Namaku Alisa zalwa Rojak di umurku yang baru genap dua puluh satu tahun aku harus mendengar ayahku mau menikah kan aku sama kenalannya.
Dalam pikiranku orang itu pasti nggak beda jauh umurnya sama ayahku mau nolak tapi ayahku mengancam akan mengusirku dari rumah dan tidak dianggap anak.
akhirnya aku menerima pernikahan itu tapi aku akan merahasiakan pernikahan ku.
aku bima narutama seorang pebisnis yang disegani orang-orang aku yang sering hidup sendiri harus di buat pusing dengan istriku yang umurnya masih bocah.
aku harus sabar menghadapinya karena janji yang sudah terlanjur aku ucapkan.
apakah aku mampu bertahan sama istri kecilku itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Pulang dari kampus Salwa langsung masuk kamar dia rebahkan tubuhnya di atas ranjang tadi di bawah dia juga ditawarin untuk makan Mak Nor tapi dia nggak mau karena nggak selera makan.
Tahu-tahu Salwa tertidur masih menggunakan pakaian dari kampus hingga malam saat waktu nya makan malam dia belum bangun.
Bima pergi ke kamar Salwa berniat untuk mengajaknya makan karena tidak dibukakan pintu bima langsung masuk kamar.
Salwa tidak terlihat diatas tempat tidur berarti dia sudah bangun saat bima menghadap ke arah kamar mandi bersamaan itu juga Salwa keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk yang dililitkan di dadanya.
Seketika Salwa langsung teriak dan tak sengaja handuknya melorot sedangkan bima malah melotot melihat pemandangan seperti itu.
Salwa buru-buru mengambil handuknya dan berteriak ke bima untuk membalikan badannya.
"dasar nggak sopan masuk kamar orang nggak ketuk pintu"teriak Salwa dengan marah.
"suruh siapa nggak kunci kamar"kata bima sambil menetralkan detak jantungnya sebagai pria normal disuguhi pemandangan seperti itu pasti bereaksi apalagi yang dilihat itu halal.
"keluar dulu aku mau ganti baju"usir Salwa.
"oke aku akan keluar tapi aku tunggu di meja makan"setelah berkata begitu bima keluar dari kamar Salwa.
Beberapa menit kemudian Salwa turun dan duduk di ruang makan selama mereka berdua makan tak ada kata yang terucap mereka sama-sama diam.
Pagi harinya karena hari libur Salwa bermalas-malasan di dalam kamar bima juga masih di ruang olah raga dia ingin mengalihkan ingatannya tentang kejadian semalam.
sejak semalam dia terus terbayang sampai jam tiga pagi dia baru bisa tidur dan pagi-pagi sekali dia sudah terbangun akhirnya dia melakukan olah raga.
Pukul sembilan pagi dia keluar dari ruang olahraga dia mengambil air minum tepat di dapur ada Mak Nor bima menanyakan tentang Salwa.
Setelah mengetahui kalau Salwa belum keluar kamar dia pergi ke kamarnya dia mandi setelah itu dia pergi ke kamar Salwa.
Baru mau naik tangga Salwa sudah mau turun dari lantai dua bima kemudian berdiri sampai Salwa dekat dengannya.
"gantilah pakaian mu aku akan ajak kamu jalan-jalan"suruh bima.
"aku malas keluar rumah"tolak Salwa.
"hari ini ada film kesukaan kamu yang diputar aku akan ajak kamu menontonnya".
"kamu serius?"Salwa meyakinkan.
"cepat ganti baju aku tunggu di depan kalau lama-lama aku akan tinggal"ancam bima sambil berjalan keluar rumah.
Salwa berlari kembali ke kamar untuk ganti baju tak lama kemudian Salwa sudah keluar dengan pakaian pas dan terlihat sangat cantik.
Salwa kemudian menaiki mobil bima awalnya dia mau duduk di belakang tapi tidak di bolehkan bima dengan terpaksa Salwa duduk di dekat bima.
Bima menyalakan mobilnya dan pergi ke tempat yang mereka mau datangi.
Sampai di tujuan bima dan Salwa langsung membeli tiket dan nonton selama menonton Salwa selalu memegang tangan bima karena ketakutan mereka menonton film horor.
Dalam hati bima nggak habis pikir dengan Salwa dia terlihat sangat ketakutan tapi dia malah suka nonton film seperti itu.
"buka matamu filmnya sudah berakhir"suruh bima sambil menengok kearah Salwa yang memegang tangannya sambil menyembunyikan mukanya di lengan bima.
Salwa membuka matanya dan melepas tangan bima dia berdiri dan keluar dari sana.
Bima mengajak Salwa makan di restoran yang ada disana karena bima mendapat telpon menyuruh Salwa duluan masuk.
Salwa berjalan masuk ke restoran dia memilih tempat yang kosong tapi dia malah melihat kearah dia orang yang sedang duduk mesra berdua mereka tanpa ragu suap-suapan.
Salwa tak percaya dengan penglihatannya dia sampai memejamkan matanya berharap Kalau membukanya orang yang dilihat nya berumah.
Tapi ketika dia membuka matanya ternyata masih sama mereka adalah Nadia dan indra teman dan juga pacar nya.
Salwa mendekat kearah Nadia dan indra berada mereka terlihat sangat kaget melihat keberadaan Salwa.