Akhir Cinta Dari Formosa

Sudah 3 hari Ama di rawat di rumah sakit, keadaannya pun semakin membaik.

Onderdil nya tidak lagi bekerja begitu keras berganti mulut nya yang tak berhenti berteriak karena pangkal paha ya yang sakit.

Untung nya majikan Ana memilih kamar vip jadi teriakan dari ama tidak cukup mengganggu telinga pasien lain, tapi cukup memecahkan telinga Ana, juga kepala nya yang terus berdenyut bukan hanya karena kurang tidur atau apa, tapi karena pesan yang dia terima dari teman lama nya. Julia.

Ana hanya membalas ' Iya' pada pesan Julia yang bertanya perihal laki-laki yang di lihatnya di sebuah tempat hiburan tempat nya bekerja. Bersamaan juga sebuah foto yang di kirim Julia yang menujukkan Roy sedang duduk santai dengan seorang pemandu lagu di sebelahnya juga beberapa botol minuman di depan mereka.

Foto itu seperti hantaman telak untuk hati Ana, tapi saat ini wanita itu seperti masih enggan mempertanyakannya pada Roy. Di samping dia yang masih di rumah sakit juga ketidak siapannya mendengar alibi dari Roy.

Ana menatap lekat foto itu, melihat bagaimana Roy bisa tertawa bebas dan bahagia

Sedang dirinya yang bekerja keras mati-matian, masih saja sering di salahkan oleh laki-laki itu. Tiba-tiba saja mata nya basah tanpa di minta, pikiran yang kacau berhimpit dengan hati yang perih, datang berdesakan menciptakan sesak yang begitu dalam.

Ana menangis dalam diam dan sesak yang begitu dalam, rasanya ia ingin berteriak sekencang-kencangnya untuk melepaskan segala beban yang di pikul nya.

Setelah sekian lama ia menahan dan diam, masih saja ada kejutan, dan kali ini begitu menyakitkan.

Kalau hanya judi atau mabuk-mabukkan, Ana masih bisa memaafkan. Tapi ini, dengan

Terang-terangan Roy bermain dengan wanita penghibur membuat Ana bukan hanya sakit namun juga terhina harga dirinya.

Yang lebih memilukan hari ini adalah hari ulang tahun nya, dan bukan ucapan cinta yang dia dapat, namun kejutan yang menyayat hati. Ana masih terisak saat tiba-tiba seorang perawat yang akan memeriksa tensi darah ama masuk ke kamarnya.

'' Hei, kau kenapa ?'' tanya perawat itu sembari menghampiri Ana.

'' Ah, tidak apa-apa saya hanya khawatir dengan keadaan nenek.'' jawab Ana kikuk .

Perawat itu tersenyum manis, '' tenang saja, nenek tidak apa-apa kok, besok kalau sudah tidak demam dia boleh pulang.'' ucap perawat itu mencoba menenangkan.

''Kau istirahat lah, dia sudah kami beri obat tidur agar tidak kesakitan.'' imbuh perawat itu seraya keluar dari kamar.

Ana hanya tersenyum sembari mengucapkan terimakasih saat perawat itu pergi.

Sesak kembali datang, Ana memilih berlari ke dalam kamar mandi, meluapkan segala

Kepedihan nya pada kelembapan. Lama ia berdiam menatap kosong pantulan wajah- nya di cermin, mata sembab, rambut kusut, muka kusam, badan gendut, apa karena ini Roy mendua, apa karana tampilannya Roy mencari daun muda. Otak bodoh nya merancu menyalahkan diri sendiri, yang sebenar nya itu bukan salah nya. Hanya laki-laki itu saja yang tak pernah bersyukur.

Sapuan air dingin bercampur sisa air mata yang belum enggan pergi menemani Ana

Memantapkan hati untuk keputusan nya, ia tak lagi mau diam, kali ini ia ingin melawan, entah akhirnya akan memberi perubahan atau malah perpisahan.

Ana keluar kamar mandi dengan perasaan yang sudah cukup tenang, kembali mengambil ponselnya untuk sekedar mencari hiburan dengan melihat drama korea favorit nya sebelum 1 notifikasi masuk ke whatsapp nya

(Roy message)

''Sayang lagi apa?

^^^ ^^^

^^^Ana reply)^^^

^^^"mau tidur"^^^

''Hhmm, nggak kangen to.''

^^^ ''Capek. ^^^

''Jutek amat seh,''

^^^ "Ngantuk.''^^^

''Ya dah, selamat istirahat ya sayang,

I love you .

Ana membiarkan saja 1 balasan pesan terakhir dari Roy, rasa nya muak sekali membacanya. Mata nya sebenarnya belum mengantuk, karena siang tadi dia cukup nyenyak beristirahat, tetapi menonton drama korea ketimbang menanggapi pesan Roy jadi pilihan Ana. Ia ingin merefresh otaknya siapa tau bisa tersadar atau malah semakin terjerumus.

Menyelesaikan 3 episode terahir dari drama ''Something in the Rain'' malah membuat Ana semakin pilu. Hati nya menerawang jauh pada sebuah perandaian, seandainya dia seberuntung Yoon Jin-ah yang di cintai dengan hebat oleh Seo Joon-he, yang jauh lebih muda dari nya. Bukan malah di manfaat kan dan di permainkan seperti yang terjadi pada hidup nya.

''Tapi itu kan hanya di drama, apakah mungkin di dunia nyata ada?'' batin Ana dengan senyum masam

Bayangan sebuah ketidak beruntungan dalam urusan cinta menjadi kepiluan tersendiri

Untuk Ana terkadang dia berfikir ''Apakah dirinya memang tidak layak di cintai ? ''

''Atau memang tuhan belum mempertemukan seseorang yang pentas untuk cinta nya?''

Gagal nya ia dalam pernikahan pertama nya karena sebuah perselingkuhan membuat- nya trauma, dan tak ingin kembali mengenal apa itu cinta. Sebelum bertemu Roy yang seoalh mengembalikan kepercayaan dirinya. Tapi sekarang trauma itu kembali terulang, meski belum bisa di pastikan apakah Roy benar-benar menjalin hubungan atau hanya sekedar jajan.

Tapi apapun alasan nya, "bukan kah mengagumi orang lain yang bukan muhrimnya adalah sebuah pengkhianatan ?''

_____Bersambung.

Sabar ya An...... 5 episode lagi sedih-sedih nya, nanti setelah nya ibu kasih

kehidupan yang penuh bunga, ' nggak' janji tapi.

Please suport Ana biar dia tetap kuat dan semangat

LOVE ANA.

NB. Something in the Rain adalah drama korea tahun 2018 yang di bintangi oleh

Son Ye-jin sebagai Yoon jin-ah dan Jung Hae-in sebagai Seo Jonn-hee. Ceritanya tentang pasangan yang berbeda usia seru sedih romance jadi satu. Wajib nonton!.

__IbuAnna.