NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Di Takdirkan

Pernikahan Yang Di Takdirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengantin Pengganti
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Cinta masa kecil yang tiba tiba menjadi calon pengantin karena harus menjadi pengantin pengganti menguak beberapa fakta yang tersembunyi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Setelah selesai makan malam, Zavey bergegas menuju kamar namun berbeda dengan Jenna yang masih ragu untuk sekamar dengan Zavey, Jenna masih duduk di ranjang di kamarnya.

“Yang benar saja? Kenapa tiba tiba dia mengajak sekamar?”

Gumam Jenna namun tak lama terdengar suara pintu dibuka membuat Jenna menoleh, terlihat Zavey tengah berdiri di ambang pintu dengan tangan menyilang, Zavey mengetuk pergelangan tangannya memberi isyarat jika sudah waktunya untuk tidur.

Melihat itu Jenna segera menarik selimut lalu menutupi tubuhnya, Sedangkan Zavey yang melihat itu menghampiri Jenna lalu menarik selimut Jenna namun wanita itu kembali menutupi tubuhnya hingga akhirnya Zavey mengangkat tubuh Jenna yang terbalut selimut keluar dari sana menuju kamarnya.

“Zavey, lepaskan!”

Pekik Jenna hingga tak lama ia merasakan tubuhnya mendarat di kasur yang empuk, Jenna menarik selimut lalu menatap sekeliling, tidak salah lagi itu memang kamar Zavey, jadi pria itu benar benar serius dengan ucapan nya?

“Ayo tidur.”

Ucap Zavey seraya naik ke atas ranjang, Jenna yang melihat segera menjauh lalu beranjak dari sana.

“Sebenarnya kau kenapa? Kenapa tiba tiba ingin tidur bersama?”

Tanya Jenna akhirnya.

“Kita suami istri, wajar saja tidur bersama.”

Ucap Zavey membuat Jenna menghela nafas kasar.

“Aku hanya pengantin pengganti, aku akan pergi begitu kak Lysandra ditemukan.”

Jelas Jenna namun Zavey terlihat tidak peduli sama sekali.

“Terserah saja, ayo tidur.”

Lagi Zavey mengajak Jenna untuk tidur namun wanita itu lagi lagi menolak, yang benar saja? Jenna pastinya gugup tidur sekamar dengan Zavey meskipun tadi siang mereka tidur bersama tapi kali ini berbeda.

“Jangan bilang kamu takut?”

Tanya Zavey sontak membuat Jenna menggelengkan kepalanya.

“Takut apanya? Kenapa harus takut.”

Ucap Jenna menyangkal padahal tentu saja ia takut, bagaimana jika di tengah malam ia melakukan sesuatu pada Zavey? Itu akan menjadi hal yang paling memalukan.

“Kamu takut menindihku di tengah malam?”

Ucap Zavey entah hanya sebuah kebetulan di mana Zavey hanya asal bicara atau memang pria itu seorang cenayang yang bisa membaca pikiran Jenna namun yang Jelas Jenna tidak ingin terlihat gugup lalu memilih untuk segera berbaring di samping Zavey.

Zavey tersenyum begitu Jenna mulai menutupi tubuhnya dengan selimut, namun seperkian detik wanita itu kemudian membelakanginya membuat Zavey menarik tubuh Jenna mendekat dengannya.

“Tidak boleh membelakangi suami, pamali.”

Bisik Zavey sontak membuat Jenna berbalik menatapnya dengan kesal, sejak kapan dia percaya dengan hal seperti itu? Tapi yang jelas Jenna tetap menurut lalu mulai memejamkan matanya.

“Sepertinya tidur ku tidak akan nyenyak malam ini.”

Gumam Jenna, namun berbeda dengan Jenna, Zavey justru percaya jika tidurnya akan nyenyak malam ini seperti tadi siang tidurnya begitu nyenyak karena di temani oleh Jenna.

Zavey menatap wajah Jenna, terlihat jika wanita itu sudah terlelap saat ini, ia tak tahan dengan rambut Jenna yang menutupi wajah cantiknya membuat Zavey merapikan rambut Jenna agar tidak menutupi wajah Jenna, namun karena merasa terganggu, Jenna justru mendekat lalu memeluk tubuh Zavey bak gulingan membuat Zavey mendadak gugup.

Di pagi hari, Jenna mulai meregangkan tubuhnya, ia mulai membuka matanya seraya menghalangi sinar matahari dengan telapak tangan nya namun begitu menoleh ke samping, wanita itu terkejut melihat Zavey yang duduk diam di samping nya.

“Zavey, kau sudah bangun? Cepat sekali? Apa hari ini ada rapat?”

