NovelToon NovelToon
Whispers Of The Enchanted Realm

Whispers Of The Enchanted Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: MllyyyStar

Luna Delfina berprofesi sebagai seorang penulis di hidupnya, ia memiliki cukup banyak pengikut setia yang selalu mendukung setiap karyanya.

Suatu hari muncul satu komentar misterius di karya tulisannya yang pada akhirnya membawa dirinya ke dalam Dunia Karya Ciptaannya tersebut.

Segala cara telah ia lakukan agar dapat terlepas dari ikatan dunia ini, namun tak ada satupun cara yang berhasil. Satu-satunya jalan terakhir baginya adalah dengan menjodohkan kedua Pemeran Utama sesegera mungkin agar ia dapat segera terlepas dari tanggung jawabnya sebagai seorang Pemeran yang tidak diketahui Perannya disini.

Apakah ia dapat berhasil menjodohkan mereka di tengah badai-badai konflik yang ditulis olehnya sendiri? Ataukah semua tindakannya ini malah membuatnya terjerumus lebih dalam? Dan.. Siapakah orang misterius itu?

Ayo baca drama seorang Penulis kecil ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MllyyyStar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Di Akademi

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan tak terasa hari keberangkatan untuk ke Akademi akhirnya tiba.

Luna dan Alsean menaiki Kereta Kuda yang sama untuk kembali, dan sebelum kepergian mereka, Butler Garrick mengantar langsung dan menunggu sampai Kereta Kuda mereka benar-benar telah meninggalkan Halaman Utama Istana.

Di Kereta Kuda, Luna menyibukkan dirinya dengan membaca sebuah buku yang ia bawa dari Istana. Buku dengan Kisah Sejarah Sihir yang tebal dapat membuatnya tidak merasa bosan selama beberapa jam di Kereta Kuda itu.

Setelah hari dilewati, mereka akhirnya tiba di Akademi ketika langit telah gelap. Tidak banyak barang yang mereka bawa, hanya sedikit buku dan sesuatu hal lain yang dirasa akan mereka butuhkan selama di Akademi.

“Maaf karena menyulitkan anda untuk membawa barang-barang saya ini ke Asrama, Tuan Joseph.” Ucap Luna kepada seorang pria, Joseph.

*Joseph, seorang pria berusia 24 tahun yang mengabdi di Akademi dengan menjadi Petugas. Siap membantu para Pelajar kapanpun ketika dibutuhkan.

“Tidak masalah, Nona. Ini memang sudah tugas saya.” Ucapnya.

Sebelumnya Alsean telah pergi terlebih dahulu. Karena begitu mereka tiba di Akademi, ia langsung mendapatkan panggilan dari Profesor agar segera berkumpul.

Mereka mulai melangkah dari Ruang Utama Akademi ke Asrama wanita, tempat dimana Pelajar pertama kali memasuki Akademi setelah tiba disana.

“Bagaimana Liburan Musim Panas anda, Nona. Apa menyenangkan?” Tanya Joseph, hanya berniat untuk basa-basi, menenangkan suasana selama mereka menuju ke tujuan.

“Hm.. Tidak buruk. Aku belajar banyak hal selama Liburan ini. Bagaimana dengan anda, Tuan Joseph?”

“Cukup membosankan, hanya berada di Desa untuk membantu di Balai Desa. Tetapi tidak terlalu buruk juga karena dapat melepas kerinduan setelah lama tidak kembali.” Ucap Joseph, tersenyum ketika menceritakannya.

“Desa ya.. Boleh kutahu seperti apa Desa anda?” Tanya Luna penasaran.

“Tentu.”

“Desa tempat aku berasal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Desa lain pada umumnya. Desa yang dihuni oleh Petani, Nelayan, dan keluarga yang saling bergantung satu-sama lain."

"Setiap hari, Penduduk bangun pagi untuk bertani, mengurus ternak dan menangkap ikan dengan kapal kecil mereka. Dan itu adalah salah satu pendapatan yang mereka andalkan untuk bertahan hidup.” Cerita pria itu, dan Luna mendengarkannya dengan seksama.

“Apa Desa kalian terletak di Pulau?” Tanya Luna, mempertimbangkan kata Nelayan yang pria itu katakan.

“Benar.”

“Dan ada satu hal unik dalam Desaku yang jarang diketahui oleh orang luar.” Lanjut Joseph.

Luna memandangnya dengan penasaran. “Apa itu?” Tanyanya.

“Ditengah kedalaman Hutan, sebuah Cahaya memancar hanya pada setiap 3 tahun sekali di malam bulan Purnama. Tidak ada yang pernah tahu darimana asal itu, para Penduduk mengira-ngira bahwa itu merupakan Sihir dari Magis yang terbentuk untuk memperkuat Perlindungan pada Pulau itu.”

“Lalu.. Apa Tuan Joseph percaya dengan perkiraan itu?”

“Sewaktu dulu kurasa saya tidak mempercayainya, tetapi sekarang.. Kurasa Sihir cukup masuk akal untuk menjelaskan Peristiwa unik itu.”

Joseph dan Luna berhenti begitu tiba di depan pintu Kamar Asrama Luna.

"Sudah sampai, Nona. Apa perlu saya bantu bawakan sampai dalam?" Tanya Joseph.

"Tidak perlu, saya bisa melakukannya sendiri. Terima kasih karena sudah membantuku untuk membawakan barang-barang ini, Tuan."

"Tidak masalah, Nona. Panggil saja saya jika anda membutuhkan bantuan apapun."

“Baiklah Tuan.”

"Anda bisa memanggil saya Joseph saja, tidak perlu terlalu kaku."

