Petualangan Cinta Dokter Muda

Bab 16

20 menit kemudian di pintu masuk hotel Arssad, terlihat Mobil mewah RR Phantom berhenti, di belakang mobil itu ada mobil Farezo yang di pakai untuk pengawal.

Seorang pengawal membuka pintu penumpang belakang RR Phantom, lalu keluar wanita cantik yang masih berpakaian kerja, dengan kameja kerah putih dan rok sebatas lutut berwarna hitam, dengan stoking hitam tanpa motif.

Semua orang memandang terpana kearah wanita cantik itu yang baru keluar dari mobil RR Phantom.

Banyak pengunjung hotel pria mencuri curi pandang dan tatapan iri terlihat dari mata setiap wanita.

Wanita cantik itu berjalan ke arah lobi dengan di ikuti oleh 4 Pengawal pribadi, yang mana 2 di antaranya wanita dan 2 lainnya pria, berjalan di belakang wanita cantik itu.

Kepala resepsionis yang kebetulan mengenali wanita cantik itu langsung berdiri dan segera menyambut.

"Selamat datang Nyonya Bos" kepala resepsionis membungkukkan badannya.

Wanita cantik ini menepuk pundaknya "Tidak perlu membungkukkan badannya mu seperti ini, kita dulu pernah menjadi rekan kerja, dan aku menganggap mu sebagai teman"

Kepala resepsionis itu menegaskan kembali badannya kemudian dia tersenyum "Bu Raya, gerangan apa anda ke hotel ini ?"

Wanita cantik itu adalah raya istri ke 7 Arya, yang baru saja sampai karena di panggil oleh Eriska.

"Tidak perlu seformal itu Mira, oh iya apa suami ku ada di hotel ini?" Tanya Raya.

Mira mengangguk "Sepertinya ada, soalnya tadi ada helikopter mendarat di atap gedung, sepertinya itu tuan muda"

"Baiklah kalau begitu, lanjutkan pekerjaan mu" ucap Raya yang kemudian berbalik ke arah pengawal.

"Kalian bisa berjalan jalan terlebih dahulu, nanti aku panggil kalau urusan ku dengan tuan muda kalian selesai"

Ke 4 pengawal itu mengangguk "Siap Nyonya"

Pengawal itu langsung balik kanan dan membubarkan diri, sedangkan Raya pergi melalui lorong yang sudah dia sangat kenal.

Raya menyentuh tembok lorong seakan dia sedang bernostalgia, karena dulu dia juga seorang karyawan hotel ini.

Raya dulu menjabat sebagai kepala resepsionis dan Mira adalah wakilnya, dan dulu Raya adalah kepala resepsionis yang arogan.

Bahkan pertemuannya dengan Arya pertama kali adalah di hotel ini, dan karena Arya low propil dan memakai pakaian sederhana serta membawa tas Selempang jeans sehingga dia di kira ingin meminta sumbangan kepada hotel ini.

Di sana terjadi kesalahan pahaman, Raya mencaci maki Arya, dengan kata kata yang tidak mengenakkan dan memiliki arogansi yang tinggi, serta merendahkan Arya yang berpenampilan sederhana.

Ketika itu Direktur umum yang bernama Bagas datang untuk menghentikan keributan dan dari sanalah Raya tahu bahwa Arya sebenarnya cucu dari pemilik hotel ini.

Dalam Rapat dadakan, Bagas selaku direktur umum memperkenalkan Arya kepada semua staff eksekutif hotel ini.

Dan di sana Raya beruntung tidak di pecat, karena kebaikan hari Arya, untuk menebus kesalahannya, Raya bersumpah akan merubah diri, yang awalnya arogan menjadi baik hati.

Dan dia juga menyerahkan tubuhnya kepada Arya untuk menembus kesalahannya itu, dan dari sanalah mereka pun menjalin hubungan.

Sekarang Raya sudah sah menjadi Nyonya Arssad, meskipun menjadi yang ke 7, karena dia sempat mengalami konflik terlebih dahulu dengan Arya arena orang tua Raya yang tidak setuju dengan hubungan mereka.

Itu di sebabkan karena penampilan Arya yang sederhana dan merahasiakan identitasnya ke ibunya Raya, dan setelah tahu Arya cucu pemilik hotel, akhirnya ibunya Raya menyetujui hubungan mereka.

Sekarang Raya membuka lift khusus yang langsung menuju kamar pribadinya, semua pengunjung menjadikan Raya menjadi pusat perhatian.

Di belakang meja resepsionis, salah seorang resepsionis bergosip "Bu Mira, dia itu Bu Bos Raya istri tuan muda kita ?"

Mira mengangguk tanpa menjawab wanita resepsionis itu, dan wanita itu berkata lagi "Eh Bu Mira, ceritakan dong, bagai mana Bu Bos Raya bisa menikah dengan tuan muda.

Dengar dengar, Bu bos Raya dulu resepsionis seperti kita juga, tapi kenapa dia bisa di sukai oleh tuan muda kita?"

