Mencintai Sekali Lagi

Lily duduk di atas ranjang setelah Ia sendiri di kamar yang di siapkan untuk nya, senyumnya tak hilang sejak tadi mengingat ucapan Nolan yang membuat jantung nya tidak aman saat ini.Ia memegang jantungnya dan berusaha menetralkan nya namun ucapan Nolan beberapa saat lalu selalu berputar di kepalanya hingga tidak bisa membuat nya merasa tenang.

"Tapi kenapa tadi aku hanya bengong saja dan berekspresi konyol seperti itu astaga,apa pak Nolan Ilfil ya dengan ku karna itu tadi dia langsung pergi begitu saja meninggalkan ku,astaga-astaga Lily kenapa kau berubah menjadi wanita konyol seperti ini sih",Rutuknya pada diri sendiri mengingat bagaimana kejadian beberapa saat lalu saat Nolan mengantarkan nya ke kamar itu.

Flashback

"Aku tidak perduli kau akan lama atau tidak di sini Lily,aku hanya ingin kamu merasa nyama selama tinggal di sini"

Lily merasa sangat tersentuh,hingga Ia berterima kasih pada Nolan dengan tulus.

"Tapi kamar setelah kita menikah nanti akan menjadi kamar yang paling nyaman dan hangat sepanjang hidup kita kelak",ujar Nolan dengan gaya bahasa nya yang datar dan cool namun dengan senyuman hangat dan tatapan yang dalam pada Lily.

"Hah?"

Nolan dengan senyuman hangat dan tatapan yang hanya tertuju pada Lily menarik tangan wanita itu dan memeluk pinggang nya dengan jantung yang langsung berdebar,hingga Ia menelan Saliva nya melihat wajah Lily dari jarak yang begitu dekat.ini adalah pertama kalinya Ia menyentuh Lily dengan inisiatif nya sendiri karna tidak bisa menahan diri lagi.

Lily mengangkat wajahnya melihat wajah Nolan yang saat ini juga menatapnya dan menelisik seluruh wajahnya dengan senyum nya yang tipis namun membuat nya terlihat berkali lipat lebih tampan,"Pak Nolan ternyata jauh lebih tampan dari jarak sedekat ini, tubuhnya juga sangat wangi dan candu, tubuhnya juga sangat keras dia pasti sering berolahraga,pasti otot-otot nya sangat bagus oh ya ampun kenapa aku jadi berfikir mesum begini"

"Tapi aku memang ingin meraba perut kotak-kotak nya sekarang", gumamnya dengan pikiran yang konyol.

Sementara itu Nolan heran dan tersenyum sendiri melihat ekspresi wajah Lily yang berubah-ubah dengan senyuman wanita licik namun juga berkali-kali ekspresi wajah nya berubah membuat nya merasa gemas.

"Lily aku berharap kamu juga mempunyai harapan yang sama dengan ku untuk benar-benar serius dengan hubungan kita,maaf jika ini terlalu cepat untuk mu tapi aku tidak bisa menyembunyikan perasaan ini terlalu lama Lily,aku menginginkan mu untuk selalu berada di sisi ku dan sepanjang hidup ku", ungkapnya mengungkapkan perasaan dan keinginan nya yang memang selalu Ia tahan untuk ungkapkan pada Lily.

Lily tertegun hingga terdiam,namun tatapan nya tak lepas dari tatapan Nolan yang menatapnya begitu dalam dan tulus."Pak Nolan",lirihnya.

"Lily ku mencintaimu dan aku sangat berharap kamu bisa membalas perasaan ini"

Lily tak bisa menjawab,Ia hanya membeku dan bengong seolah bisa merasakan perasaan Nolan secara langsung dan nyata hanya dengan tatapan dan sentuhan tangannya yang lembut saat ini di pinggangnya.

Melihat keterdiaman Lily membuat Nolan tersenyum, kemudian Ia mengangkat satu tangannya untuk merapikan rambut Lily dan menyelipkan nya ke telinga hingga wajah itu terlihat semakin merah dan itu membuat nya semakin gemas dan tidak tahan melihatnya,namun Ia bisa berusaha menahan diri untuk wanita yang saat ini di pelukannya itu, wanita yang berhasil membuatnya jatuh cinta hingga tergila-gila.

"Aku akan menunggu mu Lily sampai kau membalas perasaan ini,I LOVE YOU"

***

Flashback On

Ia tersenyum tipis dan memegang dadanya mengingat beberapa saat lalu itu."Pak Nolan aku sudah yakin kalau aku juga mempunyai perasaan yang sama dengan mu,tapi entah kenapa setiap kali aku ingin membalas ucapan mu rasanya mulut ku susah untuk berbicara atau mengungkapkan nya,maaf kan aku"

"Pak Nolan, andai kau tau kalau Aku juga mencintai mu"

Bersambung...