gini. Sambil gue bawa baring-baring di kasur. Sangking pelannya suara, jadi HP gue jepit di antara bantal dan kuping gue. Kadang gue ketiduran, tapi tidur-tidur ayam gitu.
Kami ngobrol sampe ga bisik-bisik lagi, biasa aja tapi pelan banget karena HP udah nempel banget sama bantal. Gue pun sampe dengar suara Gilang udah parau banget. Gue rasa suara gue pun udah kaya gitu karena ngantuk banget.
Emangnya apa aja yang diobrolin sampe gitu banget teleponannya? Jadi, gue dan Gilang itu ngobrolin macam-macam. Mulai dari hobi, kejadian-kejadian lucu di masing-masing keseharian kami, ngegibahin anak-anak lain terutama Puput, bahkan sampe aib masing-masing pun rela kami ceritain.
Pagi pun tiba. Gue lihat HP gue koneksinya udah terputus. Gue ngerasain HP gue udah menghangat. Gue lihat histori durasi teleponannya tiga jam lima belas menit. Berarti gue dan Gilang semalam sama-sama ketiduran dan teleponan terus jalan bahkan waktu kami tidur.
Inikah yang namanya sleepcall-an? Sumpah, seumur-umur yang gue teleponan sampe segininya banget sama cowok baru sama si Gilang. Biasanya sama Puput, tapi sekarang udah jarang.
Gue pun melanjutkan aktivitas gue. Mendahulukan HP pas baru bangun tidur adalah ritual yang melalaikan. Gue banget sih. Apalagi hari Minggu kaya gini. Setelah gue ngotak-ngatik HP pas baru bangun tidur, gue bisa tidur lagi.
Waktu bergulir, matahari semakin meninggi. Chat gue ke si Papoy ga dibales-bales. Gue teleponin juga nomornya sibuk. Kenapa firasat gue ga enak sama Puput ya?
Gue pun telepon ke telepon rumah Puput. Pas gue telepon yang ngangkat adalah pembokatnya.
"Halo? Bi, ini Lela. Papoy ada Bi?" tanya gue. "Non Putri lagi ga ada, Non Lela," jawab pembokat Papoy. "Ga ada? Kemana Bi?" tanya gue. "Duh, maaf, Bibi ga tahu Non," katanya. "Ya udah deh. Nanti kalau Papoy pulang, kasih tahu ke dia kalau saya nyariin dia ya Bi?" kata gue. "Iya Non. Nanti Bibi sampaikan," katanya. Panggilan pun berakhir.
Tumben Puput ga ngabarin gue sebelum doi ngapa-ngapain? Apa tu anak lagi marah sama gue? Kayanya sih marah.
Gue pun nelepon salah satu anak ekskul Pramuka yang gue kenal. "Bimbi, hari ini ada latihan Pramuka ga?" tanya gue. "Ga ada. Hari ini kosong, Le," jawabnya. "Oh kosong. Kira-kira kalau ekskul yang lain ada latihan juga ga ya?" tanya gue. "Kebetulan gue sekarang lagi ada di sekolah Le. Jadi yang ada sekarang di sini anak-anak seni teater sama anak-anak penerbitan," jelasnya.
"Oh, jadi anak-anak karate ga ada ya? Lu ngapain lu di sekolah?" kata gue. "Gue lagi kerja kelompok di sini," jawabnya. "Oh iya, anak pecinta alam ada ga? Biasanya mereka latihan wall climbing kan?" tanya gue. "Oh iya tadi gue lihat Bang Yoyo ada sih, tapi mereka ga kelihatan latihan manjat. Sepi," kata Bimbi.
"Bisa minta tolong ga? Lihatin dong di tempat wall climbing ada si Papoy apa enggak," kata gue. "Tumben lu nyariin si Papoy. Kalian bestian kan? Kalian ga saling kabar-kabaran?" tanya Bimbi. "Iya nih. Pagi ini gue kecarian banget. Apa HP tu anak hilang ya? Semua chat dan telepon gue ga direspon, anjoy!" kata gue.
"Ya udah, ya udah. Bentar ya, gue pastiin ke tempat Bang Yoyo dulu. Nanti gue telepon lu lagi," katanya. "Oke. Thanks ya Mbi," kata gue.
"Halo... " kata gue. "Le, si Papoy ga ada di sini," kata Bimbi. "Yah... Ya udah, Mbi, thanks ya," kata gue. "Iya, Le," katanya.
Waktu pun bergulir. Karena Puput not responding melulu, jadi gue terima ajakan Gilang buat nonton. Gue pun lagi-lagi ketemuan sama Gilang, tapi kali ini kami langsung janjian ketemu di lokasi.
Gue seperti biasa dianter Pak Memet, gue pergi ke mall yang ada bioskopnya, sebagaimana gue dan Gilang udah sepakatin. Gue dan Gilang nonton Film Avatar 2, The Way of Water. Film itu kami tentukan setelah kami ada di lokasi dan lihat-lihat film apa yang lagi diputerin di sana.
Gilang pun beli tiket sementara gue nunggu di sofa yang agak jauh. Kami BS-BS alias patungan dan uang gue udah gue titipin ke Gilang. Gue nolak pas doi bilang mau neraktir gue, jadi kami sepakat buat BS-BS aja.
Mata gue random banget. Dari arah yang ga gue sangka-sangka gue lihat Puput yang diem-diem nyumput dan merhatiin gue. Oh? Jadi ini kelakuan doi selama gue bingung kenapa doi ga ngerespon gue?
Gue pun bangkit dan datengin tempat Puput nyumput dari arah lain buat nangkep basah doi. Tiba-tiba gue udah ada di belakangnya, sementara doi lagi heran nyariin gue dari balik tempat persembunyiannya.
"DOOOOR...!"
tp benar juga sih Le rencana lo biar gayung papoy jadian, krn sebenarnya papoy suka ama gayung😁krn Gilang dah puy Mentari jd Papoy cm memendam di dlm hati
tp yg bikin sedih banget klo lele gk bertemu vino, gk tau vino dah mati atau masih hidup
itu yg q rasakan, hewan yg ku sayangi pergi gk kembali padahal di rawat dari msh orok🤧
duh gilang kw bisaan ngetawain papoy kw yang lagi menstruasi ntar gantian kau yang diketawain
barengan nih gilang kw mimpi basah puput kw datang bulan cucok lah kalian