Mira menyentil kepala wanita resepsionis itu "Dari mana gosip itu kamu dengar, kamu ini masih karyawan baru yang baru magang 1 bulan, sudah berani bergosip tentang tuan muda kita"

Wanita resepsionis itu tersenyum "Hehehe.... Aku tidak sengaja mendengar para senior membicarakan Bu Bos Raya"

"Lalu apa yang kamu dengar?" Tanya Mira.

"Hehehe.... Apa benar Bu Bos Raya dulu memarahi tuan muda dan mengusirnya dari hotel ini karena tidak tahu identitas tuan muda?" Kemudian untuk meminta maaf, Bu Bos Raya menyerahkan tubuhnya"

Mira menyunggingkan bibirnya "Ya itu benar, jadi kalau kamu ingin mendapatkan lelaki kaya raya seperti tuan muda, kamu bisa meniru Bu Raya"

"Caranya?" Tanya wanita resepsionis.

"Kalau ada orang yang berpenampilan sederhana, kamu bisa memarahinya dan di caci maki, kemudian usir dia dari hotel ini.

Lalu kamu meminta maaf kepada orang yang kamu marahi dan caci maki itu, kemudian untuk ketulusan mu meminta maaf kamu bisa serahkan tubuh mu itu, siapa tahu dia adalah CEO yang lagi menyemar"

Wanita resepsionis itu mendengus "Iya kalau CEO yang menyamar, lah ini gembel beneran gimana?"

Mira mengangkat tangannya sampai bahu "Ya kalau bukan CEO berati Zonk, lalu coba lagi siapa tahu beruntung"

"Memangnya beli Chiki berhadiah Coba lagi" ucap wanita resepsionis.

Mendengar itu sontak semua rekanya tertawa terbahak-bahak.

Di tempat yang lain tepatnya di ibukota lama, markas besar keamanan publik semua petinggi berkumpul.

Mereka sedang membahas mengenai dokter dewa yang menyelamatkan pendemo yang di tembak aparat.

Komandan pasukan khusus Perisai Garuda yang bernama Harun mengebrak meja.

Brak....

"Anak buah siapa yang kemarin menembak pendemo, cepat mengaku, dan anak buah siapa yang berani menembak dengan peluru anti magic, yang mengakibatkan banyak aparat terluka.

Apa kalian tahu peluru anti magic itu peluru yang di jadikan andalan kita untuk menghadapi para jawara beladiri yang berbuat kejahatan.

Dan kemarin seorang dokter dewa yang menyelamatkan pendemo yang kalian tembak, yang bermaksud menyelamatkan orang malah kalian serang dengan peluru anti magic.

Dan bahkan mengakibatkan banyak kerugian untuk kita, banyak anggota kita terluka dan bahkan krisis, kita tidak tahu siap dokter dewa itu, musuh atau teman.

Kalau kalian sudah memprovokasi dokter dewa itu, kalian harus tanggung akibatnya, kami pasukan khusus Perisai Garuda tidak akan ikut campur, kalau ada anggota kalian yang menjadi korban keganasan dokter dewa itu "

Semua orang terdiam dan menundukkan kepalanya, meskipun mereka petinggi di keamanan publik, dan setara dengan komandan Harun mereka masih takut dan menghargainya.

Ya karena Harun adalah petinggi langsung pasukan khusus Perisai Garuda dan di bawah bimbingan langsung guru Wisesa.

Sehingga tidak ada orang yang berani memprovokasi dirinya, dan mereka sangat patuh kepada perintah Harun.

Setelah 30 menit Harun berceramah, akhirnya rapat itu pun bubar dengan keputusan bahwa aparat yang menembak pendemo di pecat dengan tidak hormat.

Dan aparat yang menembak dengan peluru anti magic di jatuhi hukuman militer sebelum akhirnya di pecat.

Setelah bubar hanya tersisa beberapa orang anggota pasukan khusus Perisai Garuda.

Harun bertanya kepada anak buahnya "Ranggalawe, cari informasi mengenai dokter dewa ini"

Ranggalawe tersenyum "Tidak perlu mencari informasi, aku tahu dari orang yang terkena racun halusinasi, orang itu di lempari jarum beracun dari kakak ipar ku"

Harun membelalakkan matanya "Maksud mu ?"

"Dia orang yang sama yang memadamkan kebakaran tempo hari" ucap Ranggalawe.

"Apa ! Dia tuan muda keluarga Sandjaya mu?" Harun berkata dengan kaget.

Ranggalawe mengangguk "Ya itu benar dan kebetulan tadi pagi dia sudah kembali ke bandung"

Harun bernafas lega "Syukurlah kalau begitu, soalnya aku takut dia balas dendam kepada kami"

Ranggalawe menggelengkan kepalanya "Dia tidak mungkin balas dendam, orang seperti kita tidak akan dia anggap"

***

* Bersambung

* Jangan lupa like dan masukannya ya kak, Biar author lebih semangat lagi untuk update.