Pengkhianatan itu bukan datang dari musuh, tapi dari orang yang paling dia percaya.
Vilya Ariestha Elora — dihancurkan secara perlahan oleh pacarnya sendiri, dan sahabat yang selama ini ia anggap rumah. Luka-luka itu bukan sekadar fisik, tapi juga jiwa yang dipaksa hancur dalam diam.
Saat kematian nyaris menjemputnya, Vilya menyeret ke duanya untuk ikut bersamanya.
Di saat semua orang tidak peduli padanya, ada satu sosok yang tak pernah ia lupakan—pria asing yang sempat menyelamatkannya, tapi menghilang begitu saja.
Saat takdir memberinya kesempatan kedua, Vilya tahu… ia tak boleh kehilangan siapa pun lagi.
Terutama dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Keluarga Winchester?
Langkah kakinya terasa berat saat meninggalkan ruang tamu. Bukan karena lelah, tapi karena ia tahu tamu yang datang barusan bukan sekadar tamu biasa. Itu bagian dari masa lalu yang belum selesai.
Begitu sampai di kamar, ia bersandar di balik pintu yang baru saja ditutup. Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Tadi saat melihat wajah Arabelle, tubuhnya sempat gemetar. Ketakutan lama itu masih ada, meski kini ia bukan lagi gadis yang sama.
Tapi di balik rasa takut, ada semacam semangat yang perlahan tumbuh. Kali ini, ia tak akan diam saja.
Pertama kali ia melihat Arabelle di kehidupan sebelumnya adalah saat jamuan makan malam. Acara itu seharusnya menjadi perkenalan resmi dirinya di hadapan kalangan atas. Namun, perhatian justru tertuju pada Elmira dan Elena.
Karena di hari itu juga Elmira sedang berulang tahun, dan ia hanya menjadi latar belakang yang tak dianggap. Semuanya terasa makin menyakitkan karena gaun malamnya sudah lebih dulu dirusak sebelum ia muncul.
Hari yang seharusnya istimewa malah jadi awal dari semua rasa malu itu.
Nada dering ponsel membuyarkan lamunannya. Saat melihat nama Ayah di layar. Ia sempat bingung, mengapa ayahnya menelepon nya.
Semalam, ia memang sempat ke ruang kerja untuk bertukar nomor dengan ayahnya. Lagi pula, pria itu ayah kandungnya. Tapi tetap saja, ini pertama kalinya ia menerima telepon langsung darinya.
Selama ini, semua pesan selalu disampaikan lewat Elmira.
Ia mengangkat telepon, sedikit ragu. “Ayah?”
“Ya, ini aku,” jawab suara berat dari seberang. “Bersiaplah. Nanti sopir akan menjemputmu.”
Alisnya terangkat. “Untuk apa?”
Marvin terdengar ragu. Ia memang tidak terbiasa bicara langsung dengan anaknya, apalagi soal urusan seperti ini. Tentang perjodohan dengan keluarga Winchester—belum sempat ia sampaikan. Kalau mendadak di kabari begitu saja, gadis itu mungkin akan terkejut.
Mendengar nada ragu ayahnya, ia hanya menarik napas pendek. “Baiklah, sopirnya tiba jam berapa?”
“Satu jam lagi,” jawab Marvin, terdengar sedikit lega.
“Aku mengerti.” Ucapnya tenang sebelum menutup telepon.
sebelumnya ia tidak pernah diminta bersiap begitu mendadak. Biasanya, kalau pun ada urusan keluarga, Elmira yang akan menolaknya diam-diam tanpa bertanya lebih dulu.
Lalu kenapa kali ini Marvin sendiri yang menelepon langsung saat sedang bekerja? Bahkan sampai menyuruh sopir menjemputnya?
Saat ini ia merapikan rambutnya yang panjang dengan sisir, lalu mengikatnya ke belakang dalam tatanan simpel namun teratur. Saat jari-jarinya menyelipkan beberapa helai pendek ke balik telinga, satu ingatan tiba-tiba muncul di benaknya.
Keluarga Winchester.
Mungkinkah di kehidupan sebelumnya, pihak keluarga tersebut memang pernah datang, namun, sengaja dihalangi oleh Elmira? Kemungkinan itu masuk akal.
Elmira pasti tak akan membiarkan nya bertemu dengan calon suami yang status nya lebih tinggi dari Elena. Apalagi sampai menikah dengan keluarga sekelas Winchester—itu seperti memberi jalan untuk seseorang yang tak pernah dia ingin kan bersinar.
Pikiran nya mulai tenang. Satu hal yang pasti, ia tak boleh membiarkan Elmira mengatur hidup nya lagi.
Ia menarik napas pelan sebelum membuka pintu. Dengan langkah ringan tapi pasti, ia melangkah keluar. Kali ini, ia siap menghadapi semua nya tanpa menunduk lagi.
Maaf malam ini telat update, author usahain kedepannya update 2 bab sehari, jika tidak ada kesibukan lain nya. terimakasih 🤍