Pernikahan paksa yang sama sekali tidak diinginkan oleh Rakha, membuat pria berusia 27th itu membalas kekesalannya pada Elvira sang istri.
Rakha mengira jika wanita 20th itu sengaja mendekati Neneknya hingga berhasil menikah dengannya hanya untuk mengincar harta mereka.
Namun dibalik itu semua, tersimpan rahasia besar di masa lalu yang memaksa Elvira harus melakukan berbagai cara untuk bisa menikah dengan pria yang dianggapnya baj1ngan itu.
Lalu apa rahasia masa lalu itu, dan bagaimana Rakha dan Elvira menjalani pernikahan yang diawali dengan keterpaksaan dan kebencian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbayang-bayang
Cahaya matahari pagi menerobos masuk melalui celah jendela. Membangunkan Rakha yang tak sadar tertidur dikamar Elvira. Mengingat apa yang sudah terjadi, Rakha merasa lemas tak bersemangat untuk bangun dari tidurnya. Tapi dia tidak bisa diam saja dan pasrah dengan keadaan yang diakibatkan oleh dirinya. Dia harus bersemangat mencari keberadaan Elvira dan anaknya dimanapun mereka berada. Untuk itu, Rakha bangkit dan bergegas ke kamar untuk untuk mengambil ponselnya.
Rakha menghubungi detektif swasta untuk membantunya mencari keberadaan Elvira dan anaknya. Karena seumur hidupnya tidak akan pernah lagi merasa tenang jika sampai ia tak menemukannya.
Setelah itu, Rakha mandi dan bersiap untuk turut mencari meskipun tak tahu akan mencarinya dimana. Tapi sebelum itu, Rakha yang berniat sarapan, melihat Elvira sudah berada diruang makan. Rakha melihat Elvira tersenyum dan menyambutnya seperti biasa, menarik kursinya untuk Rakha duduk dan menyajikan sarapan ke piringnya.
"Terimakasih Elvira," Raka tersenyum menatap piringnya sejenak, lalu kembali menatap Elvira. Tapi sayangnya wajah yang sebelumnya dia lihat Elvira, berubah menjadi pelayannya. Ya, itu hanyalah bayangan Rakha yang tak bisa berhenti memikirkan Elvira sehingga melihat orang lain seperti Elvira.
Menyadari hal itu, Rakha yang sebelumnya merasa bahagia beberapa menit, kembali murung. Dengan malas Rakha mulai menikmati makanannya. Tapi sayangnya makanan itu kurang cocok di lidahnya sehingga dia kembali mengingat masakan Elvira yang berhasil membuatnya selalu rindu akan masakannya. Bahkan sejak menikah Rakha jadi jarang sekali makan di luar seperti kebiasaan yang dilakukannya selama ini.
"Ternyata aku benar-benar membutuhkan mu, Elvira. Dimana dirimu sekarang?" batinnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara di sebuah desa terpencil, jauh dari keramaian kota, Elvira yang masih meratapi kejadian yang Rakha lakukan padanya, lebih sering merenung sendiri di kamar. Selain karena tak dapat melupakan apa yang Rakha lakukan kepadanya, suasana baru tempat tinggalnya juga membuat Elvira tidak bersosialisasi dengan para tetangga. Bahkan untuk urusan Rasya juga lebih sering di tangani oleh ibunya. Hal itu membuat anak yang berusia hampir empat tahun itu merasa ada yang berbeda dari Elvira yang diketahuinya sebagai ibunya.
"Nenek, kenapa Mama di kamar terus, kenapa Mama tidak mau main sama Lasya lagi?"
Mendengar itu, Lastri sang Nenek tersenyum getir. Lastri tak tahu harus beralasan apa lagi dan memberi pengertian bagaimana pada anak sekecil itu karena sudah hampir satu minggu mereka pindah, setiap hari Rasya selalu bertanya hal yang sama.
"Mungin Mama masih capek saja sayang, nanti kalau sudah tidak capek, pasti Mama main lagi dengan Rasya."
Setelah memberi pengertian pada Rasya. Dan melihatnya sudah asyik bermain sendiri, Lastri bangkit dan menemui Elvira di kamarnya.
Melihat Elvira yang hanya duduk diam menatap ke luar jendela yang berhadapan langsung dengan sawah dengan tatapan kosongnya, Lastri menarik nafas berat, lalu duduk di sampingnya.
"Elvira...."
Suara ibu, mengagetkan Elvira yang langsung menoleh ke arahnya.
"Mau ampai kapan kamu seperti ini?" tanya Ibu dengan berat hati.
"Mau sampai kapanpun kamu begini, apa yang sudah terjadi tidak bisa di ubah lagi. Lagipula dia juga suamimu jadi..."
"Jadi ibu membenarkan perbuatan kasarnya kepada ku?" tanya Elvira memotong ucapan ibunya.
"Bukan begitu Elvira, mungkin caranya memang salah tapi hubungan kalian sudah benar, kalian sudah menjadi suami istri."
Elvira terdiam, memang benar mereka suami istri, tapi cara Rakha memperlakukannya, sangat tidak bisa diterima olehnya.
"Elvira, bukan ibu tidak memahamimu, tapi Rasya membutuhkan mu."
Mendengar nama Rasya, Elvira kembali menoleh kearah ibu, seolah baru menyadari jika dia sudah lama mengabaikan anak itu. Kini ibu juga terlihat menangis menjelaskan bagaimana anak itu kehilangan sosok yang sudah dianggapnya ibu.
"Elvira, dia sudah kehilangan ibunya sejak lahir, dan Ayahnya? bahkan Ayahnya tidak tahu kehadirannya di dunia ini. Sementara Rasya selalu hidup dalam harapan suatu saat Ayahnya akan pulang setelah selesai bekerja. Jika kamu terus begini, kepada siapa lagi dia berteduh. Ibu sudah tua, lagipula dia hanya tahu kamu Mamanya, dan selama kamu begini, dia selalu bertanya kenapa Mamanya tidak mau lagi bermain dengannya?"
Mendengar itu semua, Elvira langsung melompat dari duduknya dan keluar mencari Rasya. Begitu melihat Rasya, Elvira langsung berlari memeluknya.
"Rasya... maafkan Mama," ucap Elvira sembari menc1umi kepala Radya berkali-kali.
"Maafkan Mama karena tidak menemanimu bermain." ucapnya lagi.
"Mama, apa Mama sudah tidak capek?"
Mendengar pertanyaan polos Rasya, Elvira tersenyum menggelengkan kepala.
"Tidak sayang, Mama sudah tidak capek, mulai sekarang Mama akan selalu menemanimu bermain."
Mendengar itu, Rasya bersorak bahagia, dan kembali memeluk Elvira.
Lastri yang melihat Elvira sudah mau keluar dan menemani Rasya bermain, merasa lega dan berharap Elvira benar-benar melupakan rasa sakitnya terhadap Rakha dan fokus membesarkan Rasya.
Bersambung...
ini udah happy nanti yg pernah di masukin PD datang minta pertanggungjawaban
lanjut thor makin penasaran
lanjut thor jangan kelamaan
lanjut thor penasaran nih
lanjut thor semangat
menunggu konflik selanjutnya masih hangat" kuku bukan panas membara jadi masih so so only
lanjut thor..