'Vina mau di unboxing ya?'
Menikah diusia muda membuat Ziko harus menghadapi tingkah manja istrinya serta kepolosan Devina yang membuatnya gemas sendiri.
Meskipun banyak yang meragukan, tapi keduanya tetap melangkah dan akan Ziko buktikan bahwa mereka bahagia.
Ziko akan membuktikan bahwa Devina, istri manjanya akan bahagia bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida Dwi Oktafiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Devina Nakal
Senyuman manis Devina mengembang dengan sempurna dia baru saja selesai mandi bersama dengan suaminya, tidak mereka tidak melakukan apapun benar-benar hanya mandi saja. Sekarang Devina sedang mengeringkan rambut Ziko yang basah menggunakan handuk, dia suka sekali melakukannya semenjak menikah Devina sering melakukan ini pada Ziko.
Rambut Ziko sudah tidak terlalu panjang karena pria itu sudah memotong rambutnya dan sekarang Ziko terlihat lebih tampan setelah potong rambut. Terlihat lebih rapih juga dari sebelumnya, tapi pria itu susah sekali kalau sudah di suruh potong rambut kalau tidak dipaksa tidak mau.
Setelah merasa cukup Devina menggantungkan lagi handuknya lalu mengambil sisir di meja rias dan menyisir rambut suaminya.
"Udah kering rambutnya?" Tanya Ziko
"Em belum terlalu, tapi udah gak basah banget rambutnya." Kata Devina
Ziko bergumam pelan dan membiarkan Devina menyisir rambutnya hingga rapih.
"Ziko harus potong rambut secara rutin jangan sampai panjang rambutnya." Kata Devina
"Kenapa? Kamu gak suka ya?" Tanya Ziko sambil menatap Devina
"Bukan enggak suka, tapi Ziko lebih ganteng kalau rambutnya kayak gini dan kelihatan lebih rapih juga." Kata Devina
"Kamu suka?" Tanya Ziko
Devina menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Suka"
"Kalau gitu aku bakal nurut, tapi kamu harus temenin aku kalau mau potong rambut." Kata Ziko
"Iya nanti Vina temenin Ziko." Kata Devina
Selesai menyisir rambut suaminya Devina ingin menaruh sisir lagi, tapi Ziko menarik lengannya hingga Devina jatuh ke dalam pangkuannya.
"Udah selesai ya?" Tanya Ziko
"Heem udah sekarang Vina mau taruh sisirnya dulu." Kata Devina
"Nanti aja." Kata Ziko
Devina tidak memberikan penolakan dan hanya diam saja sambil menatap wajah Ziko dengan lugu.
"Ziko"
"Hmm"
"Vina mau nanya sesuatu." Kata Devina
"Tanya apa?" Kata Ziko
"Ada enggak sikap Vina yang enggak Ziko suka?" Tanya Devina
"Ada"
"Apa?" Tanya Devina
Dia penasaran dan juga takut mendengar jawaban yang akan suaminya berikan.
"Kamu sering menyembunyikan sesuatu dari aku." Kata Ziko
"Ziko gak suka?" Tanya Devina
"Hm aku gak suka, aku mau selalu ada untuk kamu di setiap keadaan Vin." Kata Ziko
"Vina sembunyiin sesuatu karena gak mau buat Ziko sedih atau khawatir." Kata Devina
"Dan aku tetap gak suka." Kata Ziko
"Ziko maunya Vina jujur?" Tanya Devina
"Iya aku maunya kamu selalu jujur." Kata Ziko
"Kalau gitu Vina bakal jujur, tapi Ziko bakal selalu percaya sama Vina kan?" Tanya Devina
"Selalu"
Devina tersenyum senang lalu memeluk suaminya dengan sayang.
"Vina mau makan malam pakai apa?" Tanya Ziko
"Hm terserah." Kata Devina
"Makan nasi goreng aja yuk." Ajak Ziko
"Boleh, dimana?" Tanya Devina
"Ada nanti kita makan disana atau mau pesan aja?" Tanya Ziko
"Makan disana aja sekalian jalan-jalan." Kata Devina
"Oke cantik"
"Oke juga ganteng." Kata Devina sambil menunjukkan cengirannya
Ziko tersenyum lalu mengecup singkat bibir Devina, dia gemas sekali pada istrinya.
"Zikoo"
"Hmm"
"Ziko enggak papa kan waktu Vina bilang kalau Vina belum mau punya anak?" Tanya Devina
"Enggak papa." Kata Ziko
"Beneran?" Tanya Devina
"Iya memang kenapa hm?" Tanya Ziko sambil mengusap pipi Devina
"Vina belum siap Ziko untuk jadi seorang Ibu karena kan Ziko tau Vina manja banget dan Vina masih mau berduaan sama Ziko." Kata Devina
"Iya Vina aku ngerti dan aku juga masih mau habisin waktu berdua sama kamu." Kata Ziko
"Vina janji kalau udah lulus kuliah Vina gak bakal nunda lagi." Kata Devina sambil menatap wajah suaminya
"Kalau gitu aku gak sabar menunggu, aku mau lihat little Devina." Kata Ziko
"Em little Ziko juga." Kata Devina
Ziko tertawa kecil dan membawa Devina ke dalam dekapannya sambil mencium puncak kepalanya berkali-kali.
Rasanya Ziko ingin mengatakan pada seluruh dunia bahwa dia sangat mencintai Devina.
¤¤¤
Devina memakan nasi goreng pesanannya dengan sangat lahap hingga membuat Ziko tersenyum senang meihatnya. Sekarang pipi Devina terlihat sangat tembam bahkan lebih dari sebelumnya dan Ziko suka apalagi ketika Ziko mencubitnya.
Menyenangkan sekali rasanya bisa terus bersama Devina begini kalau sebelum menikah mereka hanya menghabiskan waktu bersama paling lama seharian. Terkadang Ziko hanya punya waktu beberapa jam saja untuk menghabiskan waktu bersama dengan Devina, tapi sekarang dia punya banyak waktu dengan Devina.
Saat tengah asik memandang wajah istrinya Ziko tersentak karena Devina yang terbatuk dan dengan sigap dia memgambilkan minum lalu memberikannya pada Devina.
"Vin pelan-pelan makannya." Kata Ziko
Merasa lebih baik Devina meletakkan gelasnya lalu menatap Ziko dengan senyuman.
"Hehe iya habisnya enak." Kata Devina
"Iya pelan-pelan saja sayang gak bakal ada yang ambil makanan kamu." Kata Ziko
Devina menganggukkan kepalanya dan makan dengan perlahan sesekali dia juga melirik Ziko yang terus menatapnya.
Terkadang Devina bingung kenapa Ziko bisa jatuh cinta dengannya?
Kalau Devina fikir dia tidak punya kelebihan.
Devina manja, mudah menangis, mudah sakit, keras kepala, dan sedikit egois.
Entah kenapa Ziko bisa tahan dengannya bahkan sangat mencintainya.
"Kamu suka kan makanannya?" Tanya Ziko
"Em suka banget." Kata Devina dengan penuh semangat
"Nanti kita makan disini lagi." Kata Ziko
"Iya Vina suka." Kata Devina
"Oh iya kamu udah mulai nyusun jadwal?" Tanya Ziko
"Udah Ziko, tapi Vina belum nanti janjian dulu sama Intan dan Hanifa biar dapat kelas yang sama." Kata Devina membuat Ziko mengangguk faham
"Gak mau jauh ya?" Kata Ziko
"Iya Vina enggak mau beda kelas sama Hanifa dan Intan." Kata Devina
"Nanti kamu jangan deket-deket sama cowok ya?" Kata Ziko
"Ish iya Vina enggak pernah deket-deket sama cowok." Kata Devina
"Aku juga gak bakal deket-deket sama cewek termasuk Tiara." Kata Ziko membuat Devina tersenyum mendengarnya
Setelah itu keduanya kembali menyantap nasi goreng mereka hingga habis dan Ziko langsung pergi membayar pesanan mereka. Kembali pada Devina yang baru saja menghabiskan minumannya Ziko mengulurkan tangannya dan mengajak Devina pulang.
Menyambut uluran tangan itu Devina dengan senang hati mengikuti Ziko hingga mereka sampai dan masuk ke dalam mobil. Tanpa menunggu lagi Ziko melajukan mobilnya ke apartemen yang tidak terlalu jauh mungkin hanya memakan waktu sepuluh menit saja.
Sepanjang perjalanan Devina hanya diam sambil memainkan ponselnya, berbalas pesan dengan kembarannya hingga tanpa sadar keduanya sampai juga di apartemen.
Keduanya pergi ke lantai empat dimana apartemen milik Ziko berada dan masuk ke dalam begitu sampai. Helaan nafas Devina terdengar dia tersenyum senang lalu menghampiri Ziko yang baru saja mengunci pintu dan memeluknya.
Ikut tersenyum Ziko mengangkat tubuh Devina dan membawanya ke kamar lalu menurunkannya di atas ranjang. Melepaskan tas miliknya Devina melempar asal tasnya lalu mengalungkan tangan di leher Ziko dan mencium bibirnya.
Ziko memejamkan matanya dan membiarkan Devina menciumnya, dia terkejut ketika tangan Devina dengan nakal membuka kancing kemeja yang dia gunakan.
Menjauhkan wajahnya Devina menatap Ziko dengan senyuman lalu membuka kemeja yang pria itu gunakan.
"Vina"
Devina mendongak untuk menatap wajah Ziko lalu dia melakukan hal yang membuat Ziko menggeram pelan.
Devina menciumi lehernya.
"Devina"
Suara Ziko berubah serak apalagi ketika Devina mengusap dada bidangnya dengan tangan mungilnya yang lembut.
"Vin"
Ziko menahan tangan Devina lalu membaringkan Devina di atas ranjang dan mencium lehernya.
"Kamu yang minta ya?"
Devina hanya tersenyum sambil memeluk leher Ziko dan membuat pria itu semakin menempel padanya.
Bukan salah Ziko kalau mereka melalui malam yang panjang dan panas lagi.
¤¤¤
Bonus malam mingguu dari Vina-Ziko😶
Mampir yuk di novel pertama ku yang berjudul "KEKUATAN HATI WANITA"
Berkisah wanita yg bangkit dari penghianatan.
Mohon dukungannya, terimakasih🙏🏻🤗🌹
Semangat terus yaa untuk buat cerita2 yang tentunya gemesin dan penuh warna 😍 Love you Thor❤️