Tanya nya yang melihat Zavey sudah terbangun di sampingnya, Zavey tersentak lalu menatap Jenna yang terlihat sangat segar.

“Iya, ada rapat.”

Ucapnya lalu beranjak dari atas ranjang menuju kamar mandi, sedangkan Jenna hanya menatap bingung pada pria itu.

“Apa dia masih mengantuk? Wajahnya terlihat seperti kelelahan.”

Gumam Jenna, nyatanya sepanjang malam Zavey tidak bisa memejamkan mata lantaran Jenna terus menerus melalukan pergerakan yang membuat Zavey terdiam kaku, hingga membuat Zavey memilih untuk sedikit menjauh dari Jenna.

Sedangkan di apartemen, Lysandra baru saja terbangun dari tidurnya, ia menatap ke samping namun ia tak menemukan Kevin membuatnya segera beranjak dari tempat tidurnya.

“Kali ini dia pulang jam berapa?”

Gumam Lysandra melihat Kevin yang terlelap diatas sofa, Lysandra kemudian melangkah menuju dapur lalu menuangkan segelas air meneguknya hingga habis, ia kemudian mulai membersihkan piring kotor lalu memasak untuk sarapan nya.

Namun di tengah memasak, tangannya tanpa sengaja menyentuh wajan panas membuatnya merasa perih, ia membuka keran lalu segera membasahi tangannya, ditengah itu ia menatap tangan nya yang penuh dengan luka bakar, tak ada nail art dan kuku palsu lagi, yang ada hanya bekas luka.

“Kenapa jadi begini? Kenapa kehidupan ini tidak sesuai dengan ekspektasi ku?”

Lysandra membatin, bukan kehidupan seperti ini yang ia mimpikan, bukan ini yang ia inginkan, dengan perasaan kesal ia menghentikan aktivitas memasaknya lalu meninggalkannya begitu saja.

Begitu melewati sofa, mendadak langkahnya terhenti begitu merasakan tangannya di cengkeram, ia menoleh terlihat Kevin dengan wajah bantal menatapnya lalu menariknya hingga jatuh ke pangkuan pria itu.

“Kau kesal?”

Tanya Kevin, Lysandra mendorong tubuh Kevin dengan kasar.

“Aku sudah tidak tahan lagi, aku ingin pupang saja.”

Ucap Lysandra lalu bergegas menuju kamarnya, sedangkan Kevin yang mendengar itu segera mengejar Lysandra lalu mendorongnya ke dalam kamar, mengunci pintu nya dari luar membuat Lysandra berteriak seraya mengedor pintu agar Kevin membukanya.

“Seharusnya kau tidak berpikir untuk meninggalkan ku.”

Gumam Kevin lalu menyimpan kunci itu ke kantongnya, sedangkan Lysandra tang berada di dalam kamar segera mencari ponselnya namun sial ia tak menemukan ponselnya dimana pun.

“Kenapa aku tidak mengecek ponselku tadi?”

Gumamnya kesal, entah kenapa ia lebih tertarik mencari keberadaan Kevin tadi pagi dari pada mengecek ponselnya, sedangkan Kevin dengan santainya melanjutkan tidurnya yang terganggu tanpa mengkhawatirkan Lysandra.

Di tempat lain, Jenna kini sedang berada di kamar nya bersama Zavey, wanita itu berpura pura sedang membaca majalah, seraya sesekali mengintip kearah Zavey yang tengah fokus menatap layar laptopnya di atas ranjang.

“Kau tidak ke kantor? Kau bilang ada rapat?”

Tanya nya kesal, padahal tadi pagi pria itu bilang ada rapat tapi kenapa justru tidak ke kantor? Malah bekerja dari rumah, Zavey yang mendengar itu hanya menoleh sekilas.

“Di batalkan, lagi pula aku tidak enak badan.”

ucapnya masih fokus menatap layar laptopnya, medengar itu Jenna segera beranjak dari sofa lalu menghampiri Zavey, ia menempelkan telapak tangannya di kening Zavey untuk memastikan suhu tubuh pria itu, Namun Zavey justru menarik tubuh Kenna hingga membuat wanita itu duduk di pangkuan nya.

“Begini saja, jadi aku bisa fokus bekerja.”

Ucapnya tenang namun tentu tidak dengan Jenna yang merasa tidak tenang sama sekali, ia bahkan khawatir jika Zavey bisa mendengar suara jantungnya yang berdetak kencang karena posisi mereka memang sangat menempel.

“Ta-tapi aku tidak bisa bergerak.”

Ucap Jenna bukan sebagai alasan, namun memang tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali.

“Tadi malam aku juga begitu

1
nyonya
zavey istrimu dalam bahaya
girl: halo kak, terima kasih sudah mampir😍 dukung terus karya author ya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!