Niat baik berubah menjadi petaka bagi Raisa, bagaimana menolong pria asing malah membuatnya dinikahkan secara paksa oleh warga yang mengira mereka berbuat asusila. Meski berkali-kali mencoba menjelaskan namun warga yang kolot tidak mempercayai apa yang Raisa dan Bryan katakan hingga mau nggak mereka menikah dengan terpaksa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
Pagi datang menyapa nampak dua anak manusia yang tidur dengan saling peluk di bawah selimut. Siapa lagi kalau bukan Bryan dan Raisa yang kelelahan karena gulat semalam.
Mata Bryan perlahan terbuka, dia melihat Raisa yang masih memejamkan mata di dekapannya.
"Morning sayang," sapa Bryan lalu mengecup kening Raisa.
Bryan senyum-senyum sendiri sembari mengingat flashback, awal mula bertemu sampai malam pertama di ruang tamu.
"Sumpah ga nyangka kalau aku dan dia bisa bersatu juga," batin Bryn dengan menatap wajah istrinya yang masih memejamkan mata.
Puas menatap wajah istrinya Bryan memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, Raisa yang baru bangun mengingat kembali kejadian semalam, wajahnya nampak memerah dia sungguh malu sekali pada Bryan yang sudah menikmati tubuh polosnya.
"Kamu nggak mandi?" tanya Bryan setelah dirinya selesai mandi.
Raisa mengangguk lalu dia beranjak pergi ke kamar mandi.
Sesuai mandi Raisa bersiap untuk ke kampus sedangkan Bryan kali ini yang menyiapkan sarapan.
"Raisa sarapan," ucap Bryan sesaat Raisa turun.
Raisa manarik kursi lalu duduk berhadapan dengan Bryan.
"Bryan kok cara panggil kamu berubah?" tanya Raisa.
Bryan tertawa mendengar pernyataan Raisa, dia sadar kalau semalam saat bergulat dirinya memanggil Raisa dengan sebutan sayang.
"Kamu minta dipanggil sayang?" tanya Bryan balik.
Raisa nampak kikuk, bukan begitu maksud sebenarnya.
"Bukan begitu Bryan, cuma...." Raisa menghentikan ucapannya.
"Cuma apa?" Rasa penasaran timbul sehingga membuat Bryan tak sabar untuk menunggu kelanjutan ucapan Raisa.
"Sebenarnya kita kini bagaimana, maksudnya masih tetap musuhan atau benar-benar gencetan dan menyudahi peperangan ini," ungkap Raisa.
"Terserah Raisa, kita lanjut musuhan ya ok, kita menyudahi peperangan ini ya ok, tapi yang jelas aku akan meminta jatah aku tiap malam," ucap Bryan.
Raisa mendengus kesal, kalau tiap malam meminta jatah sama saja mereka gencetan senjata dan mulia melakoni suami istri sungguhan.
"Memangnya tiap malam harus melakukannya ya Bryan," kata Raisa.
"Nikmat bercinta itu bikin nagih, nanti malam kalau nggak gulat dulu pasti kamu nggak akan bisa tidur," sahut Bryan.
Raisa semakin penasaran apa memang seperti itu karena pagi ini dia saja sudah bosan, dalam pangkal pahanya juga sangat perih.
Takut telat akhrinya mereka memutuskan untuk berangkat, seperti biasa Raisa turun di gerbang kampus. Awalnya Bryan tidak mengijinkan mengingat dalam pangkal paha sang istri pasti masih sakit namun Raisa bersikeras untuk turun.
Untuk memastikan Raisa baik-baik saja Bryan mengendarai mobilnya dengan pelan, dia mengikuti Raisa berjalan dari belakang lalu berbelok ke parkiran.
Yuke yang tidak sabar bertemu Bryan sengaja menunggu di parkiran dia ingin memberikan minuman yang berisi ramuan cinta dari mbah Marjan.
"Bryan," panggil Yuke.
Bryan yang baru turun dari mobil mengobrol dengan Yuke tentu Raisa yang melihat dari kejauhan nampak kesal.
"Ih dasar lelaki cap curut, semalaman menggagahi aku dan kini asik dengan wanita lain, lagian nih Cut Keke ngapain sih goda Bryan," gerutu Raisa dengan bibir yang maju ke depan lima centi.
Lala dan Rea yang kebetulan ingin masuk ke dalam kampus tau kalau Raisa menatap Bryan dan Yuke.
"Woy, Raisa." Lala hampir saja membuat jantung Raisa copot.
"Apaan sih ngagetin aja," protes Raisa.
Lala dan Rea saling pandang, merasa mencibirkan bibir melihat Raisa yang memandangi Bryan dari kejauhan.
"Katanya Burik kok dilihatin, sudah insaf ya sehingga kini ikutan ngefans sama kak Bryan," kata Lala.
"Kalau insaf, yuk ikutan ngsih kado," sahut Rea sembari memperlihatkan kado yang akan dia berikan pada Bryan.
Kekesalan Raisa bertambah melihat temannya yang juga care dengan suaminya.
"Ogah," sahut Raisa.
"Kalau kamu bersikap seperti ini jangan harap deh kak Bryan menoleh kamu Sa, karena satu kampus ini mahasiswinya ngefans sama kak Bryan," tukas Lala.
Mereka bertiga malah berdebat hingga Bryan dan Yuke lewat di depan mereka.
"Kak Bryan," panggil Lala.
Bryan dan Yuke menoleh, Lala memberikan kado pada Bryan, dia juga mengucapkan selamat ulang tahun pada Bryan.
"Selamat ulang tahun ya kak bryan, semoga panjang umur," kata Lala.
"Makasih ya," sahut Bryan.
Rea kini yang maju, dia juga memberikan kadonya pada Bryan. Sama seperti Lala Rea juga mengucapkan selamat ulang tahun pada Bryan.
Raut wajah Raisa sudah kesal, dia ingin sekali melarang ketiga wanita di depannya dekat-dekat Bryan namun dia tidak bisa melakukannya.
"Kak," panggil Rea saat Bryan membalikan badannya.
"Iya," sahut Bryan.
Yuke dan Raisa sudah menunjukan raut wajah yang nggak suka.
"Boleh minta cium?" tanya Rea yang membuat Raisa dan Yuke kesal.
"Maksud aku cupika cupiki," sambungnya kemudian.
Bryan tersenyum
"Maaf ya, bukannya ga boleh cuma ada hati yang harus aku jaga," ucap Bryan.
Sontak Raisa menatap Bryan dengan tatapan yang tak biasa, perlahan bibirnya menyunggingkan senyuman.
Tak hanya Raisa Yuke yang merasa dekat dengan Bryan juga salah paham akan ucapan Bryan, dia mengira kalau dirinya yang dimaksud Bryan.
"Aku ga nyangka Bry kamu menjaga perasaan aku," kata Yuke.
Senyuman Raisa perlahan memudar, dia kini bingung entah siapa yang dijaga hatinya oleh Bryan.
"Minggir, minggir." Raisa yang kesal menabrak Bryan dan Yuke sehingga membuat Yuke kesal dan marah.
Raisa sangat kecewa dengan Bryan kalau sampai yang Bryan jaga hatinya adalah Yuke dia tidak tau lagi.
Rea minta maaf pada Yuke dan juga Bryan dia tidak tau kalau ada hati yang harus dijaga.
"Maafkan saya kak," ucap Rea lalu pergi dengan Lala.
Raisa yang kesal pergi ke taman belakang kampus sambil menunggu jam kuliah datang.
Pandangan mata Raisa lurus ke depan, dia mengingat kembali malam pertamanya bersama Bryan.
"Apa Yuke yang dia jaga hatinya?" Raisa bermonolog dengan dirinya sendiri.
"Tapi dia sudah merenggut kegadisan aku," gumam Raisa.
"Yang hatinya aku jaga itu kamu," sebuah suara terdengar dari belakang.
Bryan tau kalau Raisa marah sehingga dia menyusul Raisa ke taman belakang kampus.
Raisa terharu karena dugaannya salah.
"I love istriku," kata Bryan yang lagi-lagi membuat Raisa ke awan.
Raisa beranjak lalu memeluk Bryan.
"I love you too Bryan," jawab Raisa.
Raisa dan Bryan hanyut dalam suasana, mereka juga melupakan kalau mereka kini ada di kampus.
"Kamu nggak lagi ngeprank aku kan Bryan?" tanya Raisa sambil melerai pelukan mereka.
"Menurut kamu bagaimana?" tanya Bryan balik.
"Nggak," jawab Raisa dengan menggeleng.
Tak hanya pelukan kini keduanya saling berciuman tanpa sadar ada sepasang mata yang menyaksikan live show mereka.
"Aku nggak nyangka kalau mereka ada hubungan,"
othor nya kocak nih 🤣🤣
selamat buat rafi dn amanda🌹🥰
buat Gilang... jodohmu masih d pending sama kak el... sabar y🤭😂😂
sukses dn semangat buat kak el... sehat2... semoga karyamu selalu menjadi favorit para readers👍💪🥰😘😘😘😘😘😘🌹🌹🌹🌹🌹🌹
d tunggu cerita berikutnya😉❤
auto pusing atas bawah tu rafi🤭😂😂😂
rafi somplak
astaga rafi... jadi pingin nampol tu mulut😔