"Kalau begitu kamu juga bisa memanggil namaku saja. Namaku Luna." Ujarnya, menawarkan salaman.

Joseph mengangguk dan menerima salaman tangannya. "Baiklah, saya akan mengingatnya."

Joseph pergi sementara Luna mengeluarkan kuncinya untuk membuka Kamar Asramanya, namun sepertinya di dalam Asrama itu sudah ada orang lain yang datang terlebih dahulu darinya karena pintu tersebut tidak dalam keadaan terkunci.

Luna membuka pintu itu, mengangkat sedikit barangnya untuk ia pindahkan masuk.

"Oh, biarkan aku membantu. Luna." Kata Rosie, dengan cepat ia mengambil alih barang Luna untuk ia simpan dirak milik Luna.

"Terima kasih Rosie."

Luna melihat sekitarnya, hanya ada Rosie dengan Aline.

Aline melangkah mendekat untuk membantu mengemas barang Luna.

“Kau suka baca buku, Luna?” Tanya Rosie, melihat sebuah buku yang Luna bawa kemari.

“Em, Tidak semuanya, hanya tergantung topik buku itu.” Jawab Luna, ia ikut mengemas buku-bukunya sendiri.

Melihat mereka yang turut sibuk membantunya, Luna merasa segan. “Terima kasih sudah membantu. Tetapi kurasa aku bisa melakukannya sendiri.” Ujarnya.

“Tidak perlu begitu segan Luna. Kita semua adalah teman sekamar, dan kurasa tidak masalah jika kita saling membantu satu sama lain, benarkan Aline?” Ujar Rosie.

“Benar. Dan juga, kau yang paling muda disini. Sudah sepantasnya kami para Senior membantumu.” Timpal Aline.

“Kalau begitu, aku akan berterima kasih terlebih dahulu karena sepertinya kedepannya aku akan banyak merepotkan kalian disini.” Ucap Luna, tersenyum kepada mereka.

“Tidak masalah, kami siap untuk itu.” Ujar Rosie.

"Apa Sierra belum tiba?" Tanya Luna.

"Tadi dia sudah datang. Tapi katanya Profesor memanggilnya." Jawab Aline.

"Yah. Jangan heran, dia memang selalu sibuk. Bahkan di hari pertamanya masuk ke Akademi." Imbuh Rosie.

"Benar. Itulah sebabnya tidak banyak yang bertahan dalam Organisasi itu, tidak hanya karena Kompetisi serta Misinya yang sulit-sulit. Bahkan di waktu Luang pun mereka akan tetap sibuk." Ujar Aline

"Organisasi itu?" Tanya Luna.

"Ya, Organisasi The Guild of Ethereal Minds. Kau tidak tahu? Organisasi itu cukup terkenal di Kalangan Akademi."

"Aku pernah mendengarnya."

"Tentu saja aku tahu, kan aku Penulisnya. Aku hanya tidak menyangka bahwa mereka akan sesibuk itu." Batin Luna.

“Awalnya aku ingin ikut dalam Organisasi itu. Tapi setelah dipikir-pikir, aku tak akan sanggup jika harus menghabiskan banyak waktuku hanya untuk Misi itu.” Ujar Rosie.

“Bilang saja jika kau ditolak untuk masuk, jangan terlalu malu untuk berkata yang sejujurnya Rosie.” Ujar Aline dengan nada mengejek.

“Shtttt!”

Mereka semua tertawa bersama. Dan untuk sejenak, Luna mulai merasa nyaman disini. Bersama dengan orang-orang yang bersikap ramah dan berbicara santai dengannya.

Setelah selesai merapikan keseluruhannya. Rosie Merenggangkan tubuhnya, ia menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur miliknya.

"Lelah sekali setelah melewati Perjalanan yang panjang ini. Kalian juga beristirahatlah, Akademi tidak akan memberikan Liburan tambahan untuk kita setelah ini." Ucapnya, berbaring ditempat tidurnya dan memeluk bantalnya yang empuk.

"Apakah besok Pembelajaran sudah akan dimulai?" Tanya Luna, duduk di ujung tempat tidurnya sendiri.

"Em.. Tidak pasti. Kudengar Tahun ini Pelajar Tahun Pertama akan diarahkan untuk kembali memilih Kelas baru sebelum akhirnya Pembelajaran kembali dimulai. Entah itu akan menarik kami ataupun tidak.” Jawab Aline.

“Hanya Pelajar Tahun Pertama?”

"Apa ini ada kaitannya denganku? Atau hanya kebetulan.."

“Yah, entah apa yang dipikirkan oleh Kepala Akademi sehingga hal ini dilakukan."

“Oh, kau Pelajar Tahun Pertama kan?” Tanya Aline, baru teringat.

Luna mengangguk.

“Perjalananmu di Akademi masih panjang, dan perlahan kau akan mulai jengkel dengan Kepala Akademi, haha.” Rosie tertawa.

“Ada apa dengan Kepala Akademi?”

“Dia sering mempersulit para Pelajar Akademi, terutama Organisasi Sierra. Selalu sibuk dan sibuk dengan berbagai macam jenis Misinya.” Jawab Aline.

"Bukankah selama ini dia memang selalu mempersulit kita? Tidak perlu merasa heran lagi." Ujar Rosie.

"Baiklah, berhenti sampai disini. Tidurlah, tidurlah. Besok kita sudah harus bangun pagi." Ujar Aline yang juga mulai naik ke atas tempat tidurnya.

Ia mematikan Cahaya Magis dan menggantinya dengan Cahaya lilin yang lebih samar.

Dan Luna juga mulai untuk segera tidur setelah yang lainnya memejamkan mata